Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Hewan Menyeramkan yang Racunnya Bermanfaat Bagi Manusia

Anehdidunia.com - Di dunia ini, ada begitu banyak hewan yang menghasilkan racun. Fungsi dari racun tersebut adalah untuk pertahanan diri atau untuk membantu hewan yang bersangkutan mendapatkan mangsanya. Namun bagi manusia, ternyata racun hewan juga bisa dimanfaatkan untuk mengobati gangguan kesehatan. Berikut adalah contoh hewan-hewan yang racunnya berguna bagi manusia.

Ikan Buntal

Ikan Buntal
Ikan Buntal via tempo.co

Ikan buntal adalah salah satu ikan laut yang sudah lama dikenal akan racunnya yang amat berbahaya. Pasalnya jik racun ikan ini sampai termakan oleh manusia, maka orang yang bersangkutan bisa meninggal.

Meskipun begitu, hal tersebut tidak membuat orang-orang merasa takut saat ingin memakan ikan ini. Di Jepang, ikan buntal ternyata tergolong sebagai makanan yang cukup populer berkat rasa dagingnya yang amat lezat. Orang yang memakan ikan buntal sendiri bisa tetap selamat jika bagian tubuh ikan buntal yang beracun dibuang sebelum dimasak.

Racun ikan buntal dikenal dengan sebutan tetrodotoxin. Racun ini bekerja dengan cara menyumbat jaringan syaraf orang yang mengkonsumsinya. Dampaknya, orang yang keracunan tetrodotoxin bakal menunjukkan gejala kejang-kejang. Jika racun tersebut sudah mencapai sistem pernafasan atau jantung, maka orang tersebut bakal meninggal.

Meskipun racun ikan buntal memiliki efek yang amat berbahaya bagi manusia, ternyata racun ini juga memiliki manfaat.

Racun ikan buntal yang sudah diekstak dan diolah terlebih dahulu bisa digunakan sebagai obat penghilang rasa sakit untuk pasien kanker. Pasalnya efek racun ini dalam menyumbat jaringan syaraf bisa membuat pasien tidak merasakan sakit saat menjalani pengobatan kanker.

Manfaat racun ikan buntal belum berhenti sampai di sana. Komponen racun ikan buntal juga bisa digunakan sebagai bahan obat bius. Kemudian dalam dosis rendah, racun ikan buntal bisa membantu pecandu heroin lepas dari kecanduannya.

Kodok

Kodok
Kodok via kids.britanica.com

Kodok perut api adalah sejenis kodok yang diberi nama demikian karena tubuhnya berwarna kuning dan hitam mencolok bak kobaran api. Karena warnanya yang unik itulah, kodok ini belakangan mulai banyak dipelihara sebagai hewan peliharaan eksotis.

Kodok perut api sendiri memiliki warna yang terkesan indah bukan supaya manusia merasa tertarik pada mereka, tetapi untuk memperingatkan musuhnya kalau kodok ini aslinya adalah hewan yang beracun.

Kodok perut api menghasilkan racun di sekujur tubuhnya. Racun kodok ini normalnya tidak berbahaya bagi manusia selama tidak sampai memasuki aliran darah dalam jumlah besar. Namun jika racun kodok ini sampai mengenai bagian mata, orang tersebut bakal merasakan perih pada matanya.

Namun racun kodok api bukan hanya membawa dampak negatif. Racun kodok ini diketahui mengandung komponen bernama bombesin. Komponen itulah yang dimanfaatkan oleh manusia untuk mengobati tumor.

Jika bombesin dilekatkan pada tumor, maka sel-sel tumor yang pada awalnya membelah tak terkendali akan menjadi jauh lebih pasif sehingga tumor tersebut tidak akan bertambah parah. Ada beragam tumor yang diketahui bisa dijinakkan dengan memakai bombesin.

Anemon Laut

Anemon Laut
Anemon Laut via greeners.co

Bagi orang awam, anemon nampak seperti tumbuhan laut. Pasalnya bagian atas tubuh anemon nampak seperti mahkota bunga yang melambai-lambai. Anemon juga terlihat tidak pernah meninggalkan tempatnya melekat.

Meskipun nampak amat mirip dengan bunga, anemon aslinya bukanlah tumbuhan, melainkan hewan yang masih berkerabat dengan ubur-ubur. Apa yang nampak seperti mahkota bunga aslinya adalah tentakel yang dipenuhi racun. Dengan racunnya itulah, anemon bisa melumpuhkan hewan lain supaya bisa dimakan.

Jika ikan yang terkena racun anemon berukuran kecil, maka ikan tersebut bakal tewas di tempat. Namun jika ikannya berukuran besar, ikan tersebut tidak sampai mati, namun hanya sebatas lumpuh.

Ikan tertentu semisal ikan badut diketahui kebal terhadap racun anemon. Supaya aman dari musuhnya, ikan badut pun memiliki kebiasaan bersembunyi di antara tentakel anemon. Sebagai gantinya, ikan badut membantu membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel di tentakel anemon.

Bukan hanya ikan badut yang merasakan manfaat dari racun anemon laut. Manusia belakangan juga mencoba memanfaatkan racun yang dimiliki oleh hewan indah ini.

Masing-masing anemon diketahui menghasilkan racun yang berbeda-beda. Karena racunnya berbeda, efek yang ditimbulkan oleh racunnya pun bervariasi.

Hal inilah yang sedang dipelajari oleh ilmuwan. Racun anemon diketahui mengandung senyawa yang bisa digunakan untuk mengobati aneka macam penyakit. Khususnya penyakit autoimun semisal sklerosis dan arthritis.

Manfaat racun anemon bagi manusia belum berhenti sampai di sana. Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan pada racun anemon jenis lain menemukan kalau racun anemon juga bisa digunakan untuk membunuh sel-sel kanker.

Kutu Busuk

Kutu Busuk
Kutu Busuk via ecopescontrol.com

Kutu busuk adalah serangga yang ukurannya amat kecil, namun amat dibenci oleh manusia. Pasalnya hewan ini memiliki kebiasaan untuk hinggap pada kulit manusia dan menghisap darah korbannya.

Kutu busuk kerap diidentikkan sebagai hewan penghuni lingkungan kumuh karena serangga ini memang kerap dijumpai di rumah-rumah yang tingkat kebersihannya buruk dan penghuninya hidup dalam kondisi berjejal-jejal. Kondisi demikian membuat kutu busuk lebih mudah berpindah-pindah ke korban lain.

Kutu busuk memiliki metode yang unik dalam menghisap darah manusia. Saat baru saja hinggap pada kulit manusia, kutu busuk akan melukai kulit manusia dengan memakai gigitannya.

Sesudah itu, kutu busuk akan menyuntikkan air liurnya ke dalam luka tadi. Air liur tersebut bukanlah sembarang air liur, melainkan zat yang bisa melumpuhkan sel-sel kekebalan tubuh manusia.

Dengan begitu, kutu busuk bisa menghisap darah manusia secara leluasa tanpa khawatir bakal diserang oleh sistem kekebalan tubuh korbannya. Tidak jarang kalau dalam prosesnya, kutu busuk tanpa sengaja ikut memasukkan kuman penyakit ke dalam tubuh korbannya.

Kemampuan yang dimiliki oleh air liur kutu busuk lantas menarik perhatian ilmuwan. Mereka melakukan penelitian pada air liur kutu busuk dengan harapan bisa memanfaatkan air liur serangga tadi untuk mengatasi radang paru-paru. Protein yang terkandung dalam air liur kutu busuk juga diyakini bisa membantu terapi kanker.

Lebah

Lebah
Lebah via greeners.co

Siapa yang tidak tahu lebah? Hewan ini amat mudah dikenali berkat tubuhnya yang bermotif loreng dan kebiasaannya untuk terbang sambil berdengung. Lebah dipandang sebagai hewan yang amat bermanfaat karena membantu penyerbukan bunga dan menghasilkan madu yang rasanya manis.

Meskipun bermanfaat, manusia cenderung menjaga jarak jika berpapasan dengan lebah. Pasalnya lebah memiliki sengatan yang amat menyakitkan. Bagi mereka yang memiliki alergi, racun pada sengat lebah bahkan bisa menimbulkan kematian.

Racun dari sengat lebah ternyata bukan hanya menimbulkan rasa sakit pada korbannya. Berdasarkan penelitian, racun yang terkandung dalam sengat lebah diketahui mengandung senyawa yang berguna untuk mengobati aneka macam penyakit seperti lupus, arthritis, hingga sakit punggung.

Ilmuwan bahkan meyakini kalau racun lebah madu kelak bisa dimanfaatkan untuk membantu pasien penderita penyakit lyme dan AIDS.

Manusia sendiri sudah lama mengetahui kalau racun lebah bisa mengobati aneka macam gangguan kesehatan. Itulah sebabnya di sejumlah negara Asia, terdapat terapi memakai sengatan lebah.

Terapi sengat lebah pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan terapi akupuntur. Bedanya adalah yang ditancapkan pada kulit pasien bukanlah jarum, melainkan sengat lebah. Menurut mereka yang pernah menjalani terapi sengat lebah, terapi ini membantu meringankan hejala radang sendi.

Sumber :
https://listverse.com/2021/10/12/10-horrifying-toxins-that-are-actually-helping-people/
https://www.livescience.com/55667-barbaric-medical-treatments-still-used.html