Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selain di Kepala, Bagian Tubuh Hewan-Hewan Ini Juga Memiliki Mata Palsu

Anehdidunia.com - Mata merupakan organ yang amat penting bagi manusia dan kebanyakan hewan. Karena berkat keberadaan mata, kita bisa melihat benda-benda yang ada di hadapan kita. Selain mata asli yang memang bisa digunakan untuk melihat, sejumlah hewan juga dilengkapi dengan mata palsu yang posisinya bermacam-macam. Berikut ini adalah contoh mata-mata palsu tersebut.

Sayap

Sayap
Sayap via painterest.com

Kupu-kupu dikenal sebagai hewan yang rapuh. Pasalnya hewan yang gemar terbang menghinggapi bunga ini tidak memiliki tubuh yang keras. Kupu-kupu juga tidak bisa terbang cepat jika harus menghindari musuh yang cekatan.

Namun kupu-kupu bukanlah hewan yang tidak berdaya sama sekali. Hewan yang memiliki sayap lebar dan bersisik ini juga memiliki alat pertahanan dirinya sendiri. Mata palsu adalah alat pertahanan diri tersebut.

Banyak kupu-kupu yang memiliki mata palsu pada sayapnya. Karena kupu-kupu yang memiliki mata palsu terdiri dari beragam jenis, mata-mata palsu tersebut memiliki ukuran dan jumlah yang beragam.

Ada kupu-kupu yang hanya memiliki mata palsu berjumlah sepasang dan berukuran besar pada sayapnya. Namun ada juga kupu-kupu yang memiliki mata palsu berjumlah banyak dan berukuran kecil-kecil.

Ada beberapa pendapat mengenai kenapa kupu-kupu memiliki mata palsu pada sayapnya. Menurut pendapat pertama, fungsi dari mata palsu tersebut adalah untuk memberikan kesan kalau kupu-kupu tersebut bukanlah kupu-kupu, melainkan hewan lain yang bermata besar dan berbahaya.

Menurut pendapat kedua, fungsi dari mata palsu tersebut adalah untuk menyamarkan posisi mata kupu-kupu. Hewan pemangsa memiliki kebiasaan menyerang bagian kepala terlebih dahulu karena jika kepala mangsanya sampai terkoyak, maka mangsanya akan mati di tempat dan tidak akan melarikan diri lagi.

Oleh sebab itulah, hewan pemangsa yang melihat kupu-kupu secara naluriah akan menyerang mata palsu pada sayap karena mengira kalau mata palsu tersebut berada di kepala kupu-kupu.

Namun karena yang diserang oleh pemangsa aslinya adalah sayap, kupu-kupu tersebut bisa langsung terbang melarikan diri ke tempat yang aman. Sayap kupu-kupu memang bakal sedikit rusak. Namun setidaknya ia masih selamat dan tidak sampai mati dimakan oleh pemangsanya.

Ekor

Ekor
Ekor via painterest.com

Ikan kupu-kupu mata empat (Chaetodon capistratus) adalah nama dari sejenis ikan laut yang habitat aslinya berada di Samudera Atlantik. Tepatnya mulai dari pantai timur Amerika Serikat hingga pantai utara benua Amerika Selatan.

Ikan kupu-kupu memiliki tubuh yang pipih dengan kepala berbentuk meruncing. Tubuhnya berwarna putih dengan garis-garis hitam berbentuk miring di kedua sisi tubuhnya.

Saat kita melihat bagian belakang tubuhnya, kita bakal tahu kenapa ikan ini diberi nama “mata empat”. Di dekat sirip ekornya, ikan ini memiliki motif lingkaran berwarna hitam dengan tepian berwarna putih.

Motif lingkaran tersebut nampak serupa dengan mata ikan kupu-kupu. Oleh karena itulah, ikan ini pun seolah-olah terlihat memiliki empat buah mata.

Seperti halnya motif mata palsu pada sayap kupu-kupu sungguhan, ikan kupu-kupu memiliki mata palsu untuk mengalihkan perhatian pemangsanya. Mata palsu tersebut ukurannya lebih besar ketimbang mata aslinya.

Hewan pemangsa memiliki kebiasaan menyerang bagian kepala atau mata mangsanya supaya hewan mangsanya lumpuh seketika dan tidak bisa melarikan diri. Namun berkat keberadaan mata palsu tersebut, hewan pemangsa akan menyerang bagian ekor alih-alih kepala sang ikan.

Namun mata palsu bukanlah satu-satunya alat pertahanan diri yang dimiliki oleh ikan kupu-kupu. Ikan ini juga memiliki duri pada bagian sirip punggungnya. Jika ikan ini merasa terpojok, ikan ini akan menurunkan kepalanya dan kemudian menegakkan duri-duri di punggungnya.

Punggung

Punggung
Punggung via haiwanfaune.blogspot.com

Bukan cuma kupu-kupu dewasa yang memiliki mata palsu sebagai alat pertahanan diri. Ulat selaku fase larva dari kupu-kupu juga memiliki mata palsunya sendiri.

Jika dibandingkan dengan kupu-kupu, ulat jauh lebih rentan menjadi makanan hewan pemangsa. Pasalnya jika kupu-kupu bisa terbang dan bertengger di tempat yang sulit dijangkau saat ingin menyelamatkan diri, ulat tidak bisa melakukannya.

Atas sebab itulah, ulat pun memiliki mata palsu supaya lebih aman dari musuhnya. Jika kupu-kupu memiliki mata palsu pada bagian sayapnya, maka ulat memiliki mata palsu pada bagian punggungnya.

Mata palsu yang terletak pada punggung ulat menyebabkan ulat tersebut seolah-olah terlihat seperti ular yang terkenal sebagai hewan berbisa. Kebetulan seperti halnya ular, ulat juga memiliki tubuh yang panjang.

Ulat kupu-kupu ekor walet memiliki senjata tambahan berupa tonjolan berbentuk huruf Y pada bagian pangkal kepalanya. Tonjolan tersebut bentuknya juga serupa dengan lidah ular dan memiliki bau yang tidak enak.

Saat ular ini disentuh, ulat tersebut akan mengeluarkan tonjolan tadi sambil mengangkat bagian depan tubuhnya. Hewan yang melihat peristiwa tersebut diharapkan bakal langsung mengurungkan niatnya untuk memakan ulat karena mengira sedang berhadapan dengan ular sungguhan yang sedang marah.

Belakang Kepala

Belakang Kepala
Belakang Kepala via painteresdt.com

Jika bicara soal ular berbisa, kobra adalah salah satu yang paling terkenal. Pasalnya kobra memiliki penampilan yang amat khas dan berbeda dari ular-ular berbisa lainnya. Ciri khas dari ular kobra adalah ular ini memiliki semacam tudung pada kedua sisi kepalanya.

Tudung tersebut normalnya berada dalam posisi terlipat pada bagian leher ular. Namun jika ular kobra merasa terancam, ia akan mengangkat bagian depan tubuhnya sambil merentangkan tudungnya.

Tujuan ular kobra melakukan hal tersebut adalah untuk menakut-nakuti makhluk lain sambil memperingatkan kalau ular ini adalah ular berbahaya yang tidak akan segan-segan meracuni musuhnya.

Kobra membentangkan tudungnya hanya saat sedang berhadapan dengan musuhnya. Jika berhadapan dengan mangsanya, kobra lebih memilih taktik mengendap-endap. Ular ini akan menyerang mangsanya secara tiba-tiba dari belakang sambil menyuntikkan racun dari taringnya.

Namun memiliki racun dan tudung tidak lantas membuat kobra benar-benar aman dari musuhnya. Tidak jarang ada hewan pemangsa yang juga menggunakan taktik mengendap-endap dan menyerang dari belakang saat ingin memakan kobra.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, kobra pun memiliki mata palsu di belakang kepalanya. Sebagai akibatnya, hewan yang tadinya hendak meyergap kobra menjadi bingung karena kobra seolah-olah nampak memiliki 2 wajah.

Pantat

Pantat
Pantat via newsforkids.net

Salah satu hal yang paling dibenci oleh kalangan peternak adalah hewan predator yang memangsa hewan ternak peliharaannya. Bagi kalangan peternak ayam contohnya, tidak jarang mereka harus berurusan dengan hewan-hewan pemakan ayam seperti musang atau ular.

Hal serupa juga berlaku untuk kalangan peternak dan penggembala sapi di Botswana, suatu negara di Afrika sana. Kalangan peternak di negara tersebut kerap dipusingkan oleh seringnya terjadi peristiwa serangan singa terhadap hewan-hewan ternak mereka.

Karena mereka tidak memiliki cukup uang untuk membangun pagar, banyak dari mereka yang kemudian mencoba mengatasi masalah ini dengan cara balik memburu singa. Padahal singa sekarang populasinya sudah semakin sedikit dan di ambang kepunahan.

Sebagai jalan tengah atas permasalahan tersebut, sejumlah tim ilmuwan dari luar Botswana lantas memberikan solusi. Mereka menganjurkan supaya pantat sapi milik para peternak dicat dengan pola lingkaran besar menyerupai mata. Tujuannya supaya singa yang melihat kawanan sapi tersebut menjadi ragu saat ingin menyerang dari belakang.

Praktik mengecat pantat sapi dengan mata palsu tersebut pertama kali dilakukan pada tahun 2015. Karena terbukti efektif, semakin banyak peternak sapi di Botswana yang kemudian mengadopsi metode tersebut.

Sumber :
https://www.nhm.ac.uk/discover/why-do-butterflies-have-eyespots.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Foureye_butterflyfish
https://kids.britannica.com/students/article/Indian-cobra/311796
https://www.wildlifetrusts.org/where_to_see_swallowtail_butterfly
https://www.atlasobscura.com/articles/how-do-farmers-protect-cows-from-lions