Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hal Mengejutkan yang Bisa Dilakukan Komodo, Anda Percaya?

Anehdidunia.com - Anda sekalian pasti sudah tahu hewan yang namanya komodo. Ya, itulah jenis kadal besar yang hanya dapat ditemukan di Indonesia, tepatnya di Nusa Tenggara Timur. Hal menarik dari komodo bukan hanya terbatas pada ukurannya dan wujudnya yang nampak seperti hewan purba. Hewan ini juga bisa melakukan hal-hal unik yang mungkin bakal sulit anda percayai jika anda tidak melihatnya sendiri.

Berkembang Biak Tanpa Kawin

komodo Berkembang Biak Tanpa Kawin
komodo Berkembang Biak Tanpa Kawin via travel.tempo.co

Manusia dan hewan normalnya harus melakukan perkawinan terlebih dahulu sebelum bisa menghasilkan keturunan. Alasannya karena sel telur memerlukan sel sperma supaya bisa berkembang menjadi embrio dan bayi.

Tidak semua hewan memerlukan lawan jenisnya supaya bisa berkembang biak. Komodo adalah contoh dari hewan yang betinanya bisa berkembang biak meskipun tidak melakukan perkawinan terlebih dahulu. Kemampuan ini adalah ilmu biologi dikenal dengan sebutan parthenogenesis.

Komodo diyakini memiliki kemampuan tersebut sebagai bentuk adaptasi terhadap lingkungannya. Di alam liar, komodo tidak selalu berhasil mendapatkan pasangan kawin karena komodo merupakan hewan yang lambat dan memiliki populasi yang terbatas.

Supaya komodo tidak sampai punah, komodo betina pun memiliki kemampuan berkembang biak tanpa kawin terlebih dahulu. Jika bayi komodo hasil perkawinan mewarisi sifat-sifat dari induk jantan dan betinanya, komodo yang menetas dari telur tanpa perkawinan hanya mewarisi sifat-sifat dari induk betinanya.

Kasus komodo yang beranak tanpa kawin pernah terjadi di Kebun Binatang Chattanooga di Amerika Serikat. Komodo yang diberi nama Charlie tersebut menghasilkan 3 ekor bayi tanpa melakukan perkawinan.

Penjaga kebun binatang awalnya mengira kalau Charlie menghasilkan keturunan setelah melakukan perkawinan dengan Kadal, komodo jantan yang kebetulan berada satu kandang dengannya.

Namun saat mereka melakukan uji DNA pada bayi-bayi Charlie, ketiga bayi tersebut ternyata sama sekali tidak mewarisi gen dari Kadal. Mereka pun berkesimpulan kalau Charlie menghasilkan keturunan tanpa melakukan perkawinan dengan Kadal.

Berenang Melintasi Lautan

Berenang Melintasi Lautan
Komodo Berenang Melintasi Lautan via inibaru.id

Komodo memiliki tubuh yang gemuk dengan kaki-kaki yang pendek. Tubuhnya juga tidak dilengkapi dengan alat bantu renang semisal srip. Dengan melihat penampilannya tersebut, komodo sepintas nampak sebagai hewan yang kikuk dan tidak akan bisa berbuat apa-apa saat berada di air.

Namun jangan tertipu dengan penampilan komodo. Kadal raksasa ini aslinya merupakan hewan perenang yang amat tangguh.

Berkat kemampuan renangnya tersebut, komodo bisa berenang menyeberangi laut. Itulah sebabnya sekarang komodo bukan hanya bisa dijumpai di Pulau Komodo, tetapi juga di pulau-pulau lain yang juga terletak di Nusa Tenggara Timur.

Jika diperhatikan secara seksama, tubuh komodo aslinya sangat teradaptasi untuk berenang di air. Berkat tubuhnya yang memanjang dan ekornya yang kuat, komodo bisa meliuk-liuk dengan mudah di air. Komodo juga bisa menggunakan kaki-kakinya yang pendek layaknya dayung untuk mengubah arah dan menambah kecepatan.

Komodo bisa berenang sambil menempuh jarak sejauh 300 meter tanpa perlu beristirahat. Komodo sendiri idealnya tidak menghabiskan waktu terlalu lama di air. Pasalnya komodo merupakan hewan berdarah dingin. Jika komodo berada terlalu lama di dalam air, suhu tubuh komodo akan menurun dan metabolismenya akan melambat.

Untungnya, perairan di Nusa Tenggara Timur tergolong sebagai perairan bersuhu hangat karena terletak di dekat garis khatulistiwa. Komodo juga memiliki kulit yang tebal dan membantu melindunginya dari paparan air yang bersuhu dingin.

Memanjat Pohon

komodo Memanjat Pohon
komodo Memanjat Pohon via belajarsampaimati.com

Komodo merupakan jenis kadal terbesar di dunia. Dengan melihat hal tersebut, maka sulit rasanya membayangkan kalau komodo bisa memanjat pohon. Namun faktanya, komodo memang bisa memanjat pohon.

Hanya anak komodo yang memiliki kemampuan memanjat pohon. Pasalnya seperti yang sudah disinggung di paragraf sebelumnya, komodo yang sudah dewasa ukurannya terlalu besar dan terlalu berat.

Alasan lain kenapa hanya anak komodo yang memiliki kebiasaan memanjat pohon adalah sebagai taktik melindungi diri. Karena anak komodo memiliki ukuran yang kecil, ia pun rentan dimangsa oleh hewan-hewan yang ukurannya lebih besar.

Di lain pihak, karena komodo dewasa memiliki ukuran yang besar, tidak ada hewan yang berani memangsa komodo dewasa. Komodo dewasa pada gilirannya memiliki sifat kanibal dan tidak segan-segan memangsa komodo yang masih kecil.

Anak komodo bisa memanjat pohon dengan mengandalkan cakarnya yang tajam dan melengkung. Ekornya yang panjang membantu memberinya keseimbangan saat harus mendaki pohon.

Anak komodo menghabiskan hidupnya di atas pohon hingga usia kurang lebih 1 tahun. Selama periode tersebut, ia hidup dari memakan serangga.

Saat komodo sudah berusia 1 tahun ke atas, barulah ia mulai membiasakan dirinya untuk hidup di atas tanah. Pola makannya sekarang juga turut berubah karena ia kini berani memakan hewan-hewan kecil seperti tikus, telur burung, hingga ular. Saat komodo sudah dewasa, ia bakal memangsa hewan-hewan besar seperti rusa dan lembu.

Hidup Panjang Tanpa Makan

komodo Hidup Panjang Tanpa Makan
komodo Hidup Panjang Tanpa Makan via kompas.com

Sebagai hewan yang besar, maka komodo juga memerlukan makanan yang tak kalah besar. Itulah sebabnya hewan ini kerap terlihat memakan hewan-hewan besar semisal rusa. Komodo diketahui bisa memakan makanan sebanyak 80 persen dari berat total tubuhnya sendiri.

Meskipun komodo bisa melahap makanan yang demikian besar, jumlah makanan yang dikonsumsi oleh komodo sebenarnya tergolong sedikit untuk hewan seukurannya. Pasalnya sekali komodo makan, komodo sesudah itu bisa hidup tanpa makan sama sekali selama 1 bulan.

Alasan kenapa komodo bisa berpuasa demikian lama adalah karena komodo merupakan hewan berdarah dingin. Tidak seperti hewan berdarah hangat seperti mamalia, hewan berdarah dingin memerlukan asupan makanan yang lebih sedikit karena metabolisme tubuhnya lebih lambat dibandingkan hewan berdarah hangat.

Hewan berdarah hangat memiliki suhu tubuh yang cenderung stabil. Di lain pihak, hewan berdarah dingin memiliki suhu tubuh yang ditentukan oleh suhu lingkungan sekitarnya.

Jika suhu lingkungannya terlalu rendah, maka metabolisme komodo menjadi lambat dan ia tidak bisa melakukan aktivitas apa-apa. Saat suhu lingkungannya hangat, barulah komodo menjadi lebiha aktif.

Supaya tubuh komodo cukup hangat untuk menjalankan aktivitasnya, komodo memiliki kebiasaan berjemur pada siang hari sambil menyerap panas matahari sebanyak mungkin.

Membunuh Manusia

komodo Membunuh Manusia
komodo Membunuh Manusia via grid.id

Berkat ukurannya yang besar, komodo nampak sebagai hewan yang menakutkan. Meskipun begitu, komodo normalnya bukanlah hewan yang berbahaya bagi manusia. Pasalnya komodo hanya memakan hewan-hewan herbivora besar semisal rusa atau hewan ternak. Itulah sebabnya bukan hal yang aneh untuk melihat warga lokal dan wisatawan berjalan-jalan santai di dekat komodo.

Namun komodo tidak selalu menampilkan perilaku jinak. Ada pula kasus-kasus langka di mana komodo menyerang manusia dan bahkan memakannya! Antara tahun 1974 hingga 2012, ada 24 orang yang dilaporkan pernah diserang oleh komodo. Sebanyak 5 di antara kasus serangan tersebut berakhir dengan kematian korbannya.

Komodo memiliki mulut yang dipenuhi oleh racun dan bakteri. Racun itulah yang digunakan oleh komodo untuk melumpuhkan mangsanya. Jika racun dan bakteri tersebut sampai masuk ke dalam aliran darah manusia, maka akibatnya bisa fatal jika orang tersebut tidak segera diobati.

Komodo juga memiliki kebiasaan merusak kuburan manusia untuk memakan mayat yang dikuburkan di bawahnya. Kuburan yang dibuat di tanah berpasir menjadi sasaran favorit komodo karena tanahnya mudah untuk dibongkar.

Sebagai solusi atas permasalahan tersebut, warga lokal pun sekarang memiliki kebiasaan untuk hanya menguburkan mayat orang-orang dekatnya di tanah liat. Supaya makamnya makin sulit dibongkar, mereka juga menaruh batu-batu besar di atas kuburan.

Sumber :
https://www.forestwildlife.org/how-fast-can-a-komodo-dragon-swim/
https://komododragon.org/post/detail/2
https://edition.cnn.com/2020/03/09/us/komodo-dragons-parthenogenesis-scn-trnd/index.html
https://www.treehugger.com/surprising-facts-about-komodo-dragons-4864224