Fakta Unik Kebun Binatang Yang Pasti Belum Diketahui Orang
Bagi pecinta hewan, berkunjung ke kebun binatang pastinya merupakan merupakan pengalaman yang menyenangkan. Pasalnya di tempat ini, pengunjung bisa menyaksikan aneka macam hewan dari dekat. Di kebun binatang pulalah, terdapat cerita-cerita unik yang tidak dapat kita temukan di tempat lainnya. Berikut ini adalah beberapa contoh fenomena dan peristiwa unik yang mengambil tempat di kebun binatang.
Kebun Binatang Ini Larang Baju Bermotif Hewan
Normalnya semua pengunjung kebun binatang boleh mengenakan pakaian apa pun, termasuk pakaian yang motifnya menyerupai kulit hewan. Namun kebun binatang yang satu ini memiliki peraturan yang berbeda. Mereka melarang pengunjung yang mengenakan pakaian yang motifnya menyerupai kulit hewan, tak peduli apakah baju yang dikenakannya tidak terbuat dari kulit hewan.
Zufari yang terletak di Inggris adalah nama dari kebun binatang yang menerapkan peraturan tersebut. Usut punya usut, ternyata pengelola Zufari mengeluarkan peraturan demikian untuk menjaga keselamatan pengunjungnya sendiri.
Berdasarkan pengamatan staf Zurafi, saat seseorang mengenakan baju yang motifnya serupa dengan warnanya sendiri, maka hewan tersebut akan mendekat secara naluriah. Namun saat orang yang datang mengenakan baju yang motifnya mirip dengan musuh atau predatornya, hewan yang bersangkutan akan melarikan diri.
Zufari sendiri menerapkan sistem interaksi menyerupai taman safari sehingga pengunjung bisa berada lebih dekat dengan hewan-hewan yang ada di sana. Maka, demi menjaga keamanan pengunjung dan kenyamanan hewan-hewan yang dipelihara di Zufari, larangan terhadap baju bermotif kulit hewan pun dilakukan.
Baju-baju yang dilarang oleh pengelola Zufari di antaranya adalah baju yang motifnya menyerupai zebra, jerapah, macan tutul, hyena, cheetah, harimau, dan anjing liar Afrika. Jika ada pengunjung yang kebetulan ingin masuk ke Zafari namun mengenakan baju yang motifnya dilarang, ia masih diperbolehkan masuk selamaia bersedia mengenakan pakaian berwarna kelabu yang disediakan oleh pihak Zufari.
Hewan-hewan yang dipelihara di kebun binatang umumnya memiliki rentang usia yang lebih panjang dibandingkan dengan hewan-hewan yang hidup di alam liar. Pasalnya di kebun binatang, hewan-hewan yang ada di sana mendapat asupan makan yang cukup dan terlindung dari predatornya. Kemudian jika hewan yang ada di kebun binatang terserang penyakit, ia akan langsung menerima pertolongan dari dokter hewan.
Namun fenomena sebaliknya justru terjadi pada gajah. Di alam liar, gajah memiliki usia rata-rata mencapai 56 tahun. Namun di dalam kebun binatang, gajah memiliki usia rata-rata kurang dari 20 tahun.
Hal lain yang tidak kalah membingungkan adalah gajah yang ditangkap di alam liar dan kemudian dipelihara di kebun binatang cenderung memiliki usia yang lebih panjang dibandingkan dengan gajah-gajah yang hidup di kebun binatang sejak lahir.
Beberapa opini pun dilontarkan mengenai kenapa gajah yang hidup di kebun binatang umurnya cenderung lebih pendek. Mulai dari masalah kegemukan, kurangnya aktivitas fisik, hingga kurang terbiasanya gajah saat harus sering-sering berhadapan dengan manusia. Gajah juga diduga mengalami fenomena misterius pada usia antara 3 hingga 4 tahun yang kemudian berdampak pada panjang pendeknya rentang hidupnya.
Di alam liar, hewan yang berbeda spesies memiliki kebiasaan untuk menjaga jarak satu sama lain. Terlebih lagi jika salah satu di antara hewan tersebut adalah hewan karnivora. Namun di kebun binatang, hal tersebut bisa dihindari karena masing-masing hewan sudah dibiasakan untuk berperilaku jinak dan menerima asupan makanan secara teratur setiap harinya.
Taman Zoologi Interaktif Garold Wayne yang terletak di Oklahoma, AS, menjadi contoh di mana hewan-hewan berbeda spesies bisa memiliki hubungan yang akrab satu sama lain. Di kebun binatang tersebut, ada seekor bayi simpanse, seekor bayi serigala, dan 2 ekor bayi harimau yang sering terlihat bersama-sama dan nampak memiliki hubungan yang erat.
Fenomena serupa juga dapat dijumpai di tempat penampungan hewan Noah’s Ark di Georgia, AS. Di tempat tersebut, Baloo (beruang) Shere Khan (harimau), dan Leo (singa) menjadi tiga serangkai yang seolah tak terpisahkan. Selain kerap terlihat bersama-sama dalam banyak kesempatan, mereka sering makan dan berguling bersama-sama.
Baloo dan kedua sahabatnya sendiri pada awalnya merupakan hewan peliharaan seorang bandar narkoba di Atlanta. Ketika rumah sang bandar diserbu pada tahun 2001, hewan-hewan tersebut kemudian diserahkan kepada lembaga perlindungan hewan setempat untuk dibesarkan hingga akhirnya bisa menjadi sahabat karib seperti sekarang.
Pernahkah anda merasa kasihan saat melihat hewan yang dikurung di kandang sempit? Di masa kini, hewan-hewan yang dipelihara di kebun binatang umumnya ditempatkan dalam kandang khusus yang cukup luas supaya hewan yang bersangkutan memiliki cukup ruang untuk sekedar berkeliling-keliling.
Namun bagi aktivits penentang kebun binatang, ternyata hal tersebut belumlah cukup. Bagi mereka, yang namanya hewan haruslah dibiarkan hidup di alam liar. Pasalnya hewan-hewan yang terlalu lama dipelihara di kebun binatang akan mengalami penyimpangan fisik dan mental.
Salah seorang aktivis yang bernama Bill Travers berargumen kalau hewan yang terlalu lama dipelihara dalam kebun binatang akan mengalami zoochosis, suatu fenomena di mana hewan-hewan yang ada dalam kebun binatang akan menunjukkan perilaku-perilaku yang tidak normal dan membahayakan dirinya sendiri.
Contoh dari perilaku tidak normal yang dimaksud adalah kerap menggigiti terali kandang, berjalan berputar-putar tanpa tujuan, memainkan lidahnya sendiri, dan bahkan memakan kotorannya sendiri. Untuk kasus simpanse, simpanse yang menderita zoochosis akan memeluk lututnya sendiri sambil berguling-guling ke depan dan belakang. Gejala yang ditunjukkan oleh simpanse ini terbilang mengejutkan karena pemandangan serupa juga kerap dijumpai pada manusia yang sedang mengalami tekanan mental.
Pihak kebun binatang di lain pihak membantah kalau hewan-hewan yang dipelihara di tempatnya mengalami siksaan mental. Mereka menyatakan kalau menempatkan hewan dalam kebun binatang membantu menjaga kelestarian hewan tersebut, sambil menarik minat orang-orang supaya menunjukkan kecintaan akan hewan-hewan yang ada dalam kebun binatang.
Kartel narkoba dikenal dengan kekayaannya yang melimpah. Salah satu cara yang kerap digunakan oleh kartel narkoba untuk memanfaatkan uangnya adalah dengan membuka kebun binatang pribadi. Di Meksiko yang terkenal sebagai surganya kartel narkoba, pihak berwajib sempat menyita 5.500 hewan dari para kartel narkoba di tahun 2011. Selain untuk koleksi pribadi dan ajang memamerkan kekayaan, para kartel sengaja memiliki kebun binatang pribadi untuk tujuan yang menakutkan.
Kartel narkoba Zetas yang beranggotakan veteran tentara diketahui kerap mengeksekusi korbannya dengan cara melemparkan korbannya ke dalam kandang berisi hewan-hewan buas semisal harimau. Kartel narkoba kadang-kadang juga memanfaatkan hewan miliknya untuk menyembunyikan atau menyelundupkan narkoba. Untuk keperluan yang satu ini, mula-mula mereka akan membius hewannya, kemudian membedahnya dan memasukan kondom berisi narkoba ke dalam tubuhnya, sebelum kemudian menjahitnya kembali.
referensi :
https://abcnews.go.com/Lifestyle/british-zoo-bans-guests-wearing-animal-prints/story?id=20369967
https://listverse.com/2013/11/27/10-facts-about-zoos/
https://www.dailymail.co.uk/news/article-2780708/Tortured-set-free-Rikki-leopard-caged-disco-Tenerife-Christian-lion-cub-sale-Harrods-just-animals-Born-Free-Foundation-began-rescuing-30-years-ago.html
https://listverse.com/2013/11/27/10-facts-about-zoos/
https://www.dailymail.co.uk/news/article-2780708/Tortured-set-free-Rikki-leopard-caged-disco-Tenerife-Christian-lion-cub-sale-Harrods-just-animals-Born-Free-Foundation-began-rescuing-30-years-ago.html