Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Perangkat Mata-Mata Canggih yang Menggunakan Hewan

Anehdidunia.com-Manusia dan hewan sudah hidup berdampingan demikian lama. Saat pengetahuan manusia akan hewan sudah demikian banyak, manusia pun mencoba memberdayakan hewan untuk beragam keperluan.

Bidang espionase alias mata-mata juga tidak luput dari fenomena tersebut. Pasalnya menggunakan hewan untuk keperluan mata-mata bukanlah yang umum sehingga pihak yang sedang dimata-matai diharapkan tidak akan merasa curiga. Berikut ini adalah beberapa contoh hewan atau robot berbentuk hewan yang pernah digunakan untuk keperluan mata-mata.

Kamera Merpati

Kamera Merpati
Kamera Merpati via hai.grid.id

Merpati adalah burung yang sudah lama dimanfaatkan oleh manusia untuk menyampaikan pesan. Pasalnya burung ini bisa terbang begitu jauh dan memiliki daya ingat yang amat baik. Merpati yang digunakan untuk menyampaikan pesan dikenal dengan sebutan merpati pos.

Untuk menggunakan merpati pos, mula-mula seseorang akan membawa merpati ke suatu lokasi yang jauh dari tempat tinggal sang merpati. Saat hendak menyampaikan pesan, orang tersebut akan mengikatkan surat pada kaki merpati, lalu membiarkannya terbang bebas.

Dengan bermodalkan daya ingatnya yang kuat inilah, merpati akan terbang menuju rumah pertamanya. Jika merpati tersebut berhasil tiba di tempat tujuannya dengan selamat, orang yang sudah menunggu di tempat tujuan merpati akan mengambil pesan yang diikat pada kaki sang merpati dan membacanya.

Namun kehebatan merpati di bidang militer belum terbatas sampai di sana. Merpati juga bisa digunakan untuk melakukan pengintaian secara diam-diam.

Pada tahun 1908, Julius Neubronner mendapatkan hak paten dari kantor paten Jerman mengenai kamera merpati yang sedang ia kembangkan. Julius aslinya mengembangkan kamera merpati untuk mengambil gambar dari udara layaknya drone. Namun saat Perang Dunia I, tujuan penggunaan kamera merpati menjadi bergeser dari tujuan awalnya.

Apa yang disebut sebagai kamera merpati pada dasarnya adalah kamera kecil yang dipasang pada tubuh merpati. Merpati tersebut kemudian dilepas ke lokasi yang hendak diintai. Dengan metode ini, pihak yang menggunakan kamera merpati bisa mengetahui informasi-informasi penting seperti topografi kawasan setempat, lokasi musuh, hingga senjata yang digunakan oleh pihak musuh.

Karena merpati berukuran kecil dan nampak tidak berbahaya, merpati yang dipasangi kamera memiliki peluang yang amat tinggi untuk menuntaskan misinya. Dari sekian banyak merpati dengan kamera yang dikirim ke medan perang, sebanyak 95 persen di antaranya berhasil menyelesaikan misinya dengan selamat.

Saking pentingnya peran merpati di medan perang, medali penghargaan khusus pun sampai diciptakan khusus untuk hewan-hewan yang sudah dianggap berjasa. Medali penghargaan tersebut bernama Dickin Medal of Honor. Ada 54 medali yang dibuat untuk tujuan ini dan 32 di antaranya dianugerahkan untuk merpati.

Robot Capung

Robot Capung
Robot Capung via kecebongsoft.wordpress.com

Bagi CIA, mengetahui isi pembicaraan pihak lawan adalah segalanya. Karena dengan mengetahui apa yang dibicarakan oleh pihak lawan, maka pemerintah Amerika Serikat bisa mengetahui apa yang sedang direncakanan oleh lawannya dan kemudian mengeluarkan kebijakan baru untuk mengantisipasinya.

Namun menguping pembicaraan pihak lawan jelas bukan perkara mudah. Oleh karena itulah, CIA memerlukan metode khusus supaya bisa mengetahui apa yang dibicarakan oleh pihak yang sedang mereka mata-matai. Maka, CIA pun menciptakan perangkat khusus yang bernama insectothoper.

Insectothoper adalah robot kecil berbentuk menyerupai capung yang diciptakan oleh CIA pada tahun 1970-an. Bukan hanya bentuknya yang mirip dengan capung. Robot ini juga bisa terbang layaknya hewan capung sungguhan karena dilengkapi dengan mesin terbang kecil. Robot ini bisa terbang sejauh hampir 200 meter dalam rentang waktu 30 detik.

Rencana CIA adalah mereka akan menerbangkan robot ini supaya bisa hinggap di dekat sasaran yang pembicaraannya hendak mereka sadap. Karena robot ini dilengkapi dengan mikrofon mini pada bagian kepalanya, robot ini pun bisa digunakan untuk memata-matai sasarannya.

Meskipun terlihat canggih dan menjanjikan, robot ini pada akhirnya tidak pernah digunakan untuk keperluan mata-mata yang sesungguhnya. Pasalnya saat diuji coba di luar ruangan, robot ini amat mudah goyah saat terkena angin sehingga robot ini pun jadi sulit dikendalikan.

Robot Ikan Lele

Robot Ikan Lele
Robot Ikan Lele via uzone.id

Robot berbentuk capung bukanlah satu-satunya robot yang diciptakan oleh CIA untuk keperluan mata-mata. Pada tahun 1990-an, divisi teknologi milik CIA juga pernah menciptakan robot yang bentuknya mirip ikan. Charlie adalah nama dari robot tersebut.

Charlie memiliki bentuk menyerupai ikan lele. Robot ini memiliki teknik penggunaan yang serupa dengan drone bawah air karena dikendalikan dengan perangkat menyerupai remote control.

Charlie memiliki wujud menyerupai ikan supaya robot ini bisa dioperasikan di air tanpa mengundang kecurigaan pihak lain. Tujuan penciptaan Charlie adalah untuk mengumpulkan sampel air di sekitar reaktor nuklir.

Setelah Charlie dikirim ke tujuannya, Charlie kemudian akan kembali sambil membawa sampel air tadi. Sesudah itu, sampel air tersebut bisa diteliti untuk mengetahui apakah kadar radioaktif dalam airnya sudah mencapai tingkat yang berbahaya.

Tidak seperti robot capung yang bisa dianggap sebagai ciptaan gagal, Charlie bisa dikategorikan sebagai hasil ciptaan CIA yang sukses. Pasalnya usai menciptakan Charlie, robot ikan serupa kemudian diciptakan untuk mengumpulkan sampel air di lokasi-lokasi tertentu.

Namun kali ini pengguna robot ikannya bukan lagi terbatas pada kalangan intelijen, tetapi juga dari kalangan ilmuwan yang ingin mempelajari kandungan air di lokasi yang sedang mereka teliti.

Kucing Mata-Mata

Kucing Mata-Mata
Kucing Mata-Mata via daylisia.com

Kucing merupakan salah satu hewan yang paling banyak dipelihara oleh manusia. Penampilanna yang lucu dan perilakunya yang terkesan manja menjadi alasan kenapa hewan ini amat mudah dijumpai di rumah-rumah manusia.

Karena kucing nampak sebagai hewan yang tidak berbahaya, maka manusia normalnya tidak akan menaruh kecurigaan pada kucing. Hal itulah nampaknya yang menjadi alasan mengapa CIA memutuskan untuk memanfaatkan kucing sebagai hewan untuk keperluan spionase mereka.

Pada tahun 1960-an, CIA pernah mencoba memanfaatkan kucing sebagai hewan mata-mata. Untuk keperluan ini, mula-mula CIA akan membius kucing yang bersangkutan. Sesudah itu, kucing tadi akan dibedah ditanami dengan mikrofon dan perangkat radio mini.

Rencana CIA adalah kucing yang sudah dipasangi dengan mikrofon akan dikirim menuju lokasi di mana sasaran CIA sedang berbicara. Supaya kucingnya tidak pergi ke tempat yang salah, CIA akan memberikan instruksi kepada kucingnya melalui perangkat radio yang terpasang pada telinga kucing.

Saat kucingnya sudah tiba di lokasi, kucing tersebut kemudian akan diminta diam di lokasi tersebut supaya pembicaraan orang tadi bisa direkam oleh mikrofon yang terpasang pada tubuh kucing.

Meskipun terlihat meyakinkan, CIA pada akhirnya tidak pernah benar-benar menggunakan kucing untuk keperluan mata-mata yang sesungguhnya. Pasalnya saat CIA melakukan uji coba dan meminta supaya kucingnya pergi ke suatu lokasi, kucingnya malah pergi ke jalan raya.

Akibatnya, kucing malang tersebut tertabrak mobil dan kemudian tewas di tempat. Karena dianggap percuma jika dilanjutkan, CIA pun tidak pernah lagi mencoba menggunakan kucing untuk keperluan mata-mata.


Sumber :
Blog Terbaik Anehdidunia.com
https://listverse.com/2021/09/28/10-innovative-devices-from-the-history-of-espionage/
https://www.history.com/news/cia-spy-cat-espionage-fail