Konon Hewan Ini Diyakini Sebagai Pembawa Musibah dan Kutukan
Anehdidunia.com - Sepanjang perjalanan sejarah manusia, ada begitu banyak hewan yang muncul dalam mitos dan keyakinan masyarakat setepat. Tidak jarang mitos terkait hewan tersebut merupakan mitos yang negatif dan berkaitan dengan musibah. Berikut ini adalah beberapa contoh hewan-hewan tersebut.
Aye-Aye
Aye-Aye via ulyadays.com |
Madagaskar adalah pulau besar yang terletak di sebelah timur Afrika. Karena lokasinya terpisah dari daratan, Madagaskar pun memiliki banyak fauna unik yang tidak dapat dijumpai di tempat lain.
Aye-aye adalah contoh dari hewan tersebut. Hewan ini masih berkerabat dengan kera dan memiliki penampilan yang cukup menyeramkan. Bagaimana tidak, aye-aye memiliki mata yang besar, jari yang panjang, dan tidak takut akan keberadaan manusia.
Mungkin karena hal-hal itu pulalah, warga lokal pun memandang aye-aye sebagai pertanda akan datangnya kematian dan nasib buruk. Menurut keyakinan warga setempat, aye-aye bisa memberikan kutukan pada manusia dengan cara mendekati manusia saat tidur dan menusukkan jarinya yang panjang ke dalam jantung manusia.
Aye-aye sendiri aslinya bukanlah hewan yang berbahaya bagi manusia. Pasalnya mereka hanya memakan buah-buahan dan serangga.
Namun karena manusia sudah keburu takut duluan dengan kemunculan aye-aye, beredarlah kabar tidak sedap kalau hewan ini bisa membawa petaka bagi manusia.
Sebagai akibatnya, aye-aye pun banyak dibunuh secara sengaja oleh manusia dan sekarang berada dalam kondisi terancam punah. Semakin sedikitnya habitat liar yang bisa ditempati oleh aye-aye akibat pembangunan hanya membuat nasib aye-aye semakin berada di ujung tanduk.
Lipan
Lipan via soloharthandal.com |
Lipan atau kelabang adalah sejenis hewan yang tubuhnya panjang dan kakinya berjumlah banyak. Jika diusik, lipan bisa berlari dengan amat cepat dan kemudian menghilang di bawah kolong perabotan.
Lipan ditakuti oleh manusia karena hewan ini beracun dan bisa memberikan gigitan menyakitkan. Di lain pihak, racun yang dimiliki oleh lipan lantas menjadi asal-usul munculnya mitos racun terkutuk.
Mitos racun terkutuk lipan dikenal dengan nama "gu" di China serta dengan nama "kodoku" di Jepang. Menurut mitos yang dimaksud, jika seorang penyihir ingin menciptakan racun terkutuk, maka ia akan menempatkan lipan ke dalam toples berisi hewan-hewan beracun lainnya seperti ular dan kalajengking.
Sesudah beberapa lama, hewan-hewan tadi akan saling terbunuh hingga akhirnya tinggal salah satu di antara mereka yang tersisa. Karen hewan yang tersisa bertahan hidup dari membunuh hewan beracun lainnya, racun yang dihasilkan hewan tadi diyakini memiliki daya bunuh yang lebih kuat.
Masih menurut mitos ini, jika seseorang sampai terkena racun terkutuk, maka orang tersebut akan jatuh sakit. Satu-satunya cara untuk menghilangkan racun ini adalah dengan cara meminta pertolongan dari cinta sejati sang korban.
Mitos negatif soal lipan bukan hanya dapat dijumpai di China dan Jepang. Di Indonesia, lipan juga ditakuti karena beragam sebab.
Menurut salah satu mitos, seseorang harus waspada jika ia secara tiba-tiba melihat lipan di rumahnya. Pasalnya lipan konon merupakan hewan yang kerap digunakan dalam ilmu santet. Jika lipan sampai menampakkan diri di dalam rumah, maka orang yang tinggal di dalam rumah tersebut diyakini bakal ada yang jatuh sakit tak lama kemudian.
Menurut mitos lain, lipan merupakan jelmaan dari makhluk halus atau jin yang muncul di dunia manusia. Kalau menurut mitos yang berbeda, lipan juga diyakini sebagai jelmaan dari orang yang sudah meninggal.
Burung Hantu
Burung Hantu via katadata.co.id |
Burung hantu adalah sejenis burung yang diberi nama demikian karena burung ini memiliki kebiasaan hanya keluar pada malam hari. Dikombinasikan dengan suaranya yang khas, burung hantu yang menampakkan diri pada malam hari pun bakal menimbulkan suasana angker tersendiri di hadapan orang yang melihatnya.
Di Eropa, burung hantu kerap dianggap sebagai simbol kebijaksanaan. Pasalnya dalam mitologi Yunani Kuno, Dewi Athena diceritakan kerap ditemani oleh burung hantu di sampingnya.
Namun di Afrika Timur dan Selatan, burung hantu memiliki reputasi yang berbanding terbalik. Pasalnya hewan malam tersebut diyakini sebagai pertanda akan munculnya nasib buruk.
Menurut keyakinan mereka, seorang penyihir yang memiliki niat tidak baik akan menggunakan burung hantu sebagai media untuk mengirimkan santet. Jika seekor burung hantu sampai bertengger di atap rumah, maka penghuni rumah tersebut diyakini akan ada yang meninggal dalam waktu dekat.
Akibat keyakinan tersebut, burung hantu pun kerap dibunuh oleh warga setempat setiap kali menampakkan diri. Padahal burung hantu juga memiliki peran besar dalam membantu mengendalikan populasi tikus dan hewan hama di habitatnya.
Gagak
Gagak via wikipedia.org |
Gagak adalah burung yang sudah lama menyandang reputasi menakutkan. Warnanya yang serba hitam, suaranya yang parau, dan kebiasaannya muncul secara beramai-ramai menyebabkan burung ini memunculkan rasa takut tersendiri kepada manusia yang melihatnya.
Namun di Inggris sana, gagak justru memiliki reputasi yang cukup disegani. Pasalnya menurut keyakinan mereka, gagak merupakan kunci akan keberlangsungan riwayat Kerajaan Inggris.
Di ibukota London, terdapat bangunan besar yang bernama Menara London. Di bangunan tersebut, terdapat beberapa ekor gagak yang tinggal di dalamnya. Masyarakat Inggris hingga sekarang masih meyakini bahwa jika semua gagak yang ada di Menara London terbang menghilang, maka Kerajaan Inggris akan runtuh tidak lama kemudian.
Atas sebab itulah, di Menara London sekarang ada setidaknya 6 ekor gagak yang dipelihara. Orang yang ditugaskan untuk merawat gagak-gagak tersebut dikenal dengan sebutan Ravenmaster.
Karena Ravenmaster dianggap memiliki peran besar dalam menentukan nasib Kerajaan Inggris, Ravenmaster pun dipandang sebagai profesi yang amat bergengsi.
Selain memberi makan dan mengecek gagak-gagak yang dipelihara di Menara London secara berkala, Ravenmaster juga menggunting bulu sayap gagak supaya gagaknya tidak bisa melarikan diri keluar Menara London. Namun di lain pihak, tindakan tersebut juga dikritik karena dianggap membatasi kebebasan gagak-gagak tadi.
Kucing Hitam
Kucing Hitam via popmama.com |
Jika bicara soal hewan yang diyakini membawa nasib buruk, rasanya tidak ada yang lebih terkenal dibandingkan kucing hitam. Meskipun kucing banyak dipelihara di seluruh dunia, kucing hitam justru kerap dijauhi oleh manusia akibat penampilannya yang kurang menarik dan mitos negatif yang tersemat padanya.
Mitos soal kucing hitam memiliki riwayat yang panjang dapat ditelusuri hingga ribuan tahun yang lalu. Dalam mitologi Yunani Kuno, Dewi Hecate yang menguasai ilmu sihir diceritakan memiliki kucing hitam sebagai hewan jelmaannya.
Pandangan negatif terhadap kucing hitam hanya semakin memburuk ketika pada tahun 1233, Paus Gregorius IX berkata kalau kucing hitam adalah hewan jelmaan setan.
Saat warga Eropa di Abad Pertengahan giat melakukan razia dan eksekusi massal kepada mereka yang dituduh sebagai penyihir, kucing hitam juga ikut terkena imbasnya. Kucing hitam dicap sebagai pembawa nasib buruk dan wanita yang ketahuan memelihara kucing hitam bakal dicap sebagai penyihir.
Saat wabah penyakit Maut Hitam muncul di Eropa, kucing lagi-lagi disalahkan sebagai penyebab munculnya wabah. Akibatnya, banyak kucing dan anjing liar yang dibunuh di Inggris.
Untungnya seiring dengan kemajuan zaman, orang-orang tidak lagi menganggap kucing hitam sebagai hewan yang harus dilenyapkan. Meskipun begitu, orang-orang yang berkeyakinan kalau kucing hitam adalah hewan pembawa sial masih tetap ada hingga sekarang.
Sumber :
https://listverse.com/2023/03/09/ten-curses-and-omens-connected-to-animals/
https://www.sonora.id/read/423070623/gawat-ternyata-ini-arti-kelabang-masuk-rumah-jadi-syarat-santet?page=all
https://www.britainexpress.com/History/plague.htm