Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hal Ini Menjadi Rekor Dunia Paling Tua Asal Indonesia

Tanah Air kita ini sejak jaman dulu kala memang sudah terkenal sangat kaya, baik itu dari segi sumber daya alam, kebudayaan maupun beragam ras yang terdapat di Indonesia. Maka tak heran, banyak bangsa dari negara lain yang tergiur dengan segala kekayaan tersebut dan berusaha untuk menguasainya. Sejarah telah menjatat mulai dari bangsa Portugis, Belanda hingga Jepang, pernah datang dan menjajah negri kita ini pada jaman dahulu. Tapi hebatnya meski pernah di jarah oleh bangsa asing "kekayaan" alam yang ada Indonesia, hingga kini masih cukup banyak di bandingkan dengan bangsa-bangsa lainya. Salah satunya adalah kekayaan budaya yang kija bisa di olah dengan baik sebenarnya mampu menjadi harta karun yang tak ternilai harganya di masa depan. Beragamnya kebudayaan dan kultur ini bahkan tanpa banyak di ketahui orang ternyata masuk sebagai rekor dunia tertua yang tercatat. Penasaran rekor apa sajakah itu, silahkan simak ulasanya dalam, Rekor Dunia Tertua Asal Indonesia, versi anehdunia.com


Lukisan Gua Tertua Di Dunia



Sebelumnya rekor dari lukisan gua tertua yang ada di dunia merupakan milik negara Spanyol dengan sebuah gambar purba berusia sekitar 37.300 tahun yang berada di sebuah gua yang berada di wilayah El Castillo. Namun rekor tersebut pada tahun 2013 yang lalu berhasil dipecahkan oleh sebuah lukisan tangan yang berada di Leang Timpuseng, kawasan Karst Maros, Sulawesi. Setelah dilakukan pengujian karbon pada lukisan ini, ditemukan fakta bahwa lukisan tersebut kira-kira memiliki usia sekitar 39.900 tahun atau nyaris 2000 tahun lebih tua dari lukisan gua yang ada di El Castillo. Penelitian terhadap umur dari lukisan yang berasal dari Leang Timpuseng, sendiri juga bukan dilakukan secara asal-asalan oleh sembarangan orang. Karena sejak tahun 2011 yang lalu, para ahli dari Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Makassar, Balai Peninggalan Cagar Budaya Makassar, Universitas Wollongong dan Universitas Griffith, Australia telah meneliti lukisan ini secara serius. Sahabat anehdidunia.com hingga pada akhirnya di tahun 2013 yang lalu akhirnya usia dari lukisan Leang Timpuseng, benar-benar bisa terjawab. Dalam penjelasan lanjutanya, para pakar arkeolog ini, mengemukakan jika orang-orang purba yang mendiami dari Maros tersebut sudah dapat melukis secara Figurative dengan menggambar hewan dan juga cap tangan. Hasil penelitian ini sendiri sempat membuat heboh banyak ahli di bidang arkeologi yang ada di seluruh dunia, terlebih setelah hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional, Nature, pada edisi 9 Oktober 2014.


Candi Sekaligus Piramida Tertua Sejagat



Beberapa waktu yang lalu media tanah air sempat dihebohkan dengan adanya berita tentang piramida tertua di dunia yang ditemukan di situs Gunung Padang, yang ada di Kabupaten Cianjur. Berita tersebut kian dikuatkan dengan bermunculanya par arkeolog yang datang untuk memeriksa situs Gunung Padang, baik itu dari dalam maupun luar negeri. Dari hasil penelitian para arkeolog ini ditemukan sebuah temuan menarik, yaitu adanya kemungkinan bahwa relief yang ada di situs Gunung Padang, berasal dari sebuah jenis piramida yang usianya lebih tua dari piramida tertua yang ada di Mesir. Sahabat anehdidunia.com dari hasil penelitian berdasarkan penanggalan karbon atau Carbon Dating tersebuh diperkirakan jika situs Gunung Padang dibuat sekitar 20 ribu tahun yang lalu, jauh lebih lama dari Piramida tertua di Mesir yang baru dibangun sekitar 5 ribu tahun silam. Hasil penelitian ini juga diperkuat dengan pernayataan seorang pakar geologi bernama Dr. Danny Hilman, yang menyebutkan bahwa membangun sebuah situs di antara gunung berapi dengan ketinggian 885 meter di atas laut sangatlah sulit, apalagi jika menggunakan bebatuan vulkanis yang berukuran cukup besar dan berat. Jadi besar kemungkinan jika piramid yang ada di situs Gunung Padang, di buat pada jaman dimana ukuran ras manusia jauh lebih besar dari sekarang, yaitu puluhan ribu tahun yang lalu.


Ras Manusia Moder Pertama Di Bumi



Dulu banyak anggapan jika Ras manusia moder pertama di dunia berasal dari sebuah suku bernama "San" yang sudah mendiami benua Afrika sejak puluhan ribu tahun yang lalu. Namun anggapan ini disanggah oleh Dr Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, seorang pakar palentologi dan geologi berdarah Jerman-Belanda yang telah melakukan penelituian terhadap Homo Erektus, pada tahun 1678 yang lalu. Ia menyatakan kalau Ras Manusia tertua yang ada di bumi ini, sebenarnya berasal dari Indonesia. Hal tersebut tercatat secara detail di Anthropoaleontologi Von Koningswald, Geologi Van Bemmelen, Purwayuga Pangeran Wangsakerta. Menurut Dr. Gustav, pada dasarnya seluruh ras manusia moder yang ada di bumi ini berasal dari dari satu keturunan yang sama yaitu Ras Nusantara yang dikenal dengan nama lain ras Austronesia. Sahabat anehdidunia.com ras ini diperkirakan mendiami kepulauan yang bernama Dwipantara atau nama lain dari Indonesia sekarang ini, sejak jutaan tahun yang lalu. Manusia modern pertama yang lahir di bumi sendiri berasal dari generasi Meganthropus paleo nusantaranicus yang menjadi cikal bakal lahirnya generasi Hominid dan Homo sapiens. Ras ini diperkirakan sudah hidup sejak 1-4 juta tahun yang lalu. Bukti lain dari pernyataan ini sendiri adalah dengan ditemukanya banyak fosil dari manusia purba yang ditemukan di Indonesia, salah satunya yang paling tua tentu alaha fosil yang ditemukan pada Situs Trinil dan Sangiran.


Goresan Seni Tertua Di Dunia



Tadi kita telah membahas tentang lukisan gua tertua di dunia ada di Leang Timpuseng, kawasan Karst Maros, Sulawesi. Namun ternyata benda seni tertua asal Nusantara tak hanya itu saja karena di situs Trinil yang ada di Ngawi, Jawa Timur ditemukan benda seni lain yaitu sebuah goresan manusia purba pada sebuah cangkang kerang air tawar yang masuk dalam spesies Pseudodon vondembuschianus trinilensis. Goresan itu berupa perforasi atau lubang-lubang kecil dengan ukuran beberapa millimeter yang diperkirakan dibuat oleh manusia purba ketika ingin membuka cangkang kerang yang keras tersebut diperkirakan telah berusia sekitar 500 ribu tahun. Hal ini terlihat dari corak goresan yang terlihat seperti goresan dari gigi Ikan hiu yang biasanya digunakan oleh manusia purba pada jaman itu untuk membuka kerang maupun benda keras lainya. Sahabat anehdidunia.com penemuan torehan cangkang tertua ini sendiri merupakan hasil dari penelitian Josephine CA Jordens, seorang peneliti Fakultas Arkeologi di Universitas Leiden, Belanda. Dalam pernyataan lainya Josephine, juga memperkirakan jika setelah berhasil membukanya, orang purba pada zaman itu menggunakan cangkang kerang itu sebagai media untuk membuat karya seni dengan menorehkan atau menggores permukaannya secara zig-zag dan tidak putus-putus. Sayangnya, belum diketahui apa maksud dari setiap goresan yang dibuat tersebut.


Seni Tato Tertua Di Dunia



Jika ditilik dari fakta sejarah, banyak yang menyatakan jika seni tato tertua di dunia berasal dari Mesir atau juga di suatu masa ketika mumi “The Ice Man” masih hidup. Namun anggapan ini sebenarnya tak sepenuhnya benar, karena sebenarnya seni tato tertua di dunia berasal dari Mentawai. Suku Mentawai di perkirakan sudah mengenal seni merajah tubuh ini sudah sejak 1.500 – 500 SM. Bagi Suku Mentawai sendiri Tato bukanlah hal biasa yang digunakan hanya untuk sekedar gaya-gayaan seperti kebanyakan orang sekarang. Bagi mereka tato merupakan bagian dari budaya dan sekaligus sebagai identitas diri bagi setiap anggota keluarga. Menurut budaya Mentawai, rajah yang ada di tubuh diibaratkan sebagai baju yang setiap guratannya memiliki makna yang berbeda-beda. Untuk memiliki sebuah tato, maka persiapan yang harus dilakukan membutuhkan waktu sangat lama, hingga berbulan-bulan. Seorang yang ingin merajah tubuhnya juga diwajibkan untuk mengikuti berbagai upacara adat serta harus mematuhi berbagai macam pantangan. Baru setelah dinyatakan lulus, maka Sipatiti atau sang pembuat tato baru mau membuatkan gambar dan goresan pada tubuh orang yang bersangkutan.


Band Rock Pertama Di Dunia



Jika membicarakan tentang musik Rock yang pertama akan terlintas di benak orang mungkin adalah Band-band asal Inggris macam, The Beatles atau Rolling Stones. Namun anggapan ini lagi-lagi tak sepenuhnya benar karena band rock pertama di dunia ini sebenarnya berasal dari Maluku, yaitu The Tielman Brothers. Band rock yang menjadi legenda dan panutan band-band lain di era 50-an ini digawangi oleh Andy Tielman (lead guitar, vocal), Reggie Tielman (rhythm guitar, vocal), Phonton Tielman (double bass, vocal) dan Loulou Tielman (drums, vocal). Sahabat anehdidunia.com The Tielman Brothers sendiri peryama kali tampil di Belanda yang sekaligus menjadi awal mula perjalana karir Band ini yang sempat memukau daratan Eropa pada masanya. Konon bahkan konon Paul Mc Cartney, salah seorang personel The Beatles mengagumi The Tielman Brothers dan banyak lagu dan karya musik dari The Beatles yang mengadopsi ciri khas dari lagu ciptaan band rock asal Indonesia ini. Selain itu gaya nyentrik dan aksi panggung nyeleneh dari para personil The Tielman sebagai band rock, juga dianggap sebagai pioner yang mengilhami banyak band lain pada era tersebut untuk berani tampil beda.


Suku Tertua Di Dunia



Mungkin tak menyangka jika suku tertua yang ada di dunia ini berasal dari Indonesia. Namun memang begitulah faktanya, karena menurut penelitian yang dilakukan oleh Tim Bennet Bronson yang kemudian ditindaklanjuti oleh Dr Bennet Bronson dari Amerika Serikat bersama bersama tim Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional Jakarta tahun 1973, ditemukan sebuah fakta bahwa suku tertua di dunia berasal dari Indonesia, yaitu Suku Kerinci. Suku Kerinci sendiri merupakan sebuah suku yang mendiami wilayah di sekitaran Kabupaten Kerinci, Jambi. Suku asli Indonesia ini menurut Tim Bennet Bronson, merupakan suku yang telah mendiami tempat tersebut sejak lebih dari 10 ribu tahun lalu.Menurut Tim, Suku Kerinci awalnya tidak memiliki nama paten yang digunakan sebagai identifikasi kesukuan mereka sampai akhirnya masuk orang-orang dari Suku Proto-Melayu ke daerah mereka. Sahabat anehdidunia.com nama Kerinci sendiri di perkirakan berasal dari Bahasa Tamil yang merupakan nama sebuah bunga unik yang hanya tumbuh di Indoa Selatan pada ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut. Bunga bernama Kurinji (Strobilanthes kunthiana) ini sendiri hanya mekar 12 tahun sekali. Namun karena logat dan pelafalan lidah orang setempat, nama Kurinji berganti menjadi Kerinci. Kebenaran tentang usia suku kerinciyang sudah sangta tua ini, juga tak hanya berasal dari satu atau dua tim peneliti saja. karena beberapa pakar arkeologi lain juga pernah meneliti hal yang sama. Seperti coontohnya yang dilakukan oleh Kern pada tahun 1889 atau Sarasin pada tahun 1982. Dalam penelitian mereka orang-orang di daerah tersebut yang dikenal dengan nama “Kecik Wok Gedang Wok” tersebut, suku asli Kerinci diperkirakan kedatangan Suku proto-Melayu sekitar 4.000 SM dan terjadi percampuran darah antara suku asli dengan pendatang. Hal ini mendorong mulai menghilanngnya Suku Asli Kerinci, secara perlahan-lahan.


Seni Layang-layang Tertua Di Dunia



Kita mungkin sudah sening mendengar bahwa layang-layang tertua di dunia berasal dari Cina, Jepang atau Mesir. Nmaung anggapan ini sepertinya sedikit terbantahkan dengan kajian analisis Wolfgong Bick, seorang Consultant of Kite Aerial Photography Scientific Use of Kite Aerial Photography yang membahas tentang jenis layang-layang tertua di dunia pada tahun 1997. Dalam penelitiannya, Wolfgong menyatakan jika masyarakat di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara, sudah memiliki budaya untuk menerbangkan layang-layang yang dinamakan Kaghati Kolope sejak sekitar 4.000 tahun lalu. Untuk memperkuat pernyataanya ini, Wolfgong, juga menyertakan sebuah lukisan prasejarah pada dinding gua di Sugi Patani, Desa Liangkobori, Pulau Muna, yang berhasil Ia temukan. Dalam lukisan tersebut terlihat gambar yang mirip dengan orang yang sedang bermain layang-layang. Sahabat anehdidunia.com hasil temuannya tersebut kemudian dipublikasikan pada sebuah artikel berjudul “The First Kiteman” yang dimuat dalam sebuah majalah di Jerman pada tahun 2003 yang lalu. Hasil penemuan Woflgong ini mekaligus membahtah pernyataan jika bahwa seni budaya layang-layang tertua yang awalnya diklaim berasal dari Cina pada 2.400 tahun lalu. Layang-layang yang berasal dari Pulau Muna, sendiri biasanya di buat dari bahan yang berasal dari alam, semisal daun Kolope (daun Gadung) yang dikeringkan dan pada bagian ujung-ujungnya dipotong. Setelah dipotong-potong daun-daun ini kemudian satu persatu disulam dengan menggunakan lidi yang terbuat dari bambu, hingga membentuk sebuah layangan. Sedangkan tali layang-layangnya sendiri dibuat dari serat nanas hutan yang banyak ditemukan di pulau tersebut.

Sahabat anehdidunia.com itulah beberapa rekor dunia tertua yang berasal dari nusantara. Dengan adanya rekor-rekor tersebut, seolah membuka mata kita jika negri kita tercinta ini, memanglah sangat kaya. Nyaris tiap hari kita dapat menemukan fakta baru tentang betapa luar biasanya tanah air yang kita pijak ini. Hanya saja sayangnya saat ini generasi muda justru kurang menaruh minat pada bbudaya bangsanya sendiri dan cenderung menyukai budaya Impor dari luar. Padahal Indonesia sendiri sebenarnya jauh lebih kaya dan patut di banggakan di banding dengan negara-negara lain. Jadi mari belajar tentang Indonesia dan cnitai segala kebudayaanya. Karena kalau bukan kita sebagai generasi penerus bangsa, siapa lagi yang akan mencintai tanah tumpah darah ini.

Referensi:

boombastis.com/rekor-tertua-indonesia/75521