Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Serangga dengan Sayap yang Paling Unik

Anehdidunia.com - Hampir semua serangga memiliki sayap. Dengan memakai sayapnya, serangga bisa terbang dan menempuh jarak yang begitu jauh. Namun selain untuk terbang, sejumlah serangga juga menggunakan sayapnya untuk keperluan lain. Berikut ini adalah 5 jenis serangga dengan sayap yang memiliki fungsi unik.

Laron Melepaskan Sayapnya Sendiri Sesudah Kawin

Laron Melepaskan Sayapnya Sendiri Sesudah Kawi
Laron Melepaskan Sayapnya Sendiri Sesudah Kawi via idntimes.com

Laron adalah serangga yang bakal semakin sering terlihat setiap kali musim hujan tiba. Pasalnya saat musim hujan, laron kerap terlihat beterbangan mengelilingi lampu. Tidak jarang laron yang muncul jumlahnya begitu banyak hingga mengganggu aktivitas orang-orang yang kebetulan sedang berada di dekat kerumunan laron.

Laron sendiri aslinya adalah sejenis rayap. Jika rayap normalnya tidak memiliki sayap dan tinggal di dalam kayu atau tanah, maka laron memiliki sayap dan bisa terbang bebas dengan mudah.

Tujuan laron terbang adalah untuk melakukan perkawinan dengan laron lainnya. Dalam kondisi normal, laron akan tinggal di dalam sarang rayap sambil diberi makan oleh rayap pekerja.

Namun saat musim kawin sudah tiba, laron akan keluar dari sarangnya untuk terbang secara bersama-sama.

Laron yang sedang terbang bakal senantiasa berada dalam bahaya. Pasalnya laron yang sedang terbang rawan dimakan oleh hewan-hewan pemangsa serangga. Entah itu burung, laba-laba, hingga kelelawar. Jika hujan kebetulan sedang turun, laron juga bisa terjebak oleh air hujan.

Jika laron berhasil melakukan oerkawinan dengan selamat, laron jantan dan betina akan hinggap di tanah dan melepaskan sayapnya. Laron jantan dan betina yang sudah kehilangan sayapnya tersebut kemudian akan mulai menghasilkan keturunan dan membuat koloni rayap yang baru.

Kumbang Memiliki Dua Macam Sayap

Kumbang Memiliki Dua Macam Sayap
Kumbang Memiliki Dua Macam Sayap via mediaindonesia.com

Kumbang adalah jenis serangga yang amat banyak ragamnya. Pasalnya kumbang memiliki bentuk, ukuran, dan pola hidup yang amat berbeda satu sama lain.

Ada kumbang yang ukurannya sebesar telapak tangan manusia, namun ada juga kumbang yang ukurannya lebih kecil dari kuku manusia. Ada kumbang yang bentuknya panjang, namun ada juga kumbang yang bentuknya pendek dan nyaris bundar.

Meskipun kumbang memiliki wujud yang amat beragam, masing-masing kumbang juga memiliki kemiripan. Kemiripan tersebut adalah sayapnya yang terdiri dari 2 tipe.

Kumbang memiliki 2 pasang sayap, yaitu pasangan sayap depan dan pasangan sayap belakang. Sayap depan kumbang bentuknya kaku dan tebal, sementara sayap belakangnya berwarna bening dan berukuran lebih besar.

Saat kumbang sedang tidak terbang, kumbang akan melipat sayap belakangnya di bawah sayap depannya. Karena sayap depannya tebal dan keras, kumbang bisa menggunakan sayap depannya untuk melindungi diri dari pemangsa dan benda-benda yang jatuh menimpa tubuh kumbang.

Meskipun berguna sebagai pelindung, kumbang tidak bisa menggunakan sayap depannya untuk terbang. Saat sedang terbang, kumbang hanya akan merentangkan sayap depannya tanpa dikepakkan. Sayap belakangnya di lain pihak akan mengepak-ngepak cepat.

Walaupun tidak dikepakkan, bukan berarti sayap depan kumbang tidak berguna sama sekali saat terbang. Kumbang bisa menggunakan sayap depannya untuk mengubah kecepatan dan membelok.

Kupu-Kupu Punya Mata Palsu di Sayap

Kupu-Kupu Punya Mata Palsu di Sayap
Kupu-Kupu Punya Mata Palsu di Sayap via solarhandal.com

Kupu-kupu adalah serangga yang terkenal dengan keindahannya. Warna sayapnya yang cantik dan gaya terbangnya yang nampak gemulai menyebabkan kupu-kupu yang sedang beterbangan di taman nampak sebagai pemandangan yang begitu menyejukkan.

Di lain pihak, kupu-kupu juga memiliki reputasi sebagai hewan yang rapuh. Pasalnya karena kupu-kupu tidak bisa terbang terlalu cepat, kupu-kupu pun amat mudah disergap oleh hewan pemangsa. Kupu-kupu juga tidak memiliki sengat atau semacamnya untuk keperluan pertahanan diri.

Meskipun begitu, bukan berarti kupu-kupu lantas menjadi hewan yang tidak berdaya sama sekali. Beberapa jenis kupu-kupu memiliki pola mata palsu di sayapnya untuk melindungi diri.

Kupu-kupu burung hantu (genus Caligo) adalah contoh kupu-kupu yang memiliki mata palsu di sayapnya. Bagi hewan pemangsa, mata palsu tersebut nampak seperti mata hewan besar yang berbahaya. Akibatnya, hewan pemangsa tersebut keburu takut dan akhirnya pergi meninggalkan kupu-kupu tadi.

Keberadaan mata palsu di sayap juga membantu mengecoh hewan pemangsa yang tetap nekat ingin menyerang kupu-kupu. Karena mengira kalau mata tersebut adalah mata asli, hewan pemangsa akan menyerang mata palsu tersebut.

Begitu kupu-kupu menyadari kalau ada yang menyerang sayapnya, ia akan langsung bergegas terbang ke tempat lain. Sayapnya memang akan sedikit rusak karena bagian mata palsunya robek diserang hewan pemangsa. Tapi yang penting kupu-kupunya sendiri tetap selamat.

Ngengat Luna Cina Punya Sayap yang Amat Panjang

Ngengat Luna Cina Punya Sayap yang Amat Panjan
Ngengat Luna Cina Punya Sayap yang Amat Panjan via istcokphoto.com

Ngengat luna Cina (Actrias dubernardi) adalah sejenis ngengat dengan sayap yang begitu unik. Dengan melihat foto ngengat ini sekilas, anda pasti bisa langsung menebak apa keunikan ngengat ini. Ya, ngengat luna Cina memiliki sayap dengan bagian ekor yang amat panjang.

Ngengat luna Cina bukanlah satu-satunya ngengat dengan ekor sayap yang panjang. Ngengat-ngengat lain yang dalam klasifikasi ilmiah termasuk dalam genus Actrias juga memiliki ekor sayap yang panjang.

Semua ngengat genus Actrias dikenal dengan sebutan ngengat luna atau ngengat bulan. Namun dari sekian banyak ngengat luna yang diketahui manusia, ekor sayap yang dimiliki ngengat luna Cina adalah yang terpanjang. Pasalnya ekor sayap tersebut panjangnya bisa 3 kali lebih panjang dibandingkan panjang badannya sendiri.

Lantas, kenapa ngengat luna memiliki ekor sayap yang ukurannya demikian panjang? Ternyata ekor sayap tersebut fungsinya bukan untuk hiasan semata.

Ngengat luna menggunakan ekor sayapnya untuk mengecoh kelelawar, hewan terbang yang kebetulan makanan utamanya adalah serangga. Kelelawar berburu di tengah gelapnya malam dengan cara mendengar pantulan benda-benda di sekitarnya.

Saat ekor sayap ngengat luna memantulkan bunyi yang dikeluarkan oleh kelelawar, kelelawar mengira kalau ekor sayap tersebut adalah badan ngengat. Saat kelelawar mencoba memakan ekor sayap tersebut, ngengat spontan langsung terbang menjauhi kelelawar.

Jangkrik Menggunakan Sayapnya untuk Bernyanyi

Jangkrik Menggunakan Sayapnya untuk Bernyanyi
Jangkrik Menggunakan Sayapnya untuk Bernyanyi via indhie.com

Di kawasan pedalaman, suara jangkrik yang sedang mengerik bakal menjadi suara yang kerap terdengar setiap malam tiba. Kendati jangkrik memiliki ukuran yang kecil, suara nyanyian yang dihasilkannya bisa begitu nyaring.

Hanya jangkrik jantan yang memiliki kemampuan untuk mengerik. Masing-masing jenis jangkrik memiliki suara kerikan yang berbeda satu sama lain.

Jangkrik jantan mengerik untuk menarik perhatian betina supaya mau kawin dengannya. Itulah sebabnya jangkrik jantan sengaja mengerik sekeras mungkin supaya suara nyanyiannya bisa didengar oleh betina di temoat yang jauh. Jangkrik jantan juga mengerik untuk memberikan peringatan kepada pejantan lain supaya segera pergi dari wilayahnya.

Jangkrik jantan mengerik dengan cara menggesek-gesekkan sayap depannya. Sayap depan jangkrik dilengkapi dengan semacam bagian yang tebal. Jika bagian tersebut saling digesekkan, terdengarlah suara kerikan jangkrik yang begitu khas.


Sumber :
https://www.orkin.com/pests/termites/colony/termite-alates
https://pubs.rsc.org/en/content/articlelanding/2012/ra/c2ra21276e
https://en.wikipedia.org/wiki/Owl_butterfly
https://en.wikipedia.org/wiki/Actias_dubernardi
https://www.washington.edu/news/2016/08/15/luna-moths-long-tail-could-confuse-bat-sonar-through-its-twist/
http://insectlopedia.com/why-crickets-sing-chirp-inside-look/