Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fakta Terselubung Transplantasi Atau Cangkok Organ Tubuh

Kemajuan teknologi menyebabkan kian banyak metode yang bisa digunakan oleh kalangan dokter untuk menyelamatkan nyawa pasiennya. Cangkok atau transplantasi organ adalah contoh dari metode tersebut. Metode ini lazimnya digunakan jika organ tubuh seseorang sudah terlampau rusak dan tidak mungkin lagi diobati dengan cara lain. Berikut ini adalah fakta terselubung cangkok organ yang bakal membuat anda takjub sekaligus ngeri.

Transplantasi Organ Pertama Baru Dilakukan di Tahun 1950-an

Operasi Cangkok Pertama

Ilmu mengenai cangkok atau transplantasi organ adalah salah satu cabang ilmu kedokteran yang belakangan mengalami perkembangan pesat. Namun jika dibandingkan dengan cabang ilmu lain, transplantasi organ tergolong sebagai cabang ilmu yang masih muda karena transplantasi organ pertama yang tercatat dilakukan pada tahun 1950-an oleh Dr Richard lawyer dan pasiennya bernama Ruth Tucker yang saat itu berumur 44 tahun.

Transplantasi organ pertama itu sendiri pada awalnya dilakukan karena tidak ada pilihan lain yang bisa digunakan untuk menyelamatkan nyawa sang pasien. Adapun organ yang dicangkokkan dalam operasi tersebut adalah ginjal.

Pasien yang baru saja menerima cangkok ginjal tersebut pada awalnya nampak baik-baik saja. Namun sesudah beberapa lama, kondisi kesehatannya memburuk dan akhirnya meninggal. Ilmuwan lantas berusaha keras mencari penyebab mengapa organ yang dicangkokkan pada tubuh seseorang tidak bisa bekerja seperti organnya yang lama.

Misteri tersebut akhirnya berhasil dipecahkan oleh dokter bedah Peter Medawar. Saat ia mengamati seorang pasien yang tubuhnya menolak menerima cangkok kulit, Medawar berkesimpulan kalau hal tersebut terjadi karena sistem kekebalan tubuh pasien mengira jika kulit hasil cangkokan tersebut adalah benda asing berbahaya yang harus dilenyapkan. Medawar lantas menerima nobel atas penelitiannya ini.

Pada waktu yang kurang lebih bersamaan dengan penelitian Medawar, seorang pasien membutuhkan ginjal baru dan saudara kembarnya dengan senang hati menyumbangkan ginjalnya. 

Hebatnya, sang pasien yang menerima ginjal baru tersebut tidak mengalami masalah apa-apa dengan ginjal barunya. Peristiwa ini lantas memberikan informasi lebih jauh bagi kalangan ilmuwan mengenai kenapa ada transplantasi organ yang gagal dan ada yang sukses.

Orang yang Sudah Menjalani Cangkok Ginjal Bakal Memiliki 3 Ginjal atau Lebih


Normalnya dalam operasi cangkok, organ yang lama dan sudah tidak berfungsi akan dikeluarkan dari tubuhnya supaya organ yang baru bisa dipasang. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi pasien yang menjalani operasi cangkok ginjal.

Saat seseorang menjalani operasi cangkok ginjal, ginjal yang lama akan tetap dibiarkan berada di tubuhnya, sementara ginjal yang baru akan dipasang di posisi yang lebih rendah dibandingkan posisi ginjal yang lama.

Dengan kata lain, seseorang yang sudah menjalani operasi ginjal bisa memiliki lebih dari 2 buah ginjal dalam tubuhnya (kecuali untuk kasus tertentu, semisal karena ginjal yang lama terinfeksi penyakit berbahaya).

Dalam kasus yang amat langka atau tepatnya 1 : 1 juta, seseorang bisa memiliki lebih dari 2 buah ginjal sejak lahir dan semua ginjal tersebut berfungsi secara normal. Hal tersebut bisa terjadi ketika dalam tahap awal perkembangan janin, bagian tubuh yang menjadi cikal bakal ginjal membelah lebih banyak dibandingkan yang seharusnya.

Menurut mereka yang lahir dengan keunikan ini, memiliki lebih dari 2 ginjal konon membantu orang yang bersangkutan mengkonsumsi lebih banyak minuman beralkohol dibandingkan orang biasa.

Transplantasi Organ Memicu Skandal di Jerman

ilustrasi

Tidak jarang ada beberapa pasien yang memerlukan sumbangan organ sesegera mungkin. Kalau sudah begitu, maka pihak rumah sakit akan membuatkan daftar antrian khusus. Semakin parah penyakit yang dimiliki oleh seorang pasien, maka orang tersebut akan semakin diprioritaskan dalam daftar antrian.

Namun di Jerman, sejumlah dokter nekat melakukan tindakan tak terpuji dengan memanipulasi daftar antrian tersebut. Akibat menerima sogokan atau tekanan dari keluarga pasien, oknum dokter tersebut nekat memanipulasi daftar antrian supaya pasien yang bersangkutan langsung menerima cangkok organ meskipun ada pasien lain yang lebih membutuhkan.

Untuk memberikan kesan kalau sang pasien memiliki kondisi yang gawat, sampel darah dari pasien tersebut bahkan sengaja dibubuhi dengan air kencing. Skandal ini terungkap pada tahun 2013 dan melibatkan lebih dari 100 dokter beserta sejumlah tempat penampungan sumbangan organ.

Akibat skandal ini, tingkat kepercayaan publik Jerman kepada tempat-tempat penyumbangan organ menurun tajam. Mereka tidak mau lagi mendonasikan organnya karena tidak mau organ tubuh sumbangan mereka kelak malah dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. 

Padahal sebelum skandal ini merebak, lingkungan kedokteran Jerman sudah dilanda masalah kelangkaan organ tubuh. Beredarnya skandal ini hanya semakin memperparah masalah kelangkaan tersebut.

Penerima Cangkok Organ Jarang Ada yang Berumur Panjang

Hidup dengan cangkok ginjal

Masalah cangkok organ senantiasa menjadi masalah yang rumit. Selain karena mencari organ yang cocok dan bebas penyakit sudah menjadi tantangan tersendiri, mereka yang baru menerima cangkok organ belum tentu bakal bisa kembali hidup normal.

Kasus di mana orang-orang yang tetap hidup usai operasi memang banyak dijumpai. Namun seringkali orang-orang yang hidup dengan organ hasil cangkokan usianya tidak sampai 10 tahun pasca menjalani operasi. Mereka yang hidup dengan organ hasil cangkokan juga harus sering-sering mengkonsumsi obat khusus.

Saat organ dicangkokkan pada tubuh seseorang, sistem kekebalan tubuh orang tersebut akan menyerang organ tersebut karena mengiranya sebagai benda asing yang membahayakan tubuh. Untuk mengatasi masalah tersebut, mereka yang baru menerima cangkok organ akan mengkonsumsi obat penekan sistem kekebalan tubuh (immunosupresan).

Sesudah operasi, dokter yang menangani pasien juga harus mengawasi kesehatan dan aktivitas sehari-hari pasien. Biasanya orang yang hidup dengan ginjal atau hati hasil cangkokan memiliki harapan hidup lebih panjang dibandingkan mereka yang hidup dengan jantung hasil cangkokan.

Cangkok Organ Menjadi Penyebab Maraknya Perdagangan Organ

Penjual Organ Tubuh

Organ untuk keperluan cangkok hanya bisa didapatkan dari seseorang yang belum lama meninggal (kecuali untuk organ-organ tertentu seperti hati dan ginjal). Sebagai akibatnya, kasus kelangkaan organ untuk keperluan operasi cangkok pun menjadi hal yang jamak terjadi.

Hal tersebut lantas mendorong maraknya praktik perdagangan organ tubuh ilegal. Dengan pengecualian untuk Iran, perdagangan organ merupakan hal yang dilarang di banyak negara.  Menurut hasil investigasi wartawan Scott Carney, bisnis organ tubuh ilegal merupakan bisnis dengan perputaran uang mencapai milyaran dollar. 

Tingginya harga jual dan permintaan menjadi penyebab maraknya praktik ini. Menurut taksiran Carney, jika setiap organ tubuh seseorang diambil dan dijual, maka tubuh orang tersebut memiliki nilai jual mencapai 250 ribu dollar (sekitar 3,5 milyar rupiah).

Ada banyak cara yang digunakan oleh oknum penjual organ tubuh ilegal dalam mendapatkan produknya. Misalnya dengan membius seseorang dan kemudian mengambil organ tubuhnya saat ia sedang tak sadarkan diri.

Namun dalam banyak kasus, pedagang organ mendapatkan organnya dari orang-orang yang dengan sukarela menjual organnya sendiri akibat himpitan ekonomi. Kasus tersebut pernah terjadi pada tahun 2004 di suatu desa di India.

Pasca tsunami, para korban selamat di desa tersebut tidak tahu harus melakukan apa supaya bisa mendapatkan cukup uang untuk bertahan hidup. Pedagang organ ilegal kemudian mengiming-imingi mereka dengan uang jika mereka bersedia menjual ginjalnya sendiri. Saking maraknya praktik tersebut, desa yang bersangkutan sampai dijuluki sebagai Kidneyville (“kidney” adalah bahasa Inggris untuk “ginjal”).

referensi :
https://www.stressmarq.com/first-successful-kidney-transplant/?v=b718adec73e0
https://www.theguardian.com/world/2013/jan/09/mass-donor-organ-fraud-germany
https://listverse.com/2014/11/22/10-things-you-didnt-know-about-organ-transplantation/
https://www.theguardian.com/society/2015/may/10/kidneys-for-sale-organ-donation-iran