Operasi Pertama dalam Sejarah Kedokteran, Ini yang Mereka Lakukan ke Pasien
Operasi menjadi kata yang bakal memicu rasa takut sekaligus harapan. Sebabnya adalah operasi kerap kali dilakukan dengan cara membuka tubuh pasiennya untuk mengobati atau mengeluarkan bagian tubuh yang sakit. Kemudian jika operasinya sampai gagal, maka pasien bisa tewas di tempat.
Meskipun begitu, operasi tetap banyak dilakukan hingga sekarang karena seringkali tidak ada metode pengobatan lain yang tersedia untuk mengobati penyakit tertentu. Meskipun operasi identik dengan teknik pengobatan modern, ternyata sejarah menunjukkan kalau operasi sudah dikenal sejak masa lampau. Berikut ini adalah 5 operasi pertama yang tercatat dalam sejarah manusia.
Operasi Usus Buntu Pertama: Tahun 1735
Usus buntu adalah nama dari organ tubuh manusia yang berbentuk kecil menyerupai cacing dan terletak di bagian kepala usus besar. Karena bentuknya itulah, usus buntu juga dikenal dengan nama umbai cacing. Jika bagian usus buntu sampai mengalami peradangan, kondisi tersebut dikenal dengan nama radang usus buntu atau apendisitis.
Saat seseorang mengalami radang usus buntu, bagian usus buntu orang tersebut akan mengalami pembengkakan. Orang yang mengalaminya juga akan merasakan perih pada bagian kanan perutnya.
Radang usus buntu bukanlah penyakit yang bisa dipandang remeh karena jika didiamkan, usus buntu tersebut akan meledak sehingga bakteri dan serpihan yang ada di dalamnya akan menyebar ke seluruh bagian dalam perut. Kalau sudah begini, orang yang bersangkutan bisa meninggal.
Untungnya, radang usus buntu bisa diobati dengan aman lewat metode operasi untuk mengeluarkan usus buntu yang mengalami peradangan. Sahabat anehdidunia.com radang usus buntu sendiri ternyata sudah lama diketahui oleh manusia sejak ratusan tahun yang lalu.
Pada tahun 130 SM, Galen menuliskan catatan mengenai suatu penyakit yang gejalanya mirip dengan radang usus buntu. Namun manusia sendiri baru mengetahui keberadaan organ usus buntu pada tahun 1400-an. Kemudian baru pada tahun 1711, dokter bedah Lorenz Heister menemukan kalau usus buntu bisa menjadi lokasi munculnya radang penyakit.
Tahun 1735, untuk pertama kalinya manusia melakukan operasi usus buntu. Pasien yang menjalani operasi bersejarah ini adalah seorang anak berusia 11 tahun yang mengalami radang usai menelan peniti.
Sekarang, operasi usus buntu menjadi salah satu pembedahan yang paling sering dilakukan di seluruh dunia setiap tahunnya. Di Amerika Serikat saja, sebanyak kurang lebih 300 ribu operasi usus buntu dilakukan setiap tahunnya.
Operasi Cesar Pertama: Tahun 1794
Cesar atau cesarean adalah pembedahan untuk mengeluarkan bayi dari dalam tubuh ibunya. Operasi ini lazimnya dilakukan ketika bayi yang ada di dalam tubuh sang ibu tidak bisa keluar lewat cara yang normal.
Operasi serupa cesar sendiri ternyata sudah dikenal oleh manusia sejak masa Sebelum Masehi. Namun karena teknologi pengobatan pada masa itu masih belum semaju sekarang, bayi yang ada dalam tubuh ibunya hanya bisa dikeluarkan ketika sang ibu sudah berada dalam kondisi meninggal.
Operasi cesar macam itu juga dapat dijumpai dalam mitologi Yunani Kuno. Menurut cerita, manusia setengah dewa Asclepius bisa lahir setelah Dewa Apollo mengeluarkan Asclepius dari dalam tubuh ibunya yang sudah meninggal.
Selama berabad-abad, manusia senantiasa mencari cara untuk membantu mengeluarkan bayi dari dalam tubuh ibunya tanpa mengorbankan nyawa sang ibu. Keinginan tersebut akhirnya terwujud pada tahun 1794.
Elizabeth Bennett adalah pasien pertama yang menjalani operasi cesar dengan selamat. Awalnya ia meminta kepada dokter untuk melakukan operasi cesar pada dirinya karena Elizabeth tidak yakin bisa melahirkan bayinya lewat cara yang normal. Namun sang dokter menolak karena jika ia melakukannya, maka Elizabeth bakal meninggal di tempat.
Suami Elizabeth yang kebetulan juga berprofesi sebagai dokter kemudian nekat melakukan operasi cesar pada istrinya. Hebatnya, bayi tersebut berhasil keluar dengan selamat dan Elizabeth tetap bertahan hidup seusai operasi. Sekarang, operasi cesar merupakan salah satu operasi yang paling lazim dilakukan pada ibu-ibu hamil untuk membantu proses kelahiran bayinya dengan aman.
Operasi Katarak Pertama: Lebih dari 4.000 Tahun yang Lalu
Katarak adalah suatu kondisi di mana protein berwarna keputihan berkumpul di lensa mata. Jika katarak sudah berada dalam kondisi terlampau parah, cahaya tidak bisa menembus lensa mata dan orang tersebut bakal mengalami gangguan penglihatan, atau bahkan kebutaan total.
Katarak umumnya terjadi akibat faktor penuaan dan sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun silam. Contoh bukti sejarah tertua mengenai katarak pada manusia adalah patung Mesir Kuno yang menampilkan sosok pemuka agama bernama Ka-Per dari abad ke-24 SM. Pada patung tersebut, Ka-Per ditampilkan memiliki sebelah mata yang berkabut.
Karena katarak pada dasarnya adalah gangguan kesehatan, manusia pun sejak dulu sudah mengupayakan segala cara untuk menyembuhkan katarak. Pada tempat pemakaman dokter Firaun yang berasal dari masa 2630 SM, ilmuwan menemukan jarum perak yang digunakan untuk mendorong lapisan katarak ke bagian mata yang lebih dalam supaya tidak menutupi lensa.
Kendati lapisan katarak tidak menghilang melalui operasi ini, mereka yang menjalani operasi demikian bakal memiliki penglihatan yang jauh lebih jelas seusai operasi. Operasi macam ini menjadi teknik pengobatan paling lazim untuk penderita katarak. Hingga akhirnya pada tahun 1748, dokter Daviel melakukan operasi penghilangan katarak secara permanen. Operasi ini sekaligus menjadi yang pertama di dunia.
Operasi Tonsil Pertama : Lebih dari 3.000 Tahun yang Lalu
Tonsil atau amandel adalah nama dari kelenjar yang terletak di bagian leher. Jika tonsil sampai mengalami infeksi, maka operasi harus dilakukan untuk mengeluarkan tonsil tersebut. Infeksi tonsil kerap terjadi pada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa.
Operasi untuk mengangkat tonsil sendiri ternyata sudah sangat lama dipraktikkan oleh manusia. Bangsa India Kuno diketahui sudah melakukan operasi tonsil pada masa 1000 SM. Namun informasi paling detail mengenai prosedur operasi tonsil di masa kuno sendiri didapat dari bangsa Romawi Kuno.
Dalam catatan Cornelius Celsus di tahun 40 SM, dokter pada masa itu melakukan operasi tonsil hanya dengan menggunakan tangan. Walaupun terlihat menakutkan dan berbahaya, teknik operasi dengan cara ini ternyata masih lumayan sering digunakan hingga abad ke-20 karena dokter bisa menggunakan tangannya sekalian untuk meraba-raba bagian dalam rongga mulut pasiennya.
Operasi Bedah Otak Pertama: Sekitar 5.000 Tahun yang Lalu
Otak merupakan bagian tubuh terpenting bagi manusia. Itulah sebabnya otak dilindungi oleh lapisan tengkorak yang keras. Jika tengkorak sampai mengalami kerusakan, maka dampaknya bisa fatal karena otak bisa turut mengalami cedera.
Sebagai akibat dari pentingnya otak bagi manusia, maka sebaiknya lapisan tengkorak yang menyelubungi otak tetap dibiarkan dalam kondisi utuh. Meskipun begitu, ternyata manusia pada masa lampau sudah mengenal praktik operasi untuk melubangi tengkorak.
Operasi macam itu dikenal dengan istilah trepanasi. Berdasarkan temuan arkeologis, sebanyak 10 persen fosil tengkorak manusia yang ditemukan pada masa Neolitikum (masa antara 12.000 hingga 4.000 tahun yang lalu) memiliki lubang bekas trepanasi. Sahabat anehdidunia.com yang membuat ngeri adalah selain karena mereka melakukan operasi dengan peralatan sederhana, mereka diperkirakan juga melakukan operasi tanpa membius pasiennya terlebih dahulu.
Menurut Elena Batieva selaku pakar antropologi dari Rusia, orang-orang Rusia di masa ribuan tahun yang lalu mungkin melakukan trepanasi bukan semata-mata untuk kesehatan, tetapi juga untuk keperluan ritual karena lokasi lubangnya selalu berada di titik yang sama. Namun masih belum diketahui ritual macam apa yang dilakukan oleh mereka sampai harus melubangi tengkorak.
referensi:
https://listverse.com/2020/03/12/top-10-bloody-histories-behind-common-surgeries/
https://www.alodokter.com/ketahui-apa-itu-operasi-amandel