Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Species Aneh Babi Laut Mahluk Lunak Kedalaman Laut

Species Aneh Babi Laut Mahluk Lunak Kedalaman Laut - Semua orang pasti sudah tahu dengan hewan-hewan macam anjing laut, singa laut, atau kuda laut. Tapi jika babi laut, pernahkah anda mendengarnya? Jika belum, maka anda sudah berada di tempat yang tepat. Karena sesuai dengan judulnya, artikel kali ini akan membahas soal apa itu babi laut. Babi laut (sea pig) adalah sejenis hewan laut yang diberi nama demikian sebagai akibat dari tubuhnya yang berbentuk panjang & berwarna pucat layaknya hewan babi yang hidup di darat.


Tidak seperti anjing laut dan kerabat-kerabatnya, babi laut bukanlah hewan bertulang belakang. Melainkan sejenis teripang / timun laut yang kebetulan memiliki bentuk yang unik. Ada beberapa spesies babi laut yang sudah diketahui manusia & semuanya digolongkan dalam genus Scotoplanes. Babi laut dapat ditemukan di seluruh samudera, namun hanya di kedalaman lebih dari 1.000 m. Itulah sebabnya hewan ini jarang dijumpai oleh manusia. Babi laut memiliki panjang tubuh antara 10 - 15 cm.

Selain tubuhnya yang panjang berwarna pucat, babi laut dapat dikenali dengan melihat adanya 5 - 7 pasang tentakel menyerupai di bagian bawah tubuhnya. Dengan tentakel itulah, babi laut menjelajahi dasar laut habitatnya. Seperti spesies teripang lainnya, babi laut bergerak memakai sistem hidraulik. Maksudnya adalah babi laut bisa mengubah-ubah tingkat ketegangan anggota tubuhnya dengan cara mengubah kadar cairan yang mengisi anggota tubuh tersebut.

Babi laut juga memiliki 2 pasang tentakel di bagian atas tubuhnya. Fungsi tentakel tersebut masih belum diketahui secara pasti. Ada yang berpendapat kalau tentakel tersebut membantu babi laut menjaga keseimbangan. Ada juga yang berspekulasi kalau tentakel-tentakel itu aslinya adalah semacam organ pengindra. Di sekeliling mulutnya, babi laut memiliki sejumlah tentakel pendek untuk membantunya menyaring makanan yang bercampur dengan pasir & lumpur dasar laut.


Makanan babi laut terdiri dari partikel-partikel organik yang jatuh ke dasar laut, misalnya bangkai paus. Babi laut menemukan makanannya dengan cara mencium bau yang disebarkan oleh arus air laut. Itulah sebabnya babi laut memiliki kebiasaan menghadapkan dirinya sesuai dengan arah arus samudera. Di tempat yang kaya akan makanan, babi laut bisa terlihat membentuk gerombolan yang jumlahnya mencapai 600 ekor. Namun babi laut sendiri diperkirakan tidak memiliki perilaku ataupun pola hidup sosial.

Tidak diketahui siklus hidup persis hewan ini akibat sulitnya mengamati mereka secara langsung di habitat liarnya. Babi laut juga sulit dipelihara dalam tangkapan karena hewan ini hanya bisa hidup pada perairan yang tekanannya setara dengan tekanan di kedalaman ribuan meter. Namun dengan melihat siklus hidup teripang & hewan Enchinodermata lainnya, babi laut diperkirakan hidup sebagai zooplankton ketika masih berwujud larva. Ketika sudah mencapai ukuran tertentu, larva babi laut kemudian jatuh ke lantai samudera & melanjutkan hidupnya sebagai hewan penghuni dasar laut (bentos).



Hidup di kedalaman ribuan meter tidak lantas membuat babi laut aman dari gangguan sama sekali. Jasad babi laut yang diambil dari perairan Selandia Baru menunjukkan kalau hewan ini menjadi inang dari hewan-hewan parasit kecil seperti kutu laut & siput laut genus Stilapex. Belakangan, aktivitas perikanan memakai jaring pukat laut dalam juga turut mengancam keberadaan hewan ini,. Pasalnya kadang-kadang sejumlah besar babi laut tanpa sengaja ikut tersangkut ke dalam jaring pukat.