Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Insiden Kecelakaan Pesawat yang Terjadi Karena Ditembak Jatuh

Anehdidunia.com - Pesawat merupakan salah satu metode transportasi paling serba guna karena pesawat bisa melewati aneka macam medan seperti laut dan pegunungan. Namun, menaiki pesawat juga mengandung resiko tinggi karena jika pesawat sampai jatuh, maka semua orang yang berada di pesawat tersebut beresiko kehilangan nyawanya. Berikut ini adalah 4 insiden pesawat jatuh yang terjadi karena pesawatnya ditembak memakai persenjataan militer.

Penerbangan 655 Iran Air (1988)

Penerbangan 655 Iran Air (1988)
Penerbangan 655 Iran Air (1988) via iran1979.ru

Irak dan Iran adalah dua negara di Timur Tengah yang saling bertetangga. Pada tahun 1980 hingga 1988, kedua negara kaya minyak tersebut pernah terlibat perang dahsyat akibat masalah sengketa wilayah.

Perang antara Irak melawan Iran pada awalnya hanya berlangsung di darat. Namun saat perang tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan, perang tersebut akhirnya turut menjalar ke laut. Kebetulan wilayah selatan Iran memang berbatasan dengan Teluk Persia.

Kawasan Teluk Persia kerap dilewati oleh kapal-kapal tanker yang mengangkut minyak mentah ke luar Timur Tengah. Atas dasar itulah, Amerika Serikat memutuskan untuk mengirimkan armada kapal perangnya ke Teluk Persia.

AS berdalih kalau pengiriman kapal-kapal tersebut dimaksudkan untuk melindungi kapal-kapal tanker yang sedang berada di Teluk Persia supaya bisa berlayar dengan selamat. Namun dalam praktiknya, kapal perang AS kerap melakukan penyerangan ke kilang minyak dan kapal-kapal Iran.

Tanggal 3 Juli 1988, pesawat penumpang milik maskapai Iran Air melakukan penerbangan dari bandara Tehran (Iran) menuju bandara Dubai (Uni Emirat Arab). Pesawat dengan nomor penerbangan 655 tersebut pada waktu itu mengangkut 274 orang penumpang dan 16 orang awak pesawat.

Pesawat yang bersangkutan pada akhirnya tidak pernah berhasil mencapai bandara tujuannya. Pasalnya saat pesawat tersebut sedang berada di atas laut, pesawat yang sama langsung ditembak oleh kapal perang AS, USS Vincennes. Akibatnya, semua awak dan penumpang yang ada di dalam pesawat meninggal dunia.

Pemerintah AS awalnya mengelak dengan berkata kalau pesawat yang mereka tembak adalah pesawat militer Iran. Namun setelah pesawat yang bersangkutan tidak kunjung tiba di bandara tujuannya, pemerintah AS akhirnya mengakui kalau yang mereka tembak adalah pesawat sipil.

Penerbangan 007 Korean Airlines (1983)

Penerbangan 007 Korean Airlines (1983)
Penerbangan 007 Korean Airlines (1983) via galamedia.pikiran-rakyat.com

Saat Uni Soviet masih berdiri, negara raksasa tersebut memiliki hubungan yang kurang akur dengan AS. Pasalnya baik Uni Soviet maupun AS sama-sama berambisi menjadi negara paling dominan di dunia.

Atas sebab itulah, militer kedua negara selalu mengambil sikap waspada secara berlebihan satu sama lain. Sikap waspada tersebut sayangnya juga menjadi penyebab munculnya insiden penerbangan yang nyaris saja memicu timbulnya perang di antara kedua negara.

Semuanya bermula ketika pada tanggal 1 September 1983, pesawat penumpang milik maskapai Korean Airlines (KAL) dengan nomor penerbangan 007 melakukan penerbangan dari New York (Amerika Serikat) menuju Seoul (Korea Selatan). Namun sebelum mencapai Seoul, pesawat yang bersangkutan melakukan transit terlebih dahulu di Anchorage, Alaska.

Sesudah tinggal landas meninggalkan Anchorage, pesawat KAL tadi kemudian melanjutkan perjalanan menuju Seoul. Namun saat pesawat sudah mendekati Seoul, pesawat yang bersangkutan ternyata sudah melenceng dari jalur penerbangan aslinya. Akibatnya, pesawat yang bersangkutan kini tanpa sengaja berada di wilayah udara Uni Soviet.

Saat pesawat KAL terbang melintasi Semenanjung Kamchatka, Uni Soviet kemudian mengirimkan 2 pesawat tempurnya untuk mencegat pesawat tadi. Pilot pesawat Uni Soviet kemudian mencoba melakukan komunikasi radio dengan pilot pesawat KAL.

Karena pilot pesawat KAL tidak kunjung memberikan jawaban, pilot Uni Soviet mengira kalau pesawat tersebut adalah pesawat ilegal yang sedang melakukan misi rahasia. Maka, pesawat tempur Uni Soviet langsung menembakkan misilnya ke arah pesawat KAL.

Misil tersebut berhasil mengenai pesawat KAL sehingga pesawat yang bersangkutan kemudian jatuh ke Laut Jepang. Ada 269 orang yang sedang berada di dalam pesawat KAL dan mereka semua tewas dalam peristiwa tersebut.

Kabar mengenai jatuhnya pesawat KAL langsung mengundang kemarahan pemerintah AS. Di lain pihak, begitu Uni Soviet menyadari kekeliruannya, pemerintah Uni Soviet beramai-ramai memecat atau menghukum para personil militer yang terlibat dalam insiden ini.

Penerbangan 752 Ukraine International Airlines (2020)

Penerbangan 752 Ukraine International Airlines (2020)
Penerbangan 752 Ukraine International Airlines (2020) via galamedia.pikiran-rakyat.com

Bulan Januari 2020, drone yang dioperasikan oleh militer AS berhasil menewaskan petinggi militer Iran, Qasem Soleimani. Iran lantas membalas tindakan AS tersebut dengan cara menembakkan rentetan misil ke arah pangkalan militer AS di Irak.

Pada periode yang bersamaan, pesawat penumpang milik maskapai Ukraina dengan nomor penerbangan 752 (PS752) melakukan penerbangan dari Tehran (Iran) menuju Kiev (Ukraina).

Saat pesawat tersebut belum lama meninggalkan bandara, mendadak pesawat tersebut dihantam oleh 2 buah misil yang ditembakkan oleh militer Iran. Akibatnya, pesawat tersebut meledak sebelum kemudian jatuh ke tanah dalam kondisi tercerai berai. Sebanyak 176 orang yang sedang berada di dalam pesawat semuanya dilaporkan tewas.

Otoritas Iran pada awalnya mengklaim kalau pesawat PS752 mengalami kecelakaan akibat kerusakan pada mesin pesawatnya. Namun menyusul beredarnya rekaman video kalau pesawat PS752 ditembak oleh misil, pemerintah Iran akhirnya mengakui kalau pesawat PS752 jatuh akibat terkena tembakan misil Iran.

Pemerintah Iran menambahkan kalau insiden penembakan tersebut terjadi secara tidak sengaja karena prajurit Iran mengira kalau pesawat tersebut adalah pesawat militer AS yang menyelinap ke wilayah Iran. Untuk menunjukkan keseriusannya dalam menangani insiden ini, aparat Iran melakukan penangkapan ke sejumlah personil militer Iran yang dianggap bertarunggung jawab atas jatuhnya pesawat PS752.

Penerbangan 17 Malaysia Airlines (2014)

Penerbangan 17 Malaysia Airlines (2014)
Penerbangan 17 Malaysia Airlines (2014) via wikipedia.org

Tahun 2014 merupakan tahun yang suram bagi industri penerbangan Malaysia. Pasalnya ada 2 tragedi internasional yang sama-sama melibatkan pesawat milik maskapai Malaysia. Tragedi pertama adalah hilangnya pesawat milik maskapai Malaysia saat melakukan penerbangan dari China menuju Malaysia.

Tragedi kedua berlangsung jauh di sebelah barat, tepatnya di atas wilayah Ukraina. Pada tanggal 17 Juli 2014, pesawat milik maskapai Malaysia Airlines melakukan penerbangan jarak jauh dari Amsterdam (Belanda) menuju Kuala Lumpur (Malaysia).

Karena pesawat tersebut dioperasikan oleh maskapai Malaysia dengan nomor penerbangan 17, jadwal penerbangan pesawat yang bersangkutan juga dikenal dengan singkatan MH17. Sesudah lepas landas dari Amsterdam, pesawat MH17 rencananya akan singgah dulu di Ukraina.

Wilayah Ukraina timur pada waktu itu sedang menjadi arena konflik bersenjata antara pasukan Ukraina melawan pasukan pemberontak pro-Rusia. Saat pesawat sedang terbang di dekat zona perang, mendadak ada misil yang melayang ke arah pesawat.

Misil tersebut sebenarnya tidak sampai menghantam pesawat. Namun karena misil tersebut meledak di udara dan lokasi ledakannya berada tepat di sebelah pesawat MH17, serpihan misil tadi ada yang mengenai badan dan mesin pesawat. Akibatnya, pesawat tidak bisa lagi dikendalikan dan akhirnya jatuh ke tanah.

Ada 283 orang penumpang dan 15 awak pesawat yang sedang berada di dalam pesawat MH17. Mereka semua tewas saat pesawatnya jatuh ke tanah. Banyaknya korban tewas lantas menjadikan tragedi pesawat MH17 sebagai insiden penembakan pesawat penumpang dengan jumlah korban tewas terbanyak di dunia.

Karena mayoritas penumpang dalam pesawat MH17 adalah warga negara Belanda, tim investigasi yang menyelidiki insiden ini dipimpin oleh perwakilan dari Belanda. Hasilnya, tim investigasi tersebut menyimpulkan kalau pesawat MH17 jatuh akibat misil yang ditembakkan oleh pasukan pemberontak.

Jatuhnya pesawat MH17 juga diikuti dengan munculnya gelombang kecaman kepada pemerintah Rusia. Pasalnya menurut tuduhan pemerintah Ukraina dan negara-negara Barat, pasukan pemberontakan di Ukraina timur selama ini mendapatkan pasokan senjata dari Rusia.

Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Iran_Air_Flight_655
https://en.wikipedia.org/wiki/Malaysia_Airlines_Flight_17
https://en.wikipedia.org/wiki/Ukraine_International_Airlines_Flight_752
https://www.history.com/this-day-in-history/korean-airlines-flight-shot-down-by-soviet-union