Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Metode Pengobatan Kuno yang Menggunakan Bagian Tubuh Manusia Lain

Anehdidunia.com - Di masa kini, praktik cangkok organ merupakan metode pengobatan yang cukup lazim dilakukan jika organ tubuh seseorang mengalami kerusakan dan harus diganti dengan organ yang masih baik.

Cangkok organ merupakan metode pengobatan yang relatif baru. Namun di masa lampau, manusia ternyata sudah lama menggunakan bagian tubuh manusia lain untuk keperluan pengobatan. Berikut ini adalah beberapa contoh metode pengobatan yang menggunakan bagian tubuh manusia lainnya.

Lemak dan Darah

Lemak dan Darah
Lemak dan Darah via health.clevelandclinic.org

Masing-masing orang memiliki penampilan yang berbeda-beda. Ada orang yang tubuhnya nampak ramping, namun ada pula orang yang tubuhnya nampak gemuk. Banyak sedikitnya lapisan lemak yang ada di bawah kulit menjadi salah satu sebabnya.

Walaupun memiliki lapisan lemak berlebih dianggap merusak penampilan, sebenarnya ada manfaat yang dikandung oleh lapisan lemak tersebut. Jika tubuh sedang kekurangan makanan, maka tubuh bisa menggunakan cadangan lemak yang ada di bawha kulit sebagai sumber gizinya.

Lemak ternyata juga memiliki menfaat lain bagi manusia kendati manfaat yang satu ini bakal membuat bulu kuduk anda merinding. Menurut pakar kimia asal Belgia yang bernama Jean Baptiste van Helmont, lemak dari tubuh orang yang sudah mati bisa dimanfaatkan menjadi obat salep.

Masih menurut van Helmont, jumlah lemak yang dianjurkan untuk membuat campuran obat salep adalah sekitar 2 ons. Lemak tersebut selanjutnya akan dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti minyak tabrantin, minyak dari biji pohon rami, dan darah manusia.

Selain van Helmont, Francis Bacon juga pernah mengusulkan obat dengan konsep serupa, namun dengan bahan yang sedikit berbeda. Ia mengusulkan supaya lemak untuk membuat obat tidak diambil dari manusia, tetapi dari sepasang beruang yang baru saja melakukan hubungan seksual.

Tengkorak

Tengkorak
Tengkorak kompas.com

Tengkorak adalah tulang yang terdapat di kepala manusia. Berkat keberadaan tengkorak, maka organ-organ tubuh vital semisal otak menjadi aman dari bahaya benturan. Di lain pihak, orang kerap merasa ketakutan saat melihat tengkorak karena orang yang sudah meninggal dalam jangka waktu lama bakal meninggalkan tulang belulang, termasuk tengkorak.

Lepas dari reputasi angker yang dimilikinya, tengkorak ternyata pernah dipandang memiliki peran penting dalam membantu menjaga kesehatan orang yang masih hidup. Pada abad ke-17, dokter Thomas Willis pernah mengusulkan supaya manusia mengkonsumsi ramuan yang salah satu bahan bakunya adalah serpihan tengkorak manusia.

Thomas merupakan dokter asal Inggris dengan reputasi yang terpandang, bahkan hingga sekarang. Pasalnya ia pernah menjadi pengajar di Universitas Oxford dan memiliki pengetahuan mendalam di bidang fisiologi manusia. Sampai-sampai ia dijuluki sebagai Bapak Neurosains.

Menurut anjuran Thomas, seseorang sebaiknya mengkonsumsi cokelat yang dicampur dengan akar tanaman peony, ambergris (muntahan ikan paus), zat wangi-wangian dari kelenjar rusa jantan, serta tengkorak manusia yang sudah ditumbuk.

Thomas menganjurkan supaya campuran ini dikonsumsi setiap pagi. Namun karena cokelat pada masa itu bukanlah minuman yang bisa dinikmati oleh orang dari golongan ekonomi manapun, hanya mereka yang berasal dari golongan kaya yang bisa menikmati minuman macam ini.

Cokelat sendiri pada masa itu merupakan minuman yang cukup sering diminum oleh wanita bangsawan karena adanya keyakinan bahwa wanita yang sering-sering meminum cokelat bakal nampak lebih cantik dan berisi.

Kulit dari Orang yang Masih Hidup

Kulit dari Orang yang Masih Hidup
Kulit dari Orang yang Masih Hidup via unplash.com

Pada tahun 1597, dokter bedah asal Italia yang bernama Gaspare Tagliacozzi menerbitkan panduan mengenai cara memperbaiki atau mengembalikan hidung yang hilang. Menurut panduannya, mula-mula potongan kulit harus diambil dari lengan orang yang bersangkutan.

Potongan kulit tersebut kemudian dipasang pada hidung yang hilang sebelum kemudian ditutupi dengan perban. Sesudah 1 minggu, perban tersebut bisa dilepas. Namun selama 3 minggu berikutnya, hidung orang tersebut harus dijaga supaya tetap berdempetan dengan lengan yang menjadi asal kulitnya.

Gaspare diketahui benar-benar pernah melakukan operasi ini. Pasiennya adalah seorang bangsawan asal Bologna. Untuk keperluan operasi ini, kulit yang digunakan untuk memperbaiki hidung sang bangsawan tidak berasal dari bangsawan itu sendiri, tetapi dari lengan pelayannya.

Sesuai dengan prosedur yang dianjurkan oleh Gaspare, sang bangsawan dan pelayannya harus hidup dalam kondisi berdempetan selama hampir 1 bulan. Saat mereka berdua akhirnya memisahkan diri, pada awalnya tidak ada masalah yang timbul. Sang bangsawan nampak memiliki hidung yang normal.

Masalah mulai timbul ketika pelayan tersebut dibebaskan oleh si bangsawan dan kemudian pindah ke kota Napoli. Pasalnya selang beberapa waktu kemudian, hidung si bangsawan nampak kembali mengalami kerusakan.

Dugaan pun merebak kalau hidung si bangsawan kembali rusak karena kulit pada hidungnya bukanlah kulit asli milik sang bangsawan, sehingga kulit pada hidung si bangsawan tidak bisa berada terlalu jauh dari si pelayan.

Otak

Otak
Otak via alodokter.com

Epilepsi atau ayan merupakan gangguan kesehatan yang sudah lama menarik perhatian kalangan dokter. Saat gejala epilepsi seseorang kambuh, maka orang tersebut akan nampak kejang-kejang dan kehilangan kesadaran. Epilepsi memiliki faktor pemicu yang beragam, namun epilepsi biasanya terjadi akibat adanya gangguan pada jaringan syaraf seseorang.

Kalangan dokter di abad ke-17 memiliki metode pengobatan yang cukup menyeramkan untuk menangani epilepsi. Menurut anjuran mereka, seseorang yang terkena epilepsi sebaiknya mengkonsumsi obat yang terbuat dari otak manusia!

John French dan Robert Boyle adalah dua orang yang menganjurkan metode pengobatan macam ini. Untuk membuat obat yang dimaksud, mula-mula seseorang harus mengambil otak dan jaringan syaraf dari punggung seseorang yang baru saja meninggal akibat sebab-sebab yang tidak alamiah (misalnya akibat menjadi korban kecelakaan atau hukuman mati).

Organ-organ tadi kemudian harus ditumbuk hingga menjadi bubur sebelum kemudian dicampurkan dengan minuman anggur. Jika itu masih belum cukup membuat anda merasa mual, campuran ini selanjutnya juga harus dicampurkan dengan kotoran kuda dan didiamkan selama 6 bulan. Jika sudah, campuran ini kemudian disuling dan sudah bisa digunakan sebagai obat.

Saat masih hidup, John French sehari-harinya berprofesi sebagai pakar anatomi di Rumah Sakit Savoy dan kerap melakukan eksperimen pada mayat orang-orang di rumah sakit. Hal itulah yang diyakini menjadi penyebab kenapa ia kemudian menciptakan metode pengobatan dengan organ tubuh manusia sebagai bahan baku utamanya.

Air Kencing

Air Kencing
Air Kencing via okezone.com

Air kencing atau air seni adalah cairan yang dikeluarkan oleh tubuh manusia saat buang air kecil. Karena air kencing pada dasarnya merupakan limbah yang dikeluarkan oleh tubuh, sulit membayangkan kalau ada yang tertarik menggunakan air kencing untuk keperluan pengobatan.

Biarpun terdengar aneh dan menjijikan, nyatanya fenomena memanfaatkan air kencing sebagai bahan baku obat memang benar-benar ada. Pengobatan macam ini benar-benar pernah dilakukan oleh dokter Leonardo Fioravanti saat bertugas di Afrika pada tahun 1580.

Pada awalnya, seorang pria asal Spanyol yang bernama Andreas Gutiero terlibat cekcok dengan tentara. Saat adu mulut antara keduanya semakin panas, Andreas mencoba menarik keluar senjatanya.

Tentara tersebut secara refleks langsung menyerang Andreas terlebih dahulu dengan memakai senjatanya. Akibatnya, Andreas jatuh tersungkur ke tanah dan terluka di bagian hidungnya.

Leonardo kemudian membasuh Andreas dengan air kencing sambil membersihkan Andreas dari serpihan pasir. Leonardo kemudian mengobati hidung Andreas dan menjahit lukanya. Sesudah 8 hari, luka pada hidung Andreas sudah sembuh dan bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala.

Meskipun terlihat membuat mual, ada alasan logis mengapa air seni bisa digunakan untuk membersihkan luka seseorang. Air seni yang baru keluar dari tubuh tergolong sebagai cairan yang steril. Jadi ketika tidak ada air bersih atau alkohol di lokasi tersebut, air seni bisa digunakan sebagai cairan darurat saat harus memberikan pertolongan pertama.

Sumber :
https://listverse.com/2021/09/24/top-10-disgusting-and-unexpected-medical-treatments/