Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Organ dan Anggota Tubuh yang Berhasil Diciptakan oleh Ilmuwan

Anehdidunia.com - Kesehatan itu mahal. Pendapat tersebut timbul karena sekali seseorang jatuh sakit, orang tersebut tidak jarang harus mengeluarkan biaya tidak sedikit untuk menyembuhkan dirinya. Masalahnya hanya bakal semakin rumit jika organ tubuh seseorang mengalami kerusakan yang terlampau parah dan hanya bisa disembuhkan dengan memakai organ tubuh yang baru.

Cangkok organ merupakan salah satu metode alternatif yang kerap digunakan jika organ tubuh seseorang harus diganti dengan yang baru. Namun karena organ untuk keperluan cangkok jumlahnya terbatas dan hanya bisa didapat dari tubuh orang lain yang sudah meninggal, wacana pun muncul supaya manusia bisa menciptakan organ tubuh sendiri dari nol. Berikut ini adalah beberapa contoh organ buatan yang pernah diciptakan oleh manusia.

Daun Telinga

Daun Telinga
Daun Telinga via bbe.co.uk

Indra pendengaran merupakan salah satu indra yang paling penting bagi manusia. Pasalnya sebagai makhluk yang kerap menggunakan media suara sebagai metode komunikasi, memiliki indra pendengaran yang baik menjadi suatu keharusan. Indra pendengaran yang tajam juga membantu manusia mengetahui kondisi sekitarnya hanya dengan bermodalkan suara.

Jika manusia sampai kehilangan daun telinganya, manusia memang masih bisa mendengar. Namun daya pendengaran orang tersebut bakal menjadi jauh menurun karena tidak ada lagi daun telinga yang bertugas menangkap getaran suara dan memfokuskannya ke dalam saluran telinga.

Tahun 2013, sekelompok ilmuwan berhasil menciptakan daun telinga buatan yang terbuat dari sel-sel kulit sungguhan. Sel kulit yang digunakan sendiri bukan berasal dari manusia, melainkan dari tikus dan sapi.

Untuk membuat daun telinga ini, mula-mula tim ilmuwan merangkaikan sel-sel hewan tadi hingga menjadi semacam jel kolagen. Mereka sesudah itu membentuk jel kolagen tadi dengan bantuan mesin printer 3D hingga berbentuk menyerupai daun telinga manusia.

Sesudah kurang lebih satu jam, daun telinga buatan tersebut sudah terbentuk. Ilmuwan sesudah itu memberikan tambahan zat gizi pada daun telinga buatan ini sebelum dicangkokkan pada tubuh manusia.

Tangan Buatan yang Bisa Merasakan Sentuhan

Tangan Buatan yang Bisa Merasakan Sentuhan
Tangan Buatan yang Bisa Merasakan Sentuhan via bloomberg.org

Berkat kemajuan teknologi, ilmuwan kini bisa menciptakan tangan buatan untuk dipasang pada mereka yang kehilangan tangannya. Tangan buatan ini memang bisa digunakan oleh pemiliknya untuk memegang dan melakukan hal-hal lain yang selama ini dilakukan oleh tangan biasa.

Meskipun begitu, tangan buatan ini tetaplah memiliki kelemahan. Tidak seperti tangan manusia yang sensitif, tangan manusia tidak bisa digunakan untuk merasakan sentuhan, tekanan, hingga suhu. Padahal manusia lumayan sering menggunakan tangannya untuk mengukur suhu maupun tekstur suatu benda.

Hal tersebut lantas coba diatasi oleh tim ilmuwan dari Universitas Chicago. Mereka menciptakan tangan buatan yang mengirimkan sinyal listrik ke otak. Sinyal listrik tersebut berfungsi sebagai pemberi informasi kepada otak setiap kali tangan buatan tadi bersentuhan dengan suatu benda.

Untuk mencari tahu apakah tangan buatan ini bisa bekerja sesuai harapan mereka, tim ilmuwan mula-mula melakukan percobaan dengan memakai monyet. Pada awalnya monyet tersebut diminta menyentuh aneka macam benda. Saat monyet tersebut menyentuh benda dan memberikan tanggapan, ilmuwan kemudian memindai dan menganalisa gelombang otak monyet tersebut.

Dengan menganalisa gelombang oak tersebut, ilmuwan kemudian mendesain lengan buatan yang bakal memberikan sinyal listrik serupa saat bersentuhan dengan benda. Tangan buatan tersebut kemudian dipakaikan pada monyet.

Hasilnya, monyet yang dipakaikan dengan tangan buatan tersebut memberikan tanggapan serupa dengan monyet yang menggunakan tangan normal saat meraba benda. Ilmuwan lantas berharap kalau hasil percobaan ini bisa diterapkan pada tangan buatan yang digunakan oleh manusia, supaya mereka semakin mudah menjalankan kesehariannya secara normal.

Mata Buatan

Mata Buatan
Mata Buatan via oculusprosthetics.com

Mata adalah salah satu organ tubuh paling rumit sekaligus paling penting bagi manusia. Pasalnya berkat keberadaan mata, manusia bisa melihat segala macam peristiwa dan pemandangan yang terbentang di hadapannya.

Menciptakan organ mata buatan sendiri bukanlah perkara mudah. Pasalnya seperti yang disinggung sebelumnya, mata merupakan organ dengan cara kerja yang rumit.

Seseorang bisa melihat ketika cahaya yang dipantulkan oleh suatu benda masuk ke rongga mata melalui pupil dan kemudian tercetak di retina. Pantulan benda yang tertangkap di retina tersebut kemudian bakal disalurkan ke otak melalui jaringan syaraf yang terletak di belakang mata.

Kendala terbesar saat ilmuwan mencoba menciptakan organ mata buatan adalah mereka masih belum tahu bagaimana cara retina mengubah pantulan benda yang diterimanya menjadi sinyal yang bisa disalurkan ke otak.

Namun masalah tersebut nampaknya sudah mulai bisa dipecahkan. Tim ilmuwan di Sekolah Kesehatan Weill Cornell dikabarkan berhasil menciptakan chip yang fungsinya menyerupai retina. Chip tersebut berfungsi mengubah citra gambar menjadi sinyal listrik.

Ilmuwan sudah menguji coba chip tersebut pada tikus. Hasilnya, tikus yang tadinya mengalami kebutaan kini bisa melihat objek layaknya tikus dengan mata normal. Mereka sekarang berupaya menggunakan chip serupa pada mata monyet karena monyet dan manusia memiliki organ mata yang serupa.

Miniatur Otak

Miniatur Otak
Miniatur Otak via jawapost.com

Otak bisa dibilang sebagai pusatnya jaringan tubuh. Pasalnya selain bisa digunakan untuk berpikir, otak juga memiliki fungsi menerima informasi dari panca indra dan mengatur sistem syaraf di seluruh tubuh.

Karena otak memiliki peran yang demikian vital, organ tersebut dilindungi oleh lapisan tengkorak yang begitu keras. Namun tidak jarang otak tetap mengalami kerusakan akibat beragam alasan. Jika otak sampai mengalami kerusakan parah atau bahkan kematian, maka orang yang bersangkutan bisa meninggal dunia.

Rumitnya peran otak bagi tubuh manusia lantas menyebabkan organ tubuh ini nampak mustahil untuk dibuat tiruannya. Namun bukan ilmuwan namanya jika mereka menyerah begitu saja. Di Austria, sekelompok ilmuwan mencoba menciptakan otak buatan dengan bantuan sel punca.

Sel punca adalah sel yang bisa dirangsang supaya bisa tumbuh menjadi aneka macam jaringan tubuh dan organ. Dengan bantuan sel punca tersebut, tim ilmuwan di Austria berhasil menumbuhkan organ menyerupai otak.

Menurut klaim mereka, otak yang mereka tumbuhkan bisa berpikir layaknya otak manusia normal dan setara dengan otak janin yang berusia 9 minggu. Namun mereka tidak bisa merangsang miniatur otak tersebut untuk tumbuh lebih besar karena mereka tidak bisa memberinya pasokan darah yang memadai.

Karena ukurannya yang kecil, otak buatan tersebut untuk saat ini tidak akan bisa digunakan sebagai pengganti otak manusia yang sesungguhnya. Namun bukan berarti miniatur otak ini tidak berguna sama sekali. Miniatur otak ini bisa digunakan oleh ilmuwan untuk mempelajari penyakit dan kelainan pada otak.

Jantung

jantung buatan
jantung buatan via myklass-fkik.umy.ac.id

Selain otak, jantung adalah organ tubuh lain yang memiliki peran tak kalah vital bagi manusia. Organ tubuh yang terletak di rongga dada ini memiliki peran memompa dan menyalurkan darah ke seluruh bagian tubuh.

Darah memiliki peran menyalurkan oksigen dan zat-zat gizi ke seluruh tubuh, serta menyerap zat-zat sisa semisal karbon dioksida dari jaringan tubuh tadi. Jika jantung sampai berhenti berdenyut, orang yang bersangkutan bisa meninggal karena sel-sel tubuhnya berhenti menerima pasokan oksigen dan zat gizi.

Atas sebab itulah, manusia sudah lama memendam keinginan untuk menciptakan organ jantung buatan yang bisa beroperasi layaknya jantung sungguhan. Keinginan tersebut akhirnya berhasil diwujudkan oleh tim ilmuwan dari Universitas Pittsburgh.

Seperti halnya otak buatan yang dibahas di bagian sebelumnya, jantung buatan ciptaan ilmuwan Pittsburgh dibuat dari sel punca. Hanya dalam rentang waktu 20 hari kemudian, jantung tersebut sudah berdenyut sebanyak 50 kali per menit.

Dibandingkan dengan jantung manusia yang sesungguhnya, jantung buatan ini memang masih terbilang inferior karena tidak cukup kuat untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Meskipun begitu, jantung buatan ini tetap memiliki perannya sendiri. Jika organ jantung seseorang mengalami kerusakan, dokter bisa mengambil potongan jaringan dari jantung buatan tersebut untuk dipasang pada organ jantung pasien.


Sumber :
https://listverse.com/2013/12/11/10-body-parts-science-is-replacing/