Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bangkai Kapal Ini Ditemukan di Lokas-Lokasi yang Tidak Wajar

Anehdidunia.com - Kapal adalah kendaraan yang dibuat oleh manusia supaya bisa melintasi air. Oleh karena itulah, menemukan bangkai kapal di dasar laut atau di tepi air bukanlah hal yang aneh. Namun bagaimana jika ada kapal-kapal yang ditemukan di lokasi yang tidak wajar, misalnya di tengah gurun yang jauh dari laut? Berikut ini adalah beberapa contohnya.

Di Tengah Gurun

Di Tengah Gurun
Di Tengah Gurun via dw.com

Laut Aral adalah danau air asin yang terletak di Asia Tengah. Di masa lampau, danau ini adalah salah satu danau terbesar di dunia. Itulah sebabnya danau yang bersangkutan sampai dijuluki dengan nama “laut”.

Namun predikat Laut Aral sebagai salah satu danau terbesar kini tak lagi berlaku. Kebijakan pemerintah Uni Soviet menjadi penyebabnya. Saat negara Uni Soviet masih berdiri, pemerintah setempat memiliki ambisi mendongrak jumlah produksi kapas di Asia Tengah.

Untuk mewujudkannya, air sungai yang mengarah ke Laut Aral lantas disedot supaya bisa digunakan untuk mengairi ladang-ladang kapas setempat.

Masalah muncul karena tersedotnya air tadi menyebabkan jumlah air yang masuk ke Laut Aral menjadi berkurang. Sebagai akibatnya, Laut Aral pun secara berangsur-angsur menyusut hingga jadi seperti sekarang. Daratan yang tadinya menjadi dasar Laut Aral kini berubah menjadi kawasan gurun yang kering.

Dampak lain dari menyusutnya Laut Aral adalah munculnya kapal-kapal yang teronggok di daratan bekas Laut Aral. Saat air di Laut Aral masih melimpah, banyak penduduk setempat yang bekerja sebagai nelayan.

Karena para nelayan tersebut kini kehilangan mata pencahariannya, kapal-kapal tersebut lantas dibiarkan teronggok begitu saja di daratan bekas Laut Aral. Kapal-kapal tersebut sekarang menjadi saksi bisu bagaimana wilayah yang dulunya penuh dengan air sekarang berubah menjadi kering kerontang.

Di Kompleks Piramida

Di Kompleks Piramida
Di Kompleks Piramida via jejaktapak.com

Semua orang pasti tahu bangunan yang namanya piramida. Ya, itulah nama dari bangunan raksasa yang berasal dari Mesir. Bangunan ini merupakan contoh sekaligus bukti mengenai bagaimana majunya peradaban Mesir Kuno di masa lampau. Hebatnya lagi, piramida tetap bisa berdiri kokoh hingga sekarang meskipun dibangun ribuan tahun yang lalu.

Jika bicara soal piramida Mesir, maka biasanya yang muncul di benak banyak orang adalah Piramida Besar Giza, piramida Mesir Kuno terbesar yang pernah dibangun. Piramida tersebut terletak di sisi barat Sungai Nil dan sekarang menjadi salah satu obyek wisata terpopuler di Mesir.

Piramida sendiri aslinya adalah kompleks makam raksasa yang dibangun untuk memakamkan mumi firaun (sebutan untuk raja-raja Mesir Kuno). Namun mumi bukanlah satu-satunya benda yang dapat dijumpai di kompleks Piramida Giza. Ternyata di tempat ini juga pernah terdapat kapal.

Kapal yang berada di Giza juga bukan kapal miniatur atau mainan, melainkan kapal sungguhan yang panjangnya mencapai 43 meter! Kapal tersebut adalah kapal Khufu. Hebatnya lagi, meskipun kapal ini terbuat dari kayu dan sudah berusia 4.000 tahun lebih, kapal ini diyakini masih bisa dipakai untuk berlayar.

Keberadaan kapal Khufu di piramida tidak lepas dari kepercayaan yang dianut masyarakat Mesir Kuno. Menurut keyakinan mereka, saat seseorang meninggal, maka barang-barang milik arwah orang tersebut akan turut dibawa ke alam sesudah kematian. Itulah sebabnya mereka menguburkan firaun bersama dengan kapal kesayangannya.

Di Atas Rumah

Di Atas Rumah
Di Atas Rumah via tribunnews.com

Aceh adalah provinsi Indonesia yang letaknya paling barat. Karena lokasinya yang berada paling dekat dengan Arab Saudi jika dibandingkan dengan provinsi Indonesia lainnya, Aceh pun menyandang julukan “Serambi Mekkah”. Namun selain julukan membanggakan tersebut, Aceh juga pernah memiliki sejarah pilu.

Pada bulan Desember 2004, Aceh pernah diterjang oleh gempa dan tsunami dahsyat. Saking besarnya tsunami yang tercipta, tsunami tersebut konon juga sampai menerjang Afrika dan India. Namun karena pusat gempanya berada dekat dengan Aceh, Aceh pun menjadi wilayah dengan dampak kerusakan yang paling parah.

Tsunami yang menerjang Aceh ketinggiannya dikabarkan mencapai 30 meter. Akibat tsunami tersebut, kota-kota yang terletak di sepanjang pantai pun porak poranda. Tsunami ini juga menyebabkan tewasnya lebih dari 100.000 warga Aceh.

Di antara puing-puing yang teronggok pasca tsunami, ada satu pemandangan aneh yang nampak di kota Banda Aceh. Pemandangan tersebut adalah kapal sepanjang 25 meter yang tersangkut di atas rumah. Saking kuatnya arus laut saat tsunami melanda, kapal yang tadinya berada di laut sampai terseret ke tengah-tengah kota. Saat tsunami selesai, kapal tersebut terjebak di atas rumah.

Puluhan tahun berlalu, kapal tersebut tidak diturunkan, melainkan dibiarkan di atas rumah supaya bisa menjadi monumen sekaligus saksi bisu mengenai dahsyatnya tsunami di tahun 2004. Lokasi tersangkutnya kapal ini sekarang dikenal dengan nama Monumen Kapal Lampulo. Jika pengunjung monumen memasuki bagian dalam rumah, pengunjung dapat melihat spanduk berisi nama-nama para korban selamat.

Di Liang Kubur

Di Liang Kubur
Di Liang Kubur via kompas.com

Bangsa Viking adalah bangsa asal Eropa Utara yang terkenal akan keahliannya berlayar sekaligus berperang. Jadi bukan hal yang mengherankan jika kemudian kapal lantas menjadi benda yang sangat lekat dengan keseharian bangsa Viking. Saking eratnya, kapal bahkan dapat ditemukan di dalam kuburan orang-orang Viking.

Kapal Oserberg adalah kapal sepanjang 21 meter yang sekarang terpajang di dalam ruangan Museum Kapal Viking di Bygdoy, Norwegia. Namun sebelum tersimpan di dalam museum, kapal ini ditemukan di lokasi yang sungguh jangkal. Kapal Oserberg ditemukan di dalam sebuah gundukan makam di Norwegia selatan.

Gundukan makam tadi baru selesai digali pada tahun 1905. Ilmuwan meyakini kalau gundukan makam tempat dipendamnya Kapal Oserberg dibuat pada abad ke-9.

Selain menemukan kapal, ilmuwan juga menemukan 2 kerangka manusia di dalam makam. Kedua kerangka tersebut teridentifikasi berjenis kelamin wanita. Menurut analisa ilmuwan, satu dari dua kerangka tersebut adalah kerangka mayat seorang ratu.

Ilmuwan sendiri masih belum yakin kenapa ada kapal yang dikuburkan bersama orang Viking. Yang sudah diketahui ilmuwan adalah orang-orang Viking yang dikuburkan bersama kapalnya biasanya merupakan orang dengan status sosial tinggi.

Di Bawah Pondasi Gedung WTC

Di Bawah Pondasi Gedung WTC
Di Bawah Pondasi Gedung WTC via today.line.me

World Trade Center (WTC) adalah sebutan untuk sepasang gedung tinggi yang pernah berdiri di New York. Namun pada tanggal 11 September 2001, kedua gedung tersebut ambruk akibat ditabrak oleh pesawat korban pembajakan. Peristiwa ini pulalah yang kemudian memicu invasi militer Amerika Serikat ke Afganistan.

Kisah runtuhnya gedung kembar WTC juga meninggalkan cerita lain yang tidak banyak diketahui orang. Saat melakukan penggalian di bekas lokasi gedung pada tahun 2010, tim penggali menemukan kapal kayu yang ternyata berasal dari abad ke-18. Bagaimana kapal tersebut bisa ada di sana?

Menurut analisa ilmuwan, kapal yang bersangkutan pada awalnya dibuat untuk dipakai berlayar seperti biasa. Dengan melihat jenis kayu yang digunakannya, ilmuwan menduga kalau kapal ini dibangun dari kayu pepohonan yang tumbuh di sekitar Philadelphia.

Namun sekitar 2 dasawarsa kemudian, kapal tersebut dianggap sudah tidak layak lagi untuk dipakai. Menurut salah satu teori, kapal ini tidak memiliki umur penggunaan yang panjang akibat digeregoti oleh cacing kapal.

Supaya sisa-sisa material kapalnya tidak terbuang sia-sia, bangkai kapal ini kemudian dijadikan pondasi untuk memperkuat tanah kota New York. Berabad-abad kemudian, tanah di atas kapal ini kemudian digunakan untuk membangun gedung kembar WTC.

referensi :
https://gulfnews.com/travel/destinations/uncovering-the-ghost-ships-of-the-aral-sea-1.62047805
https://en.wikipedia.org/wiki/Khufu_ship
https://en.wikipedia.org/wiki/Oseberg_Ship
https://en.wikipedia.org/wiki/Norse_funeral#Ship_burials
https://travel.detik.com/cerita-perjalanan/d-5389327/kapal-di-atas-rumah-saksi-bisu-tsunami-aceh/4
https://www.nationalgeographic.com/history/article/140731-world-trade-center-ship-tree-rings-science-archaeology