Disebut Sebagai Kembaran Bumi, Berikut 10 Fakta Unik Titan, Bulan dari Saturnus
Salah satu dari bulan Saturnus, yaitu Titan dalam sejarah umat manusia telah menjadi subjek karya fiksi ilmiah yang tak terhitung banyaknya, termasuk karya klasik dari Kurt Vonnegut dalam The Sirens of Titan dan The Game-Players of Titan karya Philip K. Dick.
Hal ini pun membuat kita bertanya-tanya, apa yang membuat Titan sangat terkenal? Jika kalian ingin jawaban singkatnya hal tersebut dikarenakan Titan memiliki kemiripan yang cukup mendekati Bumi dibanding yang kalian tahu.
Fakta-fakta unik dari Titan didapatkan setelah kunjungan pesawat ruang angkasa Cassini-Huygens, yang membuat para peneliti dapat mempelajari kebenaran yang menarik yaitu Titan memiliki banyak kemiripan dengan Bumi, termasuk cairan yang mengalir, senyawa organik dan, mungkin bahkan lingkungan prebiotik.
Berikut kami telah merangkum 10 hal fakta menarik tentang kemiripan Titan dengan planet Bumi.
1. Titan terlihat seperi Bumi versi Purba
Titan terlihat seperi Bumi versi Purba via idntimes.com |
Dalam penampakannya Titan sering digambarkan sebagai layaknya Bumi namun dalam versi purba. Maksudnya dalam hal ini proses seperti cairan yang mengalir dan senyawa organik yang ada menunjukkan adanya potensi kehidupan sebagaimana ketika dahuluBumi tercipta.
Namun, sebagaimana awalnya Bumi yang cukup ekstrim dengan perkembangannya, maka seperti itu pula keadaan di Titan, yaitu tidak ramah dan titan mampu mendukung fungsi kehidupan bagi manusia.
Tidak hanya dikelilingi oleh kabut tebal, namun suhu di permukaan Titan juga terlampau sangat dingin, adanya paparan permukaan ultraviolet yang rendah, dan kurangnya air cair dan udara yang dapat memberikan petunjuk bahwa kegiatan mendasar seperti bernapas bagi organisme kompleks tidak akan dapat bertahan lama di Titan tanpa bantuan teknologi.
2. Atmosfer yang sangat padat
Atmosfer yang sangat padat via idntimes.com |
Titan adalah satu-satunya bulan di tata surya dengan atmosfer yang kuat. Uniknya penyusun atmosfer di Titan juga hampir menyerupai Bumi, yaitu dengan Nitrogen 95% sementara di Bumi Nitrogen 78%, Metana 5% sementara di Bumi Metana hanya 0,01% dan senyawa kecil lain yang tercampur dengan komposisi hampir sama.
Sayangnya, berbeda dengan Bumi, Titan memiliki atmosfer yang jauh lebih padat. Atmosfer tersebut juga diketahui meluas 10 kali lebih tinggi ke angkasa.
Aura oranye Titan yang kabur juga diduga disebabkan oleh adanya sinar ultraviolet dari matahari yang membelah molekul nitrogen dan metana di ketinggian atmosfer.
3. Tidak memiliki medan magnet
tidak memiliki medan magnet via idntimes.com |
Berbeda dengan Bumi, tiak diketahui tidak memiliki medan magnet. Sebaliknya, akibat keberadaannya yang berada di tepi magnetosfer masif Saturnus, Titan mampu terlindung dari paparan angin matahari matahari.
4. Memiliki suhu luar biasa dingin
Memiliki suhu luar biasa dingin via idntimes,com |
Titan memiliki suhur rata-rata -290 derajat Fahrenheit atau -179 derajat Celsius, suhu Titan sangat dingin. Dengan kehadiran suhu tersebut ditambah dengan kepadatan atmosfer luar biasanya, Titan dapat dikatakan sebagai Bumi dengan versi minim cahaya.
Namun uniknya, meskipun hawa dingin selalu ada, Titan masih mengalami musim berbeda di permukannya.
Titan juga diketahui memiliki siklus hidrologi yang mirip dengan Bumi, di mana metana, alih-alih air, menguap ke atmosfer dan mengalir sebagai hujan. Angin juga diketahui bertiup di Titan, dan telah diukur dengan kecepatan 270 mil per jam.
5. Memiliki laut dan sungai
Memiliki laut dan sungai via idntimes.com |
Titan adalah satu-satunya objek angkasa selain Bumi yang diketahui memiliki laut dan sungai di permuakaannya. Walaupun hanya terdiri dari metana dan etana, kedua unsur ini hadir dalam bentuk cairnya dan mampu membentuk permukaan luas layaknya sebuah lautan atau sungai di Bumi.
6. Permukannya terus menerus dipoles oleh Gunung Berapi Es
Permukannya terus menerus dipoles oleh Gunung Berapi Es via teknokompas.co |
Tidak seperti di planet lain, Titan memiliki sebuah gejala alam yang cukup unik, yaitu kehadiran gunung berapi es. Sahabat anehdidunia.com sesuai dengan namanya fenomena alam unik ini terjadi karena air cair dan amonia, diyakini menjadi aktivitas sehari-hari yang diterjadi di bawah permukaan Titan.
Hal tersebut pun membentuk "aliran lava dingin" di sepanjang permukaan, mengeras menjadi berbagai fitur beku dan berkontribusi pada perkembangan lanskap tanah di Titan.
7. Memiliki laut bawah tanah
Memiliki laut bawah tanah via idntimes.com |
Daam data yang berhasil dihimpun, para ilmuwan memperkirakan bahwa Titan memiliki inti planet yang agak licin yang terdiri dari batuan dan es. Tetapi di luar itu, kemungkinan besar, Titan juga dikelilingi oleh lautan bawah tanah yang luas.
Kehadiran lautan bawah tanah ini pun menimbulkan spekulasi dan teori tersendiri tentang apa yang mungkin ada di kedalaman di bawah permukaan es Titan. Namun sayangnya dengan data yang terbatas, para ilmuwan masih belum dapat membuat prediksi rinci tentang samudera bawah tanah yang luas ini.
Namun, dengan kehadiran prospek air bawah tanah ditambah dengan aktivitas vulkanik ilmuwan cukup yakin akan kemungkinan adanya potensi kehidupan ekstraterestrial atau alien di Titan.
8. Satelit dari Bumi pernah mengunjungi Titan
Satelit dari Bumi pernah mengunjungi Titan via idntimes.com |
Bumi memiliki sejarah kedekatan tersendiri dengan Titan. Hal ini pun dibuktikan dengan kunjungan satelit wahana Pioneer 11 pada tahun 1979. Pada waktu itu manusia diketahui pertama kali mengunjungi Titan dalam misi tersebut pelaporan salah satu objek luar angkasa.
Dalam laporan itu, didapatkan bahwa Titan terlalu dingin untuk menopang kehidupan. Kemudian pada misi kedua menggunakan Voyager 1, pengamatan Titan dilakukan dengan terbang melewatinya pada tahun 1980, dari kunjungan terbang lewat itulah, pengukuran seperti massa, kepadatan, dan suhu permukaan diperoleh.
Sayangnya, kehadiran kabut oranye pada di Titan jadi menyulitkan wahana Voyager 1 untuk menangkap gambar permukaan.
Beberapa dekade setelah misi Voyager 1, European Space Agency (ESA) dan NASA bekerja sama dalam misi Cassini-Huygens, berhasil menyelesaikan penerbangan pertama Titan pada 13 Desember 2004.
Dari misi tersebut, wahana Cassini berhasil memetakan permukaan Titan dengan radar, dan mampu menangkap resolusi tinggi pertama dari Titan yang kemudian menjadi salah satu pencapaian manusia untuk memperoleh gambar dari dunia yang penuh misteri.
Uniknya tidak hanya foto, Cassini juga berhasil menyebarkan probe Huygens, dan mendarat di permuakaan Titan pada tanggal 14 Januari 2005.
Pesawat tersebut diketahui diterjunkan ke garis pantai, dan berhasil menggunakan berbagai instrumen untuk mencoba mendekripsi banyak anomali yang terjadi di permukaan Titan.
Dalam misi ini Huygens mampu mengumpulkan data selama kurang lebih 90 menit, mengirimkan sekitar 350 foto kembali ke Bumi.
Kemudian penerbangan terakhir Cassini di Titan dijadwalkan pada 22 April 2017, dan dalam perjalanan terakhir tersebut, misi diakhiri dengan penyelaman Cassini ke Saturnus.
Akibat kemajuan data pejelajahan yang diperoleh oleh Cassini, sejumlah proposal untuk mengeksplorasi Titan lebih jauh telah pun diajukan oleh berbagai lembaga penjelajahan antariksa di dunia termasuk ESA, NASA, dan JPL, serta oleh perusahaan swasta dan ilmuwan individu.
9. Titan secara teoris mampu menampung kehidupan
Titan secara teoris mampu menampung kehidupan via kompas.com |
Fakta unik lainnya tentang Titan yang cukup membuat tercengang adalah kemampuannya yang mampu mendukung kehidupan secara teoritis.
Di Bumi, kehidupan diperkirakan bermula di lautan, dan teori serupa juga ditemukan pada cairan bawah tanah dan permukaan Titan. Para ilmuwan hingga saat ini juga terus cara di mana kehidupan dapat muncul di bawah kondisi molekuler dan lingkungan Titan yang unik.
Sementara itu, melalui pemodelan komputer dari kehidupan berbasis metana, secara teoritis telah menyatakan bahwa fenomena kehidupan mungkin saja terjadi, meskipun tidak ada uji fisik yang telah dicoba hingga saat ini.
10. Titan masih perlu waktu berkembang
Titan masih perlu waktu berkembang idntimes.com |
Membuat Titan sebagai rumah kedua setelah Bumi, kemungkinan besar dapat memakan waktu hingga empat miliar tahun lamanya. Karena saat itulah fisik matahari akan berubah dari bentuknya yang sekarang menjadi matahari dengan kondisi raksasa merah.
Ukuran yang berkali-kali lipat lebih besar ini pun diperkirakan akan mampu menghangatkan Titan dan berpotensi memungkinkan munculnya air cair di sana. Kemudian layaknya Bumi pada masa lalu, kondisi inilah yang kemudian dapat menciptakan kehidupan adat, dan berpotensi mendukung manusia dengan lebih baik.
Sumber :
https://www.ranker.com/list/facts-about-titan/bruce-maisy?ref=browse_list&l=1