Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Baobab Pohon Raksasa dari Afrika Saksi Bisu Perubahan Dunia

Afrika dikenal dengan fauna atau hewan-hewannya yang eksotik. Pasalnya di benua inilah, hewan-hewan yang terkenal seperti jerapah, hyena, singa, hingga gajah berkeliaran dengan bebas. Namun alam liar Afrika bukan hanya terkenal dengan hewan-hewannya. Pasalnya di benua ini pula, kita dapat menemukan baobab, salah satu pohon paling luar biasa yang pernah (dan masih) ada di dunia.

Dengan ukurannya yang besar, baobab menjadi semacam simbol bagi alam liar setempat. Batang baobab yang besar dan cabang pohonnya yang menggurita terlihat kontras dengan padang rumput yang ada di sekitarnya. Namun walaupun baobab terkenal sebagai pohon khas Afrika, pohon ini sebenarnya bukan hanya dapat ditemukan di Afrika.

Pohon Baobab

Apa yang disebut sebagai baobab aslinya terdiri dari 9 spesies pohon berbeda yang semuanya tergolong dalam genus Adansonia. Dari sekian banyak spesies yang menyusun genus baobab, hanya 2 di antaranya (Adansonia digitata dan Adansonia kilima) yang merupakan pohon asli daratan Afrika. 

Enam spesies pohon baobab yang lain aslinya berasal dari Pulau Madagaskar yang letaknya tepat berada di seberang timur daratan Afrika. Sementara satu spesies lainnya merupakan pohon asli Australia. Adapun dari sekian banyak spesies baobab yang sudah diketahui, spesies baobab yang paling terkenal dan paling lazim dijumpai manusia adalah spesies Adansonia digitata.

Pohon baobab mendapatkan nama populernya dari bahasa Arab “buhibab” yang jika diterjemahkan memiliki makna “ayah segala biji”. Sahabat anehdidunia.com nama yang mungkin diberikan karena pohon ini memiliki ukuran yang besar dan ranting berjumlah banyak. Sementara nama genusnya (Adansonia) diambil dari nama Michael Adanson, pakar tumbuhan asal Perancis yang pertama kali mengidentifikasi pohon ini pada tahun 1749 saat sedang berada di Senegal.

Selain dengan nama baobab, pohon yang bersangkutan juga dikenal dengan julukan “pohon terbalik”. Pasalnya pohon baobab memiliki cabang-cabang yang bentuknya seperti akar tanaman – terutama saat musim kering tiba dan pohon ini sedang kehilangan dedaunannya –  sehingga pohon ini terlihat seolah-olah berada dalam kondisi terbalik karena “akar”nya menjulang di atas tanah.

Dengan penampilannya yang khas tersebut, baobab pun nampak seperti monster penguasa padang rumput Afrika. Pasalnya pohon baobab dapat tumbuh hingga setinggi 25 meter. Walaupun baobab bukanlah pohon tertinggi karena masih kalah jauh dari pohon redwood yang tingginya mencapai 100 meter, baobab merupakan salah satu pohon terbesar karena batangnya bisa tumbuh hingga berdiameter 33 meter lebih.

Sebagai akibat dari penampilannya yang khas dan tidak biasa tersebut, pohon baobab pun menjadi sumber cerita-cerita rakyat dan dongeng lokal. Sahabat anehdidunia.com menurut salah satu dongeng, pohon baobab terlihat seperti pohon terbalik karena ada dewa yang mencabut pohon tersebut dan kemudian menancapkannya kembali dalam posisi terbalik. 

Di Madagaskar, ada sepasang pohon baobab yang terlihat saling melilit satu sama lain. Menurut dongeng yang diyakini warga lokal, kedua pohon tersebut dulunya adalah manusia yang saling mencintai. Namun karena hubungan mereka tidak direstui oleh pemimpin masing-masing desa, mereka pun kemudian berubah menjadi pohon baobab supaya tidak ada yang bisa memisahkan mereka berdua untuk selamanya.

Baobab Tree

Di luar masalah dongeng dan penampilannya yang terlihat raksasa, keistimewaan pohon baobab masih belum berhenti sampai di sana. Pohon baobab merupakan pohon dengan usia yang amat panjang. Beberapa pohon baobab diketahui sudah hidup selama 2.000 tahun lebih. Adapun dari sekian banyak pohon baobab tua yang sudah diketahui oleh manusia, salah satu yang paling terkenal adalah pohon baobab di Modjadjiskloof, Provinsi Limpopo, Afrika Selatan. Berdasarkan pemeriksaan memakai metode penanggalan karbon, pohon baobab di Modjadjiskloof diketahui sudah berusia setidaknya 6.000 tahun! 

Alasan kenapa baobab bisa memiliki usia yang begitu panjang tidak lepas dari kemampuannya yang luar biasa untuk bertahan hidup. Sahabat anehdidunia.com jika kulit pohon baobab dikupas, maka kulitnya akan tumbuh kembali. Jika kayunya digerogoti oleh hewan pemakan kayu semisal rayap, baobab akan menumbuhkan kembali bagian tubuhnya. Jika kebakaran hutan terjadi, kulit kayunya yang tahan panas membantu mencegah pohon tersebut hangus terbakar. 

Meskipun baobab nampaknya tidak bisa mati oleh sebab-sebab alamiah, ternyata pohon ini tetap memiliki kelamahan. Sejenis jamur parasit diketahui bisa menyebabkan pohon ini berubah warna menjadi hitam dan mati. Untungnya, jamur tersebut hanya bisa menginfeksi baobab yang mengalami kerusakan pada batang luarnya. Misalnya akibat gajah yang tanpa sengaja merusak kulit pohon baobab.

Baobab memiliki ukuran batang yang besar sebagai bentuk adaptasi terhadap habitatnya. Saat musim kering tiba, hujan bisa tidak turun dalam kurun waktu yang amat lama. Untuk itulah, baobab memiliki batang yang besar supaya bisa menampung cadangan air sebanyak mungkin. Saat air sedang berada dalam kondisi melimpah, sebanyak 80% batang baobab bisa terisi oleh air. Satu pohon baobab bisa menampung air hingga 4.500 liter.

Hal yang menarik dari baobab adalah saat pohon ini sudah mencapai usia 1.000 tahun, bagian dalam pohon ini bakal mulai berongga. Rongga ini kemudian bisa dimanfaatkan oleh hewan sebesar gajah sekalipun untuk berteduh. Pohon baobab yang terletak di Modjadjiskloof bagian dalamnya bahkan dimanfaatkan menjadi kedai minum yang bisa menampung 15 orang.

Buah Pohon Baobab

Pohon baobab juga memiliki buahnya sendiri. Saat musim panas tiba, bunga-bunga yang baunya menyerupai bangkai hewan akan bermekaran di cabang-cabang pohon baobab. Nektar yang ada di bunga tersebut kemudian akan menarik kelelawar untuk hinggap dan makan. Saat kelelawar sedang hinggap itulah, kelelawar tersebut tanpa sengaja menyerbuki bunga baobab. 

Sesudah mengalami penyerbukan, bunga tersebut secara berangsur-angsur akan berubah menjadi buah. Buah baobab bentuknya lonjong dan bisa tumbuh hingga sepanjang 25 cm. Jika buah baobab yang sudah mengeras dibanting ke tanah hingga hancur, serpihan daging buahnya terlihat seperti remah-remah roti. Oleh karena itulah, pohon baobab kadang-kadang juga dikenal dengan nama julukan “pohon roti monyet”. 

Bagi penduduk asli Afrika, pohon baobab juga dikenal dengan julukan Pohon Kehidupan. Pasalnya hampir setiap bagian dari pohon ini bisa dimanfaatkan oleh manusia. Kayunya bisa digunakan sebagai bahan membuat perkakas. Sahabat anehdidunia.com kulit kayunya lunak dan tahan api sehingga bisa diolah menjadi bahan pakaian dan bahan obat. Daun, buah, dan bijinya bisa diolah menjadi bahan makanan, minuman, dan ramuan obat tradisional.

Meskipun buah baobab umumnya hanya dikonsumsi oleh penduduk Afrika, belakangan mereka yang tinggal di luar Afrika juga mulai menunjukkan minatnya untuk mengkonsumsi buah ini. Pasalnya buah baobab memiliki kandungan vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan buah jeruk, potasium yang lebih tinggi dibandingkan pisang, dan kalsium yang lebih tinggi dibandingkan bayam.

Berkat kandungan gizi dan kemampuan buahnya untuk diolah menjadi beragam jenis kuliner, buah baobab sudah lama dikonsumsi oleh penduduk lokal sebagai makanan yang bermanfaat bagi tubuh. Terhitung sejak tahun 2008, daging buah ini sudah mulai diimpor ke kawasan Eropa dan Amerika Utara sebagai bahan makanan alternatif yang bergizi.

credit referensi
https://en.wikipedia.org/wiki/Adansonia
https://en.wikipedia.org/wiki/Adansonia_digitata
https://pandavita.com/blogs/blog/10-fascinating-baobab-tree-facts
https://www.tripsavvy.com/fun-facts-about-the-baobab-tree-1454374