Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Fakta Unik Seputar Tarantula yang Menggeserkan Nalar Kita

Tarantula adalah nama dari sejenis laba-laba besar yang tubuhnya dipenuhi oleh bulu yang lebat. Penampilannya tersebut lantas membuat orang-orang beranggapan kalau tarantula merupakan hewan yang sebaiknya dijauhi. Padahal di luar penampilannya tersebut, ada banyak hal menarik seputar hewan ini. Berikut ini adalah 5 contoh hal menakjubkan seputar tarantula yang sebaiknya anda ketahui. Btw, Selamat Tahun Baru 2021 untuk sahabat anehdidunia.com tak sadar sudah 9 tahun web ini berjalan tanpa pernah berhenti update untuk menambah wawasan kita semua. kita lanjut lagi.

1. Tarantula Bisa Memakan Ular

Tarantula Bisa Memakan Ular
Tarantula Bisa Memakan Ular via diatasdewa.blogspot.com

Tarantula merupakan salah satu laba-laba terbesar di dunia. Jadi bukan hal yang  mengherankan sebenarnya jika hewan-hewan vertebrata kecil semisal tikus turut menjadi mangsa hewan ini. 

Namun ternyata bukan hanya hewan macam tikus yang harus waspada terhadap tarantula. Hewan macam ular yang notabene terkenal sebagai predator pun ternyata juga tidak aman dari ancaman tarantula.

Di Brazil, ilmuwan setempat menemukan seekor ular menjadi korban tarantula. Saat ditemukan, bagian atas dan pertengahan tubuh ular ini nampak sudah berada dalam kondisi hancur akibat diserang oleh tarantula.

Penemuan bangkai ular tersebut terjadi di dalam liang sarang yang menjadi tempat tinggal tarantula. Ilmuwan meyakini kalau ular ini sudah agak lama menjadi korban tarantula karena bangkai ular sepanjang hampir 4 meter tersebut nampak sudah berada dalam kondisi agak membusuk.  

Menurut dugaan ilmuwan, ular ini mungkin menjadi korban tarantula karena tidak sengaja merayap masuk ke dalam sarang tarantula. Karena melihat ada penyusup yang masuk ke dalam sarangnya, tarantula itu pun secara reflek langsung menyerang tarantula. 

Saat ularnya sudah mati akibat terkena gigitan racun tarantula, ular tersebut kemudian dimakan oleh tarantula pemilik sarang. Penemuan ini tak pelak membuat ilmuwan merasa takjub karena tarantula normalnya tidak memakan ular. Namun tidak menutup kemungkinan kalau kasus tarantula makan ular seperti yang terjadi di Brazil ini bukanlah kasus pertama di alam liar.

2. Musuh Utama Tarantula Adalah Tawon

Musuh Utama Tarantula Adalah Tawon
Musuh Utama Tarantula Adalah Tawon via idntime.com

Berkat ukuran besar yang dimilikinya, tidak banyak hewan yang berani menyerang tarantula. Musuh utama tarantula sendiri ternyata bukanlah hewan besar, melainkan tawon yang notabene berukuran lebih kecil dari tarantula. Benar, tawon yang terkenal akan sengatannya yang menyakitkan itu.

Tawon yang menjadi musuh tarantula memang bukanlah sembarang tawon, melainkan tawon dari spesies Pepsis thisbe yang tubuhnya berwarna kehitaman. Berkat kemampuannya dalam mengalahkan tarantula, tawon ini pun dijuluki sebagai elang tarantula (tarantula hawk) kendati hewan tersebut benar-benar seekor tawon, bukan elang.

Tawon tarantula hanya memakan nektar sebagai makanannya, namun tawon betina sengaja berburu tarantula supaya laba-laba tersebut bisa dijadikan makanan untuk anaknya. Meskipun ukurannya lebih kecil dibandingkan tawantula, tawon tarantula betina bisa mengalahkan tarantula berkat sengatannya yang bersifat melumpuhkan. 

Bagi manusia, sengatan tawon tarantula juga terasa menyakitkan sehingga tawon ini sebaiknya tidak diganggu. Setelah berhasil melumpuhkan tawantula, tawon betina akan menyeret tarantula ke dalam liang yang sudah dibuat betina.

Tawon betina kemudian akan meninggalkan telur pada abdomen tarantula yang sudah lumpuh, kemudian menyumbat pintu masuk terowongan. Begitu telurnya menetas, larva kemudian akan memakan tarantula tersebut.

3. Nama Tarantula Berasal dari Bahasa Italia

Nama Tarantula Berasal dari Bahasa Italia
Nama Tarantula Berasal dari Bahasa Italia via id.wikipedia,org

Berkat namanya yang khas, kalangan awam sekalipun bakal langsung membayangkan sesosok laba-laba besar dan berbulu setiap kali mendengar kata “tarantula”. Namun pernahkah anda penasaran dari manakah asal nama tarantula untuk menyebut laba-laba ini?

Untuk mengetahui asal-usul kata tarantula, maka kita harus mundur dulu ke abad ke-16 di Italia. Pada masa itu, penduduk Taranto, Italia, kerap menampakkan gejala-gejala seperti kesulitan bernafas dan wajah yang menghitam. Penyakit misterius yang menyerang mereka kemudian diberi nama tarantisme.

Masyarakat pada masa itu meyakini kalau penderita tarantisme hanya bisa disembuhkan dengan cara melakukan tarian bernama tarantella. Mereka juga percaya kalau tarantisme disebabkan oleh gigitan laba-laba. Oleh karena itulah, laba-laba yang diduga menjadi biang keladi penyakit ini kemudian diberi nama tarantula.

Ilmuwan modern sendiri meyakini bahwa jika tarantisme memang disebabkan oleh gigitan laba-laba, maka laba-laba yang menggigit para penderita tarantisme aslinya bukanlah tarantula. Pasalnya biarpun berukuran besar, gigitan tarantula tidak sampai membunuh manusia.

Kendati tarantula memang bisa menggigit, tarantula tidak selalu menyuntikkan racunnya saat sedang menggigit untuk membela diri. Gigitan tarantula juga dianggap tidak lebih menyakitkan dibandingkan sengatan lebah. 

Ilmuwan pun kemudian menduga kalau penyebab asli tarantisme aslinya adalah laba-laba jenis lain, misalnya laba-laba janda hitam yang memang sudah lama terkenal memiliki racun yang mematikan bagi manusia.

4. Tarantula Bisa Menyerang Memakai Bulunya

Tarantula Bisa Menyerang Memakai Bulunya
Tarantula Bisa Menyerang Memakai Bulunya via m.tamansatwa.com

Ciri khas dari tarantula adalah tubuhnya penuh dengan bulu-bulu kecil dan halus. Bulu-bulu itu sendiri ternyata bukan untuk hiasan semata. Bagi tarantula, bulu-bulu tersebut juga bermanfaat untuk melindungi dirinya sendiri.

Saat tarantula merasa terancam, tarantula akan menggosok-gosokkan kaki depannya. Akibat terkena sentuhan, bulu-bulu yang ada pada kakinya kemudian akan terlontar ke depan mengenai musuh tarantula. Bagi manusia, bulu-bulu tersebut bisa menimbulkan iritasi dan radang yang efeknya bisa berlangsung hingga berhari-hari.

Tarantula juga bisa menembakkan bulu dari bagian belakang tubuhnya. Saat bulu-bulu tersebut terlepas, bagian tubuh tarantula yang semula ditutupi oleh bulu akan nampak botak. Namun tarantula tidak perlu khawatir karena bulu-bulu tersebut akan muncul kembali saat melakukan pergantian kulit.

Tarantula juga bisa menggunakan bulu-bulu tersebut untuk menandai sarangnya. Tarantula betina yang baru saja mengeluarkan telurnya akan menyelubungi kantong telurnya dengan bulu beracun miliknya. Dengan begitu, saat ada hewan yang hendak memakan telur tarantula, bulu tadi akan langsung aktif dan menyakiti hewan pemakan telur.

5. Tarantula Bisa Berjalan di Atas Air

Tarantula Bisa Berjalan di Atas Air
Tarantula Bisa Berjalan di Atas Air via birfitglitz.com

Jika anda hobi menonton anime Naruto, maka tentunya anda pernah melihat di mana karakter-karakternya berjalan di atas air. Namun ternyata pemandangan macam itu bukan hanya dapat dijumpai di dalam anime. Di dunia nyata, hewan macam tarantula diketahui juga bisa melakukannya.

Tarantula memang hidup di darat. Namun hewan ini juga bisa masuk ke air jika kondisinya mengharuskan demikian. Saat tarantula masuk ke dalam air, bulu-bulu di sekujur tubuhnya menciptakan semacam lapisan udara sehingga tarantula bisa mengapung di permukaan air. 

Karena bulu-bulu tarantula juga dilengkapi dengan zat lilin, tarantula bakal tetap kering saat sudah keluar dari air. Saat sedang berada di darat, tarantula menggunakan bulu-bulu di sekujur tubuhnya untuk mendeteksi getaran dan melindungi diri.

Saat sedang berada di atas air, tarantula menggunakan kaki-kaki sebagai dayung sekaligus penopang supaya berat tubuhnya terdistribusi secara merata. Ketika berjalan di darat, tarantula menggunakan semua kakinya untuk bergerak. Namun saat sedang berada di air, tarantula hanya menggunakan 6 kaki terdepannya, sementara 2 kaki belakangnya nyaris tidak pernah digerakkan.

Tarantula juga bisa bertahan hidup di bawah air selama beberapa lama. Pasalnya seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bulu-bulu tarantula menciptakan semacam lapisan udara di sekelilingnya. Selama lapisan udara tersebut masih menyimpan oksigen yang cukup, tarantula tidak akan mati meskipun harus berada cukup lama di bawah air.

Sumber :

https://www.cnet.com/news/tarantula-spider-eats-snake-brazil/

https://www.nps.gov/articles/tarantula-hawk.htm

http://www.bbc.com/earth/story/20150629-the-truth-about-tarantulas

https://en.wikipedia.org/wiki/Tarantism

https://en.wikipedia.org/wiki/Urticating_hair

https://happy-pets-24.com/marine-reptile/can-tarantulas-swim/