Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Cinta Terlarang Yang Berujung Maut

Jatuh cinta merupakan sesuatu yang indah dan di impi-impikan oleh banyak orang. Dengan jatuh cinta orang bisa merasakan kebahagiaan yang berlipat dalam hidupnya. Namun layaknya dua bilah mata pedang, cinta kadang juga bisa menjadi kutukan yang menyiksa bagi manusia. Cinta seperti ini biasanya datang di waktu yang tak tepat, era yang salah ataupun kondisi yang terlarang. Kita mungkin masih ingat dengan legenda tentang kisah Cinta Romeo dan Juliet, yang berakhir dengan maut. Dua sejoli yang berasal dari keluarga yang bermusuhan ini akhirnya memutuskan untuk menenggak racun karena cinta terlarang mereka tak dapat dipersatukan. Kisah cinta berujung maut seperti ini, terjadi karena pada zaman tersebut, cinta yang terlarang merupakan sebuah hal yang besar dan akan berujung pada kematian. Dan selain kisah dari Romeo dan Juliet, pada zaman ini juga masih banyak kisah cinta terlarang lain yang harus berakhir secara tragis. Karena itu anehdidunia.com kali ini akan berbagi beberapa kisah cinta terlarang ini, tentunya dengan versi anehdidunia.com berikut kisahnya



Robert Digby & Claire Dessenne



Pada bulan Agustus 1914, saat perang dunia I, Robert Digby bersama beberapa orang tentara gabungan Inggris dan Irlandia, terpisah dari kesatuanya saat bertempur di wilayah musuh. Karena bingung dan ketakutan, mereka akhirnya memutuskan untuk meninggalkan segala atribut tentara dan bersembunyi di sebuah desa kecil bernama Villeret yang ada di wilayah Perancis. Untungnya warga desa ini begitu baik dan mengijinkan para tentara ini untuk bersembunyi. Untuk menghindari kecurigaan dari pasukan Jerman. Warga Desa ini bahkan mengajari Digby dan teman-temanya berbahasa Perancis dan menyamarkan para tentara ini sebagai warga Desa.

Berkat keramahan ini lambat laun Digby merasa kerasan hingga akhirnya Ia jatuh cinta dan menikah dengan seorang anak petani lokal yang bernama Claire Dessenne. Namun berbeda halnya dengan Digby ketiga rekan lainya memilih untuk pulang ke Inggris secara diam-diam dan meninggalkan Digby sendiri di desa tersebut. Kembalinya ketiga tentara ini ke Inggris ternyata tercium oleh pihak Jerman, yang akhirnya berhasil mendesak salah satu warga Desa untuk mengungkapkan identitas Digby yang sebenarnya. Dan karena takut akan di eksekusi warga ini pun akhirnya membeberkan jatidiri Digby yang sebenarnya. Tak berselang lama Digby pun akhirnya di tangkap dan di eksekusi di tiang gantungan. Mirisnya lagi eksekusi ini dilakukan saat Claire,yang kala itu telah menjadi Istri Digby baru saja melahirkan bayi berusia 6 bulang bernama Helena yang merupakan buah cinta keduanya.


Johann Struensee Dan Caroline Mathilde



Pada tahun 1771, setelah mendengar kabar tak sedap tentang perelingkuhan Istrinya, Raja Denmark, Christian VII, akhirnya mengutus seorang mata-mata untuk membuktikan kecurigaanya tersebut. Dan benar saja setelah beberapa lama, terungkaplah perselingkuhan Ratu Caroline Mathilde dengan Johann Friedrich Struensee yang ternyata merupakan Dokter dari Raja Christian VII. Mendengar laporan ini, Raja Crintian tentu saja murka, karena dii tengah kerja kerasnya untuk membangun kerajaan Denmark. Sang Istri justru asik bermain api diranjang bersama pria lain yang merupakan orang kepercayaanya sendiri.

Namun karena ini merupakan aib kerajaan Raja Christian awalnya tak bisa berbuat apa-apa pada Ratu Caroline, hingga pada tahun 1772, Ratu Caroline melahirkan seorang anak perempuan hasil perselingkuhanya dengan Struensee, Kabar ini tentu membuat lingkungan Istana dan para Bangsawan marah dan menjalin koalisi dengan mantan Ratu sebelumnya Julian Marie untuk menghabisi keduanya. Julian Marie sendiri merupakan Istri terdahulu dari raja Chistian yang diceraikan menyusul perselingkuhan Raja Christian dan Ratu Caroline. Dengan memanfaatkan hukum baru yang berlaku di Denmark, pasangan Ratu Caroline dan Struensee akhirnya di tuntut dengan tak kurang dari 2.200 dakwaan. Pada akhirnya Struensse terbukti atas kasus perselingkuhan dan dijatuhi hukuman gantung. Sedangkan Ratu Caroline dipaksa untuk menandatangi surat yang menyatakan perselingkuhanya dan akhirnya meninggal pada tahun 1775 deman tinggi.


Ines Perez de Castro Dan Dom Pedro



Pada tahun 1340, Ines Perez de Castro datang ke Portugal untuk mendampingi sepupunya Lady Constanza Manuel yang akan menikah dengan putra mahkota kerajaan Portugis, Pangeran Dom Pedro. Sayangnya kedatangan Inez ini justru menjadi awal dari kisah tragisnya, karena secara diam-diam setelah melihat Inez, Pangeran Dom Pedro justru jatuh hati pada sepupu dari calon Istrinya tersebut. Sejak saat itu pula keduanya mulai terlibat perselingkuhan yang panas. Asmara keduanya yang begitu menggebu ini, membuat perselingkuhan mereka akhirnya terungkap dan membuat Inez diusir dari Istana. Namun meski terpisah jauh, keduanya masih terus berhubungan hingga akhirnya pada tahun 1345, Istri Pedro, Ratu Constanza meninggal setelah melahirkan anak ketiganya dengan Pedro.

Kematian Istrinya ini dimanfaatkan Pedro untuk membawa kembali Ines kesisinya, hingga akhirnya mereka memiliki 4 anak lagi. Tapi kembalinya Inez ini mulai memunculkan wacana untuk penggulingan Pangeran Pedro di antara para konselor yang menanggap sang pangeran tak layak menjadi raja, menyusul perselingkuhanya dengan Inez yang notabene merupakan Iparnya sendiri. Dan inilah yang menjadi pemicu kisah tragis yang terjadi di kerajaan Portugis. Karena Raja Alvonso IV, yang merupakan Ayah dari Pangeran Pedro, secara diam-diam mengutus tiga orang pasukan rahasia miliknya untuk mengeksekusi Inez, guna meredam gejolak Politik yang terjadi di kerajaanya. Dan cara ini memang berhasil karena sepeninggal Inez, tak ada lagi yang mempertanyakan status Pedro sebagai penerus Kerajaan. Pedro sendiri sebenarnya mengetahui hal ini, namun karena orang yang memerintahkan penbunuhan merupakan seorang raja dan Ayahnya sendiri, Ia tak bisa berbauat apa-apa. Baru setelah Ayahnya meninggal dan Ia diangkat menjadi Raja, Pedro mulai mencari 3 orang yang membunuh kekasihnya Ines. Dua dari tiga pelaku ini berhasil ditangkap kemudian di eksekusi dengan cara di robek jantungnya, sedangkan yang satu lagi berhasil melarikan diri. Setelah itu Pedro juga membuat pernyataan kalau Ines adalah Istri sahnya dan mengadakan pemakaman yang layak untuk wanita yang Ia cintai itu.



Ann Beddingfield Dan Richard Ringe



Merasa kewalahan untuk mengurus lahan pertanian miliknya, John Beddingfield akhirnya menyewa jasa dari seorang pria muda berusia 19 tahun Richard Ringe untuk membantunya mengurus ladang. Namun siapa sangka jika keputusanya ini justru berujung maut karena ternyata diam-diam sang Istri Ann Beddingfield, mulai jatuh hati terhadap pria muda ini. Gayung pun bersambut ketika Richard juga ternyata menyukai Istri dari majikanya tersebut. Rasa cinta Richard konon bahkan sangat besar hingga Ia terus terbayang-bayang dengan sosok Ann dan ingin benar-benar memiliki wanita tersebut. Dan untuk memuluskan rencanaya tersebut, Richard mulai menyusun rencana dengan menyuap pelayan di rumah John Beddingfield, agar memasukan racun kedalam minuman tuanya. Sayangnya racun tersebut nampaknya tak berpengaruh pada John Beddingfield, karena pria ini tetap dapat terus beraktifitas pada hari itu, seolah tak terjadi apa-apa. Hingga pada malam harinya, Richard akhirnya memutuskan untuk masuk ke kamar John dan mencekik pria malang tersebut hingga mati. Sementara Ann, mengalihkan perhatian para pembatu di rumanh tersebut dengan mengumpulkan mereka di sebuah kamar. Yang aneh adalah meski mati dengan cara di cekik, kematian John ini dinyatakan sebagai kematian yang wajar oleh tim medis saat itu. Merasa tindakanya tak akan kertahuan Richard dan Ann, melanjutkan kehidupan mereka seolah-olah tak terjadi apa-apa. Hingga tiga minggu kemudian setelah mendapatkan Gajinya, seorang pelayan wannita di rumah tersebut melarikan diri dan melapor pada Polisi tentang kasus permbunuhan yang menimpa majikan laki-lakinya. Mendengar laporan ini Richard dan Ann akhirnya ditangkap dan diadili atas pembunuhan tinggat satu sebelum akhirnya di eksekusi pada tanggal 8 april, 1763 dengan cara di gantung.



Augusta Fairfield Fullam Dan Henry Lovell William Clark



Augusta Fairfield dan Henry Clark, pertama kali bertemu di India pada tahun 1911, saat keduanya masing-masing telah berumah tangga. Namun entah bagaimana pertemuan ini begitu spesial hingga akhirnya kedua orang ini secara rutin bertukar surat yang kian membuat subur rasa ketertarikan diantara keduanya. Hingga pada suatu titik, kedua orang ini memutuskan bahwa mereka harus menyingkirkan pasangan masing-masing agar dapat bersatu. Setelah beberapa lama menyusun rencana, Henry Clark yang merupakan seorang Dokter akhirnya memutuskan untuk menggunakan racun sebagai sarana untuk menghabisi suami dari Fullam. Meski upaya ini sempat gagal beberaka kali, karena ternyata suami Fullam cukup kebal terhadap racun. Dalam percobaan terakhirnya, akhirnya pasangan ini berhasil membuat suami Fullam keracunan dan di rawat di rumah sakit. Saat inilah yang dimanfaatkan oleh Clark yang bertindak sebagai dokter dari suami Fullam, untuk menyuntikan racun yang mematikan dan mengakhiri hidup orang yang menghalangi cintanya. Setelah kematian ini dengan akal bulusnya, Clark menandatangani surat kematian dari suami Fullam dan menyatakan itu sebagai kematian yang wajar akibat serangan jantung.

Setelah itu pasangan ini mulai merancang rencana baru untuk menyingkirklan Istri Clark dan dengan bantuan beberapa bandit. Clark berjhasil menyingkirkan Istrinya dengan mengaburkan upaya pembunuhan tersebut sebagai peristiwa perampokan. Namun pihak Kepolisan saat itu tak muah percaya, dan meragukan alibi dari Clark yang justru mengaku sedang bersama dengan Agusta Fullam. Mendengar pengakuan ini, Polisi semakin mencurigai, Clark dan ketika menggeledah rumah tersebut di temukanlan surat cinta milik keduanya. Hal ini membuat kecurigaan muai mengerucut pada keduanya dan benar saja dalam pengadilan setelah di temukan beberapa bukti baru. Akhirnya kedua pasangan inipun terbukti bersalah dan di jatuhi hukuman mati. Clark lansung menghadapi tiang gantungan dan di eksekusi segera setelah putusan di jatuhkan sedangkan Fullam, meninggal di tahanan usai melahirkan bayi hasil hubunganya dengan Clark.

Sahabat anehdidunia.com itulah beberapa kisah cinta terlarang yang harus berakhir dengan maut, karena berbagai macam alasan. Satu hal yang pasti adalah, jatuh cinta itu memang indah, tapi akan lebih indah lagi kalau kita jatuh cinta pada orang yang tepat.

Referensi:
http://listverse.com/2016/09/10/10-love-stories-that-ended-in-execution/
http://murderpedia.org/female.F/f/fullam-augusta.htm