Jenis Hewan yang Mirip Ular, Namun Ternyata Bukan
Anehdidunia.com - Ular adalah sejenis reptil yang mudah dikenali dengan melihat tubuhnya yang panjang dan tak berkaki. Wujud ular yang begitu khas menyebabkan hewan-hewan lain yang kebetulan memiliki kemiripan fisik kerap dikelirukan sebagai sejenis ular, padahal aslinya bukan. Berikut ini adalah contoh hewan-hewan tersebut.
Caecilia
Caecilia via calphotos.berkeley.edu |
Caecilia adalah sejenis hewan yang bentuknya terlihat seperti ular atau belut. Namun caecilia bukanlah keduanya. Caecilia aslinya tergolong sebagai sejenis amfibi yang juga mencakup katak.
Caecilia digolongkan sebagai amfibi karena hewan ini bernapas dengan paru-paru dan kulitnya. Supaya caecilia bisa menggunakan kulitnya untuk bernapas, caecilia harus selalu berada di tempat yang basah. Sahabat anehdidunia.com beberapa jenis caecilia yang hidup di Amerika Selatan bahkan menghabiskan seluruh hidupnya di dalam air.
Caecilia memiliki kebiasaan bersembunyi di dalam terowongan yang dibuatnya di dalam tanah. Berkat tubuhnya yabg lentur dan kepalanya yang meruncing, caecilia bisa menerobos tanah yang lunak dengan mudah. Berada di dalam tanah juga membantu caecilia bersembunyi dari pemangsa dan cuaca panas.
Walaupun terlihat jinak dan tidak agresif, caecilia aslinya adalah hewan pemangsa yang rakus. Caecilia hidup dari memakan serangga, siput, kadal, ular kecil, dan bahkan caecilia lainnya.
Caecilia membunuh mangsanya dengan memakai deretan giginya yang tajam layaknya jarum. Untuk menemukan mangsanya, caecilia memiliki organ sensor kecil di ujung kepalanya. Caecilia juga menghasilkan racun pada kulitnya untuk keperluan pertahanan diri.
Belut
Belut via myrokan.com |
Belut atau lengkapnya belut sawah (Monopterus albus) adalah sejenis ikan yang harusnya tidak asing bagi anda. Pasalnya ikan ini banyakdijumpai di sawah dan pedalaman.
Belut juga kerap dijual sebagai makanan. Kemudian dalam acara-acara tertentu semisal permainan 17 Agustusan, lomba menangkap belut dengan tangan kosong adalah salah satu permainan tradisional yang kerap dilombakan.
Meskipun tergolong sebagai ikan, belut memiliki banyak hal yang membuatnya begitu berbeda dibandingkan ikan kebanyakan. Jika ikan normalnya bertubuh agak pendek dan bersirip, maka belut justru nampak bertubuh panjang dan tidak bersirip.
Wujud belut tersebut menyebabkan hewan ini kadang-kadang dikelirukan sebagai ular. Terlebih lagi, tidak seperti ikan yang bakal mati jika terlalu lama berada di luar air, belut bisa tetap hidup di luar air karena belut bisa mengambil oksigen langsung dari udara.
Selain mirip dengan ular dalam hal bentuk, belut juga memiliki cara bergerak yang serupa dengan ular. Belut dan ular sama-sama bergerak dengan cara merayap sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya di atas tanah.
Belut bergerak dengan cara demikian karena hewan ini tidak memiliki sirip. Di habitat aslinya, belut juga memiliki kebiasaan membuat lubang di dasar lumpur atau sawah untuk bersembunyi. Itulah sebabnya belut jarang terlihat oleh manusia, khususnya pada siang hari.
Ulat
Ulat via pixabay.com |
Ulat adalah sebutan untuk fase larva dari hewan kupu-kupu dan ngengat. Berbeda halnya dengan kupu-kupu maupun ngengat yang memiliki sayap dan nampak elegan, ulat memiliki tubuh yang panjang dan kerap dianggap sebagai hewan yang menjijikan.
Karena tidak memiliki sayap, ulat pun tidak bisa terbang dan hanya bisa bergerak dalam jarak dekat dengan cara merayap. Itulah sebabnya induk ulat memiliki kebiasaan menaruh telur di tanaman yang kelak bakal menjadi makanannya.
Ulat kerap menjadi mangsa dari hewan pemakan serangga karena ulat bertubuh lunak dan tidak bisa terbang melarikan diri. Supaya bisa bertahan hidup hingga fase dewasa, ulat pun memiliki teknik pertahanan diri yang beragam.
Ulat ngengat rajawali contohnya. Larva dari ngengay spesies Hemeroplanes triptolemus ini memiliki kemampuan mengubah wujudnya menjadi seperti ular untuk menakut-nakuti musuhnya.
Dalam kondisi biasa, ulat ini nampak sebagai hewan kecik yang tidak berbahaya. Namun saat merasa terganggu, ulat ini akan mengangkat bagian depan tubuhnya, lalu membesarkannya.
Bagian depan ulat ngengat rajawali kini nampak seperti kepala ular. Supaya penyamarannya semakin neyakinkan, ulat ngengat rajawali juga memiliki mata palsu dan kulit yang motifnya seperti sisik ular.
Jika musuhnya sudah pergi, ulat ngengat rajawali akan berhenti meniru ular dan melanjutkan aktivitasnya. Ulat ngengat rajawali hidup dalam fase ulat selama 10 hingga 30 hari sebekum kemudian berubah menjadi kepompong dan kemudian ngengat dewasa.
Sidat Pita
Sidat Pita via hewanbinatang.com |
Sidat atau belut laut adalah sejenis ikan yang bentuknya panjang seperti ular. Sidat berbeda dengan belut karena jika belut hanya dapat hidup di air tawar, sidat bisa hidup di air tawar maupun air laut. Sidat juga bisa berenang bebas dengan cara menggoyangkan sirip ekor dan badannya.
Salah satu jenis sidat laut yang paling menarik perhatian adalah sidat pita (Rhinomuraena quaesita). Sidat ini diberi nama demikian karena sidat pita memiliki tubuh yang berwarna mencolok layaknya hiasan pita.
Dengan tubuhnya yang panjang dan gaya berenangnya yang elegan, sidat pita nampak serupa dengan ular laut, sejenis ular yang sesuai namanya memang hidup di laut. Ular laut bisa menghabiskan seluruh hidupnya di laut karena ular ini memiliki sirip ekor dan sudah menyesuaikan dirinya dengan kehidupan di air.
Mengenai sidat pita sendiri, hewan ini bukanlah hewan yang asing bagi mereka yang memiliki hobi menyelam di perairan Indonesia. Pasalnya sidat ini memang banyak ditemukan di perairan dangkal dan bersuhu tropis seperti di Indonesia.
Keunikan sidat pita bukan hanya ada pada warnanya. Sidat pita memiliki kemampuan untuk berubah kelamin. Sidat pita awalnya berjenis kelamin jantan. Namun saat sudah dewasa, sidat pita bisa berubah jenis kelamin menjadi betina. Saat jenis kelaminnya berubah, warna sidat pita juga ikut berubah.
Kadal Tak Berkaki
Kadal Tak Berkaki via wikipedia.org |
Kadal dan ular normalnya dapat dibedakan dari kakinya. Jika ular tidak memiliki kaki, maka kadal memiliki 4 buah kaki di samping tubuhnya.
Namun hal tersebut tidak berlaku untuk kadal tak berkaki (Lialis burtonis). Pasalnya sesuai dengan namanya, kadal tak berkaki memang tidak memiliki kaki. Penampilan uniknya tersebut menyebabkan kadal tak berkaki nampak seperti ular.
Kadal tak berkaki tidak sama dengan ular karena jika ular memiliki lidah yang bercabang, maka kadal tak berkaki memiliki lidah yang ujunnya menyatu. Kadal tak berkaki juga memiliki semacam kelopak mata dan bisa menarik masuk matanya.
Jika merasa terancam, kadal tak berkaki juga bisa memutus ekornya sendiri untuk mengalihkan perhatian musuh. Ekor yang putus tersebut nantinya akan tumbuh kembali.
Kadal tak berkaki dapat ditemukan di Australia. Karena fisiknya menyerupai ular, kadal tak berkaki pun memiliki kemiripan cara hidup dengan ular. Kadal tak berkaki bergerak dengan cara merayap di atas tanah dengan memakai perutnya.
Seperti halnya ular, kadal tak berkaki adalah karnivora alias pemakan daging. Makanan kadal ini terdiri dari jenis kadal lain dan ular kecil.
Kadal tak berkaki berburu pada saat matahari bersinar dan suhu lingkungan tidak terlalu panas. Saat ingin beristirahat, kadal ini akan bersembunyi di dalam lubang atau tempat teduh lainnya.
Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Asian_swamp_eel
https://en.wikipedia.org/wiki/Ribbon_eel
https://en.wikipedia.org/wiki/Burton%27s_legless_lizard
https://www.nationalgeographic.com/animals/article/hawk-moth-caterpillar-snake-untamed-spd
https://animals.sandiegozoo.org/animals/caecilian