Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hati Hati Ini Ikan Paling Berbahaya di Sungai Amazon

Hutan Amazon di Amerika Selatan dikenal sebagai salah satu kawasan paling eksotik di dunia. Pasalnya di kompleks hutan tropis ini, tersimpan banyak fauna menakjubkan yang tidak dapat dijumpai di tempat lain. Fauna eksotik bukan cuma dapat dijumpai di Hutan Amazon, tetapi juga di Sungai Amazon yang mengalir mulai dari Pegunungan Andes hingga bermuara di Samudera Atlantik. Namun selain mempesona, ikan-ikan yang menghuni Sungai Amazon juga harus diwaspadai karena banyak dari ikan-ikan tersebut yang berbahay bagi manusia. Berikut ini adalah contoh ikan-ikan yang dimaksud.

Candiru (Vandellia cirrhosa)

Candiru (Vandellia cirrhosa)

Ikan yang paling ditakuti oleh penduduk pribumi di sekitar Sungai Amazon. Ukuran ikan ini memang terbilang kecil karena mereka rata-rata hanya berukuran belasan sentimeter. Namun justru karena kecilnya ukuran ikan inilah, ikan ini menjadi sulit dilihat oleh manusia, sehingga mereka yang tengah berendam di sungai yang ada candirunya bakal senantiasa dihantui perasaan cemas.

Jadi, apa yang membuat candiru berbahaya? Ikan ini memiliki kebiasaan masuk ke dalam alat kelamin manusia melalui lubang saluran kencing. Sekali ikan ini tersangkut dalam alat kemaluan pria, maka ikan ini hampir mustahil untuk dikeluarkan. Utamanya jika ikannya berukuran agak besar. Jika sudah begitu, hanya ada satu solusi yang bisa diambil oleh korban supaya rasa sakitnya segera hilang : mengamputasi alat kelaminnya sendiri.

Candiru sendiri menyerang alat kelamin manusia bukan karena ikan ini memang mengincar manusia, tetapi lebih karena faktor salah sasaran. Makanan utama candiru adalah darah, di mana ia melakukannya pada celah insang ikan-ikan yang berukuran lebih besar (misalnya ikan bawal Amazon).

Untuk menemukan celah insang korbannya, candiru menelusuri jejak senyawa amonia yang ada di dalam air, karena senyawa tersebut merupakan bagian dari sisa-sisa metabolisme ikan yang dibuang melalui insang. Karena air kencing manusia juga mengandung amonia, candiru pun jadi salah mengira kalau manusia yang sedang kencing sebagai ikan sasarannya.

Belut Listrik (Electrophorus electricus)



Sesuai dengan namanya, belut listrik memang bisa menghasilkan listrik. Tujuan ikan ini menghasilkan listrik adalah untuk membantunya berburu di air yang keruh. Saat belut listrik merasakan adanya mangsa di dekatnya, belut listrik bakal langsung mengaktifkan kekuatan listriknya untuk membuat korbannya tersetrum dan pingsan. Dengan cara ini, belut listrik bisa mendapatkan makanannya tanpa harus bersusah payah mengejarnya.

Taktik serupa juga digunakan oleh belut listrik saat harus mempertahankan diri. Ketika merasakan adanya bahaya, belut listrik bakal langsung melepaskan tinggi ke sekitarnya. Seekor belut listrik diketahui bisa menghasilkan listrik hingga sebesar 650 volt. Namun karena belut listrik tidak bisa mengeluarkan listrik bertegangan tinggi dalam kurun waktu yang lama, ikan ini tidak sampai mematikan bagi manusia kendati manusia memang sebaiknya tidak mengusik belut listrik. Pasalnya belut listrik bisa tetap menghasilkan listrik bahkan hingga 8 jam sesudah hewannya mati.

Keanehan belut listrik bukan hanya ada pada kemampuannya menghasilkan listrik. Habitat ikan ini adalah bagian sungai yang berair lambat dan miskin akan oksigen. Untuk mengakalinya, ikan ini pun memiliki banyak lubang di mukanya untuk membantunya mengambil oksigen secara langsung dari udara.

Piranha Merah (Pygocentrus nattereri)

Piranha Merah (Pygocentrus nattereri)

Jika diminta menyebutkan contoh ikan buas dari Sungai Amazon, maka ikan ini menjadi salah satu nama yang paling sering disebut. Reputasi ikan ini sebagai makhluk pemangsa yang ganas memang begitu melegenda. Sampai-sampai ada film horor yang menampilkan ikan piranha pemakan manusia sebagai monster antagonis utamanya.

Ada beberapa spesies piranha yang sudah diketahui. Namun dari sekian banyak spesies tersebut, piranha merah adalah yang paling terkenal berkat reputasinya tadi. Kendati berukuran jauh lebih kecil dibandingkan manusia, piranha digambarkan tidak segan-segan mengeroyok mangsanya dan menghabisi dagingnya hingga nyaris tak bersisa.

Kendati piranha memang diketahui berani menyerang manusia ataupun hewan darat yang berukuran besar, piranha sendiri tidaklah sebuas yang digambarkan di film-film. Ikan ini lebih suka menyerang sesama hewan air semisal ikan dan serangga air yang ukurannya tidak berbeda jauh. Jika piranha menyerang makhluk yang lebih besar, biasanya yang diserang adalah makhluk yang sudah terluka parah. Piranha juga cenderung menjadi lebih agresif ketika air tempatnya hidup menyurut.

Ikan vampir (Hydrolycus scomberoides)

Ikan vampir (Hydrolycus scomberoides)

Ikan ini memang kalah mentereng jika dibandingkan dengan ikan-ikan penghuni Amazon lainnya semisal piranha atau arapaima. Namun jangan lantas menganggap sebelah mata ikan ini. Pasalnya ikan vampir atau payara bisa tumbuh hingga ukuran 1 meter lebih.

Jika hal itu tadi masih belum membuat anda merasa takut, ikan vampir juga memiliki gigi-gigi tajam berbentuk taring di mulutnya. Mulut bagian bawahnya memiliki sepasang taring yang lebih panjang dibandingkan gigi-gigi yang lain. Karena gigi tersebut terlihat mencuat layaknya gigi vampir yang biasa muncul di film-film, ikan ini lantas memperoleh sebutan ikan vampir.

Selain penampilannya yang terkesan buas, ikan ini juga memiliki perilaku agresif. Berkat gigi-giginya yang tajam dan besar, hewan apapun yang berhasil dicaplok ikan ini bakal sulit untuk melarikan diri. Ikan vampir paling sering ditemukan di sungai yang berarus deras. Namun berkat perilakunya itu pulalah, ikan ini menjadi incaran utama para hobiis memancing di Sungai Amazon karena mereka menganggap ikan ini sebagai sasaran yang menantang dan sulit untuk ditaklukkan.

Hiu Banteng (Carcharhinus leucas)

Hiu Banteng (Carcharhinus leucas)

Ya, anda tidak salah baca. Ikan hiu ada juga yang hidup di Sungai Amazon. Kendati hiu ini ukurannya tidak sebesar hiu putih raksasa, tetap saja hiu banteng merupakan ikan yang terlihat menakutkan bagi manusia karena hiu ini bisa tumbuh hingga sebesar 2 meter lebih. Dan layaknya hiu putih besar, hiu banteng adalah ikan karnivora yang mulutnya penuh dengan gigi-gigi tajam.

Habitat asli hiu banteng berada di laut. Namun karena sistem sirkulasi tubuhnya bisa berubah-ubah sesuai dengan kadar keasinan di sekitarnya, hiu banteng bisa hidup di perairan laut maupun tawar sama baiknya. Itulah sebabnya hiu banteng kerap terlihat di bagian hilir Sungai Amazon yang kebetulan memang berukuran besar.

Berkat kemampuannya hidup di air sungai sekaligus air asin, hiu banteng bisa mencari makan di Sungai Amazon dengan pesaing yang lebih sedikit. Hiu banteng yang masih kecil juga memanfaatkan kemampuan tersebut untuk hidup di Sungai Amazon tanpa harus khawatir bakal diserang oleh hiu-hiu lain yang berukuran jauh lebih besar.

Selain di Sungai Amazon, hiu banteng juga dapat ditemukan di lautan dangkal seluruh dunia yang bersuhu hangat. Dan karena habitatnya berada di lokasi-lokasi yang dekat dengan pusat aktivitas manusia, hiu banteng pun memiliki kecenderungan tinggi untuk menyerang manusia. Dikabarkan hiu ini bertanggung jawab atas setidaknya 69 kasus serangan hiu pada manusia di seluruh dunia. Jumlah tersebut bisa jadi lebih tinggi karena bisa saja ada kasus-kasus serangan hiu banteng yang tidak tercatat.

referensi
http://animal-world.com/encyclo/fresh/characins/Payara.php
https://www.rainforestcruises.com/jungle-blog/fishing-in-the-amazon-river-best-known-fish-species
https://allthatsinteresting.com/candiru
https://www.cbsnews.com/pictures/five-most-dangerous-sharks-to-humans/5/
https://www.earthtouchnews.com/natural-world/how-it-works/electric-eels-have-some-of-the-strangest-mouths-in-the-animal-kingdom/