Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengobatan Modern Ini Ternyata Sudah Dikenal di Masa Kuno

Bagi kita yang hidup di masa sekarang, mudah saja untuk membayangkan kalau mereka yang tinggal di masa ribuan tahun pasti memiliki teknologi dan kecerdasan yang terbelakang. Namun bukti-bukti sejarah yang ditemukan oleh ilmuwan menunjukkan kalau mereka yang hidup di masa ratusan hingga ribuan tahun silam tidaklah seprimitif yang selama ini kita kira. Berikut ini adalah 5 teknik pengobatan yang terkesan modern, namun ternyata sudah dikenal oleh mereka yang tinggal di zaman kuno.

Pengobatan Trauma Akibat Perang
Post Traumatic Syndrom Disorder
Post Traumatic Syndrom Disorder via listverse.com
PTSD (Post Traumatic Syndrom Disorder) adalah istilah untuk menyebut gangguan psikologis yang timbul akibat trauma yang dialami seseorang. Seseorang biasanya mengalami trauma ketika dirinya mengalami sendiri suatu peristiwa buruk yang begitu mengguncang mentalnya. Misalnya akibat berada di medan perang dan melihat sendiri hal-hal sadis yang terjadi di sana.

Walaupun PTSD nampaknya tidaklah seberapa jika dibandingkan dengan luka fisik yang parah, PTSD tetap tidak bisa dipandang sebelah mata karena PSTD bisa menjerumuskan korbannya untuk melakukan hal-hal negatif semisal mabuk-mabukan, menggunakan narkoba, bunuh diri, atau bahkan membahayakan nyawa orang lain.

Pengobatan PTSD sendiri ternyata sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, tepatnya dari tahun 1300 SM di Mesopotamia (wilayah Irak sekarang). Hal tersebut diungkapkan oleh tim ilmuwan asal Anglia Ruskin usai mempelajari naskah kuno yang berasal dari zaman Mesopotamia.

Menurut naskah kuno tersebut, para tentara Dinasti Assyria kerap mengalami masalah-masalah kesehatan seperti sulit tidur, depresi, hingga teringat akan hal-hal yang terjadi di masa lampau. Gejala-gejala tersebut mirip dengan gejala yang lazim dialami oleh penderita PTSD.

Dinasti Assyria merupakan kerajaan dari Mesopotamia yang memiliki kebijakan wajib militer bagi warganya. Sahabat anehdidunia.com setiap tiga tahun sekali, kaum pria Assyria bakal diberdayakan sebagai prajurit. Itulah sebabnya fenomena macam PTSD merupakan fenomena yang jamak dijumpai pada zaman itu.

Berbeda dengan pandangan ilmiah di masa kini, kalangan medis Assyria pada masa itu menganggap kalau PTSD disebabkan oleh arwah para prajurit yang gugur di medan perang dan menganggu para prajurit yang masih hidup. Itulah sebabnya selain memberikan terapi pengobatan biasa, para tabib Assyria di masa itu juga menggunakan ritual keagamaan sebagai cara untuk mengobati penderita PTSD.

Obat Berbentuk Pil
Obat Berbentuk Pil
Obat Berbentuk Pil via dicto.id
Dalam mengobati penyakit yang diderita oleh seseorang, memberikan dosis pengobatan yang tepat adalah hal yang penting. Jika dosisnya terlalu sedikit, maka penyakitnya tidak akan sembuh. Namun jika dosisnya terlalu banyak, maka orang tersebut bisa mati keracunan.

Itulah sebabnya obat harus dibuat dengan dosis dan takaran yang tepat. Pil adalah contoh obat yang dibuat sedemikian rupa untuk alasan tersebut. Selain untuk memastikan agar dosisnya pas saat diberikan kepada pasien, banyak obat yang dibentuk dalam bentuk pil supaya lebih mudah untuk disimpan.

Penggunaan obat berbentuk pil sendiri ternyata sudah dikenal sejak masa ribuan tahun yang lalu. Pada tahun 120 SM, kapal bernama Relitto del Pozzino terdampar di dekat kota Tuscany, Italia. Di kapal tersebut, ilmuwan menemukan aneka macam peninggalan seperti cangkir dan alat bedah tradisional.

Dari sekian banyak benda yang ditemukan oleh ilmuwan di bangkai kapal, salah satu benda yang paling menarik perhatian mereka adalah wadah menyerupai kaleng tertutup yang berisikan pil-pil berwarna hijau. Dengan menganalisa pil tersebut, ilmuwan bisa mengetahui komposisi dari bahan-bahan penyusunnya.

Hasil pemeriksaan menunjukkan kalau pil tersebut terbuat dari lilin lebah, tepung kanji, getah tanaman, elemen logam, dan bahan-bahan yang terbuat dari hewan serta tumbuhan. Dengan melihat bahan penyusunnya beserta hal-hal yang sudah diketahui oleh ilmuwan mengenai teknik pengobatan di masa itu, ilmuwan meyakini kalau pil ini digunakan untuk mengobati mata.

Pembedahan Pada Kaki
ilustrasi tengkorak kaki
ilustrasi tengkorak kaki via piqsels.com
Kaki merupakan salah satu anggota tubuh terpenting bagi manusia. Jika manusia tidak memiliki kaki, maka manusia tidak bisa berjalan maupun berpindah tempat secara leluasa. Bagi mereka yang hidup di masa lampau, peran kaki terasa jauh lebih vital karena prasarana dan alat bantu jalan pada masa itu masih belum semaju sekarang.

Oleh karena itulah, jika manusia sampai mengalami gangguan pada kakinya, maka kaki orang tersebut harus segera dioperasi. Operasi yang dilakukan pada kaki manusia sendiri ternyata sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu. 

Di Peru, ilmuwan menemukan bukti sejarah kalau suku Chachapoya yang berasal dari abad ke-9 hingga 14 pernah melakukan operasi-operasi pada kaki semisal amputasi (pemotongan anggota badan) serta trepanasi (melubangi anggota badan secara sengaja). Sahabat anehdidunia.com informasi mengenai operasi yang pernah mereka lakukan didapat dari jejak fosil yang ditemukan oleh ilmuwan di lokasi yang dulu pernah dihuni oleh suku Chachapoya.

Salah satu fosil yang ditemukan oleh ilmuwan adalah fosil seorang pria berusia 30-34 tahun saat meninggal. Di bagian tulang kering atau betis depannya, ilmuwan menemukan jejak lubang yang menembus tulang keringnya. Namun karena lubangnya tidak menemukan tanda-tanda penyembuhan, ilmuwan menduga kalau pria pemilik fosil ini meninggal dalam operasi.

Menurut dugaan lain, pria tersebut mungkin aslinya sudah meninggal saat tulang keringnya dilubangi. Jika memang itu yang sebenarnya terjadi, maka jasad pria tersebut mungkin sedang digunakan sebagai objek latihan oleh seseorang yang sedang belajar menjadi tabib.

Buku Kedokteran
Buku Kedokteran
buku pengobatan kuno via listverse.com
Kertas merupakan hal yang amat penting bagi kita yang tinggal di masa kini. Jika tidak ada kertas, maka manusia tidak akan bisa membuat buku maupun karya tulis lainnya. Lantas, bagaimana cara manusia di masa lampau menyimpan informasi tertulis yang berharga saat kertas masih belum ditemukan?

Di Chengdu, Cina, sejumlah tukang bangunan yang sedang bekerja di tempat tersebut menemukan 920 lempengan bambu dengan tulisan di atasnya. Belakangan diketahui kalau lempengan bambu tersebut sudah berusia 2.000 tahun dan berasal dari sekolah Bian Que, sekolah kedokteran dari masa Cina Kuno yang terkenal dengan metode pemeriksaannya yang khas.

Murid-murid di sekolah Bin Que dididik untuk bisa mendiagnosa penyakit yang dialami oleh pasiennya dengan cara membaca denyut nadi dan memeriksa ciri-ciri fisik pasiennya. Supaya pengetahuan mengenai teknik diagnosa tersebut bisa dipelajari dan diingat secara akurat, maka informasi mengenai teknik pengobatan tersebut ditulis pada lempeng-lempeng bambu yang diikat memakai tali.

Selain gulungan bambu, di tempat tersebut ilmuwan juga menemukan patung kecil setinggi 14 cm. Patung tersebut dipercaya berfungsi sebagai alat bantu untuk mempelajari akupuntur karena pada patung tersebut, terdapat titik-titik yang menampilkan lokasi di mana jarum akupuntur biasanya ditancapkan.

Alat Penyetrum
Alat Penyetrum
Alat Penyetrum via listverse.com
Lebih dari 7 dasawarsa yang lalu, arkeolog Wilhelm Konig mengumumkan ditemukannya Baterai Baghdad, suatu artefak berusia lebih dari 2.000 tahun yang bentuknya menyerupai kendi. Artefak ini terdiri dari wadah yang terbuat dari tembaga dan batangan besi yang dimasukkan di tengah-tengahnya. 

Jika dikombinasikan, Baterai Baghdad konon bisa menghasilkan tegangan listrik hingga 4 volt. Karena kemampuan uniknya tersebut, banyak kalangan pecandu teori konspirasi dan pseudosains yang meyakini kalau Baterai Baghdad adalah bukti kalau peradaban di masa lampau aslinya jauh lebih canggih dibandingkan dugaan kita selama ini.

Kalau menurut ilmuwan Paul T. Keyser sendiri, Baterai Baghdad mungkin aslinya bukanlah alat pembangkit listrik, melainkan semacam alat kedokteran. Sahabat anehdidunia.com menurut dugaan Paul, dokter atau tabib pada masa itu menggunakan listrik dari Baterai Baghdad untuk mengurangi rasa sakit yang dialami oleh pasiennya.

Paul mengeluarkan pendapat macam itu karena di Yunani Kuno, salah satu teknik pengobatan yang lazim digunakan untuk menghilangkan rasa sakit adalah dengan menempelkan kaki pasien pada ikan listrik. Karena tidak ada ikan listrik yang dikenal di Irak pada masa itu, tabib setempat pun menggunakan Baterai Baghdad untuk menghilangkan rasa nyeri pasien dan melakukan akupuntur.

Sumber :
https://listverse.com/2015/02/19/10-surprising-discoveries-about-ancient-health-care/