Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bencana yang Disebabkan Oleh Makanan dan Minuman

Makanan dan minuman adalah bagian dari kebutuhan pokok manusia. Sebabnya adalah jika seseorang berhenti mengkonsumsi makanan dan minuman, maka orang tersebut akan langsung meninggal. Namun seiring dengan perkembangan zaman, kini orang-orang mengkonsumsi makanan dan minuman bukan semata-mata untuk sekedar menghilangkan rasa lapar dan haus, tetapi juga untuk memenuhi gaya hidup dan hasratnya akan sesuatu yang lezat.

Meskipun begitu, tidak selamanya makanan dan minuman memiliki dampak positif bagi manusia. Sejumlah insiden yang merenggut korban jiwa dan kerugian material sempat terjadi akibat bencana yang disebabkan oleh makanan dan minuman. Berikut ini adalah 5 contoh bencana tersebut.

Banjir Cokelat

Banjir Coklat DreiMeister

Banjir cokelat bukan hanya dapat ditemukan di film fantasi “Charlie and the Chocolate Factory”. Peristiwa macam itu juga dapat ditemukan di dunia nyata. Tepatnya di sebuah kota kecil bernama Westonnen yang terletak di negara Jerman.

Peristiwa yang tidak lazim tersebut terjadi pada bulan Desember 2018 ketika cokelat yang ada di pabrik milik DreiMeister meluap hingga keluar pabrik. Sebanyak lebih dari 1 ton cokelat cair meluap hingga ke jalan raya sebelum kemudian membeku akibat suhu rendah dari musim dingin.

Selama beberapa jam berikutnya, jalan raya yang mengarah ke lokasi ditutup supaya para pekerja pabrik bisa membersihkan lupana cokelat tersebut. Sahabat anehdidunia.com untuk membersihkan cokelat, para pekerja menggunakan bantuan sekop dan obor las.

Insiden ini jelas membawa kerugian tersendiri bagi pihak perusahaan. Terlebih lagi insiden ini terjadi pada bulan Desember yang notabene bertepatan dengan musim liburan Natal dan Tahun Baru. Untungnya, pihak perusahaan dengan cepat mengeluarkan pernyataan kalau persediaan cokelat bagi konsumen tidak akan terganggu akibat musibah ini.

Banjir Gula

Banjir Gula 1919

Purity Distilling Company adalah nama dari sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi gula. Suatu hari di tahun 1919, insiden menimpa pabrik mereka di Boston, AS. Insiden yang dimaksud adalah meledaknya tangki penyimpanan gula milik mereka. 

Tangki tersebut diduga meledak secara alamiah karena suhu lingkungan yang lebih panas dari biasanya menyebabkan tangki tersebut mengalami pemuaian. Begitu tangki tersebut meledak, sebanyak 8,7 juta liter gula kemudian meluap menggenangi pabrik dan kawasan sekitarnya.

Akibat insiden banjir gula ini, sebanyak 21 orang meninggal dan 150 orang lainnya mengalami luka-luka. Selain menimbulkan korban jiwa, insiden banjir gula ini juga mengakibatkan rusaknya sejumlah bangunan yang ada di sekitar lokasi. Ledakan dari tangki pabrik gula ini juga sempat merusak rel kereta api di dekat pabrik.

Jika semua itu masih belum cukup, tekstur lengket yang dimiliki oleh gula juga menganggu aktivitas penduduk setempat. Hingga beberapa bulan berikutnya, bau dari sisa-sisa gula yang meluap dikabarkan masih tercium. Untuk mengenang para korban akibat musibah ini, sebuah plakat peringatan sekarang terpasang di Commercial Street.

Tsunami Bir

Tsunami Bir

Mendengar kata tsunami bir, maka orang mungkin akan langsung mengerutkan kening. Sementara jika penggemar minuman keras mendengar hal macam itu, maka mereka bakal langsung berharap supaya peristiwa tersebut menimpa mereka.

Kendati terdengar konyol, nyatanya peristiwa tsunami bir benar-benar pernah terjadi. Dan peristiwa tersebut sama sekali bukanlah peristiwa yang jenaka karena tsunami bir ini sampai merenggut korban jiwa!

Peirstiwa tersebut terjadi di kota London, Inggris, pada tanggal 17 Oktober 1814. Semuanya bermula ketika tempat penampungan bir milik pabrik Meux and Co. Brewery tiba-tiba meledak karena gelang logam yang berfungsi sebagai penahan mengalami kerusakan.

Saat bagian-bagian dari tempat penampungan bir tersebut terpental, tempat-tempat penampungan bir di sekitarnya lantas turut mengalami kebocoran. Akibatnya, sebanyak 1,47 juta liter bir lantas meluap hingga keluar mengalir deras keluar pabrik.

Saking banyaknya bir yang meluap, tsunami bir ini sampai merobohkan dinding pabrik dan kemudian menerjang seorang pelayan yang sedang bertugas di sebuah kedai yang letaknya kebetulan bersebelahan dengan pabrik. Sesudah itu, tsunami bir ini kemudian mengalir menuju jalan raya dan menghantam apapun yang ada di sepanjang jalurnya.

Sejumlah orang yang ada di sekitar lokasi dikabarkan sempat berkumpul di lokasi untuk ikut mencicipi bir gratis. Namun di luar rezeki nomplok bagi mereka yang ingin mencicipi bir secara cuma-cuma, insiden ini membawa kerugian besar bagi pendudik setempat. Pasalnya rumah-rumah yang ada di lokasi dikabarkan mengalami kerusakan berat. Sebanyak 7 orang dikabarkan juga meninggal dalam insiden tsunami bir ini.

Kebakaran Wiski

Kebakaran Whiskey 1960

Penduduk Inggris dikenal sangat menggemari wiski, sejenis minuman beralkohol. Kualitas wiski konon bisa diketahui dengan cara melihat tingkat kobaran api yang tercipta saat wiski tersebut disiramkan ke api yang sedang menyala. Namun di lain pihak, kualitas tinggi yang dimiliki oleh wiski juga menjadi penyebab timbulnya salah satu insiden kebakaran terburuk yang pernah menimpa Inggris selama seabad terakhir.

Arbuckle, Smith, and Co. Limited adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi wiski. Suatu hari di tahun 1960, gudang milik mereka yang terletak di Glasgow, Skotlandia, mengalami kebakaran. Saat kebakaran terjadi, di gudang tersebut terdapat 3,8 juta liter wiski dan 117.000 liter minuman rum.

Begitu ledakan timbul di gudang tersebut, api dengan cepat membesar akibat begitu banyaknya bahan mudah terbakar yang tersimpan di dalamnya. Saking besarnya api yang tercipta, api biru yang melalap gudang dikabarkan dapat terlihat dari segala penjuru kota.

Sebanyak 400 petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi untuk menghentikan kebakaran yang disebut-sebut sebagai kebakaran terbesar yang pernah terjadi di Inggris sesudah Perang Dunia II. 

Selain membakar gudang wiski, kebakaran ini juga menghanguskan sebuah pabrik rokok dan sejumlah bangunan di sekitar gudang. Saat api pada akhirnya berhasil dipadamkan seminggu kemudian, sebanyak 19 petugas pemadam kebakaran menjadi korban tewas.

Kebakaran Keju

Kebakaran Keju 2013

Keju adalah bahan makanan hasil olahan susu. Karena keju berasal dari susu, keju pun dikategorikan sebagai makanan bergizi yang sebaiknya sering-sering dikonsumsi. Namun tidak banyak yang tahu kalau keju juga tergolong sebagai bahan yang mudah terbakar. 

Kasus yang terjadi di Norwegia ini menjadi contoh mengenai bagaimana berbahayanya keju dan api jika sampai dikombinasikan. Semuanya bermula ketika pada tahun 2013, sebuah truk pengangkut keju memasuki terowongan di kota Tysfjord, Norwegia utara.

Saat truk sudah menempuh perjalanan sejauh 300 meter di dalam terowongan, supir truk menyadari kalau ada sesuatu yang menyala di bagian belakang truknya. Sadar akan bahaya yang bakal timbul, supir tersebut bergegas meninggalkan truknya. 

Yang terjadi kemudian adalah api yang membakar truk membesar dan menimbulkan gas beracun di sepanjang terowongan. Banyaknya kandungan gula dan lemak dalam keju menyebabkan api yang membakar truk bisa berkobar begitu besar.

Karena kebakaran ini juga melepaskan gas beracun, tim pemadam kebakaran terpaksa harus menunggu terlebih dahulu hingga gasnya benar-benar menghilang. Untuk mengantisipasi timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, terowongan yang menjadi lokasi kebakaran sempat ditutup hingga beberapa pekan berikutnya.

referensi :
https://www.ife.org.uk/Firefighter-Safety-Incidents/cheapside-street-1960/33488
https://listverse.com/2019/04/19/10-catastrophes-caused-by-food/
https://www.10news.com/news/national/leak-causes-chocolate-river-to-flow-out-of-german-factory-and-down-city-street