Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perampokan Terbesar Sepanjang Masa

kasus perampokan yang umum terjadi dimana-mana. Tapi apa jadinya kalau jumlah kerugian yang dialami mencapai angka belasan triliun rupiah? Setiap hari kita disajikan dengan informasi di televisi dan media sosial yang memberitakan tentang kriminalitas. Entah itu kerugiannya yang kecil bahkan sampai yang besar. Tapi tahukah kamu kalau di beberapa negara dunia ini pernah terjadi peristiwa perampokan yang tergolong sangat masif sampai kerugiannya gak terpikirkan sebelumnya.


Knightsbridge Security Deposit – Rp 2,4 triliunan
Kelima, ada peristiwa perampokan Knightsbridge Security Deposit yang terjadi di London, Inggris. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 12 Juli 1987 lalu.

Barang-barang yang berhasil digondol oleh para perampok adalah berbagai macam perhiasan dan uang tunai yang jumlahnya mencapai US$ 175 juta atau Rp 2,4 triliunan. Dalang utama dari kriminal ini adalah Valerio Vicei. Ia meninggal pada tahun 2000 dalam baku tembak dengan pihak kepolisian.

Perampokan surat obligasi – Rp 4 triliunan
Perampokan terbesar keempat juga terjadi di negeri Ratu Elizabeth II. Perampokan ini sekaligus menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Inggris. Seorang pria bernama John Goddard yang tengah membawa surat obligasi senilai US$ 292 juta atau setara Rp 4 triliunan dirampok oleh Keith Cheeseman.

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 2 Mei 1990 lalu. Pelaku diganjar hukuman penjara selama 7 tahun.

Bank Baghdad – Rp 4,2 triliunan
Di kawasan Asia, ada peristiwa perampokan yang terjadi di salah satu bank di Baghdad, Irak. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 17 Juli 2007.

Sekelompok penjahat yang menggunakan peralatan cukup lengkap berhasil melumpuhkan 3 penjaga yang sedang bertugas ketika itu. Mereka berhasil menggondol uang sebesar US$ 300 juta atau setara Rp 4,2 triliunan. Sampai hari ini, keberadaan uang tersebut masih menjadi misteri.

Museum Boston – Rp 4,2 triliunan
Di posisi kedua, ada insiden perampokan yang terjadi di museum Boston, Amerika Serikat, pada tanggal 18 Maret 1990 silam.

Pelaku yang berjumlah 2 orang berusaha mengelabui petugas keamanan dengan menggunakan seragam polisi. Para penjahat dengan mudahnya membawa pulang 12 lukisan yang nilainya ditaksir sekitar US$ 300 juta atau setara Rp 4,2 triliunan.

Perampokan bank sentral Irak – Rp 14 triliunan
Yang paling besar adalah perampokan yang terjadi di Irak. Kali ini bank sentralnya yang menjadi korban. Gak tanggung-tanggung, uang yang berhasil dirampok sebanyak hampir US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliunan. Yang paling bikin kaget, otak dari perampokan tersebut konon adalah mantan presidennya yakni Saddam Hussein.

‘Perampokan’ atau yang boleh dibilang perintah penarikan uang ini dilakukan oleh sang diktator Irak, Saddam Hussein, pada 18 Maret 2003, sehari sebelum pasukan Amerika Serikat menyerbu masuk ke Baghdad. Adalah sebuah surat bertandatangan Saddam Hussein yang menjadi perintah agar bank mencairkan uang sebesar US$ 920 juta untuk diberikan kepada putranya, Qusay Hussein.

Menurut pegawai bank yang jadi saksi mata, Qusay dan seorang lain yang tak dikenal, memindahkan kotak-kota berisi lembaran uang $ 100 ke sejumlah truk dan trailer. Aktivitas itu berlangsung selama lima jam. Belakangan, Qusay tewas dalam baku tembak dengan pasukan AS.