Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Fobia Aneh dan Tidak Masuk Akal yang Nyatanya Benar-Benar Ada

Anehdidunia.com - Meskipun nampak sebagai sifat pengecut, rasa takut aslinya memiliki peran penting bagi manusia. Karena dengan memiliki rasa takut, seseorang bisa terhindari dari hal-hal yang mungkin bakal mencelakakan dirinya.

Namun tidak jarang seseorang memiliki rasa takut berlebih akan suatu hal kendati hal yang ia takuti aslinya bukanlah hal yang berbahaya. Kondisi di mana seseorang memiliki rasa takut berlebih dikenal dengan sebutan fobia. Berikut ini adalah 5 contoh fobia aneh yang ternyata benar-benar ada dan bisa diidap oleh manusia.

Fobia Rambut (Chaetophobia)

Fobia Rambut (Chaetophobia)
Fobia Rambut (Chaetophobia) via riliv.co

Bagi manusia, rambut memiliki fungsi bak mahkota yang membuat penampilan pemiliknya terlihat semakin menarik. Itulah sebabnya banyak orang yang bersedia menghabiskan waktu dan biaya tidak sedikit hanya untuk mempercantik rambutnya sendiri.

Namun ternyata tidak semua orang memandang rambut sebagai aset berharga. Ada pula segelintir orang yang justru melihat rambut sebagai benda yang menakutkan.

Chaetophobia adalah sebutan untuk orang yang memiliki fobia atau ketakutan berlebih kepada rambut. Nama fobia ini berasal dari bahasa Yunani “khaite” yang berarti “rambut terurai”. Selain dengan nama chaetophobia, fobia ini juga dikenal dengan nama trichopathophobia dan trichophobia.

Sesuai dengan namanya, penderita chaetophobia memang bakal merasa ketakutan saat melihat rambut, termasuk rambutnya sendiri. Penderita chaetophobia juga bisa merasa takut saat melihat rambut orang lain atau bahkan rambut hewan.

Fobia ini bisa disebabkan oleh pengalaman buruk penderita terkait rambut, misalnya karena pernah memiliki potongan rambut yang buruk atau karena pernah menjadi bahan ejekan akibat rambutnya sendiri.

Chaetophobia juga bisa dipicu oleh gangguan psikologis lain seperti stress, depresi, kecemasan berlebih, atau trichotillomania (sebuah gangguan psikologis di mana seseorang gemar menjambak rambutnya sendiri hingga rontok).

Untuk menangani penderita chaetophobia, dokter akan memperlihatkan objek rambut secara bertahap kepada penderita supaya fobianya berangsur-angsur berkurang. Dokter juga bisa memberikan obat penghilang kecemasan jika fobianya sudah memasuki tahapan yang cukup parah.

Fobia Pendapat Orang Lain (Allodoxaphobia)

Fobia Pendapat Orang Lain (Allodoxaphobia)
 Fobia Pendapat Orang Lain (Allodoxaphobia) via orami.co.id

Memiliki kesan positif di mata orang lain adalah idaman setiap orang. Namun tidak jarang seseorang menerima komentar negatif dan kritikan pedas dari orang lain. Hal yang wajar karena dalam kehidupan bermasyarakat, masing-masing orang memiliki standar dan cara pandangnya masing-masing.

Namun tidak semua orang memiliki kesiapan saat menerima kritikan dari orang lain. Bahkan ada pula orang-orang yang sampai mengalami fobia jika sampai harus menerima komentar dari orang lain.

Allodoxaphobia adalah istilah untuk menyebut orang-orang dengan kondisi macam ini. Nama untuk fobia ini diambil dari bahasa Yunani “allo” (berbeda) serta “dox” (pendapat). Fobia ini bisa muncul sebagai akibat dari akumulasi sifat rendah diri. Terutama jika saat masa kecil, penderita kerap dikritik oleh orang-orang dekatntya.

Allodoxaphobia merupakan fobia sosial yang tergolong langka. Saking takutnya penderita allodoxaphobia saat harus mendengarkan kritikan orang lain, mereka cenderung mengucilkan diri dari pergaulan. Akibatnya, para penderita fobia ini mudah mengalami depresi dan cenderung ragu saat ada peluang emas yang terbentang di hadapannya.

Allodoxaphobia memiliki metode penanganan yang beragam. Pengidap fobia ini bakal diminta untuk menjalani aktivitas seperti yoga dan meditasi. Untuk mengurangi rasa takut penderita saat berada di keramaian, penderita juga bakal diajak untuk sering-sering berinteraksi dengan orang lain secara bertahap. Pemberian obat-obatan khusus juga bakal dilakukan jika dirasa perlu.

Fobia Lutut (Genuphobia)

Fobia Lutut (Genuphobia)
Fobia Lutut (Genuphobia) via fropky.com

Lutut merupakan salah satu bagian tubuh terpenting pada kaki manusia. Berkat keberadaaan lutut, manusia bisa menekuk kakinya sendiri. Lutut juga memungkinkan seseorang untuk mengambil posisi lebih dekat dengan tanah tanpa harus menyentuhkan badan ke tanah. Misalnya saat mengambil posisi bersujud atau berlutut.

Namun tahukah anda kalau ternyata ada orang yang merasa takut akan lututnya sendiri? Orang-orang dengan kondisi macam ini tergolong sebagai pengidap genuphobia alias fobia lutut. Nama itu sendiri berasal dari bahasa Yunani “genu” yang berarti “lutut”.

Pengidap genuphobia bakal merasa takut saat melihat lututnya sendiri, lutut orang lain, atau sekedar melihat orang lain berlutut. Dalam kondisi yang parah, penderita genuphobia bahkan akan mengurung diri supaya tidak perlu melihat lutut orang lain.

Fobia aneh ini bisa muncul sebagai dampak dari trauma masa lalu, misalnya karena orang tersebut pernah menderita cedera parah di bagian lututnya. Faktor sosial juga bisa memicu munculnya fobia ini. Misalnya karena orang tersebut terlalu lama hidup di lingkungan di mana orang-orangnya dianjurkan untuk memakai pakaian yang menutupi bagian lututnya.

Genuphobia bisa ditangani dengan aneka macam metode seperti terapi lisan dan sering-sering mengajak orang tersebut untuk berinteraksi dengan orang lain. Praktik yoga dan meditasi juga bisa membantu meringankan fobia ini.

Fobia Kata-Kata Panjang (Hippopotomonstrosesquippedaliophobia)

Fobia Kata-Kata Panjang (Hippopotomonstrosesquippedaliophobia)
Fobia Kata-Kata Panjang (Hippopotomonstrosesquippedaliophobia) via parentology.com

Melihat kata-kata yang begitu panjang merupakan hal yang amat menyebalkan bagi seseorang. Alasannya sederhana saja. Kata-kata yang terlampau panjang cenderung sulit dibaca dan diingat. Terlebih lagi jika kata tersebut menggunakan kombinasi huruf yang tidak umum, misalnya hanya menggunakan sedikit huruf vokal.

Dunia sains ternyata punya istilah sendiri untuk menyebut mereka yang memiliki fobia terhadpa kata-kata yang teramat panjang. Hippopotomonstrosesquippedaliophobia adalah nama dari fobia tersebut. Bahkan mereka yang normal sekalipun bakal langsung merasa jengkel saat harus mengingat nama sepanjang itu.

Hippopotomonstrosesquippedaliophobia memiliki kata yang demikian panjang karena nama fobia ini merupakan hasil gabungan dari beberapa kata dalam bahasa Yunani. Kata-kata yang dimaksud adalah “hiipo” (kuda), “potamos” (sungai), “monstr” (monster), serta “sesquippedalio” (berukuran satu setengah kaki).

Hippopotomonstrosesquippedaliophobia bisa muncul sebagai dampak dari pengalaman buruk seseorang di masa lampau. Sebagai contoh, jika seseorang kerap diejek karena tidak bisa mengingat atau melafalkan kata-kata yang amat panjang, maka orang tersebut lama kelamaan akan merasa paranoid saat kembali berhadapan dengan kata-kata yang panjang.

Fobia ini juga bakal menyebabkan seseorang mudah merasa panik saat diminta mengingat atau menuliskan ulang kata-kata yang terlihat panjang.

Untuk mengatasi fobia ini, pengidap fobia bakal diminta untuk sering-sering melihat kata yang nampak panjang supaya lebih terbiasa. Metode seperti meditasi dan menarik napas panjang juga bisa membantu orang tersebut supaya bersikap lebih tenang saat berhadapan dengan kata-kata yang terlihat amat panjang.

Fobia Terhadap Fobia (Phobophobia)

Fobia Terhadap Fobia (Phobophobia)
Fobia Terhadap Fobia (Phobophobia) via verywellmind.com

Tak ada yang perlu ditakuti selain ketakutan itu sendiri. Istilah ini muncul supaya orang bersikap lebih berani saat harus berhadapan dengan sesuatu yang selama ini membuatnya takut. Khususnya jika penyebab ketakutan tersebut adalah sesuatu yang tidak bisa menyakiti orang tersebut secara langsung.

Namun dalam realitanya, tidak semua orang memiliki kemampuan untuk mengatasi rasa takutnya sendiri. Bahkan tidak jarang orang tersebut malah memunculkan rasa takut akan hal-hal baru.

Phobophobia bisa dibilang sebagai induk dari segala fobia. Fobia ini bisa muncul jika seseorang sudah memiliki fobia lebih dulu. Saat fobianya semakin parah, orang yang bersangkutan malah memiliki fobia baru.

Sebagai contoh, ada seseorang yang memiliki fobia akan laut (thalassophobia). Saat orang tersebut tidak kunjung berhasil mengatasi fobianya tersebut, bisa saja kalau lama kelamaan orang tersebut malah menunjukkan fobia terhadap segala hal yang mengandung unsur air (hydophobia).

Phobophobia tergolong sulit untuk ditangani karena pada dasarnya dokter harus menyembuhkan lebih dari satu macam fobia. Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa saat seseorang merasa tertekan akan terapi penyembuhan yang dijalaninya, orang tersebut malah menumbuhkan fobia baru terhadap terapi yang dijalaninya.

Sumber :
https://listverse.com/2020/05/10/10-more-bizarre-phobias-and-their-treatments/