Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hal Mustahil Yang bIsa Dilakukan Burung Gagak

Gagak adalah nama dari sejenis burung yang mudah dikenali dengan melihat bulunya yang berwarna serba hitam dan suaranya yang terdengar parau sekaligus angker. Sebagai akibat dari penampilan dan suaranya tersebut, gagak pun kerap diidentikkan dengan hal-hal yang sifatnya menakutkan.

Di balik penampilannya yang terkesan kelam tersebut, gagak ternyata memiliki banyak kelebihan yang membuatnya bisa bertahan hidup di tengah semakin menyempitnya habitat liar. Berikut ini adalah beberapa contoh kehebatan yang dimiliki oleh gagak dan mungkin belum pernah anda ketahui sebelumnya.

Gagak Bisa Dilatih untuk Membersihkan Sampah

Gagak Buang Sampah

Suatu hari, Christophe Gaborit melihat gagak liar mengais-ngais di antara timbunan sampah. Beberapa tahun berlalu, Gaborit bekerja sebagai penjinak elang di taman hiburan Puy du Fou, Perancis. Apa yang membuat taman hiburan ini berbeda dari taman hiburan biasa adalah para pengunjung bisa menikmati hal-hal bernuansa sejarah dan mengenakan kostum bertema klasik.

Ramainya orang yang mengunjungi Puy du Fou di lain pihak juga mendatangkan dampak negatifnya tersendiri. Tidak sedikit dari para wisatawan tersebut enggan menjaga kebersihan dan membuang sampah sembarangan. Gaborit pun lantas teringat dengan gagak yang pernah ia lihat di masa lampau. Maka, dengan berbekal keahliannya sebagai penjinak unggas, Gaborit pun memanfaatkan gagak untuk mengatasi masalah kebersihan di Puy du Fou.

Tahun 2000, Gaborit memelihara 2 ekor gagak dari kecil dan kemudian melatih keduanya. Pada awalnya kedua gagak tersebut dilatih untuk mencari dan membuang sampah-sampah kecil di dalam laci yang ditinggalkan oleh wisatawan jahil. Merasa puas, Gaborit kemudian kembali memelihara dan melatih 6 ekor gagak untuk mengenali dan membuang sampah. Sekarang, gagak-gagak tersebut beterbangan di atas taman untuk mencari sampah dan mengumpulkannya.

Gagak Gemar Berkumpul di Sekeliling Bangkai Sesamanya


Menggelar upacara pemakaman untuk orang yang baru meninggal adalah hal yang lazim dilakukan oleh manusia. Pada awalnya orang-orang mengira kalau gagak juga memiliki kebiasaan serupa. Pasalnya saat seekor gagak mati, gagak-gagak lainnya terlihat berkumpul dan berkoak-koak di sekitar bangkainya. Seolah-olah mereka sedang meratapi temannya yang baru saja pergi.

Penyebab asli gagak melakukan hal tersebut ternyata bukan karena mereka sedang meratapi temannya yang meninggal. Jadi, ketika seekor gagak tewas secara tiba-tiba, maka kematiannya akan langsung menarik perhatian gagak-gagak lain yang ada di dekatnya. 

Saat mereka berkumpul di sekitar bangkainya, mereka bukan sedang berkabung, melainkan sedang mencari tahu penyebab kematiannya. Karena bukan tidak mungkin jika sesuatu yang membunuh gagak tersebut kemudian akan ikut membunuh mereka juga. Jadi, dengan mengetahui penyebab kematian temannya, gagak lain akan menjadi lebih waspada dan bisa terhindar dari bahaya serupa di kemudian hari.

Tidak jarang gagak memandang manusia yang sedang memegang bangkai gagak sebagai penyebab matinya gagak tersebut, meskipun bukan orang tersebut yang melakukannya. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan di negara bagian Washington, gagak bisa mengingat wajah orang-orang yang pernah memegang bangkai gagak dan kemudian mewaspadainya. Ketika orang yang sama mendekati tempat yang kebetulan banyak dihuni oleh gagak, orang tersebut akan langsung diserang oleh gagak secara beramai-ramai.

Gagak Bisa Memakan Hewan Beracun Tanpa Keracunan


Burung gagak yang memakan kodok sepintas terdengar normal. Namun tidak demikian halnya jika yang dimakan adalah kodok beracun. Kodok beracun yang dimaksud di sini adalah kodok tebu Australia. Kodok itu sendiri aslinya bukanlah hewan asli Australia, melainkan hewan yang diimpor dari luar Australia untuk membasmi hama kumbang.

Namun seiring berjalannya waktu, kodok tersebut justru malah muncul sebagai senjata makan tuan. Karena di Australia tidak ada hewan yang bisa menjadi pemangsanya, kodok ini pun jadi berkembang biak tak terkendali. Menurut hasil survei yang dirilis pada tahun 2006, sekarang ada sekitar 200 juta ekor kodok tebu yang menghuni Australia.

Masalah makin runyam karena jika ada hewan peliharaan semisal kucing atau anjing yang memakan kodok ini, maka hewan yang bersangkutan bakal mati akibat keracunan. Bagi fauna asli Australia semisal ular, kodok ini juga mengancam jumlah populasi mereka secara tidak langsung karena hewan yang bersangkutan bakal mati keracunan saat mencoba memangsa kodok ini.

Belakangan diketahui kalau ternyata tidak semua hewan di Australia lemah terhadap kodok ini. Burung gagak diketahui bisa memakan kodok beracun tanpa mati akibat keracunan. Hal tersebut terbilang mengejutkan karena gagak tidak memiliki kekebalan terhadap racun kodok. Namun gagak memiliki triknya sendiri supaya tidak mati akibat racun kodokini.

Pada tahun 2018 lalu, seorang juru kamera tanpa sengaja berpapasan dengan gagak yang sedang memakan kodok tebu. Awalnya ia mengira kalau gagak tersebut akan mati tidak lama kemudian akibat racun kodok. Namun ternyata gagak tersebut tetap sehat sesudah memakan kodok tadi.

Rahasia di balik “kekebalan” gagak tadi akhirnya diketahui setelah bangkai kodok yang dimakannya diperiksa. Gagak hanya memakan bagian tubuh kodok yang tidak menghasilkan racun. Saat ia berhasil menangkap kodok, ia sengaja membalikkan kodok tersebut supaya perutnya menghadap ke atas. Bagian perut dan isinya itulah yang dimakan oleh gagak. Sementara bagian kepala dan kakinya yang beracun dibiarkan tetap utuh.

Gagak Adalah Hewan Pendendam

Gagak Pendendam

Gagak memiliki daya ingat yang amat kuat dan bisa mengingat wajah manusia. Apalagi jika manusia tersebut pernah mengganggunya di masa lalu. Hal tersebut dibuktikan oleh para ilmuwan dalam hasil penelitian yang dirilis pada tahun 2012. Dalam penelitian ini, pada awalnya ilmuwan menculik 12 ekor gagak di Seattle, Amerika Serikat, sambil mengenakan topeng yang mereka sebut sebagai “topeng berwajah menakutkan”.

Gagak-gagak yang tertangkap kemudian dikurung selama 1 bulan. Selama dikurung, gagak-gagak tersebut dirawat oleh manusia yang mengenakan topeng dengan wajah bersahabat. Sesekali, ilmuwan kembali menampakkan diri di hadapan para gagak sambil mengenakan topeng berwajah menakutkan.
Setelah memelihara gagak-gagak tadi sambil mengamati gelombang otaknya, gagak-gagak tersebut kemudian dilepas kembali ke alam liar. Beberapa tahun kemudian, ilmuwan kembali ke lokasi di mana gagak-gagak tadi dilepas sambil mengenakan topeng berwajah menakutkan. 

Ternyata para gagak tersebut tidak pernah lupa akan wajah yang membuat mereka merasa trauma. Ketika sang ilmuwan melintas di dekat para gagak tadi sambil mengenakan topeng berwajah menakutkan, gagak tersebut langsung meneriaki sang ilmuwan dan bahkan menyerangnya.

Gagak Tidak Takut Akan Burung yang Lebih Besar

Gagak Melawan Burung Lebih Besar

Elang normalnya dianggap sebagai hewan yang berbahaya oleh burung-burung yang berukuran yang lebih kecil. Berkat paruh dan cakarnya yang tajam sekaligus kuat, elang bisa merontokkan hewan-hewan yang berukuran lebih kecil darinya dengan mudah. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi gagak.

Tahun 2015, forografer Phoo Chan tanpa sengaja memergoki seekor gagak yang terbang menyerang seekor elang dari atas. Padahal gagak tersebut sendirian dan elang tersebut berukuran lebih besar dari sang gagak. Yang lebih mengherankan lagi, bukannya mencoba mengusir sang gagak, elang tersebut terbang seolah-olah tidak ada sesuatu yang terjadi.

Pakar burung yang melihat foto hasil jepretan Chan berpendapat kalau serangan tersebut dilakukan oleh gagak karena ia sedang melindungi wilayah di sekitar sarangnya dari ancaman elang. Mengenai sikap sang elang yang begitu pasif, hal tersebut bisa jadi karena elang yang bersangkutan sebelumnya pernah diganggu oleh hewan lain ketika sedang terbang. Jadi, selama ia tidak mencoba menyerang sarang dari gagak tersebut, maka gagak yang tadinya menyerangnya akan pergi dengan sendirinya.

referensi:
https://listverse.com/2019/02/08/top-10-unusual-things-crows-can-do/