Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pulau Ini Pernah Muncul di Peta, Namun Aslinya Tidak Benar-Benar Ada

Manusia sudah menjelajahi lautan sejak ribuan tahun yang lalu. Saat pelaut pada masa lampau menyaksikan pemandangan menyerupai pulau di kejauhan, ia akan mencatat hal yang dilihatnya tersebut. Informasi yang dicatatnya tersebut kemudian dijadikan pedoman oleh pembuat peta dan pelaut lain yang ingin mengunjungi langsung pulau yang pernah ia lihat.

Namun tidak jarang kalau apa yang awalnya diduga sebagai pulau tersebut ternyata aslinya bukanlah pulau, melainkan fenomena alam lain. Meskipun begitu, karena hasil salah lihat tersebut tidak bisa langsung diidentifikasi, apa yang dikira sebagai pulau tersebut tetap dicatat dalam peta sebagai pulau sungguhan hingga bertahun-tahun kemudian. Berikut ini adalah 5 contoh pulau yang aslinya tidak benar-benar ada, namun sempat muncul di peta.

Sandy Island
Emerald
Emerald via 99.c0
Sebelum tahun 2012, orang-orang mengira kalau Sandy Island merupakan pulau yang benar-benar ada. Sejumlah peta yang dibuat sebelum tahun tersebut menampilkan Sandy Island sebagai pulau kecil yang terletak di antara Australia dan Kaledonia Baru. Bahkan pulau ini juga sempat muncul dalam Google Maps.

Informasi mengenai Sandy Island pertama kali muncul dalam kapal pemburu paus Velocity yang berasal dari Inggris pada tahun 1876. Tahun 1908, pulau tersebut untuk pertama kalinya muncul dalam peta buatan Inggris.

Ekspedisi demi ekspedisi yang dilakukan ke lokasi Sandy Island gagal menemukan pulau yang bersangkutan. Sebagai akibatnya, sejak ahun 1970-an sejumlah peta tidak lagi mencantumkan Sandy Island. Namun Sandy Island tetap muncul dalam sejumlah peta.

Yang menarik adalah Sandy Island tidak pernah muncul dalam peta-peta buatan Perancis. Entah karena dari awal Perancis sudah tahu kalau Sandy Island tidak benar-benar ada, atau Perancis tidak mau repot-repot mencantumkan Sandy Island dalam peta karena dianggap kurang penting. 

Sandy Island sendiri termasuk dalam perairan tertirotial Kaledonia Baru yang berarti jika Sandy Island benar-benar ada, maka pulau tersebut secara administratif bakal berstatus sebagai bagian dari wilayah seberang lautan Perancis.

Sandy Island akhirnya terbukti sebagai pulau yang tidak pernah ada setelah ilmuwan dari Universitas Sydney menemukan kalau lokasi di mana Sandy Island seharusnya ada ternyata memiliki kedalaman 1.400 meter. Sahabat anehdidunia.com ilmuwan lantas menduga kalau apa yang disaksikan oleh para penumpang kapal Velocity aslinya bukanlah pulau, melainkan material-material gunung berapi yang terapung di atas laut.

Hy-Brasil
Hy-Brasil
Hy-Brasil via travel.tribunnews.com
Hy-Brasil adalah sebutan untuk pulau rekaan yang konon terletak 320 km di sebelah barat Irlandia. Hy-Brasil pertama kali muncul di peta pada tahun 1325. Sejumlah peta bahkan mencatumkan Hy-Brasil sebagai 2 pulau sekaligus, namun keduanya sama-sama dinamai sebagai Hy-Brasil.

Menurut keyakinan orang-orang Eropa pada masa itu, Hy-Brasil dihuni oleh peradaban yang sangat maju, namun peradaban tersebut tidak bisa dijamah oleh sembarang orang akibat tertutup oleh kabut yang amat tebal. Hy-Brasil juga diceritakan hanya bisa dilihat oleh manusia setiap 7 tahun sekali.

Sejumlah pelaut semisal John Nisbet dan Alexander Johnson juga mengaku pernah menyaksikan Hy-Brasil secara langsung. Inggris sempat 3 kali mengirim ekspedisi ke perairan sebelah barat Irlandia untuk menemukan Hy-Brasil, namun ekspedisi tersebut semuanya berakhir dengan tangan hampa. 

Sulitnya mengetahui lokasi akurat dari Hy-Brasil membuat lokasi dari Hy-Brasil kerap berubah-ubah di peta meskipun Hy-Brasil selalu ditampilkan sebagai pulau yang terletak di sebelah barat Irlandia. Hingga kemudian pada abad ke-19, Hy-Brasil dinyatakan sebagai pulau yang tidak benar-benar ada sehingga pulau tersebut tidak pernah lagi muncul di peta yang dibuat sesudahnya.

Frisland
Frisland
Frisland via tarnmoor.com
Pada tahun 1558, Nicolo Zeno dari Venezia mengklaim kalau dua orang leluhurnya pernah menemukan pulau bernama Frisland pada tahun 1380-an. Zeno mengklaim kalau pulau tersebut terletak di sebelah selatan Islandia dan di sebelah timur Estotiland.

Estotiland merupakan nama lain untuk suatu kawasan di Amerika Utara. Jika klaim Zeno tersebut memang benar adanya, maka itu berarti pelaut Venezia sudah lebih dulu mencapai Amerika sebelum Columbus melakukannya.

Zeno diyakini sengaja mengeluarkan klaim tersebut untuk supaya dirinya bisa terkenal. Klaim Zeno tersebu langsung ditelan mentah-mentah oleh rakyat Venezia karena mereka ingin supaya angkatan laut Venezia kembali dipandang dengan penuh rasa hormat oleh rakyat Eropa.

Sedikit informasi, sebelum menjadi wilayah negara Italia seperti sekarang, Venezia sempat menjadi negara tersendiri. Sahabat anehdidunia.com pada masa jayanya, Venezia memiliki angkatan laut yang sangat kuat di Laut Mediterania. Namun di abad ke-16, pamor angkatan laut Venezia mulai menurun akibat ekspedisi lintas benua yang dilakukan oleh kapal-kapal Spanyol, Perancis, dan Inggris.

Puluhan tahun sesudah Zeno mengeluarkan klaimnya, pelaut Inggris yang bernama Martin Frobisher sempat mendarat di pulau yang ia kira sebagai Frisland dan bahkan mengklaimnya sebagai wilayah milik negara Inggris. Belakangan diketahui kalau pulau yang ia darati bukanlah Frisland, melainkan Greenland.

Karena tidak ada yang bisa membuktikan kalau Frisland merupakan pulau yang memang benar-benar ada, sejak abad ke-19 Frisland dinyatakan sebagai pulau yang tidak pernah ada dan hasil karangan manusia semata. Sebelum dinyatakan sebagai hoax, Frisland sempat beberapa kali muncul dalam peta.

Crocker
Pulau Crocker
Pulau Crocker via yukke.id
Seperti halnya Frisland, Crocker juga merupakan pulau fiktif yang diklaim oleh seseorang sebagai pulau yang benar-benar ada. Orang yang pertama kali mencetuskan soal Crocker adalah Robert Peary, seorang penjelajah yang sedang mencari bantuan dana supaya ia bisa melakukan ekspedisi ke Arktik.

Untuk menarik minat orang-orang, pada tahun 1907 Peary mengeluarkan klaim kalau ia berhasil menemukan pulau baru di dekat Kanada dan Greenland saat melakukan ekspedisi setahun sebelumnya.

Peary kemudian menamai pulau tersebut dengan nama Pulau Crocker. Nama tersebut diambil dari nama George Crocker, orang yang mendanai ekspedisi Peary di tahun 1906. Peary berharap dengan membuat hoax mengenai Pulau Crocker, Crocker bersedia mendanai ekspedisi Peary yang berikutnya.

Begitu Peary mengeluarkan klaimnya tersebut, para penjalajah beramai-ramai melakukan ekspedisi untuk menemukan Sahabat anehdidunia.com pulau Crocker, namun tidak ada yang berhasil menjamahnya karena alasan yang sudah jelas. 

Meskipun tidak ada yang berhasil menginjakkan kakinya di Pulau Crocker, pulau tersebut sempat beberapa kali muncul dalam peta buatan tahun 1910 hingga 1903. Lambat laun, publik akhirnya merasa curiga pada klaim Peary sehingga sekarang Pulau Crocker dianggap sebagai pulau yang tidak benar-benar ada.

Emerald 
Emerald
Emerald via kupang.tribunnews.com
Pada tahun 1821, Kapten Nockells mengaku menemukan sebuah pulau baru di sebelah selatan Selandia Baru. Pulau tersebut kemudian ia beri nama Emerald, nama yang juga merupakan nama kapal yang dinaikinya.

Sejak Nockells mengumumkan temuannya tersebut, Pulau Emerald langsung menyandang reputasi sebagai pulau yang penuh misteri. Pulau tersebut kadang nampak dan kadang tidak bisa ditemukan. Bahkan ada yang menduga kalau Pulau Emerald aslinya adalah pulau yang bisa bergerak sehingga lokasi pulau tersebut selalu berpindah-pindah.

Tahun 1840, dua kapal yang dipimpin oleh Komodor Wilks melintasi perairan yang harusnya menjadi lokasi Pulau Emerald, namun rombongannya tidak menemukan pulau yang dimaksud. Namun pada tahun 1890, seorang kapten kapal mengaku kalau dirinya pernah berpapasan dengan Pulau Emerald. Karena menurut kesaksiannya pulau tersebut penuh dengan bebatuan, ia tidak bisa berlabuh di pulau tersebut.

Jika lokasi persis pulau ini masih belum diketahui, kondisi permukaan pulau ini juga tak kalah membingungkan. Sejumlah orang mengklaim kalau pulau ini penuh dengan batu dan bukit terjal, sementara yang lain mengklaim kalau pulau tersebut aslinya penuh dengan pepohonan.

Sejumlah orang menduga kalau Pulau Emerald mungkin aslinya adalah hasil salah lihat. Pada tahun 1894 misalnya, rombongan penjelajah asal Norwegia mengaku melihat objek menyerupai pulau di lokasi Pulau Emerland. Namun saat diamati dengan lebih seksama, ternyata objek tersebut hanyalah gunung es. Pulau Emerald beberapa kali muncul di peta sebelum dinyatakan sebagai pulau yang tidak benar-benar ada sejak tahun 1987.

referensi :
https://listverse.com/2018/02/26/top-10-nonexistent-islands-that-appeared-on-maps/
https://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-2528296/Mystery-phantom-islands-solved-Lands-disappeared-ancient-maps-explained-mistakes-mirages-myths.html