Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengulik Misteri Kota Kuno Machu Picchu Peru

Reruntuhan kota Machu Pichhu yang sangat misterius masih menghantui sisa-sisa granit dari kerajaan Inca kuno yang sudah ada sejak peradaban pra-Colombus. Machu Picchu menjadi tempat yang terlupakan selama berabad-abad ini terletak 2400 meter di atas Pegunungan Andes. Reruntuhan kota ini sekarang menjadi salah satu keajaiban resmi dunia dan menjadi kunjungan utama para turis yang berlibur ke Peru. Jika melihat struktur reruntuhan bangunan yang masih bertahan sampai sekarang, dapat terlihat bahwa perencanaan pembangunan kota ini nampaknya terlihat sempurna. Bahkan para peneliti mengemukakan bahwa sisa-sisa peninggalan kerajaan Inca ini memperlihatkan adanya pengaruh kemajuan teknologi yang canggih di kota ini. Sejarah Machu Picchu menjadi sesuatu yang menarik untuk dikulik, terutama kota ini merupakan salah satu kota yang terbilang maju pada masanya, terlihat dari kokohnya bangunan di kota ini yang masih bertahan sampai sekarang.

Machu Pichhu

Banyak yang berteori tentang asal-usul dibangunnya kota ini, salah satunya yaitu kota ini adalah biara suci atau tempat peristirahatan keluarga kerajaan. Beberapa lainnya mengatakan bahwa kota ini dibangun untuk menghormati sisi mitos dari kerajaan Inca, seperti menghormati sungai suci dan pegunungan yang mengelilingi kota ini. Sahabat anehdidunia.com ada juga para ahli sejarah yang mengatakan bahwa kota ini adalah kota terakhir dari kerajaan Inca yang dibangun sebagai benteng terakhir melawan penjajah Spanyol. Namun hal itu terbukti tidak benar, karena telah ditemukan sebuah benteng terakhir dari kerajaan Inca adalah Vilcabamba la Vieja yang ditemukan pada tahun 1964 dan terletak 130 kilometer di sebelah barat ibukota kerajaan Inca, Cusco. Sedangkan jika tempat itu adalah tempat para biara, yang berarti tempat itu dianggap memiliki populasi wanita yang mendominasi. Namun berdasarkan penelitian yang dilakukan, justru populasi laki-laki dan perempuan di tempat ini memiliki jumlah yang sama. Apapun alasannya, tujuan dibangunnya kota ini masih belum terjawab, dan diduga setelah satu abad pembangunannya selesai, kota ini ditinggalkan.

Dokumen-dokumen lama banyak yang menyebutkan bahwa di tempat ini terdapat 2 patung yang berbeda, satu terbuat dari emas dan yang lainnya terbuat dari batu sebagai penanda kuburan kaisar Inca Pachacuti di Machu Picchu. Pada saat penemuan kota ini ole Hiram Bingham dan anggotanya pada tahun 1911, mereka tidak menemukan kedua patung tersebut. Paolo Greer, seorang peneliti dari Amerika, mempelajari tulisan-tulisan dari seorang penjarah bernama Augusto Berns yang pertama kali tiba di kota Machu Picchu 43 tahun sebelum Hiram Bingham menemukan kota ini. Dalam tulisan Berns, ia menggambarkan bagaimana dirinya menyaksikan patung batu yang besar ditarik oleh sesama penjarah dengan harapan menemukan logam mulia dibawah patung itu. Paolo Greer percaya bahwa patung batu itu adalah pengganti patung emas yang hilang seperti yang disebutkan dalam Narasi 1557 tentang patung emas yang hilang digantikan dengan patung batu sebagai penanda makam kaisar. Jika tulisan Berns memang benar adanya, sosok patung batu itu harusnya masih berdiri di Machu Picchu. Namun karena tidak ada bukti keberadaan patung-patung itu, banyak pihak yang menduga bahwa makam kaisar yang terletak di Machu Picchu masih merupakan informasi spekulatif.

Dalam Machu Pichhu

Di reruntuhan kota Machu Picchu juga ditemukan 16 air mancur yang menarik, dibangun secara strategis sesuai dengan keyakinan sakral penduduk kota. Tujuan dibangunnya air mancur ini juga masih menjadi misteri, namun para ahli menyatakan jika air mancur ini kemungkinan digunakan sebagai sumber air sekaligus pemandian bagi penduduk kota ini. Selan itu, ditemukan juga tambang batu yang berisi permata seperti Serpent Rock, sebuah batu yang dihiasi dengan relief ular, dan batu stonemasons yang menjadi penggerak ekonomi kerajaan Inca pada saat itu. Sahabat anehdidunia.com di sekitar pertambangan batu ini, terdapat potongan-potongan batu granit yang cukup besar, terlihat seperti susunan tangga yang belum selesai dikerjakan. Hal ini melahirkan teori bahwa kota Muchi Pucchi ditinggalkan ketika masih dalam proses pembangunan. Terlebih lagi terdapat beberapa tempat disekitar tambang batu yang terlihat belum selesai dikerjakan.

Jika sedikit beranjak ke bagian atas lereng kota Machu Picchu, terdapat sebuah bangunan kecil unik yang terbuat dari ukiran batu granit dengan bentuk yang cukup aneh. Bangunan ini disebut Intihuatana yang tingginya hanya sepinggang orang dewasa, tidak ada yang tahu persis bagaimana struktur dari bangunan kecil ini. Kemungkinan besar, Intihuatana digunakan untuk mengukur dan meramalkan musim yang digunakan untuk mengetahui waktu yang tepat memulai bercocok tanam ataupun panen hasil, terlihat dari sudut-sudutnya yang mengarah sesuai dengan mata angin yang berfungsi sebagai kompas. Intihuatanan mungkin juga digunakan sebagai altar utama ketika melakukan upacara-upacara sakral. Selain batu granit yang menyusun struktur bangunan ini, terdapat beberapa batu khusus yang juga digunakan dalam membangun tempat-tempat penting di dalam kerajaan kaisar, batu-batu tersebut hanya terdapat di Machu Picchu saja, sisanya telah dihancurkan oleh para penjajah dari Spanyol ketika melakukan invasi besar-besaran ke kerajaan Inca.


Pemimpin kerajaan Inca pada saat kota Machu Picchu dibangun adalah Pachacuti Inca Yupanqui. Seperti yang dikatakan di awal, teori tentang asal-usul dibangunnya kota ini sebagai tempat kediaman keluarga kerajaan sepertinya menjadi opsi terakhir yang bisa ditolelir. Struktur kota Machu Picchu terdiri dari beberapa kompleks yang terpisah. Kompleks kerajaan dibuat terpisah dari kompleks bangsawan. Sahabat anehdidunia.com hal ini dapat menjadi bukti untuk mendukung teori tadi, ditambah lagi kompleks kediaman kerajaan kaisar Pachacuti dikelilingi oleh taman pribadi dan air mancur yang memungkinkan kaisar untuk minum air dari air mancur tersebut, sebelum dialiri ke dalam kota. Kompleks kerajaan juga mempunyai struktur kamar mandi dan memiliki sistem drainase yang tidak terdapat di kompleks lainnya dalam kota Machu Picchu. Beberapa kuil, air mancur dan bangunan yang disakralkan di Machu Picchu juga didapati mengelilingi kompleks kerajaan, mungkin untuk menunjukkan pentingnya kaisar Pachacuti bagi kota Machu Picchu.

Selain dari ditemukannya struktur kota yang menarik, ternyata kota Machu Picchu juga memiliki struktur bangunan yang terbilang menggunakan teknologi modern. Para tukang yang membangun kota ini menyadari bahwa tanah yang digunakan sangat rentan terhadap gempa bumi, sehingga mereka menggunakan teknik khusus untuk menambah kekokohan bangunan agar tahan banting jika gempa datang. Teknik yang digunakan adalah metode ashlar, dimana blok batu ditempatkan sedemikian rupa sehingga ketika terjadi gempa, batu-batu tidak keluar dari jalurnya yang nantinya akan meruntuhkan bangunan.

Blok batu ini berikatan sangat kuat, bahkan selembar kertas pun tidak dapat disipkan di antara celah-celah blok tersebut. Masih menjadi misteri bagaimana para pembangun kota Machu Picchu mengerjakan batu dengan sangat sempurna, padahal material utama yang digunakan adalah batu granit yang merupakan bahan bangunan yang sangat sulit untuk dikerjakan, bahkan dengan teknologi modern sekarang. Bentuk bangunan juga dikerjakan dengan pola lingkaran untuk melawan getaran saat gempa terjadi. Dinding bangunan dibuat sedikit miring dan pemasangan pintu serta jendela dibangun lebih sempit di bagian atas bangunan. Sudut-sudut bangunan juga diperkuat dengan batu bata yang disusun membentuk huruf L untuk agar tahan saat gempa terjadi. Sungguh cerdas.

Pada tahun 2008, 80 makam lengkap dengan kerangka dan artefak ditemukan tersembunyi di dekat lokasi Machu Pichhu. Para ahli berpendapat bahwa makam-makam itu adalah milik masyarakat yang hidup di Machu Picchu karena terdapat beberapa potongan kecil yang diduga milik kerajaan Inca yang sangat langka. Sahabat anehdidunia.com situs pemakaman ini diperkirakan berumur 500 tahun. Meskipun beberapa potongan kecil kain kerajaan yang ditemukan itu sudah rusak, para peneliti yakin dapat mendapat informasi berharga dari tekstil yang berkualitas tinggi tersebut, diduga itu adalah milik keluarga kerajaan. Mayat-mayat dikubur dalam posisi duduk dan para peneliti berharap dapat mengidentifikasi kerangka tersebut, sehingga diharapkan dapat menjawab misteri yang belum terpecahkan tentang penyebab kematian mereka. Kota Machu Picchu dianggap sebagai pusat perdagangan dan kekuatan pada zaman itu, dan mengapa kota itu ditinggalkan begitu saja, masih menjadi misteri yang belum terjawab sampai hari ini.

Referensi
https://news.nationalgeographic.com/news/2011/07/110721-machu-picchu-100th-anniversary-archaeology-science/
www.livescience.com/22869-machu-picchu.html