Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selain Cara Basmi, Ketahui Hal Mustahil Yang Bisa Dilakukan Rayap

Anehdidunia.com - Rayap adalah hewan kecil yang lebih dikenal sebagai hama pemakan kayu. Hewan ini kadang dikelirukan sebagai semut sebagai akibat dari ukurannya yang kecil dan kebiasaannya hidup menggerombol.

Namun bak peribahasa "kecil-kecil cabe rawit", ukuran rayap yang kecil tidak lantas membuat serangga ini menjadi hewan yang tidak menarik. Mimin pernah bertarung dengan rayap, segala usaha dilakukan, memang yang terbaik adalah menghindari ruangan lembab serta nobullshit memanggil pest control. Berikut ini adalah beberapa fakta mengenai kehebatan rayap.

Memakan Benda Keras

Memakan Benda Kera
Memakan Benda Kera via suntikrayap.com

Jika bicara soal rayap, maka seketika orang bakal membayangkan hewan kecil yang memiliki kebiasaan memakan kayu. Akibat kebiasaannya ini, rayap pun dipandang sebagai serangga hama yang merugikan.

Meskipun kerap dipandang sebelah mata, kemampuan rayap dalam memakan kayu dan mencernanya terbilang sebagai kemampuan yang mengagumkan. Pasalnya rayap bertubuh kecil dan memiliki tekstur yang lunak, sementara kayu seperti yang kita tahu merupakan benda yang keras.

Rayap sendiri memiliki kebiasaan memakan kayu karena di alam liar, hewan ini memiliki peran sebagai pemakan sampah organik, misalnya kayu kering.

Saat makin banyak pohon yang diambil oleh manusia untuk dijadikan bahan bangunan dan perabotan, pola hidup rayap juga ikut berubah. Mereka kini bertahan hidup dengan cara memakan benda-benda berbahan kayu hasil olahan manusia.

Lantas, bagaimana caranya hewan sekecil rayap bisa memakan kayu yang keras? Alasan pertama kenapa rayap bisa memakan kayu adalah karena rayap memiliki rahang yang kuat. Dengan rahang inilah, rayap bisa menggerogoti kayu dan kemudian menelannya.

Alasan kedua adalah karena rayap memiliki mikroba atau makhluk hidup kecil di dalam saluran pencernaannya. Mikroba inilah yang berperan penting dalam membantu sistem pencernaan rayap.

Mikroba tadi membantu menguraikan kayu menjadi bahan yang bisa dicerna dan diserap zat gizinya. Jika mikroba tersebut sampai mati, maka rayap juga akan mati karena tidak bisa lagi mencerna kayu makanannya.

Membangun Sarang Raksasa

Membangun Sarang Raksasa
Membangun Sarang Raksasa via hypeabist.id

Rayap bukan hanya bersarang di dalam kayu. Beberapa jenis rayap yang hidup di alam liar membangun sarang yang bentuknya menyerupai menara raksasa.

Sarang raksasa yang dibangun oleh rayap tingginya bisa mencapai 3 meter. Hal yang sungguh luar biasa karena rayap yang membangun sarang ini biasanya ukurannya hanya sekitar beberapa milimeter.

Sarang raksasa yang dibangun oleh rayap terbuat dari gumpalan tanah yang sudah dicampur dengan air liur. Rayap genus Macrotermes dan Syntermes adalah beberapa contoh rayap yang diketahui membangun sarang raksasa.

Rayap yang membangun sarang raksasa hidup di kawasan beriklim kering. Sarang raksasa ini dibangun sebagai cara supaya rayap bisa bertahan hidup di lingkungan yang demikian gersang.

Bagian dalam sarang rayap dilengkapi dengan rongga raksasa. Fungsi dari rongga tersebut adalah sebagai saluran ventilasi supaya bagian dalam sarang selalu berada dalam kondisi sejuk dan lembab.

Sarang raksasa rayap bukan hanya berguna untuk rayap yang menghuninya, tetapi juga bagi hewan dan tanaman lain. Karena sarang rayap memiliki ukuran yang besar dan menjulang, bayangan yang ditimbulkannya bisa digunakan oleh hewan untuk berteduh dari panasnya matahari.

Tanah di sekeliling sarang rayap juga memiliki tingkat kesuburan yang lebih tinggi dibandingkan kawasan lain di sekitarnya. Pasalnya kotoran yang ditimbun oleh rayap membantu menyuburkan tanah yang pada gilirannya bisa dimanfaatkan oleh tanaman.

Bertani

Bertani
Bertani via postiga.co.id

Karena rayap memiliki kebiasaan memakan kayu pohon dan membuat lubang di dalamnya, rayap pun kerap dipandang sebagai hewan yang hanya bisa merusak tanaman. Padahal kenyataannya, rayap juga bisa bercocok tanam layaknya manusia.

Rayap yang memiliki perilaku bercocok tanam ini masih berhubungan dengan rayap yang memiliki kebiasaan membangun sarang raksasa. Karena sarang yang dibangun rayap memiliki ukuran yang besar dan bagian dalam yang lembab, rayap pun bisa memanfaakan ruang kosong yang tersedia di dalam sarang untuk bercocok tanam.

Karena rayap bertubuh mungil, maka tanaman yang ditanam oleh rayap juga berukuran kecil. Tanaman tersebut adalah sejenis jamur.

Untuk menanam jamur, mula-mula rayap akan mengumpulkan sisa-sisa tanaman mati dan membawanya ke sarang. Rayap kemudian akan menaruh spora jamur di atas timbunan sisa-sisa tanaman tadi.

Fungsi dari sisa tanaman tersebut adalah sebagai pupuk supaya jamur bisa tumbuh di atasnya. Rayap kemudian akan memakan jamur yang sudah tumbuh tersebut.

Jamur bisa tumbuh subur di dalam sarang rayap karena bagian dalam sarang rayap terlindung dari paparan sinar matahari dan selalu berada dalam suhu yang stabil. Saat hujan turun, air yang merembes masuk ke dalam sarang juga membantu menjaga jamur aman dari bahaya kekeringan.

Hidup Selama Puluhan Tahun

Hidup Selama Puluhan Tahun
Hidup Selama Puluhan Tahun via stg-hstore.oomph.co.id

Karena rayap berukuran kecil, maka mudah saja bagi kita untuk mengira kalau rayap adalah hewan berumur pendek. Padahal kenyataannya, ada rayap yang bisa hidup hingga setengah abad!

Sebelum kita bicara soal umur rayap, makaperlu kita bahas dulu soal sistem sosial rayap. Rayap adalah hewan sosial yang hidup membentuk koloni.

Berdasarkan wujud dan perananannya dalam koloni, rayap bisa dibagi ke dalam 3 kasta utama kasta pekerja, prajurit, dan reproduksi. Kasta reproduksi pada gilirannya bisa dibagi lagi menjadi kasta rayap bersayap (laron), raja, dan ratu rayap.

Kasta pekerja dan prajurit masing-masingnya hanya berusia antara 1 hingga 2 tahun. Kasta reproduksi di lain pihak bisa berusia jauh lebih panjang.

Rayap ratu diketahui bisa hidup hingga usia 50 tahun. Panjangnya usia ratu tidak lepas dari peran vitalnya sebagai penghasil telur. Jika ratu rayap sampai mati, koloni rayap akan mengalami kepunahan karena tidak ada lagi yang bisa menghasilkan rayap generasi baru.

Alasan lain kenapa ratu rayap bisa berusia demikian panjang adalah karena ratu rayap berukuran jauh lebih besar dibandingkan rayap lainnya. Ratu memiliki badan yang kecil, namun dengan ekor yang besar dan berwarna putih karena penuh berisi cadangan telur.

Meledakkan Diri

Meledakkan Diri
Meledakkan Diri via rentokil.co.id

Rayap merupakan hewan yang rapuh. Itulah sebabnya hewan ini biasanya membangun sarangnya di tempat yang tersembunyi dan sulit diakses oleh makhluk yang berukuran lebih besar.

Namun tidak jarang hewan pemangsa rayap berhasil membongkar sarang rayap. Kalau sudah begitu, rayap pun mau tidak mau harus melawan balik supaya koloninya tidak sampai mengalami kepunahan.

Rayap bisa melawan dengan cara menggigit. Kebetulan rayap memang memiliki rahang yang cukup kuat untuk menggerogoti kayu. Namun senjata macam rahang saja seringkali tidak cukup jika kebetulan lawannya adalah semut yang berjumlah banyak dan gerakannya lebih lincah.

Rayap spesies Globitermes sulphureus memiliki metode pertahanan diri yang lain daripada yang lain. Rayap ini memiliki tubuh yang agak gemuk dan berwarna kekuningan.

Saat merasakan adanya bahaya, rayap prajurit akan segera menggigit hewan musuh dan mencoba menahannya di tempat. Jika sudah, rayap tersebut kemudian akan meledakkan diri layaknya bom bunuh diri.

Cairan dalam tubuh rayap kemudian akan muncrat ke segala arah. Karena cairan tersebut mengandung racun, serangga yang terpapar oleh cairan ini akan mati bersama-sama dengan rayap tadi.

Sumber : https://sciencing.com/how-do-termites-digest-wood-13406469.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Mound-building_termites
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7469218/
https://www.orkin.com/pests/termites/colony/termite-queens
https://www.orkin.com/pests/termites/life-cycle
https://blog.nus.edu.sg/lsm1303student2010/2010/04/09/natures-very-own-suicide-bombers/