Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hal Unik yang Ternyata Bisa Dilakukan Ikan Hiu

Anehdidunia.com - Jika bicara soal hiu, orang hanya mengenal hiu sebagai hewan laut yang buas dan sebaiknya dihindari. Padahal tidak semua hiu bersifat buas karena hiu sendiri terdiri dari beragam jenis. Selain itu, hiu juga memiliki aneka macam sifat dan kemampuan unik yang jarang diketahui manusia.

Mendeteksi Listrik

Mendeteksi Listrik
Mendeteksi Listrik via travel.tribunnews.com

Sebagai hewan pemburu, maka sudah barang tentu hiu memerlukan indra yang tajam untuk membantunya menemukan mangsa. Namun tahukah anda kalau dari sekian banyak indra yang dimiliki hiu, salah satu indra tersebut adalah indra untuk mendeteksi listrik?

Mungkin ada di antara anda yang merasa bingung. Jika makanan hiu hanyalah hewan laut, kenapa hiu sampai harus memiliki kemampuan mendeteksi listrik?

Faktanya adalah hampir setiap hewan menghasilkan gelombang listrik dalam jumlah kecil. Listrik tersebut berasal dari gerakan yang ditimbulkan oleh otot. Di rumah sakit, alat untuk mendeteksi denyut jantung bekerja dengan cara mendeteksi pancaran gelombang listrik yang dihasilkan oleh gerakan otot jantung.

Organ pendeteksi gelombang listrik yang dimiliki oleh hiu terletak di bagian moncongnya. Organ tersebut bernama ampullae de Lorenzini. Wujudnya menyerupai bintik-bintik yang memenuhi wajah hiu.

Dengan organ inilah, hiu bisa menemukan mangsa yang wujud, bau, dan suaranya tidak bisa dideteksi oleh hiu. Misalnya jika hewan mangsa tersebut bersembunyi di dasar laut yang keruh dan dipenuhi pasir.

Jumlah bintik yang dimiliki oleh hiu berbeda-beda berdasarkan jenisnya. Semakin banyak jumlahnya, maka semakin peka hiu tersebut terhadap listrik.

Hiu pemburu aktif semisal hiu putih besar bisa memiliki bintik-bintik yang jumlahnya mencapai 1.500 lebih. Di lain pihak, hiu yang menghabiskan banyak waktunya berdiam di dasar laut hanya memiliki bintik berjumlah ratusan.

Menyamar Jadi Tumbuhan

Menyamar Jadi Tumbuhan
Menyamar Jadi Tumbuhan via wikipedia.org

Jika bicara soal hiu, maka biasanya orang hanya akan membayangkan ikan bertubuh menyerupai peluru dengan kulit berwarna kombinasi putih. Padahal kenyataannya, hiu tidak hanya memiliki wujud demikian.

Hiu terdiri dari begitu banyak jenis. Karena jenisnya begitu beragam, masing-masing hiu pun memiliki wujud yang berbeda satu sama lain. Wobbegong adalah jenis hiu yang penampilannya bakal membuat anda terheran-heran.

Wobbegong adalah jenis hiu dari famili Orectolobidae. Berbeda dengan hiu-hiu pada umumnya, wobbegong memiliki wujud yang sama sekali berbeda dari hiu kebanyakan.

Pasalnya wobbegong memiliki tubuh yang pipih dan kulit yang berwarna-warni. Jika itu belum cukup aneh, wobbegong juga memiliki kumis yang bentuknya menyerupai rumput laut.

Wobbegong memiliki wujud demikian karena hiu ini memiliki kebiasaan menyamar di dasar laut. Saat dilihat sambil lalu, wobbegong nampak tidak ada bedanya dengan dasar laut yang dipenuhi bebatuan dan tumbuhan laut.

Wobbegong adalah hewan pemakan ikan. Namun tidak seperti hiu kebanyakan, wobbegong tidak berenang aktif mengejar mangsanya. Sebagai gantinya, wobbegon hanya diam supaya wujudnya tidak bisa dibedakan dari dasar laut di sekitarnya.

Saat ada ikan mangsanya yang melintas, wobbegong secara tiba-tiba akan menerkam mangsanya. Sesudah itu, wobbegong akan menikmati makanannya sambil kembali menyamar.

Tidak Pernah Ompong

Tidak Pernah Ompong
Tidak Pernah Ompong via radarbanyumas.disway.com

Manusia memiliki 2 macam gigi, yaitu gigi susu dan gigi bungsu. Gigi susu ukurannya kecil dan muncul saat kita masih berusia anak-anak. Saat seseorang beranjak semakin dewasa, gigi susu akan digantikan oleh gigi bungsu yang ukurannya lebih besar dan lebih kuat.

Saat seseorang kehilangan gigi susunya, maka orang tersebut tidak perlu khawatir karena nantinya akan ada gigi bungsu yang menggantikan. Namun jika gigi bungsu sampai lepas, orang tersebut akan terus ompong seumur hidupnya.

Seperti halnya manusia, hiu juga kerap mengalami masalah gigi tanggal. Namun tidak seperti manusia, sebanyak apapun gigi hiu yang tanggal, hiu tidak akan pernah ompong.

Gigi hiu jumlahnya mencapai ratusan dan tersusun ke dalam beberapa baris. Saat hiu makan, gigi di baris paling depan yang digunakan untuk mengunyah makanan.

Tidak jarang gigi hiu sampai lepas saat harus menggigit mangsa yang meronta-ronta. Namun itu bukanlah masalah bagi hiu. Karena begitu gigi di barisan depan lepas, gigi di barisan belakang akan maju ke depan menggantikannya. Gigi baru selanjutnya akan tumbuh di barisan belakang.

Memancarkan Cahaya

Memancarkan Cahaya
 Memancarkan Cahaya via mongabay.com

Hewan laut yang bisa memancarkan cahaya bukanlah hal yng baru bagi manusia. Namun kalau hewan tersebut adalah hiu, apakah anda pernah mendengarnya?

Hiu bercahaya tersebut adalah hiu kitefin (Dalatias licha). Keberadaan hiu ini sebenarnya sudah diketahui oleh manusia sejak abad ke-18. Namun baru pada tahun 2020 lalu, manusia baru mengetahui kalau hiu kitefin bisa memancarkan cahaya.

Hiu kitefin adalah satu-satunya spesies hiu yang diketahui bisa memancarkan cahaya. Organ cahaya hiu ini berada di sekujur badannya. Habitat hiu kitefin berada di Samudera Pasifik pada kedalaman 800 meter.

Cahaya yang dipancarkan hiu kitefin berwarna biru kehijauan dan berasal dari hormon khusus. Mereka diyakini menggunakan organ cahayanya untuk melindungi diri.

Sebagai contoh, jika diserang oleh hewan pemangsa, hiu kitefin akan menyalakan organ cahaya di siripnya supaya hewan pemangsa merasa takut dan kemudian menjauh.

Kemudian saat organ cahaya di perutnya menyala, hiu ini sulit dibedakan dari cahaya yang datang dari arah permukaan laut. Dengan begitu, hiu kitefin menjadi lebih sulit diserang dari bawah.

Keunikan hiu kitefin bukan hanya ada pada organ cahayanya. Sebagai hiu yang hidup di laut dalam, hiu kitefin memiliki perilaku berenang yang amat lambat. Hiu ini memerlukan waktu lebih dari 10 menit hanya untuk menempuh jarak 100 meter.

Memakan Saudaranya Sendiri

Memakan Saudaranya Sendiri
hiu macan via kumparan.com

Hiu sudah lama dikenal sebagai hewan predator yang ganas. Mereka diketahui mau memakan hewan apa saja selama hewan tersebut muat untuk ditelan ke dalam mulutnya. Namun pernahkah anda mengira kalau bahkan sejak usia bayi, hiu sudah bersikap ganas kepada saudaranya sendiri?

Hal itulah yng terjadi pada hiu macan. Hiu macan adalah hewan ovovivipar yang berarti hiu ini bertelur, namun telurnya akan tetap disimpan di dalam tubuhnya hingga menetas.

Hiu macan betina menghasilkan telur berjumlah banyak, namun ia hanya memiliki 2 organ rahim yang masing-masingnya hanya muat dihuni oleh seekor bayi.

Pada tahap inilah, bayi hiu macan menunjukkan sifat ganasnya sedari dini. Saat ada bayi yang menetas terlebih dulu, bayi tersebut akan memakan telur-telur lain yang masih belum menetas. Bisa dibilang, bayi tersebut memakan saudara-saudara kandungnya sendiri!

Kendati terlihat kejam, fenomena ini tidak bisa dihindari karena rahim hiu macan tidak bisa memuat bayi lebih satu. Perilaku kanibal di dalam rahim ini juga memberikan dampak positif lain bagi hiu macan.

Saat bayi hiu macan sudah menyantap habis semua saudaranya, ia akan keluar dari tubuh induknya dengan ukuran mencapai 1 meter. Dengan ukuran sebesar itu, bayi hiu macan memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup di laut lepas.

Sumber :
https://animals.howstuffworks.com/fish/sharks/electroreception.htm
https://animals.howstuffworks.com/fish/sharks/shark-pup2.htm
https://en.wikipedia.org/wiki/Wobbegong
https://www.google.com/amp/s/theconversation.com/amp/how-sharks-could-help-us-regrow-our-own-human-teeth-63531
https://www.theguardian.com/environment/2022/nov/09/discovered-in-the-deep-the-sharks-that-glow-in-the-dark