Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Unik Mahkota Wanita Suku Yao

Rambut menjadi mahkota bagi para wanita. Tapi para wanita dari suku Yao di desa Huangluo, Cina, rambut menjadi simbol kehormatan dan kesejahteraan. Seluruh Penduduk Wanita di Desa Ini Berambut Sangat Panjang. Sahabat anehdidunia.blogspot.com desa ini terletak di Longji Guilin, desa Huangluo dihuni oleh 82 kepala keluarga yang berasal dari etnis Yao. Para warganya masih bergantung pada alam dan hidup dengan penuh kesederhanaan.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8MwhwS2zXt3HQBh0lganqxZFZf9qBDiLa3yEs8D7WAZ2Cjmv0KnXdiPbGhPmUhcKSxbs6yAKC4pZiHADudeInaib0JdeMgGgKZg-BeV_Q_Zf0xehjF1cd04YV2Jn4Hc7Ng7RFQoTdWD0/s1600/suku+Yao+di+desa+Huangluo+3.jpg

Sesekali mereka kedatangan wisatawan dari luar daerah hingga mancanegara. Para wisatawan yang datang kebanyakan merasa penasaran dengan tradisi para wanitanya yang memanjangkan rambut hingga menyentuh tanah.

Seperti diberitakan Oddity Central, rata-rata panjang rambut wanita Huangluo ialah 1,7 meter dan yang terpanjang mencapai 2,1 meter. Keunikan ini membuat desa Huangluo dinobatkan sebagai “Desa dengan Rambut Terpanjang” dari museum rekor Guinness.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMzM0aXs9dWI7bFX4j1a0O06sfoyDQk92OVvpIZiNRg9D-1FdGWaRe1_-ezp4lFv5FV3jZGjI2F0Pi0QxWBTlyPaNMR-FCzugfGEjOYrScscjzJmd2Z1wA_70f6BljCs-wojlBnoiQrkc/s1600/suku+Yao+di+desa+Huangluo.jpg

Bagi warga Huangluo, rambut merupakan harta paling berharga yang mereka miliki. Semakin panjang rambutnya, semakin besar pula keberuntungan dan kesejahteraan yang menghampiri mereka. Sahabat anehdidunia.blogspot.com para wanita Huangluo hanya diperbolehkan memangkas rambut sehari seumur hidup, pada usia 16 tahun. Saat itu pula mereka dianggap pantas untuk mencari pasangan hidup. Awalnya, para wanita Huangluo tidak diperbolehkan memperlihatkan rambut kepada orang lain, kecuali suami dan anaknya. Mereka harus menggulung rambut dan memakai penutup kepala khusus agar tersembunyi.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpoZDv73MfjpaqHSguqs2u7B8IVFZ7Z1ljDtrgE8oRn7h72ujr49PPq59okvW91mAawAet5qP1W6fPB1qoVXSLrCBmap3SR4Fh_OO4IZf6R8iL9Ex0utn6ZugNWzQATJEEddyLTt8iC7Y/s1600/suku+Yao+di+desa+Huangluo+2.jpg

Jika ada orang lain yang secara tidak sengaja melihat rambut mereka, orang itu harus diangkat sebagai menantu dan tinggal bersama selama tiga tahun. Namun peraturan ini dihapuskan pada tahun 1987, sehingga para wanita Huangluo bebas memperlihatkan rambut mereka kapan saja.

Setiap musim panas dan musim semi, mereka akan pergi ke sungai untuk mencuci rambut. Untuk membersihkan rambut, mereka memakai “shampoo” khusus, yaitu air bekas mencuci beras yang kemudian dibilas dengan air sungai.