Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Astaga! Hal Ini Dulunya Sangat Dilarang, Sekarang Biasa Saja

Zaman sekarang ini, kita bebas melakukan apa yang kita suka, tentu menurut aturan yang berlaku. Namun tahukah kalian, jika ternyata yang kita lakukan sekarang ini ternyata dulunya pernah dilarang? Alasan pelarangan itu bermacam-macam, mulai dari mengotori tempat umum, sampai dianggap berisik. Berikut ini adalah beberapa hal yang sekarang dianggap biasa, namun dulunya sempat dilarang.

Sepakbola

Sepakbola Jaman Dulu

Siapa yang tak suka menonton sepakbola? Di seluruh dunia, termasuk Indonesia, baik orang dewasa maupun remaja, semua suka menonton pertandingan sepakbola. Namun ternyata, dulu olahraga ini sempat dilarang, dan tak boleh dilakukan. Pelarangan olahraga sepakbola ini terjadi di Inggris dan Skotlandia.

Pelarangan pertama dilakukan oleh Raja Edward II pada tanggal 13 April 1314, yang melarang adanya olahraga tersebut di kota London. Alasannya, menurut Raja Edward II, olahraga sepakbola itu berisik, dan bisa menyebabkan sesuatu yang tak diinginkan.

Pelarangan kedua terjadi pada tahun 1331. Pelarangan itu dilakukan oleh penerus Raja Edward II, yaitu Raja Edward III. Sahabat anehdidunia.com beberapa tahun berikutnya, tepatnya tahun 1363, Raja Edward pun melakukan pelarangan pada semua olahraga, dan menghimbau rakyat untuk belajar memanah. Raja Richard II, Henry IV, dan Henry V juga kemudian melarang adanya olahraga sepakbola selama kekuasaan mereka.

Rupanya, terungkap bahwa pelarangan sepakbola ini sebenarnya bukan karena pemimpin yang perhatian pada rakyatnya untuk bisa belajar memanah, namun lebih ke rasa cemburu. Permainan atau olahraga sepakbola dulunya adalah olahraga yang dilakukan oleh rakyat biasa, tanpa adanya campur tangan bangsawan. Mereka hanya iri karena mereka tak bisa melakukan olahraga sepakbola dikarenakan bangsawan semua harus menunggangi kuda, sementara olahraga sepakbola harus menggunakan kaki pemainnya.

Catur

Catur

Beberapa orang mungkin gemar memainkan catur, bahkan mungkin ada orang yang menjadikan catur sebagai profesinya, yaitu menjadi atlet catur. Meski demikian, dulu permainan catur ini dilarang di beberapa negara, seperti Persia, Mesir, Jepang, dan Prancis. Selain itu, negara Afghanistan juga pernah melarang catur, dan yang terbaru, negara Arab Saudi juga kini melarang permainan catur.

Tahun 644, di Persia sempat dilarang adanya permainan catur ini. Pada saat itu, Persia sudah direbut oleh Umar bin Khattab, dan beliau menganggap bahwa permainan catur itu dikhawatirkan bisa berujung pada perjudian, karena itulah catur dilarang pada masa itu.

Beberapa dekade kemudian, menyusul negara Jepang yang melarang adanya catur. Pelarangan itu dilakukan oleh Kaisar Jito. Sayangnya, alasannya tak diketahui. Kemudian, pada tahun 1005, Mesir juga melarang orang bermain catur. Tahun 1061, Cardinal Damiani of Ostin juga melarang para pendeta memainkan permainan ini.

Pelarangan catur terus terjadi selama beberapa tahun berikutnya. Tahun 1195, catur dilarang oleh Gereja Ortodoks Timur, disusul oleh Prancis pada tahun 1254. Sahabat anehdidunia.com menurut raja Prancis pada saat itu, Raja Louis IX, catur dianggap sebagai hal yang membosankan dan tak berguna. Tahun 2001, gantian Taliban yang melarang catur, dan disusul Arab Saudi pada tahun 2016. Mereka menganggap catur bisa membuat orang lupa beribadah, dan buang-buang waktu.

Popcorn

Popcorn

Popcorn, atau berondong jagung, menjadi hal yang wajib ada saat kita menonton bioskop. Dulu, pada saat bioskop masih menampilkan film bisu, membawa popcorn ke dalam bioskop merupakan hal yang dilarang. Zaman dulu, bioskop adalah tempat yang hanya bisa didatangi oleh orang kelas atas, karena hanya mereka yang bisa membaca tulisan yang muncul dalam film bisu, sementara orang biasa yang pendidikannya lebih rendah tak akan bisa membacanya.

Karena hanya didatangi oleh orang kelas atas, maka jelas bioskop harus menjadi tempat yang mewah. Maka dari itu, zaman dulu lantai bioskop tertutup oleh karpet yang mahal. Jelas, pemilik bioskop tak ingin karpet mahal itu kotor karena popcorn, sehingga mereka melarang penonton membawa popcorn ke dalam bioskop.

Namun, hal itu berubah pada masa Depresi Besar (The Great Depression) melanda negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat. Saat itu, film dengan suara sudah berhasil diproduksi, dan film bioskop tak lagi hanya bisa dinikmati oleh orang kelas atas, namun semua kalangan bisa menikmatinya. Sahabat anehdidunia.com orang dari kalangan bawah inilah yang akhirnya mempopulerkan popcorn dalam bioskop, karena popcorn ini banyak dijual di pinggir jalan, dan dijual dengan harga yang sangat murah meski terjadi krisis ekonomi pada saat itu.

Melihat hal itu, akhirnya hingga kini para pemilik bioskop selalu menyediakan popcorn bagi penonton bioskop untuk mendapatkan untung lebih besar dibandingkan dengan hanya menjual tiket bioskop.

Kedai atau warung kopi

warung kopi

Pada tahun 1675, raja Inggris, Raja Charles II, membuat aturan mengenai pelarangan adanya kedai atau warung kopi. Hal itu dilakukan menghentikan munculnya wiraswasta yang bisa bekerja di rumah. Tak hanya kopi saja, Raja Charles II juga melarang penjualan teh, cokelat, dan es krim yang dilakukan di rumah.

Sebenarnya, alasan pelarangan ini tak ada hubungannya dengan kopi. Raja hanya mengkhawatirkan adanya rencana pemberontakan yang dilakukan dalam kedai kopi itu. Sebagai informasi, kedai kopi pada saat itu kurang lebih sama dengan bar pada masa sekarang. Diketahui, dari kota London saja terdapat lebih dari 3 ribu kedai kopi, di mana banyak orang berkumpul dan mengobrol masalah dalam negeri.

Pelarangan kedai kopi oleh Raja Charless II ini juga didasarkan pada pengalaman pribadinya, yang memiliki masalah kepercayaan pada orang lain. Dalam pikirannya, raja itu menganggap semua orang akan menyakitinya. Meski demikian, yang diumumkan mengenai pelarangan kedai kopi itu adalah kedai kopi itu bisa membuat orang malas dan mengganggu ketertiban umum. Untungnya, pelarangan ini tak sampai disahkan, karena rencana pelarangan ini dihapus dua hari sebelum pelarangan ini mulai efektif berjalan.

Bikini

Bikini Jadul

Kemunculan bikini pada tahun 1946 membuat masyarakat Eropa mengalami kepanikan moral. Sebelumnya, orang-orang tak pernah mengenakan bikini atau pakaian terbuka, dan hadirnya bikini jelas bertentangan dengan orang yang sudah terbiasa berpakaian tertutup. Bahkan, Louis Reard, pencipta bikini, sempat stres karena penjualan bikini yang rendah, dan dia juga hampir menyerah. Pasalnya, bikini ini dilarang di beberapa negara Eropa, seperti Prancis, Italia, dan Spanyol. Selain Eropa, Australia dan beberapa negara bagian Amerika Serikat juga melarang wanita mengenakan bikini. Ketika itu, film Hollywood tak boleh menampilkan bikini, berbeda dengan sekarang.

Namun, pada tahun 1953, walikota Benidorm, Spanyol, Pedro Zaragoza, mengambil kebijakan yang bertentangan dengan aturan Spanyol pada umumnya, yaitu membolehkan warganya memakai bikini ketika berada di pantai yang ada di kota tersebut. Hal ini juga berlaku pada turis mancanegara yang sedang berada di pantai di Benidorm. Pedro sadar, jika ingin menjadikan kotanya sebagai objek wisata, maka dia harus membolehkan warganya mengenakan bikini.

Karena bertentangan dengan aturan negara, maka ada beberapa wanita yang bermasalah dengan penjaga pantainya akibat mengenakan bikini. Meski demikian, Pedro tetap pada pendiriannya untuk membolehkan bikini. Sahabat anehdidunia.com demi bisa membuat bikini diperbolehkan, Pedro pun rela berjalan jauh ke Madrid yang harus ditempuh dalam waktu 8 jam menggunakan motornya demi bertemu Jenderal Francisco Franco, pemimpin diktator Spanyol, dan mengajukan usulannya untuk memperbolehkan bikini di Spanyol. Tanpa diduga, ternyata usulannya diterima, dan bikini pun perlahan-lahan mulai diizinkan di Spanyol.

Ternyata, meski sekarang menjadi hal yang biasa-biasa saja, dulunya hal itu menjadi sesuatu yang dilarang. Jika saja hal-hal itu masih dilarang hingga sekarang, mungkin kita tak akan pernah melihat pertandingan sepakbola dan popcorn dalam bioskop. Kita juga jadi tak mengenal permainan catur dan tak akan pernah lagi nongkrong-nongkrong di kedai kopi.

referensi
http://listverse.com/2018/10/15/10-common-things-that-were-once-banned/
https://footballnetwork.org/history-of-football/history8-18-1/