Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tembok Raksasa Bersejarah yang Masih Berdiri Megah Hingga Sekarang

Pagar atau tembok panjang merupakan bagian bangunan yang lazim didirikan untuk menandai batas bangunan dan mencegah orang asing memasuki bangunan tanpa izin. Dalam skala yang lebih besar, pagar tembok raksasa juga pernah didirikan oleh penguasa-penguasa di masa lampau untuk melindungi kota atau bahkan negara. Berikut ini adalah 5 tembok bersejarah dari berbagai belahan dunia :

Tembok Hadrian, Inggris

Tembok Hadrian, Inggris
Tembok Hadrian, Inggris via verkedell.blogspot.com

Sebelum terkenal sebagai negara yang wilayah jajahannya pernah tersebar di berbagai benua, Inggris di masa lampau juga pernah menjadi jajahan bangsa lain. Tepatnya oleh bangsa Romawi Kuno sejak masa Sebelum Masehi.

Saat Romawi masih berdiri, negara tersebut pernah menguasai bagian selatan Pulau Britania. Untuk melindungi wilayah kekuasaannya dari ancaman suku-suku barbar yang tinggal di Pulau Britania bagian utara, tembok raksasa pun dibangun di tengah-tengah Pulau Britania.

Tembok raksasa ini dikenal dengan nama Tembok Hadrian karena orang yang memerintahkan pembangunan tembok ini adalah Hadrian, kaisar Romawi yang pernah berkunjung ke Inggris pada tahun 122 SM. 

Tembok Hadrian memiliki panjang total 116 km dengan tinggi 5 meter dan lebar 3 meter. Di sejumlah titik, terdapat benteng-benteng yang bisa digunakan oleh prajurit Romawi untuk beristirahat dan menimbun logistik. Dengan begitu, ketika ada yang mencoba menyerang tembok, pasukan yang berada di benteng terdekat bisa langsung dikerahkan untuk melindungi tembok.

Tembok Hadrian diperkirakan memakan waktu setidaknya 6 tahun. Saat Romawi mengalami keruntuhan pada abad ke-5, tembok itu pun kemudian terbengkalai. Warga setempat mempreteli tembok tersebut supaya bisa menggunakan batuan penyusunnya sebagai bahan bangunan. 

Sekarang, bagian Tembok Hadrian yang masih utuh diakui sebagai peninggalan bersejarah dan menjadi saksi bisu kalau Inggris di masa lampau pernah berada di bawah kekuasaan bangsa Romawi.

Tembok Sacsayhuaman, Peru

Tembok Sacsayhuaman, Peru
Tembok Sacsayhuaman, Peru via travel.detik.com

Sebelum kedatangan bangsa Eropa, pernah ada kerajaan raksasa yang berdiri di Amerika Selatan. Inka adalah nama dari kerajaan tersebut. Mereka dikenang bukan hanya karena wilayahnya yang luas, tetapi juga karena bangunan-bangunan megah yang pernah mereka dirikan dan masih dapat dijumpai hingga sekarang.

Sacsayhuaman adalah contoh dari bangunan peninggalan bangsa Inka yang masih berdiri megah hingga sekarang. Bangunan ini sendiri aslinya adalah benteng yang sekelilinginya dilindungi oleh tembok besar setinggi 18 meter.

Hebatnya lagi, Sacsayhuaman dibangun tanpa menggunakan bahan perekat semisal semen sama sekali. Dengan kata lain, batu-batu yang digunakan untuk membangun Sacsayhuaman dibentuk terlebih dahulu supaya batu-batunya saling mengunci ketika sudah disusun. Sejumlah bongkahan batu bahkan diketahui memiliki tinggi 4 meter dan berat 100 ton lebih. 

Meskipun sama sekali tidak menggunakan semen, tembok ini nyatanya sangat kokoh. Saking kokohnya, tembok ini masih tetap nampak berada dalam kondisi utuh hingga sekarang. Padahal Peru tergolong sebagai kawasan yang sering diterpa gempa bumi.

Sacsayhuaman dibangun pada abad ke-15 dan diperkirakan bisa dihuni oleh 1.000 prajurit. Selain untuk keperluan pertahanan, Sacsayhuaman juga dilengkapi dengan kuil dan diduga kerap digunakan untuk menggelar upacara keagamaan. 

Saat Kerajaan Inka ditaklukkan oleh bangsa Spanyol, bangsa Spanyol sempat mengubur Sacsayhuaman dengan timbunan tanah supaya bangunan tidak bisa digunakan oleh penduduk setempat untuk melakukan pemberontakan. Baru pada tahun 1934, bangunan ini berhasil ditemukan kembali oleh arkeolog.

Tembok Konstantinopel, Turki

Tembok Konstantinopel, Turki
Tembok Konstantinopel, Turki via muhaemin-af.com

Turki adalah negara yang sebagian besar wilayahnya berada di Benua Asia, namun sebagian kecilnya berada di Eropa. Kota Istanbul adalah contoh kota di Turki yang terletak di bagian Eropa negara ini. Sebelum dinamai Istanbul, kota ini lebih dikenal dengan nama Konstantinopel.

Di masa lampau, Konstantinopel pernah menjadi ibukota Kekaisaran Romawi Timur atau Byzantium. Karena Konstantinopel rentan menjadi sasaran penyerbuan oleh bangsa-bangsa asing, kota ini pun dilindungi oleh lapisan tembok yang amat tebal dan berlapis-lapis. 

Karena bagian timur Konstantinopel adalah laut, Tembok Konstantinopel dibangun di sebelah barat kota tersebut. Di sebelah baratnya lagi, terdapat barisan tembok lain bernama Tembok Theodosius yang berfungsi sebagai lapis pertahanan terluar dari pasukan darat musuh.

Jika Tembok Theodosius berhasil dilewati oleh pasukan musuh, barulah Tembok Konstantinopel menunjukkan perannya sebagai pelindung kota. Tembok Konstantinopel memiliki tinggi 12 meter dan tebal 4 meter. Supaya temboknya semakin sulit dijebol oleh musuh, Tembok Konstantinopel juga dilengkapi dengan ratusan menara raksasa.

Walaupun dilindungi oleh tembok dan sistem pertahanan yang amat kokoh, bukan berarti kota Konstantinopel tidak bisa ditembus sama sekali. Pada tahun 1204, kota tersebut pernah ditaklukkan oleh pasukan Tentara Salib (Crusader). Byzantium sesudah itu sempat mengalami keruntuhan, namun berhasil didirikan kembali pada tahun 1261.

Tahun 1453, giliran pasukan Ottoman yang berhasil menaklukkan Konstantinopel. Peristiwa ini sekaligus mengakhiri riwayat Byzantium untuk selamanya. Kota Konstantinopel sesudah itu dijadikan ibukota baru Kesultanan Ottoman. Sisa-sisa Tembok Konstantinopel masih dapat dijumpai hingga sekarang di kota Istanbul.

Tembok Kumbhalgarh, India

Tembok Kumbhalgarh, India
Tembok Kumbhalgarh, India via http://versesofuniverse.blogspot.com

India bukan hanya terkenal dengan peninggalan candi dan kuilnya. Negara Anak Benua tersebut juga memiliki peninggalan berupa tembok raksasa. Bukan hal yang aneh sebenarnya mengingat sejak masa Sebelum Masehi, India kerap menjadi medan perang antar penguasa.

Kumbhalgarh adalah nama dari benteng raksasa yang didirikan untuk melindungi lebih dari 300 bangunan keagamaan di dalamnya. Di sekeliling benteng ini, terdapat tembok raksasa yang kerap dijuluki sebagai Tembok Besar India. Benteng ini dibangun pada abad ke-15.

Panjang Tembok Kumbhalgarh mencapai 36 meter dan dibangun mengelilingi benteng ini. Karena panjangnya tersebut, tembok ini pun sekarang menjadi rangkaian tembok raksasa terpanjang kedua di dunia setelah Tembok Besar Cina. Pada bagian terlebarnya, Tembok Kumbhalgarh memiliki lebar mencapai 15 meter.

Saat masih beroperasi sebagai benteng, Kumbhalgarh dibangun di puncak bukit supaya pasukan yang menjaga benteng ini bisa mengetahui kedatangan musuh dari kejauhan. Benteng ini juga dilengkapi dengan persenjataan dan jebakan supaya lebih sulit ditaklukkan oleh musuh. 

Sekarang, Benteng Kumbhalgarh diakui oleh lembaga UNESCO sebagai Cagar Budaya Dunia. Benteng ini kini juga banyak dikunjungi oleh wisatawan dari dalam dan luar India.

Tembok Besar Cina

Tembok Besar Cina
Tembok Besar Cina via travel.dream.co.id

Jika bicara soal tembok raksasa di dunia, maka Tembok Besar Cina bakal menjadi bangunan yang bakal muncul di benak banyak orang. Tembok Besar Cina memang amat terkenal berkat ukurannya yang luar biasa besar. Bagaimana tidak, Tembok Besar Cina diketahui memiliki panjang mencapai lebih dari 21.000 kilometer. 

Tinggi rata-rata tembok ini adalah sekitar 7 meter. Namun pada bagian tertentu, tinggi temboknya mencapai 14 meter. Masa pembangunan tembok ini menghabiskan waktu berabad-abad. Bagian tertua Tembok Besar Cina diketahui sudah berusia setidaknya 2.300 tahun.

Tembok Besar Cina dibangun di bagian utara negara tersebut supaya wilayah Cina aman dari serangan bangsa-bangsa pengembara yang kerap menyerang dan menjarah wilayah Cina. Oleh karena itulah, Tembok Besar Cina juga dilengkapi dengan menara pertahanan yang jumlahnya mencapai 25 ribu.

Karena peran pentingnya dalam menjaga keamanan Cina dari serbuan bangsa-bangsa asing, Tembok Besar Cina secara berkala senantiasa diperbarui dan diperbesar. Namun sejak abad ke-17, praktik tersebut tidak lagi karena berlanjut karena wilayah bagian utara Cina sudah bertambah begitu luas sehingga keberadaan tembok tersebut tidak lagi diperlukan.

Karena Tembok Besar Cina sempat dibiarkan terbengkalai, tidak semua bagian tembok masih dapat dijumpai di masa sekarang. Menurut taksiran sejarawan, hanya bagian sepanjang 372 km yang masih berada dalam kondisi baik dan terawat. Bagian yang masih utuh ini sekarang menjadi salah satu obyek wisata sejarah andalan Cina.


Sumber :

https://www.english-heritage.org.uk/visit/places/hadrians-wall/hadrians-wall-history-and-stories/history/

https://www.ancient.eu/Sacsayhuaman/

https://www.ancient.eu/Great_Wall_of_China/

https://www.historynet.com/ancient-history-walls-of-constantinople.htm

https://www.atlasobscura.com/places/great-wall-india

https://www.chinahighlights.com/greatwall/fact/