Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Fakta Paling Mengejutkan Tentang Warna yang Belum Pernah Kamu Duga Sebelumnya

Anehdidunia.com - Jika kamu tidak pernah menduga hal ini, namun nyatanya ada beberapa fakta yang kita semua ternyata salah pahami tentang warna. Seperti salah satu kepercayaan bahwa matahari berwarna kuning, atau bahwa kita melihat langit yang hitam kelam di malam hari.

Kita nyatanya salah menduga bahwa air tidak berwarna, emas adalah emas, dan fakta lainnya bahwa terdapat tujuh warna dalam pelangi. Hal yang dianggap sederhana seperti melihat warna ternyata jauh lebih rumit daripada yang pernah kita pikirkan.

Sains, mata, otak, dan bahkan bahasa yang kita gunakan semuanya nyatanya menentukan cara kita melihat warna. Pertama, kita hanya melihat warna yang kita ketahui namanya. Hal ini pun berarti bahwa warna tanpa nama seringkali salah diidentifikasi atau bahkan tidak teridentifikasi sama sekali.

Jika kamu penasaran fakta apa saja yang paling mengejutkan tentang warna yang belum pernah kamu duga sebelumnya, berikut kami telah merangkumnya.

1. Kita Melihat Hitam Karena Ketiadaan Cahaya

Kita Melihat Hitam Karena Ketiadaan Cahaya
Kita Melihat Hitam Karena Ketiadaan Cahaya via convertingcolor.com

Warna apa yang kita lihat di malam hari? Hitam? Tidak, itu bukan hitam. Warna ini adalah eigengrau. Eigengrau adalah kata Jerman yang berarti "abu-abu sendiri" atau "abu-abu intrinsik". Warna ini juga mempunyai nama lain yang disebut sebagai Eigenlicht, yang berarti "cahaya sendiri" atau "cahaya intrinsik".

Eigengrau sedikit lebih terang dari hitam. Untuk desainer grafis, warna ini hadir dalam perintah #16161d kode hex. Sementara itu teori yang menyebutkan bahwa kita melihat eigengrau menggantikan warna hitam di malam hari pertama kali diusulkan oleh fisikawan Jerman, Gustav Theodor Fechner, pada abad ke-19.

Namun jauh sebelum itu, semua orang menerima dan meyakini bahwa apa yang mereka lihat di langit malam adalah warna hitam. Fechner kemudian menambahkan dalam teorinya bahwa eigengrau memiliki warna yang sama dengan latar belakang pola yang kita lihat ketika kita menutup mata. Sementara itu ketika para ilmuwan jarang membicarakan hal ini atau menulis tentang eigengrau, kita akan jauh lebih setuju bahwa selama ini kita tidak melihat hitam di malam hari.

Hal tersebut dikarenakan kita memiliki sedikit visibilitas sehingga objek hitam akan benar-benar tampak lebih gelap daripada lingkungan sekitarnya.

2. Warna Pink Tidak Ada

Warna Pink Tidak Ada
Warna Pink Tidak Ada via youtube.com

Ada perselisihan yang sedang berlangsung – dan cukup seru tentunya – mengenai apakah warna pink itu ada atau tidak. Beberapa ilmuwan yang mengatakan demikian dan menyetujui keberadaan warna feminim tersebut, sementara yang lain mengatakan tidak.

Tapi kemudian, ketika kita semua dapat melihat warna pink tersebut. Bagaimana mungkin warna yang bisa kita lihat ini tidak ada?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, inilah kebenarannya : warna pink ada tetapi cahaya pink tidak ada.

Soalnya, kita sering percaya bahwa setiap warna memiliki panjang gelombang cahaya yang sesuai. Artinya, setiap warna yang ada muncul dalam pelangi. (Hitam dan putih tidak dihitung karena mereka tidak benar-benar dianggap warna.) namun teori ini nyatanya tidak benar.

Faktanya warna merah muda tidak muncul di pelangi atau memiliki panjang gelombang cahaya yang sesuai. Cahaya merah muda hanya bisa ada di alam jika cahaya merah di pelangi entah bagaimana bersilangan dengan ungu. Namun, nyatanya hal itu tidak akan pernah terjadi karena merah dan ungu berada di ujung pelangi yang berlawanan sehingga sangat kecil kemungkinan keduanya tidak akan pernah bertemu kecuali sihir yang kuat berhasil mengubah susunan warna di pelangi.

3. Ada Tujuh Warna Dalam Pelangi

Ada Tujuh Warna Dalam Pelangi
Ada Tujuh Warna Dalam Pelangi via kindpng.com

Ada berapa warna pada pelangi? Budaya kuno memiliki jawaban yang berbeda terhadap pertanyaan sederhana ini. Penulis Yunani, Homer, mengklaim bahwa pelangi hanya memiliki satu warna: ungu. Sementara itu, Filsuf Yunani, Xenophanes, mengklaim memiliki tiga: merah, kuning-hijau dan ungu.

Namun faktanya semua orang selama masa renaisans (periode antara 1300-an dan 1600-an) setuju bahwa pelangi memiliki empat warna berbeda yaitu merah, kuning, hijau dan biru. Warna-warna ini bahkan kemudian bertambah dengan hadirnya warna kelima, yaitu ungu. Sehingga, hari ini, hampir semua orang bersikeras bahwa pelangi adalah berkas warna di langit yang terdiri dari enam atau tujuh warna.

Namun, sebaliknya orang-orang Cina kuno diketahui masih memegang teguh pendapat mereka yang mengatakan bahwa pelangi terdiri dari lima warna. Sehingga dengan semua perdebatan ini, kamu akan bertanya-tanya mengapa setiap orang memiliki jawaban yang bertentangan tentang berapa banyak warna yang dimiliki pelangi yang seharusnya menurutmu tidak sulit untuk ditentukan.

Menjawab pertanyaan ini, maka jawaban yang benar adalah tergantung pada siapa yang menghitung warna pelangi tersebut. Sehingga tidak ada batas yang jelas yang memisahkan warna sehingga orang cenderung melihat warna apa pun yang mereka beri nama. Seseorang dengan pengetahuan warna yang luas dapat melihat ratusan warna sementara orang dengan pengetahuan terbatas tentang warna akan selalu melihat kurang dari tujuh warna.

Dan faktanya, pelangi 7 warna saat ini adalah penemuan dari Sir Isaac Newton, yang mengemukakan teori tersebut. pada tahun 1666 lalu. Ketika orang-orang lainnya percaya bahwa pelangi memiliki lima warna pada saat itu, Sir Newton diketahui lebih percaya segala sesuatu di alam semesta ada dalam tujuh. Ada tujuh hari dalam seminggu, tujuh planet (Uranus dan Pluto belum ditemukan pada saat itu) dan tujuh nada dalam skala musik.

4. Air Tidak Berwarna

Air Tidak Berwarna
Air Tidak Berwarna via kinooze.com

Tanyakan kepada siapa pun mengenai karakteristik air murni dan mereka akan memberi kamu jawaban bahwa air tidak berasa, tidak berbau, dan tidak berwarna. Yah, dua yang pertama benar tetapi tidak yang ketiga. Air murni bukan tidak berwarna, bahkan pada faktanya air murni memiliki warna biru yang sangat muda.

Warna biru muda ini tidak sama dengan yang kita amati di lautan. Lautan berwarna biru karena molekul air menyerap cahaya dengan panjang gelombang lebih panjang (merah, oranye dan kuning) dan memantulkan kembali cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek (dalam hal ini biru). Hal ini pun menjadi alasan yang sama mengapa langit yang kita lihat berwarna biru.

Hanya saja saat ini, atmosferlah yang menyerap dan memantulkan cahaya. Sehingga tidak mungkin kita akan menemukan air murni di alam karena air alami akan selalu mengandung kotoran seperti mineral dan sedimen.

Namun, air suling murni dapat dibuat di bawah kondisi terkontrol di laboratorium. Air akan tampak tidak berwarna tetapi kita akan dapat melihat warna biru muda jika kita memiliki banyak.

5. Warna Emas Itu Emas

Warna Emas Itu Emas
Warna Emas Itu Emas via 123rf.com

Pernyataan bahwa warna emas adalah emas sebenarnya benar. Namun sebagai permulaan, warna emas, yang juga disebut emas, sebenarnya adalah warna kuning. Jadi, emas itu kuning. Bahkan meskipun emas seharusnya memiliki warna keperakan, sama seperti perak.

Emas dapat muncul dengan warnanya yang seperti ini karena apa yang oleh para ilmuwan sebut kimia kuantum relativistik. Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa jika atom-atom suatu benda bergerak dengan kecepatan yang sangat cepat sehingga tidak dapat dipercepat lagi, hasilnya energi tambahan apa pun yang dikeluarkan untuk mempercepatnya hanya akan meningkatkan massanya, bukan kecepatannya.

Massa baru ini kemudian disebut sebagai massa relativistik. Pengetahuan tentang massa relativistik sangat penting karena dapat mengubah warna suatu benda. Ingat sebelumnya bahwa kami menyebutkan emas memiliki warna keperakan. Namun, nyatanya atomnya sudah bergerak dengan kecepatan 58% kecepatan cahaya. Upaya untuk mempercepat atom-atom inilah yang kemudian menyebabkan mereka menyerap warna biru (yang memiliki panjang gelombang rendah) dan memantulkan warna kuning, yang memiliki panjang gelombang lebih tinggi.

Sumber :
https://listverse.com/2020/01/07/10-facts-we-all-get-wrong-about-colors/