Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kasus Korupsi Memalukan Yang Dilakukan Pemuka Agama Di Dunia

Seorang Pemuka Agama biasanya dikenal senagai orang yang bijak dan jauh dari kesan yang negatif. Namun seperti pepatah yang berbunyi "Tak ada Gading yang tak Retak," seorang pemuka agama juga merupakan orang biasa yang kadang tak lepas dari kesalahan. Meski telah bersumpah untuk mengabdikan hidupnya hanya bagi Tuhan. Tapi beberapa pemuka agama ada pula yang akhirnya tak kuat menerima cobaan duniawi hingga akhirnya terlibat dengan sebuah skandal.

Skandal yang menimpa pemuka agama juga bermacam-macam, ada skandal yang berhubungan dengan hubungan pribadi mereka dan ada pula skandal yang berhubungan dengan uang atau bahasa kerenya korupsi. Untuk kasus yang satu ini ternyata banyak pemuka agama di dunia yang akhirnya tak kuat dengan godaan harta, hingga kemudian menggelapkan uang milik jamaat mereka hingga jumlah yang sangat fantastis. Uang sumbangan dari para Jemaan ini bukanya digunakan untuk kegiatan yang baik, leh para pemuka agama ini justru digunakan untuk hal yang tak pantas seperti berjudi dan hal-hal buruk lainya. Alhasil saat kasus ini akhirnya terkuak ke masyarakat, banyak orang kemudian merasa jijik dan antipati pada para pemuka agama ini, karena dianggap telah melakukan tindakan yang sangat memalukan.

Kisah dari korupsi para pemuka agama dunia inilah yang akan anehdidunia.com bagikan kisahnya dalam "Kasus Korupsi Memalukan Yang Dilakukan Pemuka Agama Di Dunia" versi anehdidunia.com


Pastur yang Gelapkan Uang Amal Jemaat Untuk Berjudi




Pada bukan Juli, 2016 yang lalu publik Kanada sempat dihebohkan dengan dibekuknya seorang Pastur bernama Romo Amer Saka (51) atas tuduhan penggelapan uang jemaat. Polisi menangkam Romo Amer Saka, setelah mendapat bukti bahwa Pastur bertubuh gemuk ini telah mencuri dan menggelapkan uang jemaat senilai kurang lebih USD 400 ribu (setara Rp 5,2 miliar), untuk berjudi. Uang tersebut sebenarnya merupakan hasil dari penggalangan dana jemaat untuk membantu para pengungsi asal Suriah.

Amer Saka yang merupakan Romo di Gereja Katolik St. Joseph Chaldean, memanfaatkan kedekatan Gereka tersebut dengan komunitas Nasrani Suriah untuk menggalang dana dari lebih dari 20 donatur dengan alasan untuk menolong pengungsi dari daerah konflik, pindah ke Kanada.

Namun itu semua ternyata hanya akal bulus Amer Saka untuk mendulang dollar bagi keuntunganya sendiri. Hal ini untungnya disadari oleh Uskup Emmanuel Shaleta, kepala Gereja Chaldean di Kanda, yang merasa banyak kejanggalan dalam pembukuan yang di buat oleh Amer Saka. Uskup Emmanuel kemudian mengkonformasi kejanggalan ini pada Amer Saka, sang Romo ini kemudian mengaku kalau ia telah memanipulasi buku pembukan tersebut karena menggunakan uang yang ada untuk berjudi di kasino dan kalah.

Setelah itu Amer Saka kemudian di serahkan kepihak yang berwajib dan dicopot dari semua jabatan di gereja. Kasus ini selain merugikan para donatuur dan pihak gereja, secara tak langsung menggagalkan proses perpindahan para imigran asal Suriah, karena tak ada uang jaminan untuk proses migrasi mereka. Seperti yang sudah diketahui pemerintah Kanada memberlakukan aturan jaminan sebesar USD 12 ribu untuk satu orang, sedangkan satu keluarga hendak bermigrasi biayanya USD 27 ribu.


Pendeta Tilep Uang Dengan Proposal Pembangunan Gereja Fiktif




Seorang mantan kepala Konvensi Nasional Kebaptisan, bernama Henry Lyons, harus mendekam di penjara selama 5 tahun, 6 bulan setelah terbuki melakukan penipuan dan penggelapan uang secara besar-besaran. Pria berusia 57 tahun ini memanfaatkan statusnya sebagai pemuka agama untuk menipu orang-orang dengan pengajuan sebuah proposal pengajuan pembangunan gereja bodong untuk menipu para jemaatnya. Dikutip dari CNN pada 31 Maret 1999, Lyons yang merupakan seorang Pendeta berkulit hitam yang cukup dihormati ini setidaknya telah menggelapkan uang senilai 250 ribu dollar atau sektar Rp 3,2 milyar rupiah.

Terungkapnya kasus ini sendiri dipicu oleh pengakuan istri Lyons, Deborah pada tahun 1997, yang mengungkapkan perbuatan suaminya pada publik setelah ia mendengar pengakuan dan permintaan maaf Lyons yang merasa menyesal. Setelah itu Lyons kemudian meminta maaf pada publik atas tindakan tak terpuji yang ia lakukan. Lyons juga mengaku amat menyesal telah menyelewengkan uang sumbangan untuk gereja. Meski begitu pengakuan Lyons ini tak lantas membuatnya bebas dari jeratan hukum, karena pihak yang berwajib kemudian menangkap pria berkaca mata ini dan mengajukanya ke meja hijau untuk diadili.


Pendeta Karismatik Korsel yang Terlilit Kasus Pajak




Seorang Pendeta karismatik Korea bernama Sun Myung-moon harus menjadi pesakitan di Amerika, setelah kasus penggelapan pajak dan konspirasi yang ia lakukan akhirnya terungkap. Pada kasus yang terjadi pada tahun 1982 ini Moon akhirnya dijatuhi hukuman penjaa selama 18 bulan dan denda sebesar 25 ribu dollar atau setara dengan Rp 327,5 juta oleh Hakim Hakim Gerard L. Goetter.

Seperti dikutip dari koran New York Times, 14 September 1983 lalu, kasus penggelapan pajak yang dilakukan Moon ini sendiri terungkap setelah ditemukan kejanggalan pada laporan pemasukan keuangan gereja oleh pihak Federal yang di peroleh dari pihak bank sekuritas.

Namun sayangnya meski bukti sudah ada Moon masih tetap membantah dan mengajukan banding atas tuduhan tersebut. Akibatnya selain terkena pasal penggelapan pajak, ia juga harus terkena pasal tambahan atas tuduhan konspirasi untuk mengelabui hukum bersama beberapa orang asistenya. Kasus serupa dengan Moon ini juga terjadi pada pembantu penginjil Korea Takeru Kamiyama juga mendera hukuman enam bulan penjara dan denda 5 ribu dollar karena konspirasi, obstruksi dan juga sumpah palsu.


Pendeta Asal Amerika yang Ketagihan Curi Uang Jemaat.




Ketimbang disebut sebagai seorang Pendeta, Barry Minkow sepertinya lebih pantas untuk disebut sebagai seorang penipu. Bagaimana tidak sikap dari pria bertubuh gemuk ini sama sekali tak mencerminkan dirinya sebagai seorang pemuka agama. Barry bahkan tercacat pernah hingga tiga kali berurusan dengan pihak berwajib akibat kasus penipuan dan sejenisnya. Dalam kasus terakhir Barry bahkan harus menjalani hukuman pernaja selama 5 tahun, setelah ia terbukti menilep uang Jemaat gereja senilai lebih dari 3 juta dollar atau senilai Rp 39 milyar.

Dikutip dari latintimes.com, pada 28 April 2014, pada bulan Januari 2014, Barry resmi terbukti bersalah setelah pengadilan menyatakan ia terbukti bersa;ah pada kasus penipuan Al Kitab di komunitas Gereja San Diego saat Barry menjabat sebagai kepala pastur. Dalam kasus ini kerugian resmi yang tercacat mencapai 1,6 juta dollar (Rp 20,9 Milyar). Namun angka ini menurut seorang pendamping gereja bernama Atty Mark, bisa jauh lebih besar mengingat banyaknya jemaat tak resi yang menyumbang ke gereja.


Guru Spiritual Jepang yang Tipu Jemaat dan Harus Medekam di Penjara




Hogen Fukunaga (60) pendiri dari Honohana Sampogy, yang kini sudah tak lagi menjabat. Harus menghabiskan 12 tahun dipenjara setelah ia terbukti menipu para pengikutnya dengana embel-embel agama baru dan berhasil meraup lebih dari 150 juta Yen atau setara Rp 18,4 Milyar. Fukunaga berhasil mengumpulkan uang sebayak itu dengan mengadakan sebuah pelatihan palsu dengan mengatakan bahwa ia bisa menyembuhkan segala penyakit yang diderita oleh pengikutnya.

Dengan iming-iming inilah Fukunaga berjasil meyakinkan para pengikutnya untuk memberikan uang dalam jumlah yang besar. Akibat perbuatanya ini, Pengadilan Distrik Tokyo sendiri memvonis Hogen atas tindak pidana penipuan dan manupulasi dengan ancaman hukuman hingga 15 tahun penjara.

Menurut Hakim Tustomo Aoyagi, Hogen Fukunaga yang ternayta bernama asli Teruyoshi Fukunaga ini telah memanipulasi para pengikutnya dengan rasa takut dengan berbagai cerita bohong. Dengan cara inilah ia meyakinkan pengikutnya bahwa ia bisa menyembuhkan segala jenis penyakit dengan cara membaca masa depan dan meramal nasib lewat telapak kaki.

Sahabat anehdidunia.com itulah beberapa kasus penipuan memalukan yang dilakukan oleh tokoh agama. Dari kasus ini kita bisa belajar bahwa kita tak bisa memandang orang hanya dari status sosial mereka. Karena tak semua orang dengan status sosial yan tinggi dan terkenal memiliki citra yang baik itu benar-benar baik. Tetap ada segelintir diantara mereka ang justru memanfaatkan status mereka untuk menipu orang dan melakukan tindak kejahatan.

Referensi:

http//palingseru.com/97318/5-kasus-korupsi-pemuka-agama-paling-memalukan-sedunia