Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Senjata Militer Aneh yang Menggunakan Hewan Sebagai Joki

Penggunaan hewan di medan perang merupakan hal yang amat lazim karena sejumlah hewan memiliki karakteristik yang membuatnya amat bermanfaat di medan perang. Sebagai contoh, kuda kerap digunakan sebagai hewan tunggangan dan penarik barang karena kuda memiliki kecepatan dan stamina melebihi manusia. Selain contoh tadi, militer di era modern juga sempat menggunakan hewan untuk hal-hal yang tidak lazim. Berikut ini adalah contoh-contohnya.

Bom Nuklir Berisi Ayam

Bom Nuklir Berisi Ayam

Pada tahun 1957, Eropa masih diliputi oleh suasana perpecahan akibat Perang Dingin. Negara-negara Blok Barat yang berlokasi di Eropa senantiasa dibayang-bayangi oleh kekhawatiran kalau Uni Soviet dan sekutunya kelak bakal benar-benar melakukan invasi ke wilayah Blok Barat.

Jerman Barat menjadi salah satu negara yang wilayahnya berbatasan langsung dengan kawasan Blok Timur, di mana negara tersebut bertetangga dengan negara serumpunnya Jerman Timur. Dengan melihat situasi tersebut, mudah saja untuk berkesimpulan kalau Jerman Barat bakal menjadi haris depan seandainya perang antara Blok Barat dan Blok Timur di Eropa benar-benar meletus.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Inggris pun menyusun rencana untuk mengubur nom-bom nuklir di seantero wilayah Jerman. Sahabat anehdidunia.com tujuannya adalah jika suatu hari nanti pasukan Uni Soviet benar-benar menyerbu Eropa Barat, bom-bom tadi diledakkan untuk menghentikan laju pasukan Soviet. 

Namun masalah langsung timbul karena termperatur di Jerman Utara ternyata terlalu dingin sehingga komponen elektronik di bomnya jadi tidak berfungsi. Sebagai solusinya, tim ilmuwan militer Inggris pun mengajukan solusi yang terkesan nyeleneh : ayam.

Menurut mereka, ayam memiliki suhu tubuh yang cukup hangat untuk menjaga supaya komponen elektronik di bomnya bisa tetap bekerja. Bagian dalam bom juga dilengkapi dengan makanan dan minuman supaya ayamnya bisa tetap hidup hingga beberapa hari berikutnya hingga bomnya siap diledakkan.

Rencana Inggris menanam bom ayam pada akhirnya tidak pernah terlaksana. Pasalnya Inggris khawatir jika bom tersebut benar-benar meledak, Inggris justru akan dikecam oleh sesama negara Blok Barat karena meledakkan bom di wilayah sekutunya sendiri.

Elang untuk Menyergap Pembawa Pesan

falcon tangkap merpati

Saat teknologi komunikasi jarak jauh masih belum semaju sekarang, burung merpati masih kerap digunakan untuk mengirimkan pesan. Dalam Perang Dunia II saja, Inggris diketahui menggunakan setidaknya 250.000 ekor burung merpati untuk mengirimkan pesan, khususnya saat pengiriman pesan memakai radio sedang tidak bisa dilakukan.

Seekor merpati yang sudah terlatih bisa menempuh jarak lebih jauh 1.100 km untuk mengantarkan pesan. Merpati pembawa pesan juga lebih sulit untuk ditangkap oleh musuh karena mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di udara dan tidak memancarkan sinyal yang bisa disadap oleh pihak lawan.

Selain Inggris, Jerman juga menggunakan merpati pembawa pesan dalam Perang Dunia II. Inggris pun lantas mencari cara supaya mereka bisa menggagalkan upaya Jerman mengirimkan pesan dengan bantuan merpati. Hasilnya, mereka memutuskan untuk melatih sekelompok burung falkon untuk berpatroli di pantai Inggris dan menyerang setiap merpati yang mereka lihat.

Lantas, apakah metode ini berhasil? Selama berlangsungnya perang, burung-burung falkon ini berhasil menangkap 2 ekor merpati dalam kondisi hidup-hidup, beserta mungkin sejumlah merpati lain yang mati atau gagal terbang meninggalkan Inggris. Jadi bisa dikatakan penggunaan burung-burung falkon ini membuahkan hasil.

Bom Berisi Kelelawar

Bom kelelawar

Selama Perang Dunia II berlangsung, aneka macam ide digulirkan oleh ilmuwan dari kedua belah pihak demi memperoleh senjata paling efektif di medan perang. Sejumlah ide tersebut kelak benar-benar diterapkan dan turut berkontribusi atas kemajuan teknologi. Namun ada pula ide yang pada akhirnya ditinggalkan.

Bom kelelawar termasuk dalam kategori yang kedua. Proyek penciptaan bom kelelawar ini juga dikenal dengan kode sandi Proyek Sinar X (Project X-Ray) supaya tidak mudah diketahui oleh pihak lawan.

Dikembangkan oleh ilmuwan Lytle S. Adams dan bahkan sempat mendapat persetujuan dari Presiden Franklin Roosevelt, bom kelelawar pada dasarnya berupa tabung selosong bom besar yang bagian dalamnya diisi oleh kawanan kelelawar yang sedang menjalani tidur musim dingin atau hibernasi.

Bom ini rencananya akan dijatuhkan memakai pesawat di atas wilayah Jepang. Saat sudah berada di ketinggian tertentu, bagian tutup bom akan terbuka dengan sendirinya sehingga kelelawar yang ada di dalamnya akan terbangun akibat udara hangat dan kemudian beterbangan keluar. Sesudah itu, kelelawar-kelelawar tersebut akan terbang menyebar dan hinggap di rumah-rumah setempat.

Masing-masing kelelawar dilengkapi dengan bom napalm seberat 17 gram. Begitu kelelawar tadi sudah sampai di sasarannya, bom akan meledak dan tempat hinggapnya kelelawar tadi akan langsung dipenuhi oleh kobaran api.

Walaupun terdengar aneh, militer AS sempat mengembangkan proyek ini dengan serius. Sebanyak ribuan ekor kelelawar sampai diimpor dari Meksiko untuk keperluan ini. Namun pengembangan bom kelelawar pada akhirnya dihentikan di tengah jalan supaya biaya untuk proyeknya bisa dialihkan untuk proyek pembuatan bom atom.

Lumba-Lumba Militer

Lumba lumba mata mata

Sejak tahun 1960-an, Angkatan Laut AS memiliki divisi khusus untuk melatih hewan laut demi kepentingan perang. Lumba-lumba menjadi salah satu hewan yang paling banyak digunakan karena hewan ini mudah dilatih oleh manusia.

Melacak ranjau laut menjadi salah satu tugas yang banyak dilakukan oleh lumba-lumba militer yang sudah dilatih. Sahabat anehdidunia.com saat seekor lumba-lumba sudah berhasil menemukan ranjau laut, ia akan segera berenang menuju kapal patroli terdekat dan kemudian memberitahukan temuannya dengan memakai bahasa isyarat.

Selain lumba-lumba, singa laut juga turut dilatih oleh pihak angkatan laut. Tugas utama singa laut yang sudah dilatih oleh militer adalah mencari penyusup dan kemudian menangkapnya. Untuk yang satu ini, mula-mula lumba-lumba yang sedang berpatroli akan berenang menuju kapal militer terdekat begitu ia memergoki adanya penyusup.

Singa laut kemudian akan dikerahkan menuju lokasi di mana penyelam penyusup tadi ditemukan. Sesampainya di sana, singa laut tersebut kemudian akan langsung menyerang sang penyusup dan mengikat kakinya dengan memakai semacam borgol khusus yang ia bawa.

Roket Berisi Merpati

Merpati Rocket

Penggunaan merpati di bidang militer bukanlah hal yang baru. Merpati kerap digunakan sebagai pengantar pesan karena burung ini memiliki daya jelajah dan daya ingat yang sangat baik. Namun militer Inggris masih belum puas dan ingin memanfaatkan merpati untuk keperluan lain di bidang militer.

Semasa berlangsung Perang Dunia II, militer Inggris sempat melakukan penelitian khusus yang diberi nama Proyek Merpati. Tujuannya adalah untuk menciptakan bom roket jarak jauh yang tidak pernah luput dari targetnya.

Untuk keperluan ini, sebuah moncong khusus dibuat supaya bisa dipasang pada roket. Di dalamnya, ada 3 ruangan kecil yang bisa diisi oleh merpati. Masing-masing ruangan tadi juga dilengkapi dengan layar monitor khusus dan menunjukkan rute yang sudah ditempuh oleh roket.

Tugas merpati tersebut adalah memastikan supaya roket yang dinaikinya mengenai sasaran secara akurat. Setiap kali roket menyimpang dari jalurnya, merpati yang sudah dilatih tersebut akan mematuk-matuk bagian tengah layar supaya roketnya kembali ke jalur yang seharusnya.

Seperti yang sudah diduga, proyek ini berakhir dengan kegagalan karena dianggap terlalu merepotkan. Di masa kini, roket yang ditembakkan dari jarak jauh bakal selalu mengenai sasarannya dengan tepat karena sudah dilengkapi dengan komputer khusus atau pelacak panas.

referensi :
http://www.todayifoundout.com/index.php/2013/12/pigeon-guided-missiles-bird-brained-ideas/
https://listverse.com/2013/02/05/10-creative-military-plans-to-use-animals-as-weapons/
https://en.wikipedia.org/wiki/Bat_bomb