Hotel Cecil Kisah Kelam Hotel Megah Dengan Berbagai Kasus Bunuh Diri
Mendengar kata hotel, maka orang biasanya bakal langsung membayangkan bangunan tempat menginap dengan segala fasilitas dan kenyamanannya. Namun khusus untuk Hotel Cecil, ada hal lain yang menyebabkan hotel ini dianggap berbeda dibandingkan hotel pada umumnya. Kasus-kasus kematian misterius yang banyak mengambil tempat di hotel ini menjadikan Hotel Cecil sebagai tempat penginapan yang terkesan angker.
Hotel Cecil sendiri memiliki sejarah yang cukup panjang dan memiliki kaitan erat dengan sejarah kota Los Angeles itu sendiri. Pada tahun 1920-an, Los Angeles sedang mengalami modernisasi dan pembangunan besar-besaran. Sahabat anehdidunia.com Hotel Cecil menjadi salah satu contoh hasil pembangunan. Mulai dibangun sejak tahun 1924, hotel ini baru dibuka untuk umum pada tahun 1927.
Dengan melihat desain bangunannya saja, Hotel Cecil memiliki segala persyaratan yang diperlukan untuk menjadi tempat penginapan yang nyaman. Bangunannya dirancang oleh William Banks Hanner dengan gaya arsitektur Art Deco. Batu pualam nampak terbentang di lantai lobi. Patung-patung megah berwarna putih terlihat menghiasi sejumlah sudut bangunan.
Hal-hal tersebut lantas menjadikan Hotel Cecil sebagai hotel yang senantiasa bisa memukau para tamunya. Dikombinasikan dengan status kota Los Angeles sebagai kota yang ramai dan tengah berkembang pesat, Hotel Cecil pun menjadi salah satu tempat menginap favorit bagi mereka yang sedang singgah di Los Angeles.
Namun cerita indah tersebut selanjutnya harus memasuki tahapan antiklimaks. Pada dasawarsa 1930 hingga 1940-an, Amerika Serikat dilanda krisis ekonomi global Depresi Besar. Kota Los Angeles juga tidak luput dari dampak krisis tersebut. Dari yang awalnya menjanjikan kemakmuran, Los Angeles kini malah menjadi kota yang dihantui dengan tingginya angka kemiskinan dan kasus kejahatan.
Namun Hotel Cecil tidak mau menyerah begitu saja pada nasib. Supaya bisa melanjutkan riwayatnya, sejak dekade 1950-an Hotel Cecil bertransformasi menjadi hotel yang menawarkan tarif penginapan rendah bagi para pelancong berkantong tipis.
Memasuki tahun 2011, hotel berisi 600 ruangan ini dipecah menjadi 299 kamar hotel bertarif rendah serta 301 kamar apartemen kecil. Namun karena jumlah kamar apartemen yang digunakan hanya sekitar puluhan, pengelola hotel berencana melakukan renovasi sambil menambahkan fasilitas baru semisal kolam renang atap.
Semua kemegahan tadi sayangnya tetap tidak bisa menghapus citra Hotel Cecil sebagai tempat yang angker dan kerap memakan korban. Sahabat anehdidunia.com kasus bunuh diri pertama di hotel ini diketahui pertama kali terjadi pada tahun 1931. Korbannya adalah seorang pria berusia 46 tahun bernama W.K. Norton yang bunuh diri dengan cara menenggak pil beracun.
Tahun 1939, muncul lagi kasus bunuh diri di hotel ini. Seorang pelaut berusia 39 tahun yang bernama Erwin C. Neblett bunuh diri dengan memakai metode serupa. Hanya berselang beberapa bulan kemudian, giliran Dorothy Sceiger (45 tahun) yang mengikuti jejak naas mereka berdua.
Meminum pil beracun bukanlah satu-satunya metode bunuh diri yang digunakan oleh tamu hotel. Karena Hotel Cecil adalah bangunan bertingkat, banyak tamu hotel yang melakukan bunuh diri dengan cara terjun dari lantai atas. Korban pertama yang diketahui bunuh diri dengan cara tersebut adalah seorang wanita bernama Grace E. Magro di tahun 1937.
Saat melompat dari lantai 9, Magro diketahui sempat terlilit kabel telepon. Hanya berselang setahun kemudian, giliran Roy Thompson yang bunuh diri dengan cara serupa. Semasa masih hidup, Thompson diketahui berprofesi sebagai petugas pemadam kebakaran di laut.
Tahun 1962, giliran Julia Moore yang ditemukan tewas usai melompat dari jendela kamarnya. Moore diperkirakan nekat bunuh diri karena ia terlilit hutang sebesar 1.800 dollar (kurang lebih hampir 24 juta rupiah). Walaupun motif bunuh dirinya sudah diketahui, tidak diketahui kenapa Moore memilih Hotel Cecil sebagai tempatnya untuk melakukan bunuh diri.
Kasus aneh terkait Hotel Cecil masih belum berhenti sampai di sana. Tahun 1944, Dorothy Purcell (19 tahun) terbangun setelah dirinya merasakan sakit pada perutnya. Saat ia pergi ke kamar mandi, ia terkejut dan bingung setelah melihat kalau yang keluar dari dirinya adalah bayi.
Karena Purcell mengira kalau bayi tersebut sudah meninggal, ia pun kemudian membuang bayinya melalui jendela. Purcell kemudian ditangkap dan diadili. Namun ia kemudian dinyatakan tidak bersalah karena dianggap mengalami gangguan kejiwaan.
Tahun 1962, Pauline Otton (27 tahun) melompat keluar jendela lantai 9 setelah ia berdebat dengan suaminya. Tanpa diketahui oleh Otton, ia tanpa sengaja menimpa orang di bawah seusai melompat menjatuhkan diri. Pria malang tersebut diketahui bernama George Gianinni (65 tahun) dan sedang berjalan-jalan santai ketika dirinya tertimpa oleh Otton. Nyawa Gianinni tidak tertolong dan ia pun turut meregang nyawa.
Tahun 2013, Hotel Cecil kembali menyita pusat perhatian setelah seorang mahasiswi bernama Elisa Lam ditemukan tewas dalam tangki air minum hotel. Tidak diketahui apakah Lam bunuh diri atau menjadi korban pembunuhan. Lam sendiri diketahui pertama kali menyewa kamar hotel pada bulan Januari dan diketahui menghilang pada bulan Februari.
Adapun hal paling menyeramkan dari kasus ini adalah berdasarkan rekaman kamera CCTV, Lam diketahui sempat menggunakan lift hotel pada malam hari. Sahabat anehdidunia.com ketika ia sudah berada di dalam, ia kemudian menekan-nekan tombol sambil mencari tempat untuk bersembunyi. Ia juga menunjukkan sikap seolah-olah ada seseorang atau sesuatu yang mengejarnya dari luar lift kendati rekaman CCTV tidak menunjukkan orang lain selain dirinya.
Selain kasus bunuh diri, Hotel Cecil juga terkenal sebagai tempat terjadinya kasus-kasus pembunuhan. Kasus paling terkenal terjadi pada tahun 1947 dalam kasus yang dikenal oleh publik sebagai “pembunuhan Dahlia Hitam”. Hanya berselang beberapa jam sebelum tewas dibunuh secara sadis, Elizabeth Short selaku korban diketahui sempat minum-minum di bar hotel sebelum kemudian pergi keluar dan menemui ajalnya.
Tahun 1984, Hotel Cecil juga menjadi markas rahasia bagi pembunuh berantai yang bernama Richard Ramirez. Pria yang diketahui menganut aliran Satanisme ini terkenal karena kerap mengincar pasangan suami istri sebagai korbannya. Saat beraksi, ia akan menerobos masuk ke dalam rumah korban, kemudian membunuh pria pemilik rumah dan memperkosa serta membunuh pasangan wanitanya. Seusai beraksi, Ramirez secara berkala akan membuang pakaiannya yang berlumuran darah ke bak sampah hotel sebelum kemudian menyelinap masuk ke dalam hotel untuk beristirahat.
Selain kasus-kasus yang menelan korban jiwa, para tamu hotel yang menghabiskan malamnya dengan selamat juga mengaku mengalami hal-hal aneh. Mulai dari terdengarnya suara-suara aneh, hingga munculnya sosok bayangan misterius di dalam kamar hotel.
Tahun 2014, seorang pemuda lokal yang bernama Koston Alderete bahkan sempat memotret sosok misterius yang terlihat sedang berdiri di lantai 4 jendela hotel. Alderete mengaku takut bukan main dan sempat mengalami susah tidur usai memotret penampakan misterius tersebut.
Lantas, apakah benar kalau Hotel Cecil memang memiliki rahasia misterius di dalamnya? Atau kasus-kasus yang selama ini terjadi hanya kebetulan saja terjadi di dalam bangunan yang sama? Mungkin jawabannya tidak akan pernah terungkap. Satu hal yang pasti, hotel megah ini pada akhirnya menjadi saksi bisu kalau sejumlah orang pernah kehilangan nyawanya secara tidak wajar di dalamnya.
referensi
http://www.theoccultmuseum.com/american-horror-story-dark-history-cecil-hotel/
https://abc7.com/archive/9409571/