Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Paus Aneh Muncul di Perairan Norwegia, Hewan Mata-Mata Rusia?

Praktik spionase alias menggunakan mata-mata untuk mengorek informasi rahasia merupakan praktik yang kerap dipandang secara negatif, namun tetap banyak dilakukan secara rahasia hingga sekarang. Pasalnya supaya seorang pemimpin bisa mengeluarkan keputusan yang tepat, maka ia memerlukan informasi akurat sebanyak mungkin. Praktik spionase sendiri terdiri dari banyak cara. Mulai dari sebatas mengutus seseorang untuk mengintai pihak lain, memasang alat penyadap, atau bahkan mengambil foto memakai satelit.

Bukan hanya manusia yang bisa diterjunkan untuk keperluan mata-mata. Hewan pun ternyata juga bisa digunakan untuk keperluan yang satu ini. Dibandingkan dengan manusia, kelebihan hewan sebagai mata-mata adalah hewan lebih jarang mengundang kecurigaan. Untuk memanfaatkan hewan sebagai mata-mata, biasanya hewan tersebut akan dipasangi dengan semacam alat perekam supaya sang pemilik hewan bisa mendapatkan informasi berharga saat hewannya sedang berlalu lalang di wilayah musuh.

Satu dari sekian banyak hewan yang diberdayakan sebagai mata-mata adalah paus beluga yang ditemukan di lepas pantai Norwegia ini. Semuanya bermula ketika pada tanggal 26 April 2019, seorang nelayan setempat merasa terheran-heran karena ada paus beluga dengan benda aneh nampak melingkari lehernya. Ia lantas melaporkan temuannya kepada pihak berwajib.

Saat ilmuwan menerima laporan tersebut, mereka kemudian bertolak ke laut untuk mencari beluga yang dimaksud. Saat mereka berhasil menemukannya, para ilmuwan kemudian melepaskan benda yang melingkari lehernya. Berdasarkan pemeriksaan yang mereka lakukan, benda yang melingkari lehernya tersebut diketahui merupakan semacam selempang untuk memasang kamera GoPro. 

Alat perekam pada paus
ilustrasi Alat perekam pada paus via bbc.com
Namun untuk kasus benda yang melingkari leher beluga tadi, mereka tidak menemukan keberadaan kamera. Ilmuwan juga menemukan adanya tulisan “St. Petersburg” pada benda tersebut. Sebuah pertanda kalau beluga beserta benda yang melingkari lehernya tersebut mungkin adalah kepunyaan pihak yang bermukim di Rusia.

Menurut pakar biologi laut Audun Rikardsen yang memeriksa beluga ini, benda yang bersangkutan kemungkinan adalah milik Angkatan Laut Rusia. Pasalnya berdasarkan informasi yang ia dapat dari rekan sesama ilmuwannya yang berasal dari Rusia, benda tadi bukanlah benda yang lazimnya digunakan oleh ilmuwan Rusia.

Dugaan kalau beluga tersebut adalah hewan yang sengaja dilatih oleh militer Rusia pun mencuat. Pasalnya militer Rusia memang diketahui memiliki pangkalan laut di Murmansk, Rusia utara. Kemungkinan beluga tersebut lepas dari tempatnya dipelihara selama ini dan kemudian berkeliaran di lepas pantai Norwegia.

Beluga yang sama diketahui berperilaku jinak dan kerap mendekati kapal-kapal nelayan Norwegia yang melintas. Rikardsen lantas menduga kalau perilaku tersebut disebabkan oleh kebiasaan beluga tadi untuk meminta makan kepada pawang yang melatihnya. 

“Beluganya datang mendekati kapal-kapal berulang kali selama dua hingga tiga hari. Meminta makan, dengan mulut yang terbuka,” jelas Rikardsen seperti yang dilansir oleh BBC. 

“Tantangannya sekarang adalah paus tersebut harus mulai terbiasa dengan makanan yang ada di alam liar. Beluga tersebut juga harus dicarikan kelompok. Jika tidak, ia mungkin akan terus mendatangi kapal untuk meminta makan,” sambung Rikardsen yang sekarnag juga berprofesi sebagai dosen di Universitas Tromso, Norwegia. 

Militer Rusia sendiri tidak menyangkal kalau pihaknya memang sengaja melatih beluga untuk keperluan militer. Namun pihaknya belum bisa memastikan apakah beluga yang berkeliaran di perairan Norwegia tersebut memang berasal dari fasilitas milik Rusia. 

“Kami punya lumba-lumba untuk keperluan militer. Kami tidak menutup-nutupinya. Di Sevastopol (Krimea) kami punya tempat untuk melatih lumba-lumba militer. Kami melatih mereka untuk menyelesaikan bermacam-macam tugas. Mulai dari menganalisa dasar lautan untuk melindungi perairan tertentu, membunuh penyelam asing, menempelkan ranjau ke badan kapal musuh,” jelas Kolonel Viktor Banarets.

Paus beluga (Delphinapterus leucas) adalah nama dari sejenis paus yang masih memiliki kekerabatan dengan lumba-lumba dan paus pembunuh. Hewan mamalia laut ini dapat dikenali dengan melihat kulitnya yang berwarna putih pucat, adanya tonjolan di bagian dahi, serta moncongnya yang terlihat seperti paruh pendek. 
Delphinapterus leucas
Delphinapterus leucas via livescience.com
Jika dibandingkan dengan lumba-lumba biasa, beluga berukuran lebih besar. Namun jika dibandingkan dengan spesies paus lainnya, beluga tergolong sebagai paus yang kecil. Pasalnya beluga hanya bisa tumbuh hingga sepanjang 6 meter. Dan seperti halnya lumba-lumba, beluga adalah hewan sosial yang hidup dengan membentuk kelompok kecil. Beluga adalah hewan karnivora yang makanannya terdiri dari ikan, udang, dan cacing laut.

Beluga hanya dapat ditemukan di Samudera Arktik yang berada di sekitar Kutub Utara. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan mengapa militer Rusia memilih beluga untuk dilatih sebagai hewan militer. Alasan lainnya adalah karena beluga merupakan hewan yang sangat cerdas dan mudah dilatih. Lalu jika dibandingkan dengan lumba-lumba, beluga juga menunjukkan tingkat ketenangan yang lebih tinggi saat tengah berada dalam situasi sulit.

“Paus beluga jauh lebih mudah untuk dilatih ketimbang lumba-lumba,” kata Pierre Beland, pakar biologi laut dari Kanada yang sudah mempelajari beluga dari tahun 1982, namun tidak ikut terlibat dalam kasus beluga di Norwegia ini. “Lumba-lumba bertingkah seperti bocah 3 tahun. Mereka cenderung tidak menaruh perhatian pada suatu hal terlampau lama, dan sangat mudah marah. Beluga bertingkah lebih tenang.”

Beland memperkirakan sikap tenang beluga mungkin ada kaitannya dengan habitatnya yang penuh akan gunung es dan permukaan laut yang membeku. Karena beluga pada dasarnya adalah mamalia laut, mereka harus naik ke permukaan laut secara berkala untuk menghirup udara. Di sinilah ketenangan beluga benar-benar diuji saat mereka mencari permukaan air yang masih belum ditutupi oleh lapisan es.

“Lumba-lumba hanya akan pergi ke arah yang sama. Begitu menemukan tidak ada permukaan air yang bebas es, mereka akan langsung bertingkah panik,” jelas Beland. “Namun beluga sudah belajar melalui evolusi budaya yang terseleksi untuk diam di sana dan mendengarkan. Mereka akan mengirimkan sonar ke kiri dan ke kanan, menemukan permukaan air bebas es yang paling dekat, lalu pergi berenang ke sana.”

Beluga yang ada di Norwegia sendiri ternyata bukanlah beluga pertama yang dicurigai sebagai hewan militer Rusia yang lepas ke alam bebas. Sebelumnya pada pertengahan tahun 1990-an, Beland mengaku pernah mendapatkan panggilan dari otoritas di Turki karena ada beluga yang menampakkan diri di Laut Hitam. Padahal normalnya beluga hanya bisa ditemukan di perairan bersuhu dingin di sebelah utara.
Delphinapterus leucas
Delphinapterus leucas via common.wikimedia.org
Belakangan diketahui kalau beluga yang muncul di sebelah utara perairan Turki tersebut ternyata adalah beluga yang lepas dari pangkalan militer di Krimea. Akibat badai yang menerpa kawasan tersebut, jaring pembatas di tempat penampungan beluga mengalami kerusakan sehingga beluga yang ada di dalamnya bisa menyelinap ke laut lepas.

Saat Beland mengamati sendiri beluga yang bersangkutan, beluga tersebut diketahui menunjukkan perilaku yang sangat bersahabat kepada manusia dan tidak malu-malu untuk meminta makan kepadakapal yang melintas. Beland juga menemukan kalau gigi beluga tersebut sudah diasah menjadi rata supaya bisa digunakan memegang benda semisal ranjau laut di mulutnya.  

Beluga tersebut tidak berlama-lama menikmati kesehariannya di laut lepas. Pasalnya begitu Rusia mengetahui kalau beluganya ada yang lepas, mereka langsung mengirim kapal ke tengah-tengah Laut Hitam dan memanggil beluga tersebut – kemungkinan dengan memakai isyarat sonar – supaya bisa ditangkap dan dibawa kembali ke pangkalan militer asalnya.

Sumber :
https://www.livescience.com/65359-beluga-whale-russian-spy.html
https://www.bbc.com/news/world-europe-48090616
https://www.nationalgeographic.com/animals/mammals/b/beluga-whale/