Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dampak Berbahaya Salju Bagi Manusia, Ada yang Kamu Tidak Ketahui

Anehdidunia.com - Salju merupakan pemandangan yang jamak dijumpai di negara-negara empat musim setiap kali musim dingin tiba. Setiap kali salju turun, benda-benda yang ada di bawahnya bakal nampak berwarna putih.

Fenomena tersebut tak pelak menyebabkan masa-masa di mana salju turun nampak seperti momen yang indah. Namun di balik keindahannya, salju ternyata juga bisa menimbulkan bahaya pada manusia. Berikut ini adalah beberapa contoh bahaya yang bisa ditimbulkan oleh salju.

Kebutaan

Kebutaan
Kebutaan via idntimes.com

Salju bukan hanya bisa membuat orang merasa kedinginan. Dalam cuaca cerah, salju bisa menimbulkan kebutaan. Bagaimana bisa?

Salju seperti yang kita tahu memiliki warna putih. Warna putih merupakan warna dengan kemampuan memantulkan cahaya yang kuat. Sebagai akibatnya, jika hamparan salju terpapar oleh sinar matahari, maka salju tersebut bakal terasa amat menyilaukan oleh orang yang melihatnya.

Cahaya matahari yang dipantulkan oleh salju tidak bisa dipandang sebelah mata. Pasalnya jika mata seseorang terpapar oleh cahaya ultraviolet matahari yang intensitasnya terlalu tinggi, orang tersebut bisa mengalami kebutaan!

Orang yang tinggal di Kutub Utara dan Kutub Selatan memiliki resiko lebih tinggi mengalami kebutaan oleh salju karena padang salju yang ada di sana hampir tidak pernah meleleh. Supaya aman dari bahaya pantulan cahaya matahari, penduduk setempat pun mengenakan kacamata hitam khusus atau kacamata salju saat hendak beraktivitas di siang hari.

Penyakit Flu

flu
penyakit flu via ciputrahospital.com

Salju hanya muncul pada musim dingin di kawasan empat musim karena salju memerlukan suhu yang amat dingin supaya bisa terbentuk. Proses terbentuknya salju pada dasarnya serupa dengan hujan.

Di langit, terdapat uap air yang mengumpul menjadi awan. Jika suhu di sekitar awan sudah cukup dingin, uap air akan mengembun menjadi air hujan yang turun ke bawah. Kalau untuk kasus salju, uap airnya tidak berubah menjadi air, tetapi menjadi butiran salju.

Salju memiliki suhu yang amat dingin. Itulah sebabnya jika seseorang hendak beraktivitas di tempat yang banyak saljunya, orang tersebut diharuskan mengenakan pakaian hangat. Karena jika tidak, orang tersebut bisa terkena flu dan demam.

Meskipun terkesan remeh, penyakit flu memiliki dampak yang tidak main-main bagi penderitanya. Pasalnya flu bisa menyebabkan penderitanya merasa lemas dan kesulitan bernapas.

Flu sendiri disebabkan oleh virus. Yang menarik, virus sebenarnya senantiasa ada di sekitar manusia. Namun dalam cuaca dingin seperti di masa-masa di mana salju sedang turun, seseorang cenderung lebih mudah terkena flu.

Lantas, kenapa seseorang cenderung lebih mudah terserang flu pada cuaca dingin? Jawabannya adalah karena sel-sel kekebalan tubuh yang ada di hidung cenderung lebih mudah mati jika suhu di luar sedang dingin.

Saat sel-sel kekebalan yang ada di hidung jumlahnya berkurang, virus flu yang menyerang saluran pernapasan pun menjadi lebih mudah memasuki tubuh manusia. Akibatnya, orang tersebut bisa jatuh sakit jika kebetulan daya tahan tubuhnya sedang menurun.

Longsor

Salju yang longsor
Salju yang longsor via idntimes.com


Salju merupakan benda padat dengan tekstur yang lunak. Jika jumlah salju yang jatuh di suatu tempat sudah terlalu banyak, maka salju bisa menimbulkan timbunan yang sulit dilewati oleh manusia.

Salju banyak dijumpai di pegunungan karena di ketinggian, suhu yang dingin menyebabkan salju lebih awet dan tidak mudah meleleh. Keberadaan salju di pegunungan lantas kerap dimanfaatkan oleh sejumlah orang untuk melakukan olah raga ski.

Meskipun salju yang ada di pegunungan bisa digunakan untuk bersenang-senang, salju juga menyimpan bahaya terselubung. Jika salju yang turun sudah terlampau banyak, tidak jarang bebatuan yang menopang salju menjadi rapuh dan akhirnya runtuh.

Saat batuan yang menopang salju runtuh, salju pun akan meluncur deras ke bawah sebagai longsor. Salju yang longsor merupakan peristiwa yang amat berbahaya karena bisa menghancurkan apapun yang ada di jalurnya. Kemudian saat longsor sudah berhenti, salju juga bisa mengubur hidup-hidup siapapun yang ada di jalur longsor.

Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan di Jepang via tribunnews.com

Saat salju turun di jalan, salju tersebut bisa mengganggu aktivitas transportasi. Pasalnya jika salju yang turun terlalu banyak, timbunan salju bisa menghalangi laju kendaraan.

Namun salju bukan hanya mengganggu aktivitas transportasi saat turun dalam jumlah besar. Dalam jumlah kecil, salju juga tetap bisa membawa masalah bagi pengguna jalan.

Saat salju turun di jalanan, salju tersebut bisa membuat jalanan menjadi lebih licin. Akibatnya, kendaraan yang melintasi jalanan bisa tergelincir dan mengalami kecelakaan jika pengemudinya tidak berhati-hati.

Salju yang menutupi jalan bisa dihilangkan dengan cara ditaburi garam atau disingkirkan memakai alat penyapu salju. Namun jika jalan yang bersalju sedang tidak ada yang membersihkan, pengendara mobil juga bisa mengikatkan rantai pada ban mobilnya supaya mobilnya tidak mudah tergelincir.

Anggota Badan Putus

frostbite
frostbite via m.lampungpost.co

Pernahkah anda mendengar istilah amputasi? Amputasi adalah tindakan memotong anggota badan seseorang oleh petugas medis. Biasanya seseorang menjalani amputasi jika anggota badannya ada yang terinfeksi penyakit berbahaya, misalnya kanker. Supaya penyakitnya tidak menyebar ke anggota badan lain, amputasi pun terpaksa dilakukan pada anggota badan tersebut.

Amputasi sendiri ternyata bisa terjadi secara alamiah. Di tempat yang bersuhu amat dingin, anggota tubuh seseorang bisa membeku hingga terlepas dengan sendirinya. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan frostbite (gigitan beku).

Frostbite terjadi jika anggota badan seseorang terpapar oleh suhu dingin secara terus menerus, misalnya karena tertimbun salju. Akibat suhu dingin, sel-sel tubuh akan mengalami kematian. Jika kondisi ini dibiarkan, anggota badan tersebut akan terlepas dari tubuh pemiliknya.

Frostbite kerap menimpa seseorang yang sedang terjebak dalam cuaca buruk di tempat bersuhu dingin, misalnya dalam badai salju. Karena jaringan syaraf pada anggota tubuh yang membeku juga mengalami kematian, seseorang tidak akan mengalami rasa sakit saat terkena frostbite. Ia baru akan mengetahui kalau dirinya terkena frostbite saat ia sudah tidak bisa lagi merasakan anggota badannya sendiri.

Frostbite bisa menimpa anggota tubuh apapun. Entah itu daun telinga, jari, hingga telapak. Karena frostbite bisa menimbulkan cacat permanen pada korbannya, seseorang yang sedang terjebak dalam cuaca dingin pun dianjurkan untuk menghangatkan tubuhnya dan melapisi tubuhnya dengan lapisan yang tebal supaya aman dari bahaya frostbite.

Sumber :

https://edition.cnn.com/2022/12/06/health/why-winter-colds-flu-wellness/index.html
https://education.nationalgeographic.org/resource/avalanche/
https://en.wikipedia.org/wiki/Snow_chains
https://www.nationwidechildrens.org/conditions/frostbite
https://www.aao.org/eye-health/diseases/photokeratitis-snow-blindness