Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Kota Besar Masa Lampau yang Sekarang Sudah Tenggelam

Jika bicara soal kota yang tenggelam, maka orang-orang biasanya akan spontan membayangkan Atlantis. Faktanya, Atlantis sendiri diyakini tidak benar-benar ada karena lokasi persisnya masih belum diketahui hingga sekarang. Namun tidak demikian halnya dengan kota-kota di bawah ini. Pasalnya kota-kota ini memang benar-benar ada dan reruntuhannya masih dapat dijumpai hingga sekarang dalam kondisi sudah tenggelam. Berikut ini adalah 5 contoh kota yang dimaksud.

1. Dunwich
kota Dunwich
kota Dunwich via flickr.com
Pada abad ke-11, Dunwich adalah salah satu kota terbesar di Inggris. Namun badai yang menerpa pantai Inggris sepanjang abad ke-13 hingga 14 secara berangsur-angsur menimbulkan erosi atau pengikisan pada kawasan pesisir yang menjadi lokasi Dunwich. Kota  tersebut kini terancam terendam oleh banjir.

Penduduk Dunwich sebenarnya bukan hanya berpangku tangan melihat situasi tersebut. Mereka membangun parit-parit perlindungan supaya kota yang mereka tinggali tidak sampai tenggelam akibat diterpa banjir dan badai. 

Namun sekuat apapun mereka berusaha, takdir memiliki kehendak sebaliknya. Badai dan erosi yang terus menerpa pantai Inggris menyebabkan Dunwich akhirnya tenggelam ke lautan hingga sekarang.
Saat Dunwich masih berdiri, Dunwich diketahui merupakan kota pelabuhan yang cukup ramai. Kota tersebut memiliki 4 bangunan gereja, beberapa rumah tinggal, sebuah bangunan kantor cukai, dan bangkai kapal yang terdampar di Dunwich.

Masih banyak yang belum diketahui dari ilmuwan mengenai Dunwich hingga sekarang. Salah satunya karena perairan yang menjadi lokasi terbenamnya Dunwich memiliki tingkat kecerahan yang amat rendah sehingga jarak pandang penyelam di reruntuhan Dunwich menjadi amat terbatas dan penuh dengan kegelapan.

Meskipun begitu, dengan bermodalkan perangkat yang tersedia, ilmuwan yang melakukan penyelaman di reruntuhan Dunwich berhasil memetakan kawasan tersebu beserta reruntuhan di dalamnya. Sahabat anehdidunia.com hasil penelitian mereka tersebut kemudian digunakan untuk membuat model 3 dimensi dari kota Dunwich.

2. Baiae
Kota Baiae
Kota Baiae via iluminasi.com
Di masa jayanya, Romawi adalah penguasa Laut Mediterania. Kota Baiae yang sekarang tinggal puing-puing menjadi contoh bukti kejayaan maritim Romawi di masa lampau. Baiae terletak 16 km di sebelah barat kota Napoli, Italia, dan sekarang terbenam di bawah permukaan laut.

Saat masih berdiri, Baiae merupakan kota yang banyak dikunjungi oleh orang-orang kaya Romawi. Lokasinya yang berada di tepi pantai menyebabkan kota ini memiliki pemandangan laut yang indah dan cuaca yang hangat. Di kota ini juga terdapat banyak pemandian air hangat yang airnya dipercaya berkhasiat bagi kesehatan.

Karena hal-hal yang sudah disebutkan di atas, banyak orang-orang Romawi dari golongan atas yang memiliki villa pribadi di kota ini. Kaisar Nero yang terkenal akan kekejamannya terhadap orang Kristen adalah salah satu orang yang diketahui memiliki villa di kota ini. 

Selain Nero, tokoh Romawi lain yang juga memiliki villa di kota ini adalah Gaius Calpurnius Piso, tokoh yang terlibat dalam upaya pembunuhan Nero. Saat rencana Gaius dan rekan-rekannya tersebut terbongkar, Nero kemudian memerintahkan Gaius untuk melakukan bunuh diri. Hingga sekarang, villa milik Gaius dan Nero masih dapat ditemukan di dasar Laut Mediterania.

Saat Romawi mengalami keruntuhan di abad ke-5, Baiae masih tetap berdiri hingga berabad-abad berikutnya. Namun pada abad ke-8, kota ini sempat diserbu oleh orang-orang Arab. Kemudian sejak abad ke-16, kota ini ditinggalkan oleh penghuninya sebelum akhirnya terbenam di bawah permukaan laut. 

Reruntuhan kota Baiae kini menjadi objek wisata bawah laut yang cukup ramai dikunjungi hingga sekarang. Airnya yang jernih dan tenang menyebabkan para penyelam bisa menyaksikan sendiri bangunan-bangunan bergaya Romawi yang menyusun kota ini.

3. Heracelion
kota Heracelion
kota Heracelion via life.108jakarta.com
Heracelion adalah nama dari sebuah kota kuno yang konon pernah dikunjungi oleh Paris dan Helen, 2 tokoh utama dalam kisah Perang Troya. Karena kisah Perang Troya diyakini sebagai kisah mitologi semata, kota Heracelion pun awalnya diduga sebagai kota yang tidak benar-benar ada.

Namun anggapan tersebut berhasil dipatahkan setelah pada tahun 1999, arkeolog Franck Godio menemukan reruntuhan kota ini di lepas pantai Mesir. Di kota ini, terdapat banyak patung megah bertema Yunani dan Mesir Kuno yang tingginya mencapai 5 meter lebih. 

Namun keberadaan patung-patung megah tersebut kemudian malah menjadi senjata makan tuan. Karena tidak kuat menopang beban yang ada di atasnya, tanah kota ini secara berangsur-angsur amblas sejak abad ke-3. Pada abad ke-8, kota ini akhirnya benar-benar tenggelam dan sempat terlupakan sebelum kemudian baru ditemukan kembali lebih dari 1.000 tahun kemudian.

Selain memiliki banyak patung, ilmuwan juga menemukan ratusan bangkai kapal di lokasi reruntuhan Heracelion. Penemuan tersebut memunculkan dugaan kalau saat masih berdiri, Heracelion juga memiliki peran sebagai kota pelabuhan yang ramai. Sekarang, kota ini berada 46 meter di bawah permukaan laut di dekat muara Sungai Nil.

4. Kekova
Kekova
Kekova via viator.com
Kekova adalah nama dari sebuah pulau kecil yang terletak di Turki. Di pulau itu pulalah, terdapat reruntuhan kota kuno dari masa Lycia dan Romawi. Tidak diketahui secara pasti peran Kekova saat masih berdiri, namun kota tersebut diyakini memiliki peran penting bagi Romawi Timur saat masih berdiri.

Kekova adalah satu dari sedikit kota bawah laut yang bisa disaksikan tanpa harus menyelam karena airnya jernih dan reruntuhan kota ini berada di lokasi yang dangkal. Mereka yang ingin menyaksikan reruntuhan kota Kekova hanya perlu menyewa kapal dan menyaksikannya dari atas kapal tanpa harus susah payah berenang.

Bicara soal berenang, reruntuhan kota ini memang tidak bisa dijamah dengan cara berenang karena wisatawan dilarang menyelam di kota ini. Sebabnya adalah di masa lampau, banyak penyelam yang merusak reruntuhan kota supaya bisa mendapatkan oleh-oleh saat kembali ke tempat asalnya. Jadi demi melindungi kelestarian peninggalan bersejarah di tempat ini, wisatawan pun sekarang tidak diperbolehkan lagi menyelamdi reruntuhan Kekova.

5. Shicheng
Shicheng
Shicheng via painterest.com
Shicheng adalah kota di Cina yang di masa kini sudah tidak lagi dihuni oleh manusia. Namun jika bukan campur tangan dari sesama manusia, kota yang mendapat julukan “Atlantis dari Timur” ini sebenarnya masih akan berpenghuni hingga sekarang. Pasalnya hingga tahun 1959, ada sekitar 300.000 orang yang tinggal di kota ini.

Dengan melihat peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada di Shicheng, kota ini diperkirakan sudah berdiri sejak abad ke-14. Namun pada tahun 1959, pemerintah Cina memindahkan ratusan ribu penduduki Shicheng karena lokasi tempat berdirinya kota ini hendak diubah menjadi waduk untuk keperluan pembangkit listrik. Sekarang kota ini terletak di dasar Danau Qiandao. 

Tahun 2001, pemerintah Cina mendanai ekspedisi ke dasar Danau Qiandao untuk melihat seperti apakah kondisi Shicheng setelah terbenam selama lebih dari setengah abad. Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh para penyelam, Shicheng memiliki 5 gerbang kota, di mana 2 di antara gerbang-gerbang tersebut menghadap ke arah barat.

Walaupun terendam di bawah air selama berpuluh-puluh tahun, sisa-sisa bangunan yang menyusun kota Shicheng justru masih berada dalam kondisi yang amat baik. Keberadaan air menyebabkan kota ini terlindung dari hujan dan panas yang bisa menimbulkan pengikisan pada batu.

referensi:
https://listverse.com/2019/02/18/10-sunken-cities-that-are-not-atlantis/
https://www.atlasobscura.com/places/the-sunken-city-of-baia-baia-italy
http://www.allaboutturkey.com/kekova.htm
http://www.bbc.com/travel/story/20140711-chinas-atlantis-of-the-east