Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penelitian Paling Aneh yang Dilakukan Ilmuwan Baru Baru Ini

Anehdidunia.com - Sepanjang tahun 2021 lalu, pemberitaan mengenai varian penyakit COVID-19 masih menjadi pemberitaan yang mendominasi media massa. Namun hal tersebut tidak lantas membuat perkembangan iptek di bidang lainnya lantas menjadi terbengkalai dan diabaikan begitu saja. Berikut ini adalah penelitian-penelitian aneh mencengangkan yang terjadi sepanjang periode tahun 2021 lalu.

Mengubah Air Jadi Emas

Mengubah Air Jadi Emas
ilustrasi mengubah Air Jadi Emas via kompas.com

Semua orang pasti ingin kaya raya. Memiliki emas dalam jumlah melimpah menjadi salah satu indikator kekayaan yang dimiliki oleh seseorang. Itulah sebabnya sepanjang perjalanan sejarah, manusia memiliki obsesi untuk menciptakan emas dari benda yang awalnya tidak berharga.

Teknik menciptakan emas dari benda lain yang tidak berharga dikenal dengan sebutan alkimia. Sejak Abad Pertengahan hingga abad ke-17, alkimia banyak dipraktikkan akibat adanya iming-iming kalau seseorang bakal kaya mendadak jika sampai berhasil menemukan cara menciptakan emas.

Alkimia sendiri di masa kini dipandang sebagai ilmu yang tidak memiliki dasar ilmiah. Pasalnya alkimia banyak menggunakan unsur sihir dalam prosesnya. Kemudian emas secara teoritis juga tidak bisa diciptakan dari bahan-bahan yang lazim digunakan dalam praktik alkimia.

Meskipun begitu, ilmuwan belum lama ini ternyata berhasil menciptakan emas dari senyawa air biasa. Peristiwa tersebut terjadi pada bulan Juli 2021 lalu.

Namun jika anda mengira kalau ilmuwan berhasil menemukan cara menciptakan emas dari air secara permanen, maka anggapan itu sebaiknya dibuang jauh-jauh. Pasalnya ilmuwan dalam eksperimen yang dimaksud hanya berhasil menciptakan emas dalam rentang waktu beberapa detik.

Ilmuwan berhasil menciptakan senyawa emas dengan cara mencampurkan air dengan sodium dan potasium. Hasilnya, terjadi perubahan pada komponen atom air sehingga air tersebut berubah menjadi emas untuk sementara waktu.

Menemukan Makhluk yang Sudah Membeku Selama Ribuan Tahun, Namun Masih Hidup

Menemukan Makhluk yang Sudah Membeku Selama Ribuan Tahun, Namun Masih Hidup
Menemukan Makhluk yang Sudah Membeku Selama Ribuan Tahun, Namun Masih Hidup via wikipedia.org

Siberia adalah wilayah Rusia bagian barat yang terkenal sebagai salah satu daerah paling dingin di dunia. Pasalnya wilayah Siberia berada dekat dengan Kutub Utara dan memiliki banyak wilayah daratan yang berlokasi jauh dari laut. Sebagai akibatnya, wilayah Siberia pun memiliki tingkat kepadatan penduduk yang rendah.

Di Siberia pulalah, ilmuwan pernah mendapatkan temuan yang begitu mencengangkan. Mereka pernah menemukan makhluk hidup yang masih berada dalam kondisi hidup-hidup kendati sudah berada dalam kondisi membeku demikian lama.

Makhluk tersebut diketahui sudah membeku selama 24.000 tahun lamanya dan masih hidup! Ilmuwan bisa mengetahui berapa lama makhluk tersebut berada dalam kondisi membeku dengan menganalisa usia tanah di sekitarnya.

Makhluk dengan kemampuan mengagumkan tersebut aslinya adalah sejenis mikroorganisme yang bernama bdelloid rotifer. Jika kondisi lingkungannya sedang tidak menguntungkan, bdelloid rotifer bisa memasuki fase menyerupai tidur panjang yang bernama kriptobiosis.

Bdelloid rotifer juga memiliki kemampuan untuk berkembang biak tanpa harus kawin terlebih dahulu. Dengan cara ini, bdelloid rotifer tidak akan mengalami kepunahan kendati hidup terisolasi di habitatnya. Bdelloid rotifer juga memiliki kemampuan memperbaiki DNA-nya sendiri dari zat-zat yang merusak.

Kemampuan mengagumkan yang dimiliki oleh bdelloid rotifer menyebabkan manusia merasa takjub sekaligus penasaran. Mereka berharap bisa meniru trik yang dimiliki oleh bdelloid rotifer supaya suatu hari nanti, manusia bisa ditempatkan dalam fase tidur panjang dan tetap berada dalam kondisi hidup.

Mengebor Lubang Terdalam di Samudera Pasifik

Mengebor Lubang Terdalam di Samudera Pasifik
Mengebor Lubang Terdalam di Samudera Pasifik via nationalgeographic.grid.id

Samudera Pasifik adalah samudera terbesar di dunia. Di bagian dasar samudera ini, terdapat jurang bawah laut yang dikenal dengan sebutan palung. Satu dari sekian banyak palung yang terdapat di Samudera Pasifik adalah Palung Jepang.

Sesuai dengan namanya, Palung Jepang memang berlokasi tidak jauh dari jepang. Palung tersebut lokasinya berada di sebelah timur daratan Jepang.

Pada bulan Mei 2021 lalu, kapal peneliti Kaimei melakukan pengeboran di dasar Palung Jepang. Lokasi pengeboran tersebut berada 8.000 meter di bawah permukaan laut. Pengeboran ini sekaligus menjadi pengeboran laut terdalam yang pernah dilakukan oleh manusia.

Bukan untuk tujuan iseng semata pengeboran tersebut dilakukan. Jepang dikenal sebagai negara yang amat sering dilanda gempa dan tsunami. Dengan melakukan pengeboran dan meneliti kandungan bebatuan yang ada di lokasi, ilmuwan berharap bisa mendapatkan informasi mengenai gempa-gempa yang pernah terjadi di masa lampau, namun belum tercatat dalam sejarah manusia. Kebetulan lokasi pengeboran ini memang berjarak tidak jauh dari pusat gempa di tahun 2011.

Buruh waktu hingga 2 jam lebih bagi alat bor untuk mencapai dasar Palung Jepang. Saat mata bornya sudah mencapai lokasi dan melakukan pemboran, alat bor tersebut kemudian diangkat kembali sambil membawa serpihan batuan sepanjang 37 meter dari dasar palung.

Menemukan Parasit Dalam Parasit

Menemukan Parasit Dalam Parasit
Menemukan Parasit Dalam Parasit via infoyunik.com

Jika anda gemar menonton film fiksi ilmiah, maka anda mungkin pernah mendengar makhluk bernama Alien atau Xenomorph. Di dalam film-filmnya, larva Alien diceritakan memiliki kemampuan untuk hinggap pada wajah manusia dan memasukkan benih keturunannya ke dalam tubuh manusia.

Setelah beberapa lama, benih tersebut kemudian akan berkembang menjadi bayi Alien yang menetas keluar dari tubuh manusia. Bayi Alien tersebut selanjutnya akan kabur meninggalkan tubuh inangnya dan kemudian tumbuh menjadi Alien dewasa yang hidup dari memakan manusia.

Kendati Alien tidak benar-benar ada, hewan dengan siklus hidup layaknya Alien memang benar-benar ada di dunia nyata. Hewan tersebut adalah tawon parasit.

Normalnya tawon parasit menjadikan serangga lain (misalnya ulat kupu-kupu) sebagai inang larvanya. Namun di Finlandia, terdapat tawon parasit yang hidup sebagai parasit pada tawon parasit jenis lain.

Bak boneka matryoshka khas Rusia, ada kupu-kupu yang memiliki larva tawon parasit di dalam tubuhnya. Namun larva tawon parasit tersebut ternyata juga memiliki larva tawon parasit lain dalam tubuhnya.

Fenomena unik tersebut terjadi di Pulau Sottunga, sebuah pulau terpencil yang terletak di negara Finlandia. Awalnya ilmuwan hanya sebatas ingin meneliti bisa tidaknya kupu-kupu spesies Glanville fritillary bertahan hidup di pulau tersebut.

Saat diamati dengan lebih seksama, ternyata kupu-kupu tersebut memiliki larva tawon parasit dalam tubuhnya. Larva tawon tersebut pada gilirannya juga menjadi inang bagi larva tawon lain yang ukurannya lebih kecil.

Menciptakan Miniatur Otak dan Mata Manusia

Menciptakan Miniatur Otak dan Mata Manusia
Menciptakan Miniatur Otak dan Mata Manusia via dream.co.id

Pada bulan Agustus 2021, sekelompok ilmuwan asal Jerman yang dipimpin oleh Jay Gopalakrishnan melakukan eksperimen yang bakal mengingatkan kita akan adegan horor di film-film fiksi ilmiah. Jay dan rekan-rekannya dilaporkan berhasil menciptakan miniatur otak manusia di dalam laboratorium!

Otak tersebut juga dilengkapi dengan sepasang benda menyerupai mata yang peka akan cahaya. Hal ini tentu akan membuat siapapun bertanya-tanya. Apakah Jay dan rekan-rekannya sedang mencoba menciptakan manusia versi mereka sendiri?

Realitanya ternyata tidaklah demikian. Kendati miniatur otak ini memang bisa memancarkan gelombang otak layaknya bakal otak pada embrio manusia, miniatur otak ini tidak cukup kompleks untuk berpikir secara mandiri layaknya otak manusia yang sesungguhnya.

Tujuan Jay dan rekan-rekannya dalam membuat miniatur otak dan mata ini adalah untuk mempelajari cara kerja otak manusia beserta organ-organ tubuh yang terhubung dengan otak. Mereka bahkan berharap bahwa jika penelitian ini berjalan lancar, mereka bisa menciptakan sel retina untuk mengobati gangguan penglihatan yang dimiliki oleh orang-orang.

Sumber :
https://www.livescience.com/10-weirdest-experiments-of-2021
https://www.livescience.com/rotifer-frozen-24000-years-revived.html
https://www.livescience.com/deepest-borehole-ever-pacific-ocean-2021.html
https://www.livescience.com/brain-organoid-optic-eyes.html