Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hewan Yang Pernah Digunakan Sebagai Metode Diplomasi Antar Negara

Anehdidunia.com - Setiap negara memerlukan keberadaan negara lain. Itulah sebabnya ada yang namanya diplomasi supaya suatu negara bisa menjalin hubungan dengan negara lain secara lancar. Jika bicara soal diplomasi, maka orang umumnya hanya akan membayangkan orang-orang berpakaian serba formal yang melakukan pertemuan dengan orang-orang yang mewakili negara lain.

Namun diplomasi sendiri ternyata bukan hanya melibatkan manusia. Hewan pun ternyata juga kerap digunakan dalam aktivitas diplomasi. Pasalnya hewan bisa dimanfaatkan oleh pemerintah negara asalnya untuk sekalian memamerkan kehebatan sekaligus kekayaan alam yang dimiliki oleh negara tersebut. Berikut ini adalah beberapa contoh hewan yang pernah digunakan untuk keperluan diplomasi antar negara.

Panda

panda
panda via dictio.id

Panda adalah hewan khas China yang penampilannya menyerupai beruang. Berbeda halnya dengan beruang yang menyandang reputasi sebagai hewan yang menakutkan, panda justru dipandang sebagai hewan yang terkesan imut. Pasalnya tidak seperti beruang yang tidak segan-segan menyerang manusia, panda terkenal memiliki sifat pemalu.

Sifat panda yang terkesan kalem tidak lepas dari fakta bahwa panda bukan hewan karnivora dan hanya memakan bambu. Panda juga memiliki wujud yang terkesan menggemaskan karena tubuhnya yang gemuk dan berwarna hitam putih.

Reputasi panda sebagai hewan yang imut lantas menginspirasi pemerintah China untuk menjadikan hewan ini sebagai alat diplomasi. Pemimpin China, Mao Zedong, dilaporkan pernah meminjamkan panda ke negara-negara sahabat untuk dirawat di kebun binatang negara tersebut.

Namun panda-panda tersebut dipinjamkan bukan sekedar untuk dijadikan hewan pameran semata. Oleh pemerintah China, meminjamkan panda ke negara lain merupakan langkah awal sebelum pemerintah China dan negara tadi melakukan kesepakatan resmi di bidang lain.

Sebagai contoh, tidak lama setelah mendapatkan pinjaman panda dari China, pemerintah Skotlandia dan China meneken perjanjian kontrak kerja sama yang nilainya mencapai 2,6 milyar poundsterling.

Australia, Kanada, dan China juga pernah menerima pinjaman panda dari China. Sebagai gantinya, negara-negara tadi bersedia menjual uranium ke China. Uranium tersebut kemudian digunakan oleh China sebagai bahan bakar reaktor nuklirnya.

Koala

Koala
Koala via cnnindonesia.com

Australia merupakan salah satu negara dengan fauna paling unik. Lokasi Australia yang terpisah dari benua-benua lainnya menjadi penyebab utama kenapa negara tetangga Indonesia ini memiliki begitu banyak fauna yang tidak bisa dijumpai di negara lain.

Ciri khas dari fauna Australia adalah hewan-hewan mamalia di negara ini banyak yang memiliki kantong. Fungsi dari kantong tersebut adalah supaya hewan betina bisa mengangkut sambil melindungi anaknya.

Namun jika bicara soal hewan Australia yang berkantong, orang umumnya hanya tahu kanguru sebagai hewan berkantong asli Australia. Padahal selain kanguru, hewan-hewan lain Australia juga memiliki kantong serupa.

Koala adalah contoh hewan lain asli Australia yang memiliki kantong di perutnya. Karena koala memiliki bulu yang tebal dan memiliki kebiasaan hidup di tas pohon, orang awam pun banyak yang tidak tahu kalau koala juga memiliki kantong.

Koala memiliki kepala dan daun telinga yang berbentuk bundar. Penampilannya tersebut menyebabkan koala pun memiliki penampilan yang terkesan lucu dan kerap disamakan dengan boneka Teddy Bear. Tidak mengherankan kalau banyak orang yang ingin memeluk dan menggendong koala setiap kali mereka berkunjung ke Australia.

Status koala sebagai hewan asli Australia dengan wujud yang imut lantas dimanfaatkan oleh pemerintah Australia. Mereka menggunakan hewan ini sebagai alat diplomasi dengan negara-negara sahabat.

Koala sendiri aslinya bukanlah hewan yang gampang dipelihara karena hewan ini hanya mau memakan daun pohon eucalyptus dan hanya teradaptasi untuk hidup di hutan khas Australia. Itulah sebabnya Departemen Luar Negeri Australia sampai menerbitkan panduan khusus setebal 600 halaman mengenai cara memelihara koala. Panduan tersebut ditujukan kepada negara-negara sahabat yang menerima sumbangan koala.

Jepang dan Singapura adalah beberapa contoh negara yang pernah menerima sumbangan koala. Selain menyumbangkan koala ke luar negeri, pemerintah Australia juga kerap mengajak tamu-tamu kenegaraan untuk menengok koala langsung di habitatnya.

Pada tahun 2014 misalnya, Australia pernah menjadi tuan rumah konferensi internasional G20. Momen tersebut lantas dimanfaatkan oleh Barrack Obama (presiden Amerika Serikat) serta Vladimir Putin (presiden Rusia) untuk berfoto bersama koala.

Walaupun koala dipandang sebagai hewan yang cocok untuk mewakili citra Australia di luar negeri, ternyata tetap ada suara sumbang yang datang dari dalam Australia sendiri. Pada tahun 2016, politikus dari Partai Buruh Australia mencela taktik diplomasi memakai koala sebagai pemborosan anggaran.

Gajah

Gajah
Gajah via detik,com

Gajah adalah hewan yang mudah dikenali dengan melihat ukurannya yang besar dan belalainya yang panjang. Karena berukuran besar, gajah pun memiliki tenaga yang perkasa. Manusia lantas menjinakkan gajah supaya bisa memanfaatkan tenaganya untuk membantu membuka hutan dan mengangkat benda-benda berat.

Kawasan Asia Selatan yang mencakup India beserta negara-negara tetangganya adalah contoh dari kawasan di mana gajah banyak dijinakkan oleh manusia. Kalau di negara Sri Lanka yang wilayahnya berada tepat di sebelah selatan India, gajah juga dimanfaatkan sebagai alat diplomasi.

Sebagai hewan yang berukuran besar, gajah pun memiliki makanan yang amat banyak dan kandang yang berukuran besar pula. Itulah sebabnya pemerintah Sri Lanka hanya bersedia memberikan gajah kepada negara lain jika negara tersebut dianggap sebagai negara sahabat dekat Sri Lanka.

Korea Selatan adalah contoh dari negara yang pernah menerima hadiah gajah dari Sri Lanka. Pada tahun 2010, Negeri Ginseng tersebut menerima 1 ekor gajah jantan dan 1 ekor gajah betina dari Sri Lanka.

Jepang selaku negara tetangga Korea Selatan juga sempat menerima hadiah serupa. Saat Mahinda Rajapaksa selaku presiden Sri Lanka melakukan kunjungan kenegaraan ke Jepang pada tahun 2013, Rajapaksa sekalian memanfaatkan momen tersebut untuk menyerahkan 2 ekor bayi gajah kepada pemerintah Jepang.

Komodo

Komodo
Komodo via tripadvisor.co.id

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang beriklim tropis, Indonesia memiliki flora dan fauna yang amat beragam. Kondisi geografis Indonesia yang berupa pulau juga menyebabkan hewan-hewan tertentu bisa tumbuh subur di habitat aslinya tanpa khawatir akan ancaman predator maupun hewan pesaing.

Komodo adalah contoh dari hewan yang habitat aslinya berada di Indonesia, tepatnya di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Hewan ini amat terkenal sebagai jenis kadal terbesar di dunia. Karena berukuran besar, komodo pun bisa memakan hewan-hewan yang juga berukuran besar, misalnya kerbau. Warga lokal NTT sendiri menyebut komodo dengan nama ora.

Status komodo sebagai hewan asli Indonesia yang penampilannya menyerupai dinosaurus lantas menarik minat pemerintah Indonesia untuk memanfaatkan hewan ini. Ide untuk memanfaatkan komodo bermula ketika pemerintah Indonesia membangun Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai tempat wisata yang memamerkan keindahan sekaligus keberagaman Indonesia.

Museum Komodo adalah satu dari sekian banyak bangunan yang didirikan di TMII. Sesuai dengan namanya, bangunan Museum Komodo bentuknya memang menyerupai komodo.

Sesudah mengabadikan komodo dalam wujud bangunan museum, pemerintah Indonesia lantas mencoba memanfaatkan komodo sebagai alat diplomasi. Pada tahun 1975, pemerintah Indonesia mengirimkan komodo ke Singapura sebagai cara untuk mempererat hubungan kedua negara.

Tahun 1976, giliran Thailand dan Malaysia yang menerima hadiah komodo dari Indonesia. Masih di tahun yang sama, pemerintah Indonesia melalui duta besarnya juga mengirimkan hadiah komodo ke Jepang. Pengiriman hadiah komodo ini juga dimaksudkan sebagai itikad baik dari pemerintah Indonesia kepada Jepang. Pasalnya di tahun 1974, sempat terjadi kerusuhan anti Jepang di Indonesia.

Selain mengirimkan hadiah komodo ke negara-negara Asia, pemerintah Indonesia juga sempat mengirimkan hadiah 2 ekor komodo ke Amerika Serikat pada tahun 1986. Untuk menyimbolkan persahabatan antara Indonesia dengan Amerika Serikat, kedua komodo tersebut diberi nama Sobat dan Friendly.

Sumber :
https://listverse.com/2019/02/10/10-weird-types-of-diplomacy-you-wont-believe-exist/
https://historia.id/politik/articles/komodo-komodo-hadiah-presiden-soeharto-Pdbl8