Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Festival Paling Aneh Yang Ada Di India

Sahabat anehdidunia.com, selain terkenal dengan film-film Bollywoodnya, negara India juga terkenal sebagai negara yang memiliki banyak ritual keagamaan yang mistis. Ritual-ritual yang telah berlangsung selama ribuan tahun ini, merupakan bagian dari tradisi suci yang terus di jaga dengan baik hingga saat ini. Ritual ini biasanya dikemas dengan berbagai macam festival tradisional yang ditujukan untuk memuja para Dewa. Meskipun begitu festival yang sejatinya bersifat keagamaan ini, kadang terlihat cukup unik dan aneh akibat ide-ide kreative dari masyarakat lokal di sana. Measyarakat India memiliki cara yang cukup unik, untuk meekspresikan pengabdianya pada Dewa yang mereka sembah. Ide-ide ini kadang bisa terlihat eksentrik dan kadang juga tergolong ekstrim dan bisa membuat orang-orang yang bernyali ciut gemetaran. Dan berikut ini adalah Festival Paling Aneh Yang Ada Di India, versi anehdidunia.com


Festival Puli Kali, Kerala



Di Kerala, terdapat sebuah festival unik bernama Puli Kali. Dalam festival ini, kita akan melihat puluhan bahkan ratusan Harimau yang menari dan berjingkrakan di jalanan. Tapi tak perlu khawatir karena mereka tak akan menggigit ataupun menerkam orang-orang yang mendekatinya. Karena sejatinya Harimau-harimau ini merupakan umat Hindu yang berdandan dan berusaha sebisa mungkin untuk meniru Harimau. Sesuai dengan namanya Puli Kali atau kurang lebih jika di artikan dalam bahasa Indonesia berarti "Bermain Harimau." Para pria biasanya akan berdandan layaknya seekor harimau dan sebagian lainya akan berdandan seperti seorang pemburu. Dan ketika festival dimulai para pemburu dan harimau akan bermain petak umpet, dengan para pemburu yang akan bertindak sebagai pengejar, sedangkan para harimau akan sebisa mungkin menghindari kejaran para pemburu.

Tradisi unik ini sejatinya merupakan bagian dari festival Onam, yang menandai dimulainya musim panen. Sejarah dimulainya festival Puli Kali sudah dimulai sejak ratusan tahun yang lalu. Ketika ada seorang Raja yang memperkenalkan kesenian daerah ini, dengan mengutus para tentaranya untuk menari dengan langkah kaki yang mirip dengan tingkah seekor harimau sambil di iringi alunan musik. Yah walaupun kini di India harimau sudah termasuk hewan yang langka, tapi setidaknya dengan adanya festival ini, kita bisa melihat harimau walaupun dalan wujud orang-orang yang berdandan dalam sebuah festival.


Festival Garudan Thookkam, Kerala



Masih dari wilayah Kerala, kali ini terdapat sebuah festival aneh lain, yang tergolong ekstrim bernama Garudan Thookkam. Dalam festival yang kurang lebih berarti "Elang Bergelantung" dalam bahasa Indonesia ini. Berapa orang pria akan berbergelantungan dengan sebuah tali, hingga mirip dengan sosok burung elang yang sedang terbang. Namun tali - tali ini tak sekedar di ikatkan ke tubuh melainkan secara ekstrim di kaitkan dengan sebuah kail besi ke kulit pria-pria yang menjalankan ritual Garudan Thookkam. Bagi umat Hindu Garuda di percaya sebagai makhluk suci, yang merupakan kendaraan dari Dewa Wisnu. Awal mula dari festival Garudan Thookkam sendiri merujuk pada sebuah legenda yang mengisahkan usaha Dewa Wisnu untuk memuaskan Dewi Kali sang dewi yang tak pernah puas. Untuk itu Ia mengirim Garuda miliknya untuk menghibur Dewi Kali, setibanya garuda itu di kediaman dewi Kali. Garuda ini pun terus menari hingga darah terus mengucur dari tubuhnya, darah ini kemudian diminum oleh Dewi Kali dan akhirnya dapat memuaskan dahaganya yang selama ini tak terpuaskan.

Untuk merayakan peristiwa suci inilah festival Garudan Thookkam di adakan, selama festival ini para pria akan berusaha berdandan semirip mungkin dengan burung garuda, sambil bergelantungan dengan kait tajam yang menembus kulit mereka. Sementara itu orang - orang yang lain akan menari di bawah mereka sambil mengumpulkan darah yang menetes dari tubuh pria-pria yang sedang bergelantungan ini. Setelah malam tiba dan darah yang di kumpulkan dirasa sudah cukup, maka festival ini akan dilanjutkan ke kuil yang ada di kota dengan mempersembahkan darah yang telah di hasilkan selama festival Garudan Thookkam untuk memohon berkah dari Dewi Kali. Namun sayangnya belakangan ini dalam pelaksanaan festival Garudan Thookkam kait besi tak hanya di kaitkan parda kulit punggung saja melainkan juga pada daerah pinggang dari para pria yang mengikuti festifal ini. Hal ini tentu sangat berbahaya dan tergolong sangat ekstrim untuk sebuah festival keagamaan.


Festival Lath Mar Holi, Barsana



Semua orang rasa-rasanya sudah mengenal dan tahu tentang festival Holi yang ada di India. Sebuah festival unik di mana orang - orang akan saling melempar bubuk berwarna, sambil menari dan menyanyi. Tapi bagaimana dengan sebuah festival bernama Lath mar Holi, yang biasa di adakan di kota kecil bernama Barsana, masih terdengar asing kan? Walaupun sekilas hampir sama dengan festival holi pada umumnya, namun festival unik yang diadakan di dekat Mathura, negara bagian Utar Pradesh, ini memiliki sedikit perbedaan dengan festival Holi pada umumnya. Dalam festival Lath Mar Holi, selain saling menaburkan bubuk berwarnya, orang-orang juga biasanya akan memainkan sebuah ritual kejar-kejaran. Dalam kejar-kejaran ini, biasanya kaum wanita akan mengejar para pria dengan sebuah tongkat yang kayu yang bernama Lathis. Para wanita ini akan berpura-pura seolah memukuli para pria dengan lantis, sambil menari dan menyanyi. Tradisi unik ini sendiri di dasarkan pada sebuah legenda yang berkisah tentang kedatangan Dewa Krishna, ke Basarna untuk menaburkan bubuk berwarnya pada Radha yang dia cintai.

Sayangya kini upacara ini sudah agak bergeser dari tujuanya yang semula dan mulai menjadi ajang pesta pesta Holi, yang tak bisa dilepaskan dari konsumsi minuman keras lokal yang sering dicampur dengan ganja. Akibatnya kadang para peserta dari festival ini menjadi sedikit liar. Hal ini berdampak pada tak jarangnya di temukan para pria yang terluka akibat pukulan lathis yang terlalu berlebihan dari para wanita. Tapi meskipun begitu suasana tetap terlihat meriah karena sebagian besar orang memang tengah dalam keadaan mabuk berat.


Festival Theyyam, Kerala



Kembali lagi Kerala, wilayah yang berada di Selatan, India ini sepertinya memang menjadi gudangnya festival - festival unik. Sesuai dengan julukan wilayahnya yang sering di sebut sebagai "God's Own Country" atau Tanah para Dewa, di Kerala terdapat sebuah festival unik yang Theyyam. Dalam festival yang sering juga disebut sebagai "The Dance Of Gods" ini, para pesertanya di percaya tak hanya menari untuk memghormati para Dewa, tapi juga menjadi wadah bagi para Dewa yang berkunjung ke bumi untuk berpesta dan menyapa para manusia lewat tari-tarian yang mereka lakukan menggunakan tubuh para penari yang sedang di rasuki.

Selain itu membuat festival ini menarik untuk dilihat adalah, dandanan serta kostum para penari Theyyam yang bisa dibilang cukup ekstrim. Para penari ini melukis wajah mereka dengan riasan yang cukup unik, dan mungkin bisa dibilang lumayan meyeramkan. Terlebih dengan mimik muka yang tegang serta kostum yang besar. Bagian dari kostum para penari Theyyam yang terlihat paling mencolok adalah mahkota para penari ini, yang kadang besarnya bisa mencapai 15 hingga 18 meter. Tapi meskipun mahkota ini sangat besar, namun mereka percaya berkat roh para Dewa yang merasuki tubuh mereka, para penari ini tak pernah mengalami cidera yang serius.


Festival Agni Keli, Mangalore



Bagi Umat Hindu, Api merupakan benda suci dan merupakan bagian penting yang nyaris selalu ada dalam berbagai ritual keagamaan. Hal ini pulalah yang sepertinya telah mengilhami sebuah festival bernama Agni Keli, yang ada di Manglore. Di kota ini, tepatnya pada sebuah kuil yang bernama Kateel Durga Parameshwari, setiap tahun diadakan sebuah festival unik dimana orang-orang akan saling melempar bara api. Ritual unik yang merupakan bagian dari festifal selama 8 hari dalam rangka pemujaan terhadap Dewi Durga ini, telah berlangsung selama berabad. Pada hari kedua dari perayaan ini, para pria biasnya akan bertelanjang dada dan saling melempar bara api yang telah terlebih dulu mereka buat dengan menggunakan batang dan daun palem yang telah di keringkan. Dalam festival yaang sekilas mirip seperti sebuah tawuran ini, para peserta akan terbagi dalam dua kelompok yang saling melempar bara api ke arah lawanya. Setiap kelomok hanya di berikan kesempatan sebanyak 5 kali untuk melemparkan bara api ke kelomok lawanya, sedangkan durasi untuk perang api ini sendiri biasanya hanya berlangsung selama 15 menit saja. Meskipun terkesan brutal namun dalam festival ini, tak ada kebencian sama sekali, karena saat saling melempar bara api biasanya para peserta tetap bisa saling tertawa layaknya orang-orang yang sedang bermain bukanya berkelahi.


Kaya Klesh, Biksu Jain



Bagi sebagian orang, rambut merupakan salah satu bagian tubuh yang paling di sayangi, serta mendapatkan perawatan khusus agar bisa selalu tampak indah. Namun hal ini sepertinya tak berlaku bagi para biksu Jain yang ada di India. Merujuk pada salah satu aturan dari 36 pantangan yang harus dipatuhi oleh para biksu ini. Maka setiap tahu mereka setidaknya harus melakukan ritual Kaya Klesh atau biasa juga di sebut dengan Kes lochan, sebuah ritual penggundulan rambut yang bisa dibilang cukup ekstrim karena para biksu Jain tak menggunakan gunting ataupun pisau cukur melainkan mencabut tiap helai rambut, yang ada dikepala mereka secara manual dengan menggunakan tangan kosong.

Menurut tradisi turun - temurun yang sudah dipercaya oleh para biksu Jain, tradisi menyakitkan ini harus dilakukan untuk menghilangkan rambut, yang di percaya merupakan salah satu simbol ilusi yang bisa mengikat seseorang pada kehidupan duniawi dan menjauhkanya dari kebebasan jiwa. Selain itu ritual ini juga di percaya dapat melatih para biksu agar tahan terhadap rasa sakit. Dan untuk menghindari luka selama proses pencabutan rambut ini. Para biksu Jain biasanya akan mengolesi kulit kepala mereka dengan ramuan yang terbuat dari kotoran sapi yang telah di keringkan.


Festival Karni Mata, Rajasthan



Bagi sebagian besar orang tikus merupakan hewan yang menjijikan. Terlebih dengan fakta bahwa hewan pengerat ini merupakan salah satu media penularan penyakit membuat orang-orang semakin tak menyukai binatang yang satu ini. Tapi berbeda halnya dengan orang-orang yang mendiami kota Deshnoke, Rajhasthan. Mereka menganggap tikus sebagai hewan suci yang harus di jaga dan disayangi.

Bertempat di sebuah kuil bernama Karni Mata atau yang lebih dikenal dengan Kuil Tikus, terdapat setidaknya 20.000 ekor tikus yang berkeliaran dengan bebas tanpa takut ada yang mengusir ataupun memburu mereka. Menurut legenda kuil yang telah berusia kurang lebih 600 tahun ini, merupakan tempat yang dibuat untuk menyembah seorang wanita bernama Karni Mata. Sosok wanita ini dipercaya merupakan reinkarnasi dari Dewi Durga yang turun ke bumi. Sedangkan tikus-tikus yang ada di kuil ini, konon katanya dulu merupakan seorang murid dari Karni Mata yang meninggal. Namun karena rasa pengabdianya yang besar murid ini menolak untuk reinkarnasi dan ingin terus melayani Karni Mata di kuilnya. Namun karena hal itu tak bisa terwujud Ia akhirnya memiliih untuk menjadi seekor tikus yang akhirnya mendiami kuil ini. Berkat kisah ini, para peziarah yang datang ke kuil ini, percaya jika mereka akan mendapatkan berkah jika memakan makanan yang telah di sentuh ataupun dicicipi oleh para tikus. Ada juga yang menyebutkan jika ada yang bisa melihat tikus yang berwarna putih, maka mereka akan dinaungi keberunntungan yang besar. Sahabat anehdidunia.com itulah beberapa festival unik yang ada di India, semoga informasi ini dapat menambah wawasan dan juga menghibur bagi sahabat anehdidunia.com.

Referensi :
http://listverse.com/2016/07/06/top-10-bizarre-festivals-in-india/
https://en.wikipedia.org/wiki/Kerala