Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Katak Yang Paling Beracun Dan Mematikan Di Dunia

Seperti yang kita tahu, bahwa Tuhan tentunya sudah menciptakan beragam makhluk hidup di atas dunia yang indah ini, semua makhluk hidup itu memang diciptakan dengan peran dan manfaatnya masing-masing. Mereka yang sudah tercipta juga memiliki kelebihan serta kekurangannya. Di antara banyak dan beragamnya makhluk hidup ciptaan-Nya itu, ada beberapa jenis hewan yang memang sengaja tercipta dengan kemampuan ampuh untuk mempertahankan diri dari predator dan marabahaya lainnya. Ada hewan yang memiliki kemampuan untuk menyamarkan kulitnya dengan kondisi lingkungan sekitarnya, ada juga hewan yang mempunyai kemampuan menggigit dengan suntikan racun yang mematikan, ada juga beberapa jenis hewan yang punya kecepatan luar biasa untuk mempertahankan dirinya dari bahaya. Dan uniknya, kali ini kita akan membahas salah satu hewan ciptaan Tuhan yang bernama KATAK, namun beberapa jenis katak yang akan kita bahan kali ini bukanlah jenis katak yang biasa, mereka terkenal memiliki warna yang sangat indah dan mencolok, namun siapa sangka  bahwa kandungan racun yang ada pada kulit mereka bisa sangat mematikan, bahka bisa membahayakan nyawa seorang manusia. Berikut katak paling beracun dan mematikan di dunia versi anehdidunia.com

Black Poison Dart Katak “Anak Panah Hitam”


Katak yang sangat beracun ini adalah salah satu jenis hewan domestik yang berasal dari Amerika, mereka banyak ditemukan di Amerika Selatan dan juga hutan Amerika Tengah. Tidak sesuai dengan namanya, katak jenis ini memang punya warna-warna yang sangat menarik dan sangat indah, namun dia masuk dalam daftar katak yang paling beracun di atas bumi ini. Tidak seperti katak pada umumnya, katak ini selalu aktif di pagi dan siang hari. Dia dinamai katak “anak panah hitam” karena dia memang kandungan racun pada kulit katak ini banyak digunakan para suku setempat sebagai pelengkap persenjataan berburu, yaitu dengan cara dioleskan pada ujung anak panah yang akan mereka gunakan berburu hewan. Dalam dosis tertentu, kandungan racun pada katak ini bisa membunuh manusia juga. 

Golden Poison Katak "Emas"


Sesuai dengan namanya, katak yang satu ini memang punya warna emas indah dan cerah. Kadar racun pada katak jenis ini memang banyak dan sering dimanfaatkan penduduk hutan sekitar untuk dipakai dalam berburu hewan. Apabila ada seekor hewan predator yang sengaja memakan katak ini, maka secara alami kandungan racunnya akan dengan cepat menyebar ke dalam tubuhnya, dan hewan predator itu akan merasakan kesakitan yang luar biasa. Kendati demikian, katak yang banyak ditemukan di padalaman Amazon ini sering di makan penduduk sekitar, yaitu dengan menghilangkan kandungan racun pada kulit nya terlebih dahulu tentunya. Katak dewasa jenis ini bisa mencapai panjang tubuh hingga 4 cm.

Amazonica Ranitomeya Katak “Anak Panah” dari Amazon


Lagi-lagi sepadan dengan namanya, katak yang satu ini punya warna yang indah, yaitu adanya perpaduan warna biru cerah, warna merah gelap, dan warna kuning menyala. Katak ini juga memiliki bercak-bercak berwarna hitam pada tubuhnya. Katak ini adalah jenis satwa yang sangat beracun, banyak ditemukan di pedalaman hutan Amerika Selatan. Katak yang sangat beracun ini punya ukuran yang sama dengan katak “anak panah hitam”, yaitu besarnya sekitar kuku jari dari manusia dewasa, itu ukuran khusus untuk yang katak jantan dewasa. Untuk yang katak betina biasanya ukurannya sedikit lebih kecil. Kandungan racunnya lagi-lagi juga banyak dipakai penduduk sekitar untuk dipakai memoles peralatan berburu hewan.

Dendrobates Tinctorius Azureus Katak Biru “Panah Beracun” 


Katak berwarna biru gelap ini merupakan jenis katak yang sangat beracun, dan banyak ditemukan hidup di kedalaman hutan hujan yang memang dikelilingi oleh padang rumput. Katak ini diteliti banyak ditemukan di bagian selatan Suriname. Katak biru “panah beracun” ini merupakan jenis katak yang punya ukuran menegah, beratnya biasanya mencapai 8 sampai 10 gram. Katak yang berwarna biru ini juga punya ciri khas, yaitu adanya bintik-bintik berwarna hitam pada bagian kulitnya. Katak ini bisa tumbuh hingga sepanjang 3cm sampai 5cm, dan dia bisa berumur hingga sampai 6 tahun. Kelenjar racun yang ada pada bagian kulit katak ini dinamakan "alkaloid", yang fungsi sejatinya adalah sebagai sarana perlindungan diri terhadap serangan predator di sekitarnya. Racun itu bisa melumpuhkan sang predator dengan seketika, dan sering juga bisa membunuh para predatornya. Katak betina dari jenis ini biasanya berukuran sedikit lebih besar dan memiliki kaki berukuran kecil. Untuk ukuran tubuh sang jantannya biasanya lebih kecil dan kakinya berukuran besar. Katak masuk ke dalam jenis katak semi aquatik, dan sifat dari katak jenis ini rata-rata sangat agresif, baik kepada hewan predator atau bahkan kepada manusia.  

Dendrobates Yellow Banded Katak “Lebah Kepala Kuning” 


Katak selanjutnya adalah jenis katak beracun yang berasal dari genus Dendrobates dan juga keluarga Dendrobatidae. Kata jenis ini bisa banyak kita temukan di wilayah Amerika Selatan, khususnya di daerah Venezuela. Katak beracun ini juga dapat kita temukan di daerah Guyana, daerah Brazil, dan juga di wilayah timur Kolombia. Katak beracun ini biasanya berhabitat di tempat-tempat yang suhunya lembab, seperti di kedalaman hutan hujan tropis misalnya. Namun selama musim kering katak ini memiliki kebiasaan bergumul di bawah sebuah batu, atau di dalam batang pohon yang sudah tumbang. Katak ini umumnya hidup pada suhu 20C hingga 30C. Katak yang satu ini tergolong sangat sensitif pada suhu yang agak tinggi. Kendati kondisi kulitnya sudah sangat lembab, katak ini cenderung suka memilih tempat dengan tingkat kelembaban yang sangat tinggi, dan spesies katak yang satu ini bisa menangani tingkat kelembaban yang jauh lebih cermat jika dibandingkan dengan spesies katak lainnya. Katak beracun ini juga bisa menjadi ancaman bagi manusia dan hewan-hewan lainnya, karena kandungan racunnya tergolong sangat tinggi dan berbahaya.

Epipedobates Tricolor Katak “Aphantasmal Poison Dart” 


Katak yang satu ini bisa kita temukan banyak di sekitar lereng pegunungan Andes, di Ekuador. Katak ini punya warna hijau dan jingga cukup cerah, serta dilengkapi dengan kandungan racun yang sangat kuat. Katak ini bisa bertumbuh sampai ukuran 4cm. Di alam bebas, katak ini bisa hidup sampai umur 6 tahun lamanya. Racun dari katak ini merupakan  jenis racun yang sifatnya paling kuat jika dibandingkan dengan jenis katak-katak “anak panah”. Racun dari katak ini terkenal setara dengan bisa seekor ular cobra. Dan uniknya, kendati kadar racunnya sangat mematikan, racun dari katak ini banyak dimanfaatnkan untuk membuat obat tradisional.

Bombina Orientalis Katak “Perut Api Oriental” 


Sesuai dengan namanya, katak yang satu ini punya warna kulit yang mencolok. Warna merah benyak terdapat pada bagian perut katak ini, sedangkan bagian punggungnya kebanyakan berwarna hijau cerah dengan agak berwarna kekuningan, serta memiliki bercak-bercak hitam pada sekujur tubuhnya. Katak ini adalah masuk ke dalam jenis satwa semi aquatik, yang mampu mencapai panjang tubuh hingga 7 cm. Katak beracun ini bisa kita temukan di Korea, Cina, wilayah-wilayah yang dekat dengan Rusia. Namun uniknya, katak ini banyak disebut dengan “kodok”, karena dia punya karakter kulit yang sama seperti kodok, yaitu adanya tekstur kulit berbentol-bentol layanya seekor kodok, namun sejatinya hewan ini adalah termasuk jenis katak. Pada bagian perutnya yang warnanya merah itulah terdapat kandungan racun meatikan, yang fungsinya adalah untuk sistem pertahanan diri dari serangan manusia dan hewan pedator. Pada saat seekor predator sedang mendekat, maka katak ini akan langsung mengambil posisi berdiri dengan membusungkan bagian perutnya. Dari situlah si predator akan segera menyadari bahwa katak ini memiliki racun yang sangat berbahaya. Betinanya bisa menghasilkan telur hingga mencapai 100 butir. Larvanya akan menetas di dalam kurun waktu 3 hingga 10 hari lamanya. Selain sangat beracun, katak yang satu ini bisa hidup cukup lama, yaitu sekitar 15 tahun lamanya.

Referensi :
http://potretdunia09.blogspot.co.id/2011/07/7-katak-paling-beracun-di-dunia.html