Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jenis Hiu Aneh Penampilannya Sungguh Tidak Biasa

Jika mendengar nama hiu, maka orang biasanya akan membayangkan sosok ikan raksasa yang menyeramkan. Pola pikir itu sendiri timbul karena adanya laporan kalau hiu pernah menyerang dan bahkan membunuh manusia. Kesan kalau hiu adalah makhluk ganas yang gemar memakan manusia semakin diperkuat oleh beredarnya film-film horor bertema hiu semisal Jaws.

Kendati hiu memang diketahui pernah menyerang manusia, hiu sendiri sebenarnya tidak benar-benar mengincar manusia sebagai makanan utamanya. Hiu lebih suka menyerang hewan-hewan laut seperti ikan, anjing laut, hingga burung laut yang sedang berenang di permukaan. Jika hiu sampai menyerang manusia, maka hal tersebut biasanya lebih karena hiu tidak bisa membedakan manusia dengan hewan-hewan yang biasa menjadi santapannya.

Hiu sendiri ternyata ada banyak ragamnya. Selain hiu macam hiu putih raksasa yang bertubuh lonjong layaknya torpedo, ada banyak jenis hiu lain yang memiliki keunikannya masing-masing. Dengan keunikannya itulah, hiu-hiu tadi bisa bertahan hidup di habitatnya masing-masing dengan caranya sendiri-sendiri. Berikut adalah sebagian di antara hiu-hiu tersebut.

Hiu Goblin

Hiu Goblin

Tidak perlu susah payah berpikir untuk mengetahui kenapa hiu goblin memperoleh nama demikian. Wajahnya yang terlihat menyeramkan membuat hiu ini terlihat bak goblin, sejenis kurcaci berwajah menyeramkan yang biasa muncul dalam dongeng-dongeng bangsa Eropa. Di moncong atasnya terdapat tonjolan menyerupai pedang. Mulutnya penuh dengan deretan gigi tajam bak jarum. Jika semua itu masih belum cukup, hiu goblik juga bisa menjulurkan mulutnya ke depan.

Masih belum banyak yang diketahui oleh para ahli mengenai hiu ini akibat sulitnya mengamati hiu goblin secara langsung di habitatnya. Informasi yang didapat oleh ilmuwan mengenai hiu goblin hampir seluruhnya berasal dari bangkai hiu goblin yang tanpa sengaja terdampar di tepi pantai.

Dengan memeriksa anatomi bangkai hiu goblin beserta isi perutnya, hiu goblin diperkirakan berburu dengan cara berenang lambat sambil mendeteksi keadaan sekitar memakai sensor pada moncong atasnya. Saat hiu goblin merasakan adanya mangsa yang melintas, hiu goblin secara tiba-tiba akan menjulurkan mulutnya dan kemudian mencaplok mangsanya.

Hiu Bidadari

Hiu Bidadari

Dengan melihat penampilannya, maka orang awam pasti tidak akan menyangka kalau hewan ini aslinya adalah sejenis hiu. Pasalnya tidak seperti hiu pada umumnya yang bertubuh lonjong, hiu bidadari justru memiliki tubuh yang pipih layaknya ikan pari. Namun tidak seperti ikan pari yang bagian belakangnya hanya berupa ekor panjang dan tipis, tubuh bagian belakang hiu bidadari serupa dengan tubuh ikan biasa.

Hiu bidadari juga memiliki benda menyerupai kumis di bagian dekat mulutnya. Fungsi “kumis” itu sendiri adalah untuk membantu hiu bidadari merasakan benda di depannya. Bagian atas tubuhnya penuh dengan corak berwarna hitam dan kecokelatan sehingga ketika dilihat dari atas, hiu bidadari terlihat tidak ada bedanya dengan dasar lautan yang berpasir.

Hiu bidadari memanfaatkan tubuhnya yang pipih untuk berburu sambil berkamuflase. Makannya terdiri dari kerang, udang, hingga ikan kecil. Saat berburu, ikan ini akan diam tak bergerak di dasar laut dengan memanfaatkan samarannya. Saat mangsanya lewat, barulah ikan ini secara tiba-tiba keluar dari persembunyiannya dan mencaplok mangsanya.

Hiu Wobbegong

Hiu Wobbegong

Jika menurut anda hiu bidadari adalah ahlinya menyamar, maka anda perlu melihat apa yang dimiliki oleh hiu wobbegong. Hiu asal Australia dan Indonesia ini memiliki kulit yang motifnya serupa dengan warna terumbu karang dan bebatuan dasar laut. Untuk membuat penyamarannya ikan sempurna, moncong hiu ini juga dipenuhi dengan benda berserabut menyerupai tanaman laut. Benda itu sendiri aslinya organ sensor untuk membantu hiu ini merasakan kondisi di sekitarnya.

Seperti halnya hiu bidadari, hiu wobbegong juga memanfaatkan kamuflasenya untuk berburu sambil bersembunyi. Saat hewan mangsanya melintas dan tidak menyadari keberadaan hiu wobbegong di dekatnya, hiu wobbegong tersebut secara tiba-tiba menerjang mangsanya dan menelannya bulat-bulat. Hiu wobbegong pada dasarnya bukanlah hewan yang tidak berbahaya. Namun jika ini hewan ini disentuh, ia bisa melawan dengan cara menggigit penyelam yang menyentuhnya.

Hiu Pemukul

 Hiu Pemukul

Ikan hiu yang satu ini secara garis besar penampilannya tidak berbeda dengan ikan-ikan hiu pada umumnya. Ciri khas hiu ini baru tampak ketika kita melihat bagian ekornya. Bagian atas sirip ekor hiu ini berukuran jauh lebih panjang dibandingkan ekor ikan hiu lainnya. Bahkan panjang sirip ekor tersebut bisa menyaingi panjang badan ikan hiu itu sendiri.

Hiu pemukul memiliki cara berburu yang kurang lebih serupa dengan hiu putih besar dan sejenisnya. Saat mencari makan, ia akan berenang ke sana kemari sembari mencari ikan dan cumi-cumi makanannya. Begitu menemukan mangsanya, hiu pemukul akan segera berenang cepat ke arah mereka dan menggunakan ekornya untuk mencegah mereka melarikan diri ke belakang hiu.

Saat hewan-hewan mangsanya dirasa sudah berada dalam kondisi terpojok, hiu pemukul akan mengayunkan ekornya ke arah mereka. Jika ada ikan yang terkena sabetan ekor hiu, ikan tersebut akan terpental dan kehilangan kesadaran. Hal selanjutnya yang perlu dilakukan oleh hiu pemukul hanyalah mendekati mangsanya yang sedang tidak sadarkan diri dan memakannya.

Untuk meningkatkan peluangnya dalam menangkap mangsa, kadang-kadang seekor hiu pemukul akan bekerja sama dengan hiu pemukul lainnya saat kebetulan mengincar mangsa yang sama. Saat melakukan taktik ini, kedua hiu tadi akan berenang secara berputar mengelilingi gerombolan mangsanya, lalu kemudian menerjang mereka sambil memukul-mukulkan ekornya.

Hiu Kucing

Hiu Kucing

Jika ada hewan yang namanya anjing laut, maka hiu yang satu ini mungkin cukup pantas untuk dijuluki sebagai kucing laut. Hiu ini sendiri mendapatkan nama demikian karena matanya terlihat serupa dengan mata kucing. Hiu kucing sendiri terdiri dari 160 spesies di mana mereka semua memiliki sejumlah kesamaan seperti bentuk matanya yang menyerupai mata kucing dan kulitnya penuh dengan bercak berwarna warni. Warna kulit hiu kucing sendiri bervariasi antar spesies.

Hiu kucing bukanlah hiu yang berbahaya bagi manusia karena mereka rata-rata hanya berukuran sekitar 1 meter. Seperti halnya hiu bidadari dan wobbegong, hiu ini juga menjadikan dasar lautan sebagai habitatnya. Makanannya terdiri dari ikan dan hewan-hewan laut kecil seperti siput dan udang. Sayangnya, populasi hiu kucing sekarang tengah terancam punah akibat aktivitas penangkapan ikan memakai jaring dasar laut.

Hiu Mulut Besar

Hiu Mulut Besar

Sesuai dengan namanya, hiu mulut besar atau megamouth memang memiliki mulut yang besar. Namun jangan khawatir. Hiu berukuran 5 meter ini memiliki mulut besar bukan karena hiu ini gemar memakan manusia, tetapi supaya hiu ini bisa mencaplok makanannya yang terdiri dari hewan-hewan kecil semisal udang.

Hiu mulut besar diperkirakan berburu dengan cara menerjang kerumunan hewan sambil membuka mulutnya lebar-lebar. Di dalam mulutnya, terdapat 50 baris gigi yang berukuran amat kecil namun tajam. Pada siang hari, hiu ini akan beraktivitas di laut dalam. Namun saat malam tiba, hiu ini akan naik ke perairan yang lebih dangkal. Selebihnya masih belum banyak yang diketahui dari hiu ini karena hiu ini sulit diamati di habitat aslinya. Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1976, hiu ini baru terlihat 17 kali, umumnya karena hiu ini tanpa sengaja tersangkut di jaring nelayan.

Sumber :
https://www.sharksider.com/goblin-shark/
https://sharkfactsforkids.weebly.com/catshark.html
https://www.arkive.org/angel-shark/squatina-squatina/
https://www.arkive.org/megamouth-shark/megachasma-pelagios/
https://www.arkive.org/thresher-shark/alopias-vulpinus/
https://en.wikipedia.org/wiki/Wobbegong