Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peristiwa Naas yang Terjadi Gara-Gara Kesalahan dalam Peta (Maps)

Dengan kian majunya teknologi transportasi seperti sekarang, keberadaan peta menjadi hal yang semakin penting bagi kehidupan banyak orang. Dengan adanya peta, maka seseorang bisa sampai di tempat tujuannya meskipun orang tersebut sebelumnya tidak pernah mengunjungi tempat tujuannya tersebut. Namun bagaimana jika informasi yang dimuat pada suatu peta ternyata tidak akurat? Berikut ini adalah 5 insiden fatal yang pernah terjadi akibat masalah kesalahan pada peta.

Tersesat di Tengah Gurun
Tersesat di Tengah Gurun
Tersesat di Tengah Gurun via hdmessa.wordpress.com
Di era kemajuan teknologi informasi seperti sekarang, sudah tidak terhitung banyaknya orang-orang yang memanfaatkan jasa peta digital semisal Google Map untuk menemukan tempat tujuannya. Berkat keberadaan peta tersebut, mereka yang membutuhkan bantuan penunjuk jalan hanya perlu mengeluarkan ponselnya.

Google sendiri bukanlah satu-satunya perusahaan teknologi yang menyediakan jasa peta digital yang selalu diperbarui secara berkala. Apple juga memiliki program peta digital serupa untuk membantu para pengguna ponsel dan sistem operasi buatan mereka. 

Jika informasi yang dimuat dalam peta tersebut akurat dan sesuai dengan kondisi di lapangan, maka keberadaan peta tersebut akan sangat membantu penggunanya. Namun bagaimana jika informasi yang dimuat dalam peta tersebut ternyata tidak akurat? Kasus yang terjadi di Australia adalah jawabannya.

The Guardian mengabarkan kalau ada setidaknya ada 4 orang yang tersesat saat sedang mencoba mengunjungi kota kecil Mildura dengan menggunakan peta digital Apple. Walaupun terdengar sepele, tersesat saat hendak mengunjungi Mildura bisa menjadi perkara hidup mati karena kota berpenduduk 30.000 jiwa tersebut terletak di tengah-tengah gurun.

Dalam salah satu kasus, seorang pria bahkan sampai harus diselamatkan oleh polisi karena kendaraan yang dinaikinya terjebak dalam pasir saat hari sudah gelap. Pria tersebut baru bisa diselamatkan oleh petugas 24 jam kemudian.

Apple sendiri mengakui kalau peta digital buatannya ini memang masih belum sempurna akibat kesalahan informasi yang dicantumkan dalam petanya. Mereka juga mengaku sudah memecat salah seorang pegawainya yang terlibat dalam pembuatan peta digital ini.

Menabrak Terumbu Karang
kapal USS Guardian
ilustrasi kapal USS Guardian Menabrak Terumbu Karang via kaskus.co.id
Sebagai negara adidaya, AS kerap menempatkan militernya di mana-mana. Filipina menjadi salah satu contoh negara di mana AS menempatkan pasukannya di sana. Pada tahun 2013 lalu, militer AS sempat terlibat insiden yang menimbulkan dampak kerusakan serius bagi lingkungan setempat.

Semuanya bermula ketika kapal penyapu ranjau USS Guardian belayar di Laut Sulu, Filipina barat daya. Sahabat anehdidunia.com saat tengah melaju itulah, kapal yang bersangkutan tidak sengaja menabrak Terumbu Karang Tubbutaha yang berlokasi dekat dengan permukaan laut. 

Setelah menabrak terumbu karang, kapal tersebut tidak bisa bergerak ke mana-mana akibat tersangkut pada terumbu karang. Butuh waktu 3 hari bagi tim penyelamat untuk membebaskan kapal tersebut dari terumbu karang.

Perwakilan Angkatan Laut AS menjelaskan kalau insiden ini terjadi murni akibat kecelakaan. Pasalnya peta yang digunakan oleh para awak kapal untuk menjelajahi perairan tersebut diketahui memuat informasi yang tidak akurat. 

Akibatnya, kapal itu pun bertabrakan dengan terumbu karang dan merusak sekitar 10 meter dari bagian terumbu karang tersebut. Walaupun dampak kerusakannya nampak tidak seberapa, insiden tersebut tetap menuai keprihatinan tersendiri karena lokasi terjadinya insiden ini termasuk dalam Warisan Dunia PBB dengan tingkat keberagaman flora dan fauna laut yang amat tinggi. 

Merobohkan Rumah yang Salah
ilustrasi Merobohkan Rumah yang Salah
ilustrasi Merobohkan Rumah yang Salah via ind.routestofinance.com
Pernahkan anda pulang ke rumah hanya untuk melihat kalau tempat yang anda tinggali selama ini sudah berubah menjadi puing-puing? Hal itulah yang menimpa Lindsay Diaz. Saat wanita tersebut tiba kembali di rumahnya, ia kaget bukan kepalang begitu melihat kalau rumahnya sudah dirobohkan dengan memakai alat berat.

Usut punya usut, belakangan diketahui kalau insiden tersebut dipicu oleh kesalahan dalam Google Maps. Sahabat anehdidunia.com semuanya bermula ketika sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penghancuran bangunan diminta untuk menghancurkan sebuah rumah di Rowlett, Texas, Amerika Serikat.

Masalah muncul karena peta yang dimuat di Google Maps menampilkan lokasi jalan secara tidak akurat. Rumah yang harus mereka hancurkan terletak di Cousteau Drive. Namun mereka justru menghancurkan rumah yang terletak di Calypso Drive yang letaknya tepat bersebalahan dengan Cousteau Dribe.

Begitu Diaz melihat kalau rumahnya sudah rata dengan tanah, ia tidak bisa menyembunyikan rasa kesalnya. “Bagaimana bisa mereka melakukan kesalahan macam ini? Maksud saya, ini benar-benar buruk. Memang itulah pekerjaan mereka, menghancurkan rumah. Dan sekarang mereka sudah menghancurkan rumah saya,” kata Diaz seperti yang dilansir oleh The Independent.

Salah Menghancurkan Sasaran Militer
kantor PBB diserang memakai bom pesawat Israel
ilustrasi kantor PBB diserang memakai bom pesawat Israel via matamatapolitik.com 
Tahun 2006 lalu, Lebanon luluh lantak akibat meletusnya perang antara Israel melawan kelompok militan Hizbullah yang berbasis di Lebanon. Supaya aman dari serangan pasukan Hizbullah di atas tanah, Israel pun banyak melakukan serangan dengan memakai pesawat-pesawat tempur mutakhirnya.

Meskipun Israel hanya menjadikan Hizbullah sebagai sasaran utamanya untuk ditumpas, selalu ada resiko kalau mereka yang kebetulan berada di medan perang bakal ikut menjadi korban salah sasaran. 

Pada akhir bulan Juli, sebanyak 4 petugas PBB yang tidak bersenjata tewas setelah pangkalannya diserang memakai bom pesawat Israel. Keempat petugas tersebut berasal dari negara Cina, Austria, Finlandia, dan Kanada. Akibat peristiwa tersebut, Israel pun menerima banjir kecaman dari dunia internasional, termasuk dari Sekretaris Jenderal PBB. 

Israel sendiri mengakui kalau pihaknya memang melakukan serangan tersebut. Namun mereka membantah kalau serangan tersebut dilakukan secara sengaja. Menurut pengakuan pihak Israel, insiden ini terjadi akibat adanya kesalahan pada peta yang tidak mencantumkan markas PBB. Akibatnya, Israel melakukan serangan pada markas PBB karena mengiranya sebagai bangunan yang digunakan oleh Hizbullah untuk bersembunyi.

Tidak Sengaja Menginvasi Negara Tetangga
Tidak Sengaja Menginvasi Negara Tetangga
Tidak Sengaja Menginvasi Negara Tetangga via kaskus.co.id
Nikaragua dan Kosta Rika adalah dua negara di Amerika Tengah yang lokasinya yang saling bertetangga. Pada tahun 2010 lalu, kedua negara nyaris saja terlibat perang gara-gara masalah peta. 

Tidak main-main, dalam peristiwa tersebut militer Nikaragua sempat menerobos masuk ke dalam wilayah Kosta Rika. Tindakan yang sudah bisa dikategorikan sebagai invasi kalau dilihat dari sudut pandang hubungan internasional.

Semuanya bermula ketika pada bulan November 2010, pasukan Nikaragua memasuki wilayah Kosta Rika dan mendirikan perkemahan di sana. Pasukan Nikaragua tersebut juga menurunkan paksa bendera Kosta Rika yang sedang berkibar di sana dan menggantinya dengan bendera Nikaragua.

Pemerintah Kosta Rika jelas merasa berang begitu mengetahui insiden tersebut, namun pihak Nikaragua juga tidak mau mengalah. Sebagai akibatnya, Sekretaris Jenderal OAS – organisasi internasional yang beranggotakan negara-negara di Benua Amerika – sampai harus ikut campur supaya kedua negara tidak sampai terlibat perang.

Setelah ditelusuri, akhirnya diketahui kalau pihak Nikaragua melakukan tindakan tadi karena mengira jika wilayah yang diterobosnya tersebut termasuk dalam wilayah negaranya. Mereka menggunakan Google Maps sebagai patokan saat melihat batas-batas negaranya.

Perwakilan Google sendiri kemudian mengakui kalau informasi mengenai batas antara kedua negara yang dimuat dalam peta digital buatannya aslinya tidaklah akurat. Setelah menerima informasi terbaru dari lembaga pemerintahan AS yang memasok data untuk peta digital buatannya, Google kemudian melakukan perbaikan pada peta digitalnya dan menampilkan lokasi tersebut sebagai wilayah milik Kosta Rika.

referensi :
https://www.abc.net.au/news/2013-01-20/chart-error-may-have-led-us-minesweeper-onto-reef/4473040?nw=0
https://www.theguardian.com/technology/2012/dec/10/apple-maps-life-threatening-australian-police
https://www.independent.co.uk/news/world/americas/lindsay-diaz-google-maps-demolition-house-home-accident-a6952356.html
https://www.theguardian.com/world/2006/sep/15/syria.israelandthepalestinians
https://www.smh.com.au/technology/google-maps-error-sparks-international-conflict-20101108-17jl3.html