Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Museum Ini Khusus Memajang Bagian Tubuh Manusia Yang Terakhir Bikin Merinding

Anehdidunia.com - Museum yang memamerkan lukisan ataupun peninggalan perang bukanlah hal yang aneh. Namun bagaimana jika museum tersebut memajang bagian-bagian tubuh manusia? Baru mendengarnya saja terasa seperti membayangkan alur cerita dalam film horor.

Namun kenyataannya, museum yang memajang bagian-bagian tubuh manusia memang benar-benar ada. Tujuannya supaya pengunjung museum bisa lebih memahami bagian tubuh mereka sendiri beserta perjalanan sejarah terkait bagian tubuh tersebut. Berikut ini adalah contoh dari museum-museum bertema ekstrim tersebut.

Rambut

Museum Rambut
Museum Rambut via phinemo.com

Rambut adalah salah satu bagian tubuh manusia yang paling awet. Pasalnya rambut yang sudah dipotong tetap tidak akan membusuk hingga bertahun-tahun kemudian. Penyebab kenapa rambut bisa demikian awet adalah karena rambut terbuat dari zat keratin yang keras. Selain rambut, keratin juga dapat ditemukan pada kuku.

Sifat rambut yang tahan lama lantas menyebabkan ada pihak yang tertarik untuk memanfaatkan rambut sebagai benda untuk dipamerkan di museum. Museum tersebut adalah Museum Rambut yang terletak di Avanos, Turki.

Museum Rambut dikelola oleh seniman lokal yang bernama Chez Galip. Di museum tersebut, terpajang 16.000 koleksi rambut berbeda. Rambut-rambut tersebut nampak menempel di dinding sambil disertai dengan kertas berisi pesan dari pemilik lama masing-masing rambut.

Galip pada awalnya mendapat ide untuk mengoleksi rambut setelah pada tahun 1970-an, ia ditinggal mati oleh sahabat karibnya. Saat Galip meminta benda dari mendiang temannya tersebut sebagai pengingat, Galip diberi seikat rambut.

Lambat laun, jumlah rambut yang dikoleksinya semakin banyak. Rambut-rambut tersebut berasal dari pengunjung wanita yang mampir ke tokonya dan bersedia menyumbangkan rambutnya. Rambut-rambut tersebut memiliki panjang dan warna yang begitu beragam.

Saat jumlah rambut yang didapatkan oleh Galip semakin banyak, ia pun mendirikan museum khusus untuk menampung koleksi rambut-rambut tersebut. Galip juga menggelar undian berhadiah sebanyak 2 kali setahun kepada mereka yang pernah menyumbangkan rambutnya.

Tangan

Tangan
Tangan via grid,id

Masyarakat Eropa di masa lampau dikenal masih sangat meyakini hal-hal yang berbau gaib. Hand of Glory (Tangan yang Agung) adalah contoh dari hasil keyakinan tersebut. Hand of Glory adalah benda yang terbuat dari tangan manusia dan diyakini bisa melindungi pemakainya.

Hand of Glory diambil dari tangan seseorang yang baru saja meninggal akibat menjadi korban eksekusi mati. Saat korban masih tergelantung di tali gantungan, telapak tangan orang tersebut akan dipotong.

Tangan yang dipotong adalah tangan yang digunakan oleh orang tersebut untuk melakukan tindak kejahatan. Jadi semisal orang tersebut melakukan pembunuhan atau pencurian memakai tangan kanan, maka yang dipotong adalah tangan kanan.

Sesudah dipotong, tangan tersebut lalu diawetkan dan ujungnya diganti dengan lilin. Menurut keyakinan pada masa itu, jika seorang pencuri memasuki rumah korban sambil menyalakan Hand of Glory, maka penghuni rumah tersebut akan tertidur pulas.

Ada bebeapa Hand of Glory yang sudah pernah dibuat. Satu dari sekian banyak Hand of Glory tersebut sekarang tersimpan di Museum Whitby, Inggris.

Hand of Glory yang dipajang di Museum Whitby merupakan hasil sumbangan dari seorang warga lokal yang bernama Joseph Ford. Ford menyumbangkan Hand of Glory miliknya pada tahun 1935 setelah ia menemukan benda tersebut dalam rumah tua yang baru saja dibelinya.

Gigi

Gigi
Gigi via iansvisit.co.uk

Setiap manusia memerlukan gigi. Jika manusia tidak memiliki gigi, manusia tidak akan bisa mengunyah makanan padat. Manusia yang kehilangan sebagian besar giginya bakal kesulitan berbicara dengan jelas. Itulah sebabnya manusia yang sudah lanjut usia kerap terlihat memakai gigi palsu.

Di masa lampau, manusia yang kehilangan giginya merupakan pemandangan yang jauh lebih sering terlihat. Pasalnya setiap kali ada seseorang yang mengalami masalah pada giginya, maka pengobatan yang dilakukan adalah dengan cara langsung mencabut gigi bermasalah tersebut.

Memasuki abad ke-20, perkembangan ilmu kedokteran sudah demikian maju sehingga kini gigi yang bermasalah tidak harus langsung dicabut, tetapi bisa ditambal terlebih dahulu. Pasta gigi dan obat kumur juga semakin mudah dijumpai sehingga peluang manusia terkena sakit gigi menjadi kian rendah.

Di kota London, Inggris, terdapat museum yang khusus mendokumentasikan segala hal terkait gigi dan ilmu kedokteran gigi. Museum tersebut adalah Museum Kedokteran Gigi Inggris. Di museum ini, terdapat lebih dari 25.000 benda koleksi yang mencakup gigi dan alat kedokteran gigi dari abad ke-17 hingga sekarang.

Di masa kini, tugas untuk mencabut gigi yang bermasalah dilakukan oleh dokter gigi yang terlatih dengan bantuan obat bius dan peralatan khusus. Namun tidak demikian halnya di masa lampau. Jika gigi seseorang pada masa itu harus dicabut, maka tugas tersebut bakal dilakukan oleh tukang pandai besi dengan memakai alat penjepit kakatua. Bisa dibayangkan bukan bagaimana horornya nasib seseorang yang sakit gigi di masa itu?

Tengkorak

Tengkorak
Tengkorak via cambodia.tours

Kamboja di masa lampau pernah diperintah oleh kelompok komunis Khmer Merah. Di bawah pemerintahan Khmer Merah, banyak penduduk Kamboja yang meninggal akibat dihukum mati atau dipaksa bekerja sampai mati.

Masa pemerintahan Khmer Merah di Kamboja berlangsung dari tahun 1975 hingga 1979. Meskipun hanya berlangsung kurang dari 5 tahun, jumlah orang yang meninggal di masa pemerintahan Khmer Merah dikabarkan mencapai lebih dari 1 juta jiwa.

Salah satu bangunan peninggalan Khmer Merah yang sekarang menjadi saksi bisu kekejian kelompok tersebut adalah Tuol Sleng yang terletak di kota Phnom Penh. Awalnya beroperasi sebagai sekolah, Tuol Sleng kemudian diubah fungsinya menjadi penjara dan tempat penyiksaan.

Saat rezim Khmer Merah berhasil digulingkan, Tuol Sleng kemudian berubah menjadi museum untuk mendokumentasikan bukti-bukti kekejaman Khmer Merah di masa lampau.

Di Tuol Sleng, pengunjung bisa melihat tengkorak-tengkorak manusia korban pembantaian Khmer Merah. Selain tengkorak, pengunjung juga bisa melihat foto para bekas tahanan dan lukisan yang mengilustrasikan bagaimana para anggota Khmer Merah menyiksa para tahanan.

Alat Kelamin Pria

Alat Kelamin Pria
Alat Kelamin Pria via merdeka.com

Bukan hanya manusia yang memiliki alat kelamin penis. Hewan pun juga ada yang memiliki penis. Seperti halnya manusia, penis digunakan oleh hewan berjenis kelamin jantan untuk mengeluarkan sperma.

Di Reykjavik, Islandia, terdapat museum yang didirikan khusus untuk memamerkan penis dari beragam makhluk hidup di Islandia. Ada sekitar 200 spesimen penis yang tersimpan di museum ini. Selain memajang penis manusia, museum ini juga memajang penis yang berasal dari aneka macam hewan. Mulai dari beruang, anjing laut, hingga ikan paus.

Karena paus merupakan hewan yang berukuran amat besar, paus pun memiliki penis berukuran raksasa. Spesimen penis paus yang tersimpan di museum ini panjangnya mencapai 170 cm alias setara tinggi orang dewasa.

Penis-penis yang dipamerkan di museum ini nampak tersimpan dalam toples-toples kaca berbentuk silinder. Dengan begitu, penis-penis tersebut senantiasa berada dalam kondisi awet.

Jika itu masih belum cukup aneh, museum ini juga memajang aneka macam kerajinan yang terbuat dari penis hewan. Kalau anda merasa bangga akan penis anda sendiri dan ingin supaya semua orang melihatnya saat anda sudah meninggal kelak, museum ini juga memberikan kesempatan bagi anda untuk menyumbangkan penis anda jika kelak anda sudah meninggal.


Sumber :

https://listverse.com/2019/05/20/10-unique-museums-around-the-world/#
https://www.thewhitbyguide.co.uk/hand-of-glory/
https://www.atlasobscura.com/places/british-dental-museum
https://www.atlasobscura.com/places/tuol-seng