Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asal Usul Kedatangan Meteorit di Bumi Yang Terakhir Bikin Geleng Kepala

Anehdidunia.com - Meteor atau bintang jatuh adalah sebutan untuk benda angkasa yang masuk ke atmosfer Bumi. Jika kebetulan meteor tersebut bisa jatuh di permukaan Bumi sebelum terbakar habis, meteor tersebut lantas diberi nama meteorit. Karena luar angkasa merupakan tempat yang sangat luas, meteorit yang masuk ke Bumi pun memiliki asal usul yang beragam. Berikut ini adalah beberapa contoh benda langit yang menjadi asal muasal kemunculan meteorit.

Asteroid

Asteroid
Asteroid via indonediadaily.net

Asteroid adalah batuan raksasa yang melayang bebas di luar angkasa. Tidak seperti planet atau bintang yang bentuknya bulat, asteroid memiliki bentuk yang cenderung tidak beraturan. Di Tata Surya, asteroid umumnya berada di kawasan yang terletak di antara Planet Mars dan Yupiter.

Vesta adalah contoh dari asteroid yang sudah diketahui oleh manusia. Asteroid ini merupakan asteroid yang cukup terkenal di kalangan astronom. Pasalnya sejumlah meteorit yang pernah jatuh ke Bumi diketahui berasal dari Vespa.

Asteroid macam Vespa tidak memiliki atmosfer karena ukuran dan gravitasinya terlalu kecil. Karena tidak memiliki gravitasi yang tinggi, Vespa pun tidak memiliki atmosfer. Sebagai akibatnya, saat ada benda angkasa yang menghantam Vespa, akan terjadi tabrakan keras di permukaan Vespa.

Jika tabrakannya cukup kuat, akan ada serpihan dari Vespa yang terpental dan kemudian melayang bebas. Saat serpihan tadi ada yang melayang di dekat Bumi, serpihannya akan tertarik oleh gravitasi Bumi dan kemudian jatuh sebagai meteorit.

Menurut data yang dimiliki ilmuwan, dari sekian banyak meteorit yang jatuh ke Bumi, sebanyak 5 persen di antaranya diketahui berasal dari Vespa. Ilmuwan bisa tahu kalau meteorit yang jatuh di Bumi berasal dari Vespa dengan menganalisa kesamaan antara bahan meteorit dengan bahan yang menyusun Vespa.

Ilmuwan sendiri memang pernah menganalisa permukaan Vespa dengan memakai wahana luar angkasa Dawn. Selain mengetahui bahan yang menyusun permukaan Vespa, ilmuwan juga sudah berhasil memetakan bukit dan dataran di permukaan Vespa.

Dua dari sekian banyak meteorit yang berasal dari Vespa diketahui pernah jatuh di Kutub Selatan. Oleh ilmuwan NASA, kedua meteorit tersebut mereka beri nama QUE 97053 serta GRA 98108.

Komet

Komet
Komet via radarpena.fin.co.id

Komet adalah benda angkasa yang terkenal karena benda ini memancarkan cahaya yang bentuknya menyerupai ekor panjang. Karena bentuknya serupa, kalangan awam kadang salah membedakan komet dengan meteor.

Meteor adalah sebutan untuk benda angkasa yang memasuki permukaan bumi sambil memancarkan ekor bercahaya. Ekor tersebut merupakan serpihan meteor yang terbakar saat bergesekan di atmosfer.

Komet di lain pihak merupakan benda angkasa yang melayang bebas di luar Bumi. Ekor yang dipancarkan oleh komet aslinya merupakan serpihan es komet yang terkikis oleh angin surya dari Matahari. Itulah sebabnya ekor komet selalu terlihat menjauhi Matahari.

Komet bisa dilihat dari Bumi jika kebetulan komet tersebut sedang melintas di dekat permukaan Bumi. Selain menyajikan pemandangan spektakuler di langit, komet yang ada di dekat Bumi juga bisa melepaskan meteor ke arah Bumi.

Meteor yang dilepaskan meteor sendiri aslinya adalah serpihan es yang kebetulan tertarik oleh gravitasi Bumi. Karena serpihan es tersebut jumlahnya banyak, serpihan es itupun saat dilihat dari Bumi nampak seperti hujan meteor. Jumlah meteor yang jatuh ke Bumi saat komet melintas bisa mencapai 20 meteor setiap jamnya.

Komet Halley adalah contoh komet yang paling terkenal karena rute dan jadwal penampakan komet ini sudah berhasil didokumentasikan oleh ilmuwan. Meskipun komet ini tidak selalu terlihat dari Bumi, komet ini setiap bulan Oktober selalu melepaskan serpihan es yang kemudian jatuh ke Bumi sebagai hujan meteor Orion.

Bulan

Bulan
Bulan via cnbcindonesia.com

Bulan. Itulah nama dari satelit alam yang senantiasa mengelilingi Bumi. Jika malam sedang cerah dan posisi Bulan sedang mendukung, Bulan dapat dilihat dengan jelas oleh manusia. Malam yang kelam terasa lebih indah jika ada Bulan yang bersinar di langit.

Bulan sendiri aslinya tidak bisa memancarkan cahaya sendiri, namun hanya bisa memantulkan cahaya dari Bumi. Itulah sebabnya wujud Bulan terlihat berubah-ubah setiap beberapa hari sekali saat diliat dari Bumi. Terkadang Bulan bisa terlihat bulat penuh. Namun pada hari lain, Bulan terlihat lebih sempit layaknya sabit.

Bulan sendiri memiliki peran yang amat penting bagi Bumi beserta penghuninya. Keberadaan Bulan menjadi penyebab kenapa ada fenomena pasang naik dan pasang surut di malam hari. Bulan juga membantu melindungi Bumi dari ancaman meteorit berbahaya dengan cara menarik benda angkasa memakai gravitasinya.

Tidak seperti Bumi, Bulan tidak memiliki atmosfer karena gravitasinya tidak cukup kuat untuk menarik lapisan gas. Sebagai akibatnya, setiap kali ada benda langit yang jatuh ke Bulan, benda tersebut akan meledak dan meninggalkan bekas kawah besar di permukaan Bulan. Itulah sebabnya permukaan Bulan jika dilihat nampak tidak rata dan penuh dengan bulatan kawah.

Saat ada benda langit yang meledak di permukaan Bulan, akan ada serpihan permukaan Bulan yang terlontar ke angkasa. Sebagian dari serpihan tersebut ada yang tertarik oleh gravitasi Bumi dan kemudian jatuh ke Bumi sebagai meteorit.

Ilmuwan bisa mengetahui kalau suatu meteorit berasal dari Bulan dengan melihat ada tidaknya kesamaan antara bahan penyusun meteorit dengan bahan dari permukaan Bulan. Sebanyak 1 dari 1.000 meteor yang jatuh ke Bumi diyakini berasal dari Bulan.

Contoh dari meteorit yang berasal dari Bulan pernah ditemukan oleh ilmuwan di Kutub Selatan pada tahun 1982. Batu meteorit tersebut oleh ilmuwan diberi nama Allan Hills 81005. Saat batu meteorit tersebut diteliti di Amerika Serikat, bahan yang ada pada meteorit ternyata serupa dengan bahan pada batuan Bulan yang dibawa oleh astronot dari misi Apollo.

Wahana Buatan Manusia

Wahana Buatan Manusia
Wahana Buatan Manusia via id.rbth.com

Berkat kemajun teknologi, manusia kini bisa mengirimkan wahana ke luar angkasa. Selain wahana tanpa awak macam satelit buatan, manusia juga sudah bisa mengirimkan pesawat luar angkasa yang mengangkut astronot.

Dari sekian banyak wahana yang pernah dikirimkan manusia ke luar angkasa, Mir adalah salah satu yang terbesar. Mir sendiri adalah stasiun luar angkasa yang dioperasikan oleh Uni Soviet pada tahun 1986 hingga 2001. Saat Uni Soviet mengalami keruntuhan di tahun 1991, pengelolaan Mir lalu dilanjutkan oleh Rusia.

Karena Mir terletak di luar Bumi, ilmuwan pun bisa menggunakan Mir untuk melakukan aneka macam eksperimen bertema luar angkasa. Misalnya untuk mengetahui dampak kondisi di luar angkasa terhadap metabolisme makhluk hidup. Mir juga bisa digunakan untuk mengamati Bumi dari ketinggian.

Rusia selaku negara yang mengoperasikan Mir mengalami masalah keuangan pada tahun 90-an. Karena pengoperasian Mir memerlukan biaya yang tidak sedikit, Rusia pun memutuskan untuk menghancurkan Mir. Astronot Rusia yang tadinya bertugas di Mir kemudian melanjutkan risetnya di stasiun luar angkasa ISS yang dioperaskan oleh banyak negara sekaligus.

Penghancuran Mir dilakukan pada tahun 2001. Untuk menghancurkan Mir, jalur penerbangan Mir diubah supaya wahana raksasa tersebut terbang mengarah ke Bumi. Saat Mir memasuki atmosfer, Mir pun terbakar dan jatuh di tengah-tengah Samudera Pasifik sebagai hujan meteorit.

Bumi

Bumi
Bumi via kompas.com

Dengan melihat asal muasalnya, meteorit selalu datang dari luar Bumi. Namun tahukah anda kalau ternyata ada meteorit yang datang dari Bumi? Dan uniknya lagi, benda yang menjadi cikal bakal meteorit tersebut bisa berada di angkasa tanpa campur tangan manusia sama sekali.

Pada tahun 2018, ilmuwan menemukan batu meteorit hitam di Maroko. Karena Maroko terletak di Afrika Barat Daya, batu meteorit itupun mereka beri nama NWA 13188. NWA selaku nama batu ini merupakan singkatan dari North West Africa (Afrika Barat Daya).

Namun bukan hanya karena lokasi penemuannya, batu meteorit ini lantas menarik perhatian ilmuwan. Saat ilmuwan memeriksa wujud dan komposisi kimawi batu ini, mereka menemukan kalau meteorit ini amat mirip dengan batuan yang berasal dari gunung berapi di Bumi.

Ilmuwan lantas menduga kalau batuan ini aslinya merupakan batuan gunung berapi yang terlontar ke luar angkasa akibat letusan. Kemudan setelah berkelana di luar angkasa selama ribuan tahun, batu ini berpapasan kembali dengan Bumi dan jatuh sebagai meteorit.

Sumber :
https://www.nasa.gov/image-article/meteorites-from-vesta/
https://earthsky.org/clusters-nebulae-galaxies/everything-you-need-to-know-orionid-meteor-shower/
https://en.wikipedia.org/wiki/Lunar_meteorite
https://en.wikipedia.org/wiki/Mir
https://www.sciencealert.com/this-meteorite-left-earth-thousands-of-years-later-it-came-back