Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hewan Pengerat Paling Aneh yang Nampak Seperti Monster di Film-Film

Hewan pengerat atau rodentia adalah kelompok hewan mamalia yang memiliki ciri khas berupa adanya gigi seri besar di bagian depan mulutnya. Selain hewan-hewan macam tikus atau tupai yang sudah jamak dijumpai oleh manusia, ada pula hewan-hewan pengerat yang berwujud aneh dan nampak seperti monster mutan yang biasa muncul di film-film fiksi ilmiah. Berikut ini adalah 5 hewan pengerat tersebut.

Tikus Mol Berhidung Bintang

Tikus Mol Berhidung Bintang
Tikus Mol Berhidung Bintang via twitter.com

Tikus mol atau tikus mondok adalah sejenis tikus yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di bawah tanah. Karena tikus ini memiliki moncong yang panjang dan kaki depan yang kuat, hewan ini bisa menghabiskan waktunya dengan hanya membangun terowongan di bawah tanah secara terus menerus. Saat ia berpapasan dengan serangga atau cacing di dalam tanah, tikus mol tinggal memakan hewan tersebut.

Ada beberapa spesies tikus mol yang sudah diketahui oleh manusia. Namun rasanya tidak ada spesies tikus mol lain yang keunikannya bisa menyaingi tikus mol berhidung bintang (Condylura cristata). Tikus mol tersebut memperoleh nama demikian karena di ujung moncongnya, terdapat organ yang bentuknya menyerupai bintang.

Organ menyerupai bintang tersebut aslinya adalah organ sensor. Karena organ tersebut mengandung reseptor atau alat perasa berukuran kecil yang jumlahnya amat banyak, tikus mol berhidung bintang bisa menggunakan organ bintangnya untuk meraba-raba kondisi sekitarnya. Tingkat kepekaan organ bintang tersebut konon jauh melebihi ujung jari manusia.

Keberadaan organ bintang ini terasa kian penting bagi tikus mol berhidung bintang karena ia menghabiskan hidupnya terowongan sempit yang senantiasa dipenuhi kegelapan. Sahabat anehdidunia.com pada awalnya, tikus ini hanya sekedar menggali terowongan secara acak. Namun begitu organ bintangnya merasakan hewan makanannya, tikus ini akan langsung mengubah arahnya untuk menuju lokasi mangsanya. 

Tikus Raksasa Gambia

Tikus Raksasa Gambia

Tikus Raksasa Gambia via bilib.cz

Tikus Gambia (Cricetomys gambianus) adalah nama dari sejenis tikus besar yang berasal dari Afrika. Tidak seperti tikus yang biasa anda jumpai di rumah-rumah, tikus Gambia panjangnya bisa mencapai hampir 1 meter. Akibat ukurannya tersebut, orang yang baru pertama kali melihat tikus Gambia mungkin bakal merasa ngeri.

Meskipun nampak menakutkan, tikus Gambia sebenarnya bisa dilatih menjadi hewan yang bermanfaat bagi manusia. Karena tikus ini memiliki indra penciuman yang tajam, tikus Gambia bisa dilatih untuk mendeteksi ranjau dengan iming-iming makanan. Begitu tikus Gambia menemukan ranjau darat, petugas yang mendampingi tikus ini kemudian akan meledakkan ranjau tersebut.

Selain tikus Gambia, anjing juga bisa dilatih untuk mengenali ranjau. Namun karena anjing memiliki tubuh yang lebih berat dibandingkan tikus Gambia, anjing bisa tewas saat tidak sengaja menginjak ranjau. Sahabat anehdidunia.com tikus Gambia di lain pihak tubuhnya lebih ringan sehingga jika tikus ini sampai menginjak ranajau, maka ranjaunya belum tentu bakal meledak.

Selain kemampuan tadi, tikus Gambia juga memiliki kantung di pipinya. Itulah sebabnya tikus ini juga dikenal dengan nama tikus berkantung Gambia. Berkat kantung di pipinya tersebut, tikus Gambia bisa mengumpulkan begitu banyak makanan untuk dibawa pulang ke sarangnya.

Tikus Kanguru Berkuping Panjang

Tikus Kanguru Berkuping Panjang
Tikus Kanguru Berkuping Panjang via zooinstitutes.com

Hewan yang memiliki daun telinga panjang bukan cuma kelinci. Tikus pun ternyata juga ada yang memiliki daun telinga panjang. Jerboa berkuping panjang (Euchoreutes naso) adalah hewan tersebut. 

Keunikan jerboa berkuping panjang bukan hanya ada pada daun telinganya. Hewan ini memiliki tubuh yang nampak seperti persilangan antara tikus dan kanguru. Pasalnya jerboa berkuping panjang nampak memiliki kaki belakang yang besar layaknya kanguru. 

Berkat kakinya tersebut, jerboa berkuping panjang pun bisa melompat-lompat dengan lincah. Jerboa berkuping panjang juga memiliki ekor yang panjang supaya ia tidak sampai kehilangan keseimbangan saat tengah melompat.

Jerboa berkuping panjang hanya dapat ditemukan di kawasan gurun Tiongkok dan Mongolia. Hewan ini diduga memiliki kuping panjang supaya ia lebih mudah menangkap suara-suara di sekitarnya. Berkat indra pendengarannya yang tajam dan kaki belakangnya yang kuat, jerboa berkuping panjang bisa melesat dengan cepat untuk menangkap serangga makanannya.

Karena hewan ini jarang dijumpai oleh manusia, masih banyak hal-hal yang belum diketahui oleh ilmuwan dari hewan ini. Namun semakin banyaknya aktivitas pembangunan di habitat liar hewan ini diduga berdampak negatif pada jerboa berkuping panjang.

Ilmuwan memperkirakan kalau populasi jerboa berkuping panjang sudah berkurang hingga 80 persen akibat penyempitan habitat. Semoga saja hewan ini tidak sampai punah supaya hewan ini tetap bisa disaksikan langsung oleh generasi-generasi berikutnya.

Kapibara

Kapibara
Kapibara via idntimes.com

Kapibara adalah hewan pengerat terbesar di dunia. Bagaimana tidak, hewan ini panjangnya bisa mencapai 134 cm dengan berat rata-rata 66 kilogram. Kapibara sendiri jika dilihat nampak seperti babi hutan berkepala marmut.

Kapibara hanya dapat ditemukan di Amerika Selatan, khususnya di Hutan Amazon. Karena Hutan Amazon kerap dilanda banjir akibat luapan air yang berasal dari Sungai Amazon, kapibara pun bukan hanya mahir berjalan-jalan di darat. Sahabat anehdidunia.com hewan ini mahir berenang dan bahkan bisa menahan napas di bawah air hingga 5 menit lamanya.

Bagi kapibara, kemampuan untuk hidup di darat dan air sama baiknya sangatlah penting supaya hewan ini bisa lebih mudah menghindari musuhnya. Kebetulan Hutan Amazon memang dipenuhi oleh hewan-hewan buas yang kerap memangsa kapibara. Mulai dari ular anakonda, jaguar, buaya, hingga burung elang besar. 

Kapibara juga banyak diternakkan oleh manusia karena hewan ini mudah berkembang biak, berperilaku jinak, dan mudah beradaptasi dengan tempat tinggal barunya. Biasanya kapibara diternakkan untuk diambil daging dan bulunya.

Karena aktivitas peternakan pulalah, kapibara sekarang populasinya tidak lagi terbatas di Amerika Selatan. Di sejumlah lokasi di Amerika Serikat (misalnya di Florida), mulai banyak kapibara yang hidup di alam liar karena kapibara tersebut melarikan diri dari peternakan setempat. Selain di Benua Amerika, peternakan kapibara juga dapat dijumpai di Jepang.

Tikus Mol Telanjang

Tikus Mol Telanjang
Tikus Mol Telanjang via viva.co.id

Satu lagi spesies hewan pengerat yang hidup di bawah tanah. Dengan melihat wujudnya secara sekilas saja, anda pasti tahu apa keunikan dari hewan ini. Ya, tidak seperti hewan pengerat pada umumnya yang berbulu tebal, tikus mol telanjang tubuhnya nyaris tidak berbulu. Seolah-olah ia sedang “telanjang” karena tidak mengenakan pakaian bulunya.

Tikus mol telanjang juga memiliki wajah yang nampak menakutkan layaknya monster. Pasalnya hewan asal Afrika ini memiliki kulit yang keriput dan gigi panjang yang mencuat hingga keluar mulutnya. Oleh karena itulah, meskipun tikus ini panjangnya kurang dari 20 cm, tikus ini bisa memberikan gigitan yang amat menyakitkan.

Tikus mol telanjang memiliki pola hidup menyerupai semut. Pasalnya seperti halnya semut, hewan ini hidup berkelompok dengan membangun jaringan terowongan dan bilik di bawah tanah. Karena sarang bawah tanahnya tidak bisa ditembus cahaya, tikus mol telanjang mengandalkan indra penciuman untuk mengenali kondisi sekitarnya.

Keunikan tikus mol telanjang belum berhenti sampai di sana. Menurut perkiraan ilmuwan, tikus mol telanjang sangat jarang terjangkit penyakit mematikan semisal kanker. Tikus mol telanjang juga bisa hidup tanpa oksigen selama seperempat jam. Berkat kemampuannya tersebut, tikus mol telanjang bisa hidup beramai-ramai dalam terowongan yang sama tanpa khawatir bakal mati tercekik. 

referensi :

https://en.wikipedia.org/wiki/Gambian_pouched_rat https://en.wikipedia.org/wiki/Star-nosed_mole https://en.wikipedia.org/wiki/Capybara https://animaldiversity.org/site/accounts/information/Euchoreutes_naso.html https://animaldiversity.org/accounts/Heterocephalus_glaber/ https://www.livescience.com/61568-naked-mole-rats-no-aging.html