Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hal Negatif yang Ternyata Banyak Dimiliki Oleh Orang-Orang dengan IQ Tinggi

IQ merupakan penilaian yang paling jamak digunakan untuk mengetahui tingkat kecerdasan seseorang. Mereka yang memiliki IQ tinggi bakal dipandang sebagai orang jenius dan pasti bakal membawa perubahan penting bagi dunia. Namun kenyataannya, memiliki IQ tinggi tidak selalu memberikan dampak positif. Berikut ini adalah 5 sisi negatif yang ternyata dimiliki oleh para penyandang IQ tinggi.

Orang Dengan IQ Tinggi Lebih Mudah Terkena Gangguan Jiwa
Orang Dengan IQ Tinggi Lebih Mudah Terkena Gangguan Jiwa
Orang Dengan IQ Tinggi Lebih Mudah Terkena Gangguan Jiwa via halodoc.com
Memiliki IQ tinggi kerap dianggap sebagai anugerah karena itu berarti orang tersebut mudah mendapatkan pekerjaan penting dengan bayaran yang menjanjikan. Pasalnya dengan memiliki tingkat kecerdasan tinggi, maka orang tersebut diyakini bisa memecahkan hal-hal yang normalnya tidak bisa dipecahkan oleh orang biasa.

Namun jika bicara soal gangguan kejiwaan, ternyata hasil penelitian menunjukkan hal yang mencengangkan. Mereka yang memiliki IQ tinggi cenderung lebih mudah terserang gangguan kejiwaan semisal kecemasan berlebihan. Orang-orang dengan IQ tinggi juga cenderung lebih mudah terkena alergi dibandingkan orang-orang dengan tingkat kecerdasan biasa.

Tidak diketahui apa penyebab dari fenomena aneh tersebut. Namun ilmuwan menduga kalau hal tersebut mungkin ada kaitannya dengan metode adaptasi tubuh. Saat seseorang memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata, orang cenderung lebih waspada terhadpa gangguan-gangguan luar yang ada di sekitarnya.

Orang Dengan IQ Tinggi Lebih Sulit Menjalin Hubungan Sosial
Orang Dengan IQ Tinggi Lebih Sulit Menjalin Hubungan Sosial
Orang Dengan IQ Tinggi Lebih Sulit Menjalin Hubungan Sosial via msn.com
Sudah menjadi hal yang lumrah bahwa ketika seseorang bertambah tua, maka lingkaran pertemanannya akan cenderung semakin mengecil. Salah satu alasannya adalah karena saat sudah berusia dewasa, seseorang akan menjadi lebih sibuk dengan pekerjaan dan keluarganya sehingga ia menjadi lebih selektif dalam menjalin persahabatan.

Kendati fenomena demikian dapat terjadi pada siapapun, ternyata orang-orang dengan IQ tinggi memiliki peluang lebih tinggi untuk cenderung lebih sulit menjaga lingkaran pertemanannya saat sudah berusia dewasa.

Hal tersebut disampaikan oleh tim ilmuwan asal Universitas Stockholm di Swedia. Berdasarkan penelitian yang mereka lakukan, orang-orang dengan IQ tinggi memiliki kemampuan adaptasi yang lebih buruk dalam hal menjalin hubungan persahabatan.

Dalam penelitian yang sama, orang-orang dengan IQ tinggi juga cenderung lebih sulit menikmati hidup seiring bertambahnya usia mereka. Hal yang bisa jadi disebabkan oleh tingginya standar yang ditetapkan oleh orang tersebut beserta lingkungan sekitarnya.

Seseorang yang lahir dengan tingkat kecerdasan tinggi akan tumbuh dengan pola pikir bahwa kecerdasan mereka bisa menjadi solusi atas segala masalah. Namun saat mereka gagal merealisasikan hal tersebut, orang yang bersangkutan lantas menjadi tidak puas akan kehidupannya sendiri meskipun orang tersebut sudah memiliki prestasi yang sangat baik di bidang tertentu. 

Orang Dengan IQ Tinggi Lebih Sulit Menghadapi Fakta yang Kontradiktif
Orang Dengan IQ Tinggi Lebih Sulit Menghadapi Fakta yang Kontradiktif
Orang Dengan IQ Tinggi Lebih Sulit Menghadapi Fakta yang Kontradiktif via brillio.net
Ilmu pengetahuan selalu mengalami perkembangan setiap waktunya. Apa yang di masa kini dianggap sebagai fakta ilmiah bisa saja di kemudian hari dianggap sebagai hal yang keliru menyusul keluarnya hasil penelitian terbaru yang membantah fakta ilmiah sebelumnya.

Kita mungkin bakal beranggapan kalau orang dengan IQ rendah cenderung lebih keras kepala saat harus menerima pengetahuan baru. Terlebih jika pengetahuan baru tersebut bertentangan dengan keyakinan spiritualnya selama ini.

Namun hasil penelitian menunjukkan kalau orang-orang dengan IQ tinggi cenderung lebih enggan menerima fakta ilmiah baru saat fakta tersebut bertentangan dengan pemahaman dan keyakinannya selama ini. Tanpa peduli apakah fakta ilmiah tersebut turut disertai dengan bukti-bukti penunjang yang valid.

Dalam sebuah penelitian, sejumlah orang dengan tingkat kecerdasan berbeda-beda diberikan bacaan mengenai topik kontroversial, misalnya mengenai aborsi dan jual beli organ tubuh manusia. Mereka kemudian diminta menuliskan tanggapannya masing-masing.

Ilmuwan yang melakukan penelitian ini menemukan bahwa orang yang sejak awal sudah memihak pada cara pandang tertentu akan mempertahankan cara pandangnya tersebut dalam segala situasi. 

Fenomena tersebut berlaku baik pada mereka yang memiliki IQ tinggi maupun pada mereka yang tingkat kecerdasannya biasa-biasa aja. Temuan ini sekaligus membantah klaim bahwa orang-orang dengan tingkat kecerdasan tinggi pasti lebih terbuka dan lebih bijak dalam menerima fakta-fakta baru.

Orang Dengan IQ Tinggi Cenderung Lebih Mudah Stress
Orang Dengan IQ Tinggi Cenderung Lebih Mudah Stress
Orang Dengan IQ Tinggi Cenderung Lebih Mudah Stress via lifestyle.okezone.com
Di masa kini, bisa bekerja di bawah tekanan menjadi salah satu persyaratan wajib bagi mereka yang hendak melamar pekerjaan di suatu tempat. Alasannya sederhana saja. Jika para pegawai di suau perusahaan bisa menyelesaikan pekerjaannya saat berada di bawah tekanan, maka perusahaan tersebut bisa lebih mudah memuaskan kliennya sekaligus menaikkan reputasi perusahaan tersebut.

Kian banyaknya perusahaan yang mencari orang-orang yang sanggup bekerja di bawah tekanan lantas membuat persaingan di dunia kerja terasa amat sengit. Mungkin ada di antara ada yang mengira bahwa orang dengan IQ tinggi pasti bisa bekerja di bawah tekanan dengan mudah karena kecerdasannya bisa membantu orang tersebut menyelesaikan tugasnya tepat waktu.

Namun hasil penelitian ternyata menunjukkan fakta sebaliknya. Orang-orang dengan tingkat kecerdasan biasa-biasa saja justru lebih tahan bekerja di bawah tekanan dibandingkan mereka yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi. Khususnya jika tugas yang harus dijalani berkaitan langsung dengan kualitas hasil pekerjaan dan nilai bonusnya.

Salah satu alasan kenapa orang dengan IQ tinggi justru lebih sulit bekerja di bawah tekanan adalah karena di masa lampau, mereka sudah terlanjur terbiasa berada dalam fase di mana tekanannya tidak sekeras dunia kerja yang sedang mereka jalani. Sehingga mereka langsung merasa kelabakan saat harus bekerja sambil dibebani target.

Yang menarik adalah ternyata tidak selamanya orang dengan kecerdasan tinggi pasti tidak akan bisa bekerja dengan baik di bawah tekanan. Jika atasannya memberikan tugas dengan menekankan proses penyelesaian ketimbang hasil akhir, mereka mereka yang memiliki IQ tinggi bakal lebih unggul karena diberikan cukup waktu untuk mendalami tugas dan mencari cara terbaik dalam menyelesaikannya.

Orang dengan IQ Tinggi Lebih Mudah Kecanduan Narkoba
Orang dengan IQ Tinggi Lebih Mudah Kecanduan Narkoba
Orang dengan IQ Tinggi Lebih Mudah Kecanduan Narkoba via halodoc.com
Mengkonsumsi narkoba ibarat terjebak dalam pasir hisap. Semakin lama seseorang mengkonsumsi narkoba, maka orang tersebut bakal semakin sulit untuk menghentikan kebiasaannya tersebut akibat sudah kecanduan. 

Jika sudah begitu, kondisi finansial orang tersebut secara perlahan akan tergerus karena ia harus sering-sering mengeluarkan uang untuk membeli narkoba. Mengkonsumsi narkoba dalam jangka panjang juga bakal membuat seseorang sulit menjalani hidupnya secara normal karena narkoba bisa menyebabkan pemakainya mengalami halusinasi dan kesulitan mengendalikan diri.

Karena dampak negatif dari narkoba sudah menjadi pengetahuan umum, mungkin bakal ada yang mengira kalau orang-orang dengan IQ tinggi pasti tidak akan sampai terjerumus dalam masalah kecanduan narkoba.

Namun hasil penelitian justru menunjukkan hal sebaliknya. Orang-orang dengan kecerdasan tinggi lebih mudah terpancing untuk mengkonsumsi narkoba dibandingkan dengan mereka yang kecerdasannya biasa-biasa aja.

Tidak diketahui apa penyebab hal tersebut. Namun ketertarikan untuk mencoba hal-hal baru diyakini menjadi penyebabnya. Saat orang tersebut mengkonsumsi suatu senyawa yang normalnya tidak dikonsumsi oleh kebanyakan orang, ia mendapatkan semacam rasa bangga hingga kemudian akhirnya ketagihan dan sulit mengerem kebiasaan barunya tersebut.

referensi :
https://listverse.com/2019/06/02/10-surprising-disadvantages-of-high-intelligence/
https://www.globalcognition.org/intelligence-and-cognitive-bias/